Kesimpulan Representasi Perempuan Dalam Film (Analisis Semiotika Representasi Perempuan Dalam Film “Fifty Shades of Grey”)

Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. “Fifty Shades of Grey” mereproduksi gagasan budaya patriarki yang mengkonstruksikan film yang struktur ceritanya menempatkan perempuan sebagai posisi tersubordinasi. Dalam konteks ini, media massa meletakkan perempuan sebagai pihak marjinal yang kepentingannya semata-mata untuk tetap berada di bawah kontrol laki-laki. Dalam konteks ini, symbol-simbol yang dipraktikkan media massa pada akhirnya meletakkan posisi perempuan sebagai pihak marjinal yang kepentingannya semata-mata tetap berada di bawah kontrol laki-laki. Simbol-simbol ini ditandai dengan tindakan perempuan yang tidak bisa hidup tanpa laki-laki yang menjadi pasangannya. Pola perilaku ini membawa perempuan terkurung dalam lingkup feminitas yang ditandai dengan kepasifan dan ketidakberdayaan perempuan. Perempuan digambarkan sebagai sosok penyayang dalam kehidupan sosialnya. Film ini juga menggambarkan perempuan dapat mengambil keputusannya sendiri, tetapi keputusan yang dibuat itu untuk memberikan dirinya kepada laki-laki yang dicintainya. 2. Film ini juga melanggengkan stereotip dalam masyarakat. Perempuan digambarkan lemah sehingga membutuhkan kehadiran laki-laki untuk membuatnya merasa berarti. 3. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam film “Fifty Shades of Grey” merepresentasikan perempuan yang terkurung dalam stereotip gender. Dari segi peran, pola perilaku yang identik dengan feminitas. Dari segi busana memang Ana seringkali memakai celana jeans yang notabene ditujukkan untuk kaum maskulin, tetapi jenis jeans yang digunakan adalah jenis skinny yag menonjolkan setiap lekuk tubuh. Busana yang digunakan Ana juga seringkali berjenis kaos, tetapi kaos yang digunakan Ana selalu fit in atau ketat. Seperti celana jeans berbahan skinny, kaos berbentuk fit in ini juga selalu mengikuti lekuk tubuh Ana yang menunjukkan setiap titik bentuk tubuh Ana sebagai perempuan. Universitas Sumatera Utara 4. Perempuan dalam film ini juga digambarkan lebih aktif melakukan perannya jika berada di ruang domestik, seperti memasak, merawat dan menyayangi.

5.2. Saran