2.2.4.1 Teori Semiotik
Istilah semiotika berasal dari bahasa Yunani yaitu semion yang berarti tanda. Semiotik juga dapat menjelaskan permasalahan yang berkaitan dengan
lambang, penggunaan lambang, makna pesan dan cara penyampaiannya.
Dalam membahas makna simbol ba gua pada masyarakat Tionghoa digunakan teori semiotik menurut C.S Pierce, yang dimana Pierce mengemukakan
teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda sign, object, dan interpretant. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk
fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari
simbol tanda yang muncul dari kesepakatan, ikon tanda yang muncul dari perwakilan fisik dan indeks tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat.
Sedangkan acuan tanda ini disebut objek.
Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Interpretant atau pengguna tanda adalah
konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek
yang dirujuk sebuah tanda. Hal yang terpenting dalam proses semiosis adalah bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang saat
berkomunikasi. Baik semiotik atau semiologi sering digunakan bersama-sama, tergantung dimana istilah itu populer Endaswara,2008:64.
Dalam penelitian ini teori semiotik digunakan untuk menganalisis bagaimana masyarakat Tionghoa yang menjadi objek penelitian memaknai simbol
ba gua di dalam kehidupan, serta menerapkan simbol ba gua tersebut di dalam kehidupannya.
2.2.4.2 Teori Deskripsi
Dalam membahas deskripsi simbol ba gua pada masyarakat Tionghoa digunakan teori deskripsi yang mana diharapkan mampu untuk membantu peneliti
dalam menjawab mengenai deskripsi simbol ba gua. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya Best,1982:119. Teori deskriptif adalah teori yang bertujuan untuk
mendeskripsikan suatu objek dengan jelas berdasarkan kebenaran dengan mengandalkan ingatan dari peneliti terhadap apa yang telah peneliti baca, lihat,
pahami, dan peneliti alama mengenai objek yang akan dikaji. Dalam mengkaji dan menjawab rumusan masalah penelitian mengenai deskripsi makna simbol ba gua,
teori deskripsi disini digunakan untuk membantu peneliti dalam menjawab rumusan masalah. Dimana teori ini diharapkan dapat mampu membantu peneliti
dalam menjawab semua rumusan masalah mengenai deskripsi
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang
diteliti secara tepat. Dalam perkembanganya, teori penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari
pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, teori penelitian deskriptif sangat berguna untuk
mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang-bidang tertentu.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi tetapi menyangkut peristiwa-
peristiwa mengenai objek yang saat sekarang terjadi, seperti makna simbol ba gua pada masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Dalam teori penelitian deskriptif,
seperti dalam meneliti simbol ba gua peneliti berusaha untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah dalam penelitian yang berkaitan dengan
mendeskripsikan objek penelitian dan juga variabel-variabel yang berhubungan dengan objek.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif
Metode yang digunakan oleh penulis dalam meneliti simbol ba gua pada masyarakat Tionghoa di Kota Medan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memaparkan fenomena-fenomena ataupun menganalisis dan mendeskripsikan apa saja yang
terjadi saat ini mengenai simbol ba gua pada masyarakat Tionghoa di Kota Medan ataupun menentukan adanya hubungan antara variabel-variabel yang ada. Adapun
penelitian kualitatif yaitu menggambarkan dan menganalisa fenomena secara sistematis mengenai simbol ba gua.
Metode deskriptif kualitatif berupa data yang sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan bukan berdasarkan angka-angka. Fatimah 1993:16
berpendapat bahwa: “... Metode deskriptif kualitatif adalah data-data yang dikumpulkan
bukanlah angka-angka, tetapi berupa kata-kata atau gambaran sesuatu. Semua yang dikumpulkan dapat menjadi kunci terhadap apa yang diteliti. Deskriptif
merupakan gambaran cirri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah”.
Data yang dikumpulkan oleh penulis berbentuk catatan, foto, hasil
wawancara, pengamatan lapangan, documen pribadi dan lain-lain. Data digambarkan sesuai dengan hakikatnya dan disusun dengan baik sesuai keadaan.
3.2 Data dan Sumber Data
Dalam sebuah penelitian tentu terdapat data dan sumber data. Data adalah suatu hal yang sangat penting bagi penulis dalam melakukan suatu penelitian.
Data merupakan informasi yang diperoleh oleh penulis dan sumber data merupakan dari mana data tersebut berasal. Data merupakan catatan atau
kumpulan fakta yang akan diolah menjadi data. Data terbagi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang bersumber dari informasi
ataupun hasil pengamatan dilapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang bersumber dari buku, jurnal, skripsi, website, majalah dan lain lain.
Sumber data primer adalah : 1.
Sumber : Suhu Guan Profesi : Pengurus vihara
Alamat : Jl. Mandala Medan 2.
Sumber : Suhu Tan Profesi : Ahli ba gua dan pengurus vihara
Alamat : Jl. Sriwijawa Medan
Sumber data sekunder adalah :
1. Sumber : I Ching Wisdom Revealed
Halaman : 228 Penerbit : PT Alex Media Komputindo
Tahun : 2011 Warna : Hitam
Selain sumber data yang berasal dari para informan terdapat juga dokumentasi berupa foto yang dianggap dapat melengkapi kebutuhan penulis
dalam penelitian, seperti foto simbol ba gua dari warga Tionghoa di sekitar jalan Asia Mega Mas Kecamatan Medan Area, Kelurahan Sukaramai II .
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti memperoleh dan mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
penulissan karya ilmiah ini adalah: studi kepustakaan library research dan study lapangan field research yang di dalamnya terdapat wawancara, rekaman
percakapan dan dokumentasi berupa foto.
3.3.1 Studi Kepustakaan library research