Faika Burhan, 2012, Eksistensi Perempuan Dalam Dwilogi Novel Padang Bulan Dan Cinta

pemerintah; g sistem peralatan hidup meliputi: alat transportasi, peralatan rumah tangga, senjata, dan perumahan; 2 nilai-nilai pendidikan yang terungkap adalah nilai spiritual, yakni nilai agama, nilai ajaran hidup, dan nilai budaya, serta nilai vitalitas dan kehidupan sosial. Nilai spiritual adalah nilai yang sulit diubah dan nilai vitalitas adalah nilai yang mudah diubah http:pasca.uns.ac.id?p=2069

2.1.5 Faika Burhan, 2012, Eksistensi Perempuan Dalam Dwilogi Novel Padang Bulan Dan Cinta

Di Dalam Gelas Karya Andrea Hirata, Tesis, Program Studi Ilmu Sastra Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Penelitian Faika Burhan dilatarbelakangi oleh fenomena kehidupan sosial perempuan yang termarjinalkan dalam masyarakat. Dalam karya sastra, perempuan juga terjebak dalam mistik femininitas yang membatasi gerak mereka. Akibatnya, perempuan terlampau jatuh ke dalam imanensi yang mencegahnya menuju transendensi untuk pencapaian eksistensi diri. Adapun permasalahan yang muncul berdasarkan latar belakang tersebut adalah proses penemuan eksistensi diri perempuan setelah melewati fase-fase kejatuhan hidup serta wujud pemberontakan dan solidaritas mereka dalam grup untuk mempertahankan eksistensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang bebas mampu mencapai eksistensinya sebagai manusia. Ketika seorang perempuan mampu bereksistensi, maka ia telah menciptakan eksistensi untuk perempuan lainnya. Setiap pilihan yang dia jalani merupakan citra yang dia bangun untuk dirinya dan dunia. Kehadirannya merupakan inspirasi sekaligus menjadi simbol untuk kebangkitan perempuan di sekelilingnya. Ia menjadi ada dan menjadikan yang lainya merasa ada Universitas Sumatera Utara http:etd.ugm.ac.idindex.php?mod=downloadsub=DownloadFileact=viewtyp=htmlfile =1961-H-2012.pdfftyp=4id=57189. 2.1.6 Umi Fadhilah, 2012, Watak Tokoh dalam Novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan Implikasinya dalam Pembelajaran di SMA, Skripsi, Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti Tegal. Metode yang digunakan untuk meneliti watak tokoh Novel padang Bulan dan implikasinya adalah menggunakan pendekatan teori objektif dan pendekatan sosiologi sastra. Pengumpulan data menggunakan cara observasi dan teknik pustaka. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini disimpulkan watak tokoh yang berperan dalam novel Padang Bulan. Tokoh utamanya Enong, yakni memiliki watak percaya diri, optimis, bertanggung jawab, lugu, pintar, pekerja keras, baik, sabar, dan pantang menyerah. Sedangkan tokoh-tokoh tambahannya Ikal, yaitu mempunyai watak keras kepala, minder, baik, cemburu, tidak mudah putus asa, mudah percaya. Watak Syalimah, yaitu tidak mudah putus asa dan sabar. Watak Zamzami yaitu pekerja keras, pantang menyerah. Watak A ling yaitu pendiam, dan tertutup. Watak M. Nur yaitu baik, dan suka menolong. Watak Zinar yaitu Baik, dan ramah. Watak Ibu yaitu cerwet dan keras. Watak Ayah baik hati. Watak Ibu Indri, yaitu baik dan pintar. Watak Ibu Nizam, yaitu baik, ramah, dan pintar. Watak Nuri, Ilham, Nizam, dan Naila yaitu baik, suka menolong, tegar http:perpus.upstegal.ac.idv4?mod=opaq.koleksi.formpage=2289barcode=PBSI0911160. Universitas Sumatera Utara

2.1.7 Rahmawati, dkk, Gaya Bahasa Andrea Hirata Dalam Dwilogi Padang Bulan: Kajian