Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dapat disimpulkan dua hal yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. 1. Bentuk tindak tutur direktif dalam kumpulan naskah drama Raja Tebalek terdiri dari sembilan jenis tuturan, yaitu tindak tutur direktif mengajak ditandai dengan tuturan ayo ; tindak tutur direktif melarang ditandai dengan tuturan nggak setuju, tidak, tidak mengizinkan, tanpa seizin ku, jangan, dan dilarang ; tindak tutur direktif menentang ditandai dengan tuturan penjual rakyat, tidak setuju, jangan begitu; tindak tutur direktif mendesak ditandai dengan tuturan sekarang buktikan, dan keluarkan; tindak tutur direktif menyuruh ditandai dengan tuturan pecat dan teken, dan ambilkan; tindak tutur direktif menyarankan ditandai dengan tuturan bagaimana, solusinya, sebaiknya, tidur, telepon, saran, dan begini ; tindak tutur direktif menasihati ditandai dengan tuturan jangan, pengusaha dan anggota dewan, percayalah, dan ikhlaskanlah ; tindak tutur direktif memohon ditandai dengan tuturan mohon, dan tolong; tindak tutur direktif meminta ditandai dengan tuturan minta, dan pegang; tindak tutur komisif dalam kumpulan naskah drama Raja Tebalek terdiri dari tiga jenis tuturan, yaitu tindak tutur komisif berjanji ditandai dengan tuturan berjanji; tindak tutur komisif bersumpah ditandai dengan tuturan bersumpah; dan tindak tutur komisif mengancam ditandai dengan tuturan satu, jangan bergerak, keluar atau hancur, terpaksa berpisah, laporkan, jangan bergerak, angkat tangan, dan angkat kaki ; tindak tutur ekspresif dalam kumpulan naskah drama Raja Tebalek terdiri dari lima jenis tuturan, yaitu tindak tutur mengungkapkan terima kasih ditandai dengan tuturan terima kasih; tindak tutur Universitas Sumatera Utara ekspresif mengungkapkan rasa takut ditandai dengan tuturan takut, dan jangan main- main ; tindak tutur ekspresif menyalahkan ditandai dengan tuturan berarti emak, dia, dan urusan mu ; tindak tutur ekspresif mengungkapkan rasa marah ditandai dengan tuturan kemarahan, bangsat, berengsek, kupijak-pijak, lepaskan, cukup, dan tinggalkan, anjing, monyet, dan babi, borjong, dan taik ; tindak tutur ekspresif memuji ditandai dengan tuturan God, mantap, dan saya bangga. 2. Berdasarkan hasil penelitian, dari kumpulan naskah Raja Tebalek bentuk tindak tutur yang paling dominan muncul adalah bentuk tindak tutur direktif yaitu berjumlah 37 bentuk tuturan. Tuturan itu terdiri dari 7 bentuk tuturan menyarankan, 8 bentuk tuturan melarang, 5 bentuk tuturan menasehati, 6 bentuk tuturan memohon, 3 bentuk tuturan menentang, 2 bentuk tuturan mendesak, 2 bentuk tuturan menyuruh, dan 2 bentuk tuturan meminta, 2 bentuk tuturan mengajak. Tindak tutur komisif terdiri dari 9 bentuk tuturan. Tuturan itu terdiri dari 2 bentuk tuturan berjanji, 1 bentuk tuturan bersumpah, dan 6 bentuk tuturan mengancam. Tindak tutur ekspresif terdiri dari 22 bentuk tuturan. Tuturan itu terdiri dari 3 bentuk tuturan mengungkapkan terima kasih, 3 bentuk tuturan mengungkapkan rasa takut, 4 bentuk tuturan menyalahkan, 11 bentuk tuturan mengungkapkan rasa marah, dan 1 bentuk tuturan memuji.

5.2 Saran