Analisis Wacana Berita Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook.

Universitas Sumatera Utara Eidin dan Akhyar Nasution. Tidak hanya itu, selama beberapa waktu peneliti juga fokus mengenai hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang kedua pasangan tersebut. Seperti pengalaman Dzulmi Eidin yang pernah menjadi wakil walikota bersama dengan pasangannya, Rahudman Harahap sejak tanggal 26 Juli 2010. Setelah itu, kemudian peneliti mengumpulkan berita mengenai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Medan dengan nomor urut 1 ini yang lolos dalam pilkada tahun ini. Pada Halaman Grup Facebook, pemberitaan mengenai pasangan Dzulmi Eidin-Akhyar Nasution yang dimulai dari tanggal 24 Agustus 2015 yaitu waktu yang telah ditetapkan oleh KPU bahwa pasangan ini lolos maju di Pilkada Medan, sampai 24 Oktober 2015 yang merupakan masa kampanye yang masih berlangsung, semuanya berjumlah delapan berita. Berita-berita yang dipilih adalah berita yang di dalamnya merupakan pasangan tersebut dan kegiatannya selama proses kampanye berlangsung dan bukan merupakan opini. Melainkan hasil liputan wartawan beberapa media yang telah disusun sedemikian rupa menjadi sebuah berita. Selanjutnya 9 berita tersebut akan peneliti bahas satu per satu berdasarkan perangkat unit analisis wacana kritis versi Teun A. Van Djik.

4.2. Analisis Wacana Berita Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook.

08102015 4.2.1. Berita Pertama: Eldin-Akhyar Perluas Lapangan Pekerjaan, Investor Pakai Tenaga Kerja Lokal PILKADAMEDAN.COM- Pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menjadi rebutan kaum ibu-ibu di Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan. Pasangan nomor urut satu diperebutkan lantaran kaum ibu ingin membeberkan harapannya tentang lapangan pekerjaan, pendidikan dan perbaikan infrastruktur. Rabu 710, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution bertemu masyarakat di Kelurahan Belawan Bahagia, mulai penjemuran ikan asin hingga ke pengusaha tambak ikan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dari tiga pertemuan dengan masyarakat, pendidikan gratis, fasilitas kesehatan serta infrastruktur rusak menjadi satu hal yang diharapkan masyarakat. Guna menyahuti harapan yang disampaikan masyarakat, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menyapa langsung masyarakat di Jalan Bawal. Begitu sampai di jalan tersebut, pasangan yang diusung 7 partai itu menyapa warga. “Bagaimana kabarnya, Bu? Baik-baik semuanya, kan?” tanya Eldin, saat tiba di lokasi. “Foto dulu kita, Bang. Biar ada foto kami dengan Abang,” ujar seorang ibu rumah tangga, sembari menarik tangan H.T Dzulmi Eldin. Suasana pun riuh, lantaran ibu-ibu lainnya berebut salaman dan minta foto bersama. Ibu-ibu warga Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia itu bersama ratusan warga lainnya memang sudah menanti kedatangan Eldin. Mereka sudah mendapat kabar Calon Wali Kota Medan No 1 bersama calon wakilnya, Akhyar Nasution. Pasangan yang mengusung jargon “Medan Rumah Kita” ini menjadi “barang” rebutan ibu-ibu. Ditarik kesana-kemari untuk berfoto. Beberapa tokoh masyarakat setempat akhirnya turun tangan menghentikan aksi ibu-ibu tersebut. Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Pendidikan dan lapangan pekerjaan menjadi keluhan yang cukup banyak mereka sampaikan kepada Pasangan BENAR Bang Eldin-Akhyar. Bukan untuk mereka, melainkan anak-anaknya yang kebanyakan sudah tamat SMU. “Kalau bisa lapangan pekerjaan diperbanyak di sini. Banyak kali anak-anak kami yang belum bekerja. Anak saya sudah dua orang yang tamat SMK, tapi belum juga dapat kerja,” ujar Fatma. Eldin kemudian menjelaskan, program percepatan pembangunan Kawasan Utara Medan – yang ia canangkan untuk lima tahun ke depan- salah satu tujuannya adalah membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara “Insya Allah, soal lapangan pekerjaan akan segera ada jalan keluarnya. Di Kawasan Utara Medan ini nantinya akan terjadi banyak perubahan. Industri dan usaha-usaha perdagangan serta jasa akan tumbuh pesat di sini. Kemudian, proses pembangunan sarana maupun prasarana nantinya juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Insya Allah kalau mendapatkan amanah menjadi Wali Kota Medan hingga lima tahun ke depan, saya akan minta investor untuk mengutamakan tenaga kerja lokal,” ujar Eldin disambut tepuk tangan. Mengenai masalah pendidikan, pada kesempatan kali ini Eldin dan Akhyar tak hanya mendapat masukan secara lisan, melainkan juga fakta-fakta langsung. Ketika berkeliling menyapa satu-persatu warga yang sedan sibuk dengan aktivitas kesehariannya, pasangan pemimpin ini mendapati seorang anak putus sekolah, lantaran keterbatasan biaya. “Ini kok tidak sekolah? Harusnya kan masih di sekolah kalau jam segini,” ujar Eldin kepada seorang remaja bernama Dodi, yang sedang duduk di depan rumah bersama ibunya. Farida Hanum, ibunya Dodi, serta merta mengeluh bahwa dua anaknya tidak bisa melanjutkan sekolah karena ketiadaan dana. “Gak ada biaya, Pak. Mestinya sudah kelas dua SMA dia ini, tapi cuma sampai tamat SD dia sekolahnya,” kata Farida. Eldin tercenung. Kemudian, dia bertanya langsung pada Dodi, “Kamu masih mau sekolah?” Dodi mengangguk, seraya berkata pelan, “Masih, Pak. Saya mau lanjut sekolah.” Eldin kemudian menjelaskan, Dodi bisa melanjutkan sekolahnya dengan program kejar Paket B dan C. Bukan cuma itu, Eldin juga menyatakan kesediaan membantu Dodi dan adiknya, Dimas, untuk proses belajar tersebut. Warga lainnya, Mariani 50, mengaku amat bahagia kediamannya dikunjungi Eldin. Meski waktunya cukup singkat, dari dialog yang terjadi ia menyimpulkan bahwa Eldin adalah sosok pemimpin yang santun dan baik hati. “Kita dapat lihat dari wajahnya yang bersih dan senyumnya yang tulus. Omongannya juga lembut dan santun. Saya yakin, orang-orang bawah seperti kita ini akan mendapatkan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara perhatian lebih ke depannya, kalau Pak Eldin menjadi wali kota,” ungkapnya. balril TABEL 4.1 Analisis Wacana Berita Pertama: Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook. Hal Yang Diamati Element Keterangan Tematik Topik Pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menjadi rebutan kaum ibu-ibu di Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan. Pasangan nomor urut satu diperebutkan lantaran kaum ibu ingin membeberkan harapannya tentang lapangan pekerjaan, pendidikan dan perbaikan infrastruktur. Skematik Story Rabu 710, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution bertemu masyarakat di Kelurahan Belawan Bahagia, mulai penjemuran ikan asin hingga ke pengusaha tambak ikan. Dari tiga pertemuan dengan masyarakat, pendidikan gratis, fasilitas kesehatan serta infrastruktur rusak menjadi satu hal yang diharapkan masyarakat. Latar Guna menyahuti harapan yang disampaikan masyarakat, Dzulmi Eldin- Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Semantik Akhyar Nasution menyapa langsung masyarakat di Jalan Bawal. Begitu sampai di jalan tersebut, pasangan yang diusung 7 partai itu menyapa warga. Detil Ibu-ibu warga Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia itu bersama ratusan warga lainnya memang sudah menanti kedatangan Eldin. Mereka sudah mendapat kabar Calon Wali Kota Medan No 1 bersama calon wakilnya, Akhyar Nasution. Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Maksud Pendidikan dan lapangan pekerjaan menjadi keluhan yang cukup banyak mereka sampaikan kepada Pasangan BENAR Bang Eldin-Akhyar. Bukan untuk mereka, melainkan anak-anaknya yang kebanyakan sudah tamat SMU. Eldin kemudian menjelaskan, program percepatan pembangunan Kawasan Utara Medan – yang ia canangkan untuk lima tahun ke depan- salah satu tujuannya adalah membuka lapangan pekerjaan bagi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara generasi muda. Insya Allah, soal lapangan pekerjaan akan segera ada jalan keluarnya. Di Kawasan Utara Medan ini nantinya akan terjadi banyak perubahan. Industri dan usaha- usaha perdagangan serta jasa akan tumbuh pesat di sini. Kemudian, proses pembangunan sarana maupun prasarana nantinya juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Insya Allah kalau mendapatkan amanah menjadi Wali Kota Medan hingga lima tahun ke depan, saya akan minta investor untuk mengutamakan tenaga kerja lokal,” ujar Eldin disambut tepuk tangan. Eldin kemudian menjelaskan, Dodi bisa melanjutkan sekolahnya dengan program kejar Paket B dan C. Bukan cuma itu, Eldin juga menyatakan kesediaan membantu Dodi dan adiknya, Dimas, untuk proses belajar tersebut. Sintaksis Koherensi Kondisional Beberapa tokoh masyarakat setempat akhirnya turun tangan menghentikan aksi ibu-ibu tersebut. Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Retoris Metafora Pasangan yang mengusung jargon “Medan Rumah Kita” ini menjadi “barang” rebutan ibu-ibu. Ditarik kesana-kemari untuk berfoto. Secara tematik, wacana ini menceritakan Pasangan Dzulmi Eidin dan Akhyar Nasution yang berkunjung ke Kelurahan Belawan Bahagia Medan Belawan untuk menyampaikan solusi atas 3 faktor yang melanda warga sekitar, yaitu lapangan pekerjaan, pendidikan dan infrastruktur Analisis Berita Pertama Story dalam wacana ini diawali oleh kunjungan Dzulmi Eidin dan Akhyar Nasution ke masyarakat Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan yang dominan mata pencahariannya adalah sebagai nelayan. Setelah itu, Pasangan BENAR ini menberikan pemecahan masalah atas yang terjadi di daerah tersebut. Detil yang digunakan untuk mendukung wacana ini adalah antusias warga di Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia atas kedatangan Calon Walikota dan Wakil Walikota dengan No. Urut 1 ini ke daerah mereka beserta untuk menyalurkan aspirasi mereka. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat berikut: Ibu-ibu warga Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia itu bersama ratusan warga lainnya memang sudah menanti kedatangan Eldin. Mereka sudah mendapat kabar Calon Wali Kota Medan No 1 bersama calon wakilnya, Akhyar Nasution. Pasangan yang mengusung jargon “Medan Rumah Kita” ini menjadi “barang” rebutan ibu-ibu. Ditarik kesana-kemari untuk berfoto. Beberapa tokoh Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara masyarakat setempat akhirnya turun tangan menghentikan aksi ibu-ibu tersebut. Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Dalam paragraf ini dapat kita lihat, bahwa warga setempat berbondong- bondong untuk menemui Pasangan Dzulmi Eidin dan Akhyar Nasution sambil berfoto bersama. Hal ini mungkin dikarenakan jarang sekali tokoh-tokoh yang datang berkunjung ke daerah mereka sehingga tidak heran warga di sana heboh dengan Kedatangan pasangan Walikota dan Wakil Walikota nomor 1 ini. Setelah bertemu dengan warga di Jalan Bawal, Kelurahan Belawan Bahagia, Pasangan BENAR ini akhirnya berdialog dengan warga setempat atas masalah yang menimpa daerah. Faktor yang paling banyak dikeluhkan oleh para nelawan tersebut adalah Pendidikan dan Lapangan Pekerjaan, seperti dalam kalimat berikut: Pendidikan dan lapangan pekerjaan menjadi keluhan yang cukup banyak mereka sampaikan kepada Pasangan BENAR Bang Eldin-Akhyar. Bukan untuk mereka, melainkan anak-anaknya yang kebanyakan sudah tamat SMU. Zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu hal utama di dalam kehidupan setiap manusia agar bisa melanjutkan hidup. Namun, Masih banyak pendidikan yang lebih dominan ke kalangan yang mampu. Sedangkan yang tidak mampu tidak bisa melanjutkan pendidikan sehingga mereka susah untuk mencari penghasilan yang layak. Selain itu lapangan pekerjaan yang sedikit membuat para warga mendapatkan penghasilan yang tidak menentu. Di sini warga Belawan Bahagia ingin Pasangan Dzulmi – Akhyar lebih memperhatikan pendidikan dan lapangan pekerjaan di daerah mereka, khususnya untuk kalangan masyarakat bawah apabila mereka terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota untuk periode 2016-2020. Dzulmi Eidin pun membeberkan beberapa solusi atas masalah yang terjadi, seperti dalam kalimat berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Eldin kemudian menjelaskan, program percepatan pembangunan Kawasan Utara Medan – yang ia canangkan untuk lima tahun ke depan- salah satu tujuannya adalah membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda. Insya Allah, soal lapangan pekerjaan akan segera ada jalan keluarnya. Di Kawasan Utara Medan ini nantinya akan terjadi banyak perubahan. Industri dan usaha-usaha perdagangan serta jasa akan tumbuh pesat di sini. Kemudian, proses pembangunan sarana maupun prasarana nantinya juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Insya Allah kalau mendapatkan amanah menjadi Wali Kota Medan hingga lima tahun ke depan, saya akan minta investor untuk mengutamakan tenaga kerja lokal,” ujar Eldin disambut tepuk tangan. Eldin kemudian menjelaskan, Dodi bisa melanjutkan sekolahnya dengan program kejar Paket B dan C. Bukan cuma itu, Eldin juga menyatakan kesediaan membantu Dodi dan adiknya, Dimas, untuk proses belajar tersebut. Latar dalam wacana ini menjelaskan kehidupan masyarakat Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan yang serba pas-pasan, serta bermata pencaharian nelayan yang penghasilannya belum tentu cukup untuk keluarga mereka. Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Kondisional yang terdapat dalam kalimat berikut: Beberapa tokoh masyarakat setempat akhirnya turun tangan menghentikan aksi ibu-ibu tersebut. Sebab, dalam kunjungan kali ini Eldin dan Akhyar ingin mendapat kesempatan berdialog langsung dengan masyarakat, yang umumnya berprofesi sebagai nelayan. Koherensi Kondisional di antaranya ditandai dengan pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Di sini ada dua kalimat, dimana kalimat kedua adalah penjelas atau keterangan dari proposisi pertama, yang dihubungkan dengan kata hubung konjungsi seperti “yang” atau “di mana”. Kalimat di atas menjelaskan warga yang bertempat tinggal di Kelurahan Belawan Bahagia berprofesi sebagai nelayan. Selain itu, dengan melekatkan anak kalimat tersebut seolah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menginformasikan kepada publik bahwa warga di sana adalah warga kalangan menengah ke bawah. Dalam wacana ini juga terdapat unsur metafora, yaitu sebutan “barang” kepada Dzulmi Eildin dan Akhyar Nasution karena diperebutkan oleh ibu-ibu untuk berfoto. Di sini wartawan menekankan bahwa pasangan nomor urut 1 ini adalah sosok yang terkenal di kalangan mayarakat, khususnya ibu-ibu. October 16, 2015 4.2.2 Berita Kedua: Di Hadapan Organda, Eldin Paparkan Kondisi Jalan dan Solusinya MEDAN, WOL – Dewan Pengurus Cabang DPC Organda Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan Angsus Belawan Medan memberikan penghargaan dan tempat spesial kepada Dzulmi Eldin. Penghargaan itu yakni meresmikan kantor DPC Organda Angsus Belawan di Jalan Kolonel BejoCemara, Medan Timur, Kamis 1510. Sebelum meresmikan kantor, Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan dan DPC Organda Angsus Belawan Eri Salim memakaikan rompi Organda kepada Dzulmi Eldin dihadapan Sekjend DPP Organda Ateng Haryono, DANPOMAL Lantamal I Pelabuhan Belawan, Letkol Zulkifli Pane, Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Drs I Wayan Soenarta serta mewakili Kadishub Medan Suriono. Dalam sambutannya, Dzulmi Eldin mengatakan, dirinya tidak lagi Wali Kota Medan sejak Juli 2015 lalu, sehingga urusan pemerintahan tidak lagi bisa dicampurinya. Termasuk urusan masalah jalan rusak. Melalui kesempatan ini, Eldin menyampaikan, anggota-anggota Organda mungkin orang yang paling mengetahui kerusakan jalan di Kota Medan. Bila Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara disebutkan jalan di Kota Medan setiap 500 meter rusak, tentunya Organda paling tahu mau bersikap apa. Kenyataannya berbeda, Organda memberikan penghargaan yang paling luar biasa. “Hari ini saya mendapatkan penghargaan yang sangat luar biasa. Padahal saya ini kan bukan Wali Kota Medan lagi sejak Juli 2015 lalu,” ujarnya. Dia menyebutkan, di Kota Medan ada tiga kategori jalan. Jalan yang dikelola oleh Pemko Medan, Jalan Provinsi yang ditangani oleh Pemprovsu dan jalan nasional yang dikelola serta ditangani Balai Jalan dan Jembatan. Hari ini, Kota Medan mendapatkan program pembangunan air limbah. Di mana tujuannya untuk manajemen lingkungan agar ke depannya bisa tertata lagi. Dampak dari pembangunan pipa, paparnya sejumlah jalan digali dan rusak parah. Hal ini dikarenakan ada kekurang profesionalan dari pelaksana proyek. Di mana setiap pengerjaannya meninggalkan puing-puing kerusakan jalan. Padahal bila ditiru seperti di Jakarta, malam dikerjakan, keesokan harinya hanya ada sisa bekas pengerjaan dan larangan melintas karena sedang dibeton jalan bekas galian tersebut. “Artinya tinggal pengerjaannya, apakah mau atau tidak. Sedangkan Pemko Medan ketika saya menjawab sudah menyurati sampai ke Kementerian, hasil dijanjikan pada akhir Desember 2015, seluruh jalan yang digali untuk pipanisasi akan diperbaiki seperti sedia kala,” ucapnya disambut tepuk tangan. Eldin juga menyampaikan, pemasangan pipanisasi limbah merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum, sedangkan pelaksana di Kota Medan merupakan Satuan Kerja dibawa Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumut. Sedangkan peran Pemko Medan hanya menerima dampak dan umpatan dari banyak orang. “Saya pernah meminta Dinas Bina Marga untuk memperbaiki jalan bekas digali pipa, tapi kenyataannya tidak bisa dikerjakan karena bertentangan dengan aturan. Makanya kami tidak bisa mengerjakan. Mudah-mudahan Organda tidak ikut- ikutan menghujat saya,” katanya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lebih lanjut, Eldin menyampaikan, sebagai calon Wali Kota Medan nomor urut 1 berpasangan dengan Akhyar Nasution, ada program yang akan diusung nantinya. Seperti pembangunan waterfront city di kawasan Medan bagian Utara. Adanya pembangunan tersebut, maka para pengusaha angkutan darat akan dimudahkan dengan perjalanannya, karena hubungan untuk industri hanya melalui tol ke tol saja. “Jadi dari sektor Belawan ke Sei Mangkei hanya dihubungkan melalui tol saja. Pergudangan akan kami rencanakan di dekat tol,” ujarnya. Di tempat yang sama, Haposan Sialagan menyampaikan, hubungan Organda dengan Dzulmi Eldin bukan satu dua hari ini atau menjelang Pilkada Medan saja. Melainkan ada pada suatu ketika, Organda dilaporkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU Medan. Di tengah adanya problem itu, Dzulmi Eldin yang merupakan Wali Kota Medan memberikan arahan dan saran. “Saran itulah yang kami ikuti. Akhirnya kami memenangkan perkara. Itu satu kisah, dan masih banyak kisah lainnya yang kami anggap Abangda Dzulmi Eldin paling tepat pimpin Kota Medan kembali,” katanya. Adanya hubungan Organda Medan dan Sumut dengan pemerintah, Ateng bangga dengan Dzulmi Eldin yang sudah mau memberikan pemikiran dan kebersamaannya demi Organda. Semoga setelah terpilih nantinya bisa terus bersinergi dengan program-program Organda khususnya di Kota Medan. wolmrzdata1 TABEL 4.2.2 Analisis Wacana Berita Kedua: Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook. Hal Yang Diamati Element Keterangan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tematik Topik Dewan Pengurus Cabang DPC Organda Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan Angsus Belawan Medan memberikan penghargaan dan tempat spesial kepada Dzulmi Eldin. Skematik Story Sebelum meresmikan kantor, Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan dan DPC Organda Angsus Belawan Eri Salim memakaikan rompi Organda kepada Dzulmi Eldin dihadapan Sekjend DPP Organda Ateng Haryono, DANPOMAL Lantamal I Pelabuhan Belawan, Letkol Zulkifli Pane, Dirlantas Polda Sumut Kombes Pol Drs I Wayan Soenarta serta mewakili Kadishub Medan Suriono. Semantik Latar Penghargaan itu yakni meresmikan kantor DPC Organda Angsus Belawan di Jalan Kolonel BejoCemara, Medan Timur, Kamis 1510. Dalam sambutannya, Dzulmi Eldin mengatakan, dirinya tidak lagi Wali Kota Medan sejak Juli 2015 lalu, sehingga urusan pemerintahan tidak lagi bisa dicampurinya. Termasuk urusan masalah jalan rusak. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Detil Melalui kesempatan ini, Eldin menyampaikan, anggota-anggota Organda mungkin orang yang paling mengetahui kerusakan jalan di Kota Medan. Bila disebutkan jalan di Kota Medan setiap 500 meter rusak, tentunya Organda paling tahu mau bersikap apa. Kenyataannya berbeda, Organda memberikan penghargaan yang paling luar biasa. Dia menyebutkan, di Kota Medan ada tiga kategori jalan. Jalan yang dikelola oleh Pemko Medan, Jalan Provinsi yang ditangani oleh Pemprovsu dan jalan nasional yang dikelola serta ditangani Balai Jalan dan Jembatan. Hari ini, Kota Medan mendapatkan program pembangunan air limbah, di mana tujuannya untuk manajemen lingkungan agar ke depannya bisa tertata lagi. Maksud Eldin juga menyampaikan, pemasangan pipanisasi limbah merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum, sedangkan pelaksana di Kota Medan merupakan Satuan Kerja dibawa Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumut. Sedangkan peran Pemko Medan hanya menerima dampak dan umpatan dari banyak orang. Lebih lanjut, Eldin menyampaikan, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sebagai calon Wali Kota Medan nomor urut 1 berpasangan dengan Akhyar Nasution, ada program yang akan diusung nantinya. Seperti pembangunan waterfront city di kawasan Medan bagian Utara. Adanya pembangunan tersebut, maka para pengusaha angkutan darat akan dimudahkan dengan perjalanannya, karena hubungan untuk industri hanya melalui tol ke tol saja. Sintaksis Koherensi Pembeda Dampak dari pembangunan pipa, paparnya sejumlah jalan digali dan rusak parah. Hal ini dikarenakan ada kekurang profesionalan dari pelaksana proyek. Di mana setiap pengerjaannya meninggalkan puing-puing kerusakan jalan. Padahal bila ditiru seperti di Jakarta, malam dikerjakan, keesokan harinya hanya ada sisa bekas pengerjaan dan larangan melintas karena sedang dibeton jalan bekas galian tersebut. Retoris Grafik Melalui kesempatan ini, Eldin menyampaikan, anggota-anggota Organda mungkin orang yang paling mengetahui kerusakan jalan di Kota Medan. Bila disebutkan jalan di Kota Medan setiap 500 meter rusak, tentunya Organda paling tahu mau bersikap apa. Kenyataannya berbeda, Organda memberikan penghargaan yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara paling luar biasa. Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang pemberian penghargaan dan tempat spesial kepada Dzulmi Eldin oleh Dewan Pengurus Cabang DPC Organda Angkutan Khusus Pelabuhan Belawan Angsus Belawan Analisis Berita Kedua Story dalam wacana ini diawali dengan memasangkan rompi Organda kepada Dzulmi Eldin oleh Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan dan DPC Organda Angsus Belawan Eri Salim. Setelah itu dilanjutkan dengan peresmian kantor DPC yang terletak di Jalan Kolonel BejoCemara, Medan Timur. Detil yang digunakan dalam wacana ini adalah kata sambutan serta apresiasi Dzulmi Eldin atas Organda atas penghargaan yang diberikan kepadanya. Hal ini bisa dilihat dalam kalimat berikut: Melalui kesempatan ini, Eldin menyampaikan, anggota-anggota Organda mungkin orang yang paling mengetahui kerusakan jalan di Kota Medan. Bila disebutkan jalan di Kota Medan setiap 500 meter rusak, tentunya Organda paling tahu mau bersikap apa. Kenyataannya berbeda, Organda memberikan penghargaan yang paling luar biasa. Dalam paragraf ini juga menceritakan Eldin yang menjelaskan tiga kategori jalan di kota Medan serta program pembangunan air limbah agar tertata dengan rapi. Ia juga mengatakan bahwa program tersebut diperlukan untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat pembangunan pipa. Adapun kalimat yang mendukung adalah sebagai berikut: Dampak dari pembangunan pipa, paparnya sejumlah jalan digali dan rusak parah. Hal ini dikarenakan ada kekurang profesionalan dari pelaksana proyek. Di mana setiap pengerjaannya meninggalkan puing-puing kerusakan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara jalan. Padahal bila ditiru seperti di Jakarta, malam dikerjakan, keesokan harinya hanya ada sisa bekas pengerjaan dan larangan melintas karena sedang dibeton jalan bekas galian tersebut. Selanjutnya Eldin ingin membangun waterfront city di Medan Utara agar perekonomian Kota Medan tidak terhambat apabila terpilih menjadi Walikota Medan, seperti dalam kalimat berikut: Lebih lanjut, Eldin menyampaikan, sebagai calon Wali Kota Medan nomor urut 1 berpasangan dengan Akhyar Nasution, ada program yang akan diusung nantinya. Seperti pembangunan waterfront city di kawasan Medan bagian Utara. Adanya pembangunan tersebut, maka para pengusaha angkutan darat akan dimudahkan dengan perjalanannya, karena hubungan untuk industri hanya melalui tol ke tol saja. Latar dalam wacana ini menjelaskan tentang penghargaan yang berupa peresmian kantor DPC Organda di Angsus Belawan oleh Ketua DPD Organda Sumut Haposan Sialagan dan DPC Organda Angsus Belawan Eri Salim. Selain itu juga latar yang mendukung berita ini adalah sang Dzulmi Eldin sendiri yang sudah tidak menjabat sebagai Walikota sejak Juli 2015 sehingga ia belum bisa membenahi permasalahan jalan di Kota Medan. Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu koherensi pembeda yang terdapat dalam kalimat berikut: Dampak dari pembangunan pipa, paparnya sejumlah jalan digali dan rusak parah. Hal ini dikarenakan ada kekurang profesionalan dari pelaksana proyek. Di mana setiap pengerjaannya meninggalkan puing-puing kerusakan jalan. Padahal bila ditiru seperti di Jakarta, malam dikerjakan, keesokan harinya hanya ada sisa bekas pengerjaan dan larangan melintas karena sedang dibeton jalan bekas galian tersebut. Koherensi pembeda sendiri berarti sesuatu yang berhubungan bagaimana dua peristiwa atau fakta hendak dibedakan. Dua buah fakta yang dibuat saling bertentangan. Seperti kalimat diatas menunjukkan koherensi pembeda yang coba Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ditunjukkan bagaimana proyek pembangunan pipa di Kota Medan dengan Kota Jakarta. Dijelaskan dalam berita tersebut bahwa pembangunan pipa di Medan tidak profesional sehingga banyak puing-puing jalan yang tersisa. Selanjutnya dibandingkan dengan pembangunan di Kota Jakarta yang rapi karena malam harinya dikerjakan sehingga hanya ada sisa bekas galian pipa. Dalam wacana ini juga terdapat unsur grafis, yaitu bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan. Di wacana ini terdapat pemakaian angka yang bertujuan untuk mensugesti kebenaran, ketelitian dari suatu laporan. DI dalam wacana ini terlihat bahwa Jalan rusak di Kota Medan setiap 500 meter sehingga membuat Organda tidak nyaman menjalankan aktivitas nya, seperti dalam kalimat berikut: Melalui kesempatan ini, Eldin menyampaikan, anggota-anggota Organda mungkin orang yang paling mengetahui kerusakan jalan di Kota Medan. Bila disebutkan jalan di Kota Medan setiap 500 meter rusak, tentunya Organda paling tahu mau bersikap apa. Kenyataannya berbeda, Organda memberikan penghargaan yang paling luar biasa. 16 Oktober 2015 4.2.3. Berita Ketiga: PW Alwashliyah Sumut Pastikan Dukung Eldin-Akhyar medansatu.com, Medan – Hari Pemilihan Kepala Daerah Pilkada di Kota Medan tersisa 55 hari lagi, di tengah kondisi itu pasangan nomor urut 1, Dzulmi Eldin- Akhyar Nasution, terus mendapatkan dukungan dari sejumlah simpul kelompok masyarakat, agama dan suku. Hari ini, Senin 15102015, Pengurus Wilayah Al Jamiyatul Washliyah PW Al Washliyah Sumut bertandang ke Posko Pemenangan pasangan yang mengusung jargon Medan Rumah Kita. Kehadiran sejumlah pengurus di antaranya Sekretaris Umum PW Alwashliyah Sumut, Isma Fadly Ardia Pulungan, Bendahara Ir Zahir Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara MAP, Wakil Ketua Majelis Pendidikan PW Alwashliyah Sumut, Zainal Abidin dan Sekretaris Panitia Pelaksana Rapat Kerja II Tahun 2015, Fahrijal Dalimunthe. Dalam kunjungannya ke Posko Pemenangan dan bertemu dengan Dzulmi Eldin, Isma Fadly menyampaikan undangan kepada tokoh masyarakat Kota Medan dan juga sebagai Calon Wali Kota Medan periode 2016-2021 itu. Selain undangan, PW Alwashliyah juga memberikan draft sebagai kandidat yang nantinya didukung PW Alwashliyah. “Draft sudah kami serahkan, Insyah Allah Abangda Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution yang didukung PW Alwashliyah,” katanya. Lebih lanjut, Isma Fadly yang merupakan anggota DPRD Sumut periode 2009- 2014 menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak 9 Desember 2015. Pada rapat tersebut akan dibahas sejumlah program dan akhirnya dijatuhkan dukungan kepada siapa saja yang menerima dukungan dari PW Alwashliyah Sumut. Dia menyebutkan, PW Alwashliyah merupakan organisasi keagamaan yang programnya harus menyatu dengan umaroh pemerintah. Untuk memudahkan hubungan program, maka sejak awal dilakukan komunikasi agar setelah duduk program sudah jalan dan hasilnya organisasi akan semakin besar. “Jadi rapat kerja pada 7-8 November 2015 di Garuda Plaza, kami akan undang sejumlah calon-calon kepala daerah di Sumut. Di Kota Medan, kami undang Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Agendanya, usai rapat diputuskan dukungan keluarga Alwashliyah untuk memilih siapa saja di daerahnya masing-masing. Misalnya di Kota Medan, maka keluarga Alwashliyah akan diimbau memilih nomor urut 1, Bang Eldin-Akhyar BENAR,” sebutnya. Di tempat yang sama, Zahir menyampaikan, Pilkada serentak di Sumut diharapkan bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang benar dan bermartabat. Sehingga kelak tidak memberikan kekecewaan kepada para pemilih. Selanjutnya, para pemilih juga jangan tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara TPS, karena pesta rakyat Pilkada merupakan pestanya masyarakat. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menjawab itu, Dzulmi Eldin mengapresiasi apa yang akan dibuat oleh PW Alwashliyah Sumut. Semoga apa yang akan dibuat dan dikerjakan oleh pengurus mendapatkan tempat yang sebenar-benarnya. “Saya juga ucapkan terimakasih atas dukungan dan undangannya. Semoga kehadiran ini merupakan dukungan kepada kami. Demi Kota Medan Rumah Kita,” ujarnya. mscrel TABEL 4.2.3 Analisis Wacana Berita Ketiga: Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook. Hal Yang Diamati Element Keterangan Tematik Topik Hari Pemilihan Kepala Daerah Pilkada di Kota Medan tersisa 55 hari lagi, di tengah kondisi itu pasangan nomor urut 1, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution, terus mendapatkan dukungan dari sejumlah simpul kelompok masyarakat, agama dan suku. Skematik Story Hari ini, Senin 15102015, Pengurus Wilayah Al Jamiyatul Washliyah PW Al Washliyah Sumut bertandang ke Posko Pemenangan pasangan yang mengusung jargon Medan Rumah Kita. Dalam kunjungannya ke Posko Pemenangan dan bertemu dengan Dzulmi Eldin, Isma Fadly menyampaikan undangan juga memberikan draft sebagai kandidat yang nantinya didukung PW Alwashliyah. Dalam kunjungannya ke Posko Pemenangan dan bertemu dengan Dzulmi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Eldin, Isma Fadly menyampaikan undangan kepada tokoh masyarakat Kota Medan dan juga sebagai Calon Wali Kota Medan periode 2016-2021 itu Semantik Latar Dia menyebutkan, PW Alwashliyah merupakan organisasi keagamaan yang programnya harus menyatu dengan umaroh pemerintah. Untuk memudahkan hubungan program, maka sejak awal dilakukan komunikasi agar setelah duduk program sudah jalan dan hasilnya organisasi akan semakin besar. Detil Dalam kunjungannya ke Posko Pemenangan dan bertemu dengan Dzulmi Eldin, Isma Fadly menyampaikan undangan kepada tokoh masyarakat Kota Medan dan juga sebagai Calon Wali Kota Medan periode 2016-2021 itu. Selain undangan, PW Alwashliyah juga memberikan draft sebagai kandidat yang nantinya didukung PW Alwashliyah. “Draft sudah kami serahkan, Insyah Allah Abangda Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution yang didukung PW Alwashliyah,” katanya. Lebih lanjut, Isma Fadly yang merupakan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 9 Desember 2015. Pada rapat tersebut akan dibahas sejumlah program dan akhirnya dijatuhkan dukungan kepada siapa saja yang menerima dukungan dari PW Alwashliyah Sumut. Di tempat yang sama, Zahir menyampaikan, Pilkada serentak di Sumut diharapkan bisa melahirkan pemimpin- pemimpin yang benar dan bermartabat. Sehingga kelak tidak memberikan kekecewaan kepada para pemilih. Maksud “Jadi rapat kerja pada 7-8 November 2015 di Garuda Plaza, kami akan undang sejumlah calon-calon kepala daerah di Sumut. Di Kota Medan, kami undang Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Agendanya, usai rapat diputuskan dukungan keluarga Alwashliyah untuk memilih siapa saja di daerahnya masing- masing. Misalnya di Kota Medan, maka keluarga Alwashliyah akan diimbau memilih nomor urut 1, Bang Eldin-Akhyar BENAR,” sebutnya. Sintaksis Koherensi Kondisional Lebih lanjut, Isma Fadly yang merupakan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 9 Desember 2015. Pada rapat tersebut akan dibahas sejumlah program dan akhirnya dijatuhkan dukungan kepada siapa saja yang menerima dukungan dari PW Alwashliyah Sumut. Retoris Metafora Dia menyebutkan, PW Alwashliyah merupakan organisasi keagamaan yang programnya harus menyatu dengan umaroh pemerintah. Untuk memudahkan hubungan program, maka sejak awal dilakukan komunikasi agar setelah duduk program sudah jalan dan hasilnya organisasi akan semakin besar. Berita Ketiga Analisis Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang dukungan sejumlah kelompok masyarakat, agama dan suku yang mengalir terhadap Dzulmi Eldin- Akhyar Nasution menjelang Hari Pilkada di Kota Medan yang tersisa 55 hari lagi. Story dalam wacana ini diawali dengan kedatangan Pengurus Wilayah Al Jamiyatul Washliyah, ke posko pemenangan Pasangan BENAR. Setelah itu dilanjutkan dengan pembagian undangan ke sejumlah tokoh untuk datang ke rapat kerja II pada 7-8 November 2015 di Garuda Plaza. Dan yang terakhir adalah pemberian draft sebagai dukungan terhadap Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution. Detil yang digunakan dalam wacana ini adalah PW Alwashliyah yang menggelar rapat Kerja II tahun 2015 yang bertujuan untuk mendukung Pilkada Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang dimulai pada tanggal 9 Desember 2015. Selain itu juga rapat ini juga bertujuan untuk menciptakan pemimpin yang bermartabat serta berakhlak demi kepentingan masyarakat di berbagai daerah di Sumatera Utara. Lebih lanjut, Isma Fadly yang merupakan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak 9 Desember 2015. Pada rapat tersebut akan dibahas sejumlah program dan akhirnya dijatuhkan dukungan kepada siapa saja yang menerima dukungan dari PW Alwashliyah Sumut. Di tempat yang sama, Zahir menyampaikan, Pilkada serentak di Sumut diharapkan bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang benar dan bermartabat. Sehingga kelak tidak memberikan kekecewaan kepada para pemilih. Dalam paragraf ini juga dijelaskan mengenai PW Alwashliyah yang mengundang sejumlah tokoh, termasuk Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution untuk datang ke Rapat Kerja II yang digelar bulan November 2015. Adapun tujuan rapat tersebut adalah untuk menentukan dukungan organisasi tersebut terhadap salah satu calon di beberapa daerah di Sumatera Utara. Adapun kalimat yang mendukung adalah sebagai berikut: “Jadi rapat kerja pada 7-8 November 2015 di Garuda Plaza, kami akan undang sejumlah calon-calon kepala daerah di Sumut. Di Kota Medan, kami undang Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Agendanya, usai rapat diputuskan dukungan keluarga Alwashliyah untuk memilih siapa saja di daerahnya masing- masing. Misalnya di Kota Medan, maka keluarga Alwashliyah akan diimbau memilih nomor urut 1, Bang Eldin-Akhyar BENAR,” sebutnya. Latar dalam wacana ini menjelaskan bahwa PW Alwashliyah adalah organisasi keagamaan yang tujuannya sejalan dengan memerintah, yaitu untuk membuat Kota Medan menjadi lebih baik, seperti dalam kalimat berikut: Dia menyebutkan, PW Alwashliyah merupakan organisasi keagamaan yang programnya harus menyatu dengan umaroh pemerintah. Untuk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara memudahkan hubungan program, maka sejak awal dilakukan komunikasi agar setelah duduk program sudah jalan dan hasilnya organisasi akan semakin besar. Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Kondisional yang terdapat dalam kalimat berikut: Lebih lanjut, Isma Fadly yang merupakan anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak 9 Desember 2015. Koherensi Kondisional menjelaskan bahwa Isma Fadly adalah anggota DRPD Sumut tahun 2009-2014. Sebagai penjelas, ada tidaknya Anak Kalimat tidak mempengaruh Kalimat. Kalimat di wacana tersebut tidak berubah artinya apabila bentuk kalimatnya sebagai berikut: Lebih lanjut, Isma Fadly menyampaikan, Rapat Kerja II tahun 2015 digelar untuk menyahuti Pilkada serentak 9 Desember 2015. Dalam wacana ini terdapat unsur metafora, yaitu sebutan “umaroh” yang berasal dari bahasa Arab, dari kata Amiirun yang artinya pemerintah. Wartawan menekankan dalam wacana bahwa dukungan PW Alwashliyah terhadap pasangan BENAR bertujuan agar pasangan tersebut menjalankan program yang sejalan dengan pemerintah sehinnga tercipta Kota Medan yang lebih baik. Kamis, 22 Oktober 2015 4.2.4 Berita Keempat: Bersama Etnis Tionghoa, Eldin Diskusi Soal Medan Sekarang dan Akan Datang Pengurus Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia PASTI Kota Medan menemui Calon Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin di posko pemenangan, Rabu 2110 pagi. Dalam pertemuan, pengurus meminta kehadiran Dzulmi Eldin dalam acara pelantikan dan deklarasi dukungan kepada pasangan Calon Wali Kota Medan nomor urut 1. Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua PASTI Medan, Lian Lung dan Sekjend Rudy Ang didampingi sejumlah pengurus lainnya. Rudy Ang mengatakan, pada Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara November mendatang, PASTI Medan akan menggelar pelantikan. Pada pelaksanaan acara pelantikan, akan diisi sejumlah kegiatan salah satu acaranya deklarasi dukungan kepada pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 1, Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution. Kami berharap Pak Eldin bisa hadir bersama kami. Karena kami sepenuhnya memenangkan Pak Eldin-Akhyar untuk Wali Kota Medan, katanya. Setelah menyampaikan dukungan, Eldin mengajak pengurus PASTI Medan berdiskusi tentang kondisi kota, masa depan kota dan harapan masyarakat terhadap Kota Medan. Mulai dari jalan dan drainase, pendidikan, pelayanan kesehatan, peningkatan ekonomi kerakyatan serta peningkatan jumlah wisatan ke Medan. Alung mengatakan, Kota Medan, khususnya Medan bagian Utara sudah banyak perubahan. Sekarang banyak jalan-jalan dibeton, dan drainasenya sudah mulai membaik. Namun, karena kota masih baru melakukan penataan butuh penguatan anggaran setiap tahunnya, sehingga Medan bagian Utara sudah semakin baik. Sekarang harga tanah semakin naik tiap tahunnya. Ini karena Pak Eldin juga punya semangat membangun Medan bagian Utara. Kami yakin ini semua bisa lebih maju, bila Pak Eldin terus membuat program pembangunan di Medan bagian Utara, katanya. Dia mengakui, sekarang ini banyak jalan rusak di Kota Medan dan banjir sering menggenangi sebagian ruas jalan. Hal ini sebaiknya masuk dalam program Pak Eldin-Akhyar pada lima tahun mendatang. Selanjutnya, pelayanan kesehatan serta tingkatkan ekonomi kreatif. Menjawab itu, Eldin memaparkan, Medan bagian Utara dalam lima tahun mendatang akan bertambah baik. Di sana akan dibangun Rumah Sakit Type C, Islamic Centre seluas 22 hektare, pembangunan situs Kota China dan situs Kerajaan Melayu, Waterfront City, dan pembangunan tanggul rob serta pembangunan rutin terkait jalan dan drainase. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sejumlah program ini, sudah saya persiapkan sejak saja menjadi wali kota definitiv selama satu tahun. Jadi jangan khawatir, semuanya tinggal jalan bila saya kembali menjadi Wali Kota Medan, katanya. Mengenai jalan rusak di pusat Kota Medan, Eldin menyebutkan, dulu Pemko Medan pemerintah pusat memiliki program namanya Metropolitan Medan Urban Development Project MMUDP untuk pembangunan gorong-gorong drainase. Tapi, dikarenakan ketika itu kota hancur dan ada beberapa warga masuk dalam lobang gorong-gorong, jadi Wali Kota Medan saat itu memberhentikan proyek tersebut. Kini, proyek bernilai ratusan miliar pada tahun 1990-an tak berfungsi. Sekarang ini, Pemko Medan sedang mendapatkan project pemasangan pipanisasi di sejumlah ruas jalan. Pasti kita merasakan, jalanan Kota Medan rusak kemana wali kotanya. Dia menyebutkan, sebenarnya proyek pemasangan pipanisasi diprogramkan oleh Pemerintah Pusat dan sebagai satuan kerja pelaksanaannya Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Distarukim Sumut. Dalam hal ini, Pemko Medan hanya kedapatan hujatan saja. Saya ketika menjabat Wali Kota Medan bisa saja menghentikan proyek pemasangan pipanisasi. Mengingat ada pengalaman dari wali kota sebelumnya sifatnya hanya untuk mengalihkan masalah, makanya saya tidak hentikan. Tapi mencari solusi agar pemasangan pipanisasi lebih profesional dengan cara setiap jalan yang dibelah harus segera ditutup kembali. Janji Pemerintah Pusat proyek pipanisasi yang membelah jalanan di Kota Medan akan diperbaiki seperti semula pada Desember 2015 ini, ucapnya. Untuk mencari solusinya, waktu itu saya menyurati langsung kementerian dan setiap ada pertemuan langsung saya sampaikan tentang kondisi jalan di Kota Medan. Mudah-mudahan janji memperbaiki jalan Desember 2015 terwujud, sebutnya. TABEL 4.2.4 Analisis Wacana Berita Keempat: Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Hal Yang Diamati Element Keterangan Tematik Topik Pengurus Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia PASTI Kota Medan menemui Calon Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin di posko pemenangan, Rabu 2110 pagi. Skematik Story Dalam pertemuan, pengurus meminta kehadiran Dzulmi Eldin dalam acara pelantikan dan deklarasi dukungan kepada pasangan Calon Wali Kota Medan nomor urut 1. Setelah menyampaikan dukungan, Eldin mengajak pengurus PASTI Medan berdiskusi tentang kondisi kota, masa depan kota dan harapan masyarakat terhadap Kota Medan. Mulai dari jalan dan drainase, pendidikan, pelayanan kesehatan, peningkatan ekonomi kerakyatan serta peningkatan jumlah wisatan ke Medan. Semantik Latar Alung mengatakan, Kota Medan, khususnya Medan bagian Utara sudah banyak perubahan. Sekarang banyak jalan- jalan dibeton, dan drainasenya sudah mulai membaik. Namun, karena kota masih baru melakukan penataan butuh penguatan anggaran setiap tahunnya, sehingga Medan bagian Utara sudah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara semakin baik. Dia mengakui, sekarang ini banyak jalan rusak di Kota Medan dan banjir sering menggenangi sebagian ruas jalan. Hal ini sebaiknya masuk dalam program Pak Eldin-Akhyar pada lima tahun mendatang. Selanjutnya, pelayanan kesehatan serta tingkatkan ekonomi kreatif. Detil Sekarang harga tanah semakin naik tiap tahunnya. Ini karena Pak Eldin juga punya semangat membangun Medan bagian Utara. Kami yakin ini semua bisa lebih maju, bila Pak Eldin terus membuat program pembangunan di Medan bagian Utara, katanya. Menjawab itu, Eldin memaparkan, Medan bagian Utara dalam lima tahun mendatang akan bertambah baik. Di sana akan dibangun Rumah Sakit Type C, Islamic Centre seluas 22 hektare, pembangunan situs Kota China dan situs Kerajaan Melayu, Waterfront City, dan pembangunan tanggul rob serta pembangunan rutin terkait jalan dan drainase. Sejumlah program ini, sudah saya persiapkan sejak saja menjadi wali kota definitiv selama satu tahun. Jadi jangan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara khawatir, semuanya tinggal jalan bila saya kembali menjadi Wali Kota Medan, katanya. Maksud Mengenai jalan rusak di pusat Kota Medan, Eldin menyebutkan, dulu Pemko Medan pemerintah pusat memiliki program namanya Metropolitan Medan Urban Development Project MMUDP untuk pembangunan gorong-gorong drainase. Tapi, dikarenakan ketika itu kota hancur dan ada beberapa warga masuk dalam lobang gorong-gorong, jadi Wali Kota Medan saat itu memberhentikan proyek tersebut. Kini, proyek bernilai ratusan miliar pada tahun 1990-an tak berfungsi. Sekarang ini, Pemko Medan sedang mendapatkan project pemasangan pipanisasi di sejumlah ruas jalan. Pasti kita merasakan, jalanan Kota Medan rusak kemana wali kotanya. Sintaksis Koherensi Kondisional Saya ketika menjabat Wali Kota Medan bisa saja menghentikan proyek pemasangan pipanisasi. Mengingat ada pengalaman dari wali kota sebelumnya sifatnya hanya untuk mengalihkan masalah, makanya saya tidak hentikan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tapi mencari solusi agar pemasangan pipanisasi lebih profesional dengan cara setiap jalan yang dibelah harus segera ditutup kembali. Janji Pemerintah Pusat proyek pipanisasi yang membelah jalanan di Kota Medan akan diperbaiki seperti semula pada Desember 2015 ini, ucapnya. Retoris Metafora Tapi mencari solusi agar pemasangan pipanisasi lebih profesional dengan cara setiap jalan yang dibelah harus segera ditutup kembali. Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang kedatangan Pengurus Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia PASTI Kota Medan ke posko pemenangan Pasangan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution. Analisis Berita keempat Story dalam wacana ini diawali dengan pertemuan pengurus dengan Dzulmi Eldin. Selanjutnya meminta untuk hadir dalam acara pelantikan dan deklarasi dukungan kepada pasangan Calon Wali Kota Medan nomor urut 1. Kemudian dilanjutkan dengan berdialog antara Dzulmi Eldin dengan PASTI mengenai kondisi dan harapan masyarakat untuk Kota Medan yang lebih baik. Detil yang digunakan dalam wacana ini adalah pujian Ketua PASTI Medan, Lian Lung terhadap Bang Eldin karena semangat membangun Medan khususnya bagian utara. Selanjutnya dilanjutkan dengan respon Dzulmi Eldin Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang positif atas pernyataan tersebut dan memaparkan beberapa program yang ditujukan kepada Medan bagian Utara agar menjadi lebih baik. Sekarang harga tanah semakin naik tiap tahunnya. Ini karena Pak Eldin juga punya semangat membangun Medan bagian Utara. Kami yakin ini semua bisa lebih maju, bila Pak Eldin terus membuat program pembangunan di Medan bagian Utara, katanya. Menjawab itu, Eldin memaparkan, Medan bagian Utara dalam lima tahun mendatang akan bertambah baik. Di sana akan dibangun Rumah Sakit Type C, Islamic Centre seluas 22 hektare, pembangunan situs Kota China dan situs Kerajaan Melayu, Waterfront City, dan pembangunan tanggul rob serta pembangunan rutin terkait jalan dan drainase. Dalam paragraf itu juga dijelaskan mengenai jalan rusak yang kian memprihatinkan karena rusak dan warga masuk dalam lobang gorong-gorong. Namun, Dzulmi eldin membeberkan solusinya untuk penasangan pipanisasi menjadi lebih bertanggung jawab yaitu menutupnya kembali setelah digali. Mengenai jalan rusak di pusat Kota Medan, Eldin menyebutkan, dulu Pemko Medan pemerintah pusat memiliki program namanya Metropolitan Medan Urban Development Project MMUDP untuk pembangunan gorong-gorong drainase. Tapi, dikarenakan ketika itu kota hancur dan ada beberapa warga masuk dalam lobang gorong-gorong, jadi Wali Kota Medan saat itu memberhentikan proyek tersebut. Kini, proyek bernilai ratusan miliar pada tahun 1990-an tak berfungsi. Sekarang ini, Pemko Medan sedang mendapatkan project pemasangan pipanisasi di sejumlah ruas jalan. Pasti kita merasakan, jalanan Kota Medan rusak kemana wali kotanya. Latar dalam wacana ini adalah rasa bangga Alung, selaku Ketua Pengurus Pasti atas perhatian Dzulmi Eldin terhadap Medan Utara selama ia masih menjabat sebagai Walikota sampai Juni 2015. Selanjutnya dipaparkan oleh Alung, permasalahan yang kini masih belum ada solusinya seperti jalan rusak, peayanan kesehatan dan ekonomi kreatif. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Kondisional yang terdapat dalam kalimat berikut: Saya ketika menjabat Wali Kota Medan bisa saja menghentikan proyek pemasangan pipanisasi. Mengingat ada pengalaman dari wali kota sebelumnya sifatnya hanya untuk mengalihkan masalah, makanya saya tidak hentikan. Tapi mencari solusi agar pemasangan pipanisasi lebih profesional dengan cara setiap jalan yang dibelah harus segera ditutup kembali. Janji Pemerintah Pusat proyek pipanisasi yang membelah jalanan di Kota Medan akan diperbaiki seperti semula pada Desember 2015 ini, ucapnya. Di sini bisa dilihat bahwa proyek pipanisasi yang akan diperbaiki adalah proyek yang membuat sebagian jalan rusak di Kota Medan. Anak kalimat di atas adalah cermin kepentingan wartawan atas keprihatinan terhadap Kota Medan. Dalam wacana ini juga terdapat unsur metafora, yaitu sebutan ”dibelah” yang merujuk kepada menggali jalan untuk mengganti pipa yang tua dengan yang baru. Wartawan disini menekankan agar proyek pipanisasi tidak mengganggu kepentingan para pengguna jalan di Kota Medan. October 20, 2015 4.2.5 BERITA KELIMASerap Aspirasi, Eldin-Akhyar Ikut Pengajian Hingga Jenguk Orang Sakit MEDAN , WOL – Pasangan nomor urut 1 Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution minum kopi dan teh bersama masyarakat di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang. Duduk-duduk santai itu dilakukan sebagai bagian untuk menyerap aspirasi masyarakat. “Saya datang ke kedai kopi di Jalan Ngumban Surbakti sebagai bagian bentuk untuk menyerap aspirasi dan mengenalkan program yang akan diusung lima tahun mendatang,” katanya, Senin 1910 kemarin. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dia menyebutkan, pertemuan non formal dan tak ada protokol acara, semuanya mengalir tanpa ada jarak merupakan sebuah cara yang bakal diciptakan agar terciptanya kerjasama dalam membangun Medan Rumah Kita. Eldin tiba bersama calon Wakilnya, Akhyar Nasution. Pada kesempatan itu, Akhyar memaparkan, program yang diusung untuk membangun Medan Rumah Kita sudah direncanakan oleh Pak Eldin saat menjabat sebagai Wali Kota Medan pada 2014-26 Juli 2015. Rencana itu diantaranya pembangunan under pass simpang Titi Kuning, tiga fly over di Simpang Kampunglalang, Simpang Pondok Kelapa, dan Simpang Cemara. Selain itu, untuk pelayanan kesehatan akan ditambah rumah sakit baru di Medan Labuhan. Karena rumah sakit milik Pemko Medan di RSU Pirngadi sudah tak mampu lagi menampung warga Kota Medan, kemudian program perlindungan kesehatan bagi warga Kota Medan dari semula pengubahan JPKMS ke BPJS sudah dilakukan dan peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas-puskesmas. “Untuk melaksanakan pekerjaan yang sudah direncanakan, Pak Eldin membutuhkan waktu tambahan. Makanya saya ingin membantu Pak Eldin bekerja lima tahun mendatang, agar Kota Medan seperti apa yang kita inginkan bersama,” katanya. “Apakah bapakibu bisa membantu kami datang ke TPS 9 Desember 2015,” tanyanya. “Ya kami siap membantu. Pilihan kami cuma satu, ya nomor satu yang Benar,” jawab bersama puluhan masyarakat. Akhyar menambahkan, kondisi Kota Medan saat ini bisa dirasakan bersama warga. Memang diakui masih ada kekurangan yakni jalan yang rusak, tapi jumlahnya hanya 8 persen dari total panjang jalan di Kota Medan lebih dari 3 ribu Km. Kerusakan 8 persen itu, sebagain besar diakibatkan adanya pengorekan pipanisasi yang dilakukan pemerintah pusat. “Jadi kerusakan jalan yang terjadi bukan karena rusak akibat tak diperbaiki, melainkan karena sedang ada pembangunan. Karena Medan ini semakin tumbuh, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara maka dibangunlah sanitasi limbahnya. Selanjutnya Kota Medan dibangun untuk orang Medan, dan yang paling mengerti membangun, memelihara dan memperindahnya hanya anak Medan,” ujarnya disambut tepuk tangan. Sebelumnya, warga Jalan Bunga Sedap Malam, Kecamatan Medan Selayang, Sayang Bangun mengatakan, warga di Medan Selayang merasa gembira dengan semangat Pak Eldin dan Akhyar membangun Kota Medan. Karena kesungguhan itu, warga di Medan Selayang juga bersungguh-sungguh bersama Pak Eldin- Akhyar untuk datang ke TPS 9 Desember 2015 dan mencoblos yang Benar. “Kami berharap jalan kami yang berlobang bisa diperbaiki di Jalan Bunga Sedap Malam. Mungkin drainase diperdalam atau jalannya terlebih dahulu diperbaiki, kerusakannya memang baru dua tahun ini,” harapnya. Sementara itu, warga lainnya Marlin Purba mengaku berprofesi sebagai penangkar tanaman dan pembibitan mengusulkan agar Pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung. Kelebihan Pohon Kedauang dari Angsana, dahannya lebih kuat, tidak banyak sampah, mudah tumbuh dan pertumbuhannya cepat. “Kalau Pohon Angsana tumbuhnya cepat, banyak sampah dan mudah patah. Kami sekedar usul saja kalau bisa dicobalah ditanam Pohon Kedaung,” sarannya. Mendengar saran itu, Akhyar menyampaikan, apa yang menjadi usulan dari masyarakat segera mungkin dituntaskan bila pasangan nomor 1 ini terpilih. Pelaksanaan pengerjaan jalan sedang bekerja saat ini, bahkan anggaran pembangunan setiap tahunnya bertambah. “Khusus untuk tanaman di median jalan, pastinya akan kami buat taman-taman di Kota Medan dengan tanaman multikultur. Termasuk Pohon Angsana akan disisip juga pohon Kedaung,” sebutnya. Usai berdialog, Eldin-Akhyar bertemu dengan ibu-ibu pengajian di Jalan Pasar I, Gang Memar Mulio, Kelurahan Tanjungsari. Selain itu, Eldin-Akhyar juga menjenguk seorang penderita Glukoma dan sesak nafas, pasangan suami istri, Sunarto 65 dan Watiyem 62. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Keduanya terkejut ketika Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menemui pasangan suami istri buruh tani itu. “Saya hanya buruh tani, dan sekarang tak bisa melihat. Saya terkejut Pak Eldin, semoga sikap Pak Eldin selalu menjadi seorang pemimpin yang dermawan,” tambahnya. “Kami juga sudah mendapatkan kartu sehat BPJS, semoga Pak Eldin dan Pak Akhyar bisa memimpin Kota Medan,” harapnya.wolmrzdata1 TABEL 4.2.5 Analisis Wacana Berita Dukungan Kelima: Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook. Hal Yang Diamati Element Keterangan Tematik Topik Pasangan nomor urut 1 Dzulmi Eldin- Akhyar Nasution minum kopi dan teh bersama masyarakat di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang. Duduk-duduk santai itu dilakukan sebagai bagian untuk menyerap aspirasi masyarakat. Skematik Story Saya datang ke kedai kopi di Jalan Ngumban Surbakti sebagai bagian bentuk untuk menyerap aspirasi dan mengenalkan program yang akan diusung lima tahun mendatang,” katanya, Senin 1910 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kemarin. Sebelumnya, warga Jalan Bunga Sedap Malam, Kecamatan Medan Selayang, Sayang Bangun mengatakan, warga di Medan Selayang merasa gembira dengan semangat Pak Eldin dan Akhyar membangun Kota Medan. Karena kesungguhan itu, warga di Medan Selayang juga bersungguh-sungguh bersama Pak Eldin-Akhyar untuk datang ke TPS 9 Desember 2015 dan mencoblos yang Benar. Usai berdialog, Eldin-Akhyar bertemu dengan ibu-ibu pengajian di Jalan Pasar I, Gang Memar Mulio, Kelurahan Tanjungsari. Selain itu, Eldin-Akhyar juga menjenguk seorang penderita Glukoma dan sesak nafas, pasangan suami istri, Sunarto 65 dan Watiyem 62. Semantik Latar Dia menyebutkan, pertemuan non formal dan tak ada protokol acara, semuanya mengalir tanpa ada jarak merupakan sebuah cara yang bakal diciptakan agar terciptanya kerjasama dalam membangun Medan Rumah Kita. Detil Eldin tiba bersama calon Wakilnya, Akhyar Nasution. Pada kesempatan itu, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Akhyar memaparkan, program yang diusung untuk membangun Medan Rumah Kita sudah direncanakan oleh Pak Eldin saat menjabat sebagai Wali Kota Medan pada 2014-26 Juli 2015. Rencana itu diantaranya pembangunan under pass simpang Titi Kuning, tiga fly over di Simpang Kampunglalang, Simpang Pondok Kelapa, dan Simpang Cemara. Selain itu, untuk pelayanan kesehatan akan ditambah rumah sakit baru di Medan Labuhan. Karena rumah sakit milik Pemko Medan di RSU Pirngadi sudah tak mampu lagi menampung warga Kota Medan, kemudian program perlindungan kesehatan bagi warga Kota Medan dari semula pengubahan JPKMS ke BPJS sudah dilakukan dan peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas- puskesmas. Maksud Sementara itu, warga lainnya Marlin Purba mengaku berprofesi sebagai penangkar tanaman dan pembibitan mengusulkan agar Pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung. Kelebihan Pohon Kedauang dari Angsana, dahannya lebih kuat, tidak banyak sampah, mudah tumbuh dan pertumbuhannya cepat. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Mendengar saran itu, Akhyar menyampaikan, apa yang menjadi usulan dari masyarakat segera mungkin dituntaskan bila pasangan nomor 1 ini terpilih. Usai berdialog, Eldin-Akhyar bertemu dengan ibu-ibu pengajian di Jalan Pasar I, Gang Memar Mulio, Kelurahan Tanjungsari. Selain itu, Eldin-Akhyar juga menjenguk seorang penderita Glukoma dan sesak nafas, pasangan suami istri, Sunarto 65 dan Watiyem 62. Keduanya terkejut ketika Dzulmi Eldin- Akhyar Nasution menemui pasangan suami istri buruh tani itu. “Saya hanya buruh tani, dan sekarang tak bisa melihat. Saya terkejut Pak Eldin, semoga sikap Pak Eldin selalu menjadi seorang pemimpin yang dermawan,” tambahnya. Sintaksis Koherensi Pembeda Sementara itu, warga lainnya Marlin Purba mengaku berprofesi sebagai penangkar tanaman dan pembibitan mengusulkan agar Pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung. Kelebihan Pohon Kedauang dari Angsana, dahannya lebih kuat, tidak banyak sampah, mudah tumbuh dan pertumbuhannya cepat. Retoris Grafis Akhyar menambahkan, kondisi Kota Medan saat ini bisa dirasakan bersama Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara warga. Memang diakui masih ada kekurangan yakni jalan yang rusak, tapi jumlahnya hanya 8 persen dari total panjang jalan di Kota Medan lebih dari 3 ribu Km. Kerusakan 8 persen itu, sebagain besar diakibatkan adanya pengorekan pipanisasi yang dilakukan pemerintah pusat. Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang kedatangan Pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution kepada masyarakat di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang untuk menyerap aspirasi mereka. AnalisisBerita Kelima Story dalam wacana ini diawali dengan kedatangan Pasangan BENAR ke kedai kopi di Jalan Ngumban Surbakti agar bisa berbaur dengan masyarakat sekitar. Selanjutnya dipaparkan program yang akan dijalankan apabila mereka terpilih nantinya di Pilkada 2015 ini. Sebelum mereka mengunjungi Ngumban Surbakti, terlebih dahulu mengunjungi Jalan Bunga Sedap Malam, yang antusias dengan kedatangan calon walikota dan wakil walikota tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan berdialog dengan ibu-ibu di Jalan Pasar I, Gang Memar Mulio serta mengunjungi 2 buruh tani yang menderita penyakit Glukoma dan sesak nafas. Detil yang digunakan dalam wacana ini adalah program yang dipaparkan oleh Pasangan nomor urut 1 ini yang memprioritaskan pada pembangunan jalan dan kesehatan. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat berikut: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Rencana itu diantaranya pembangunan under pass simpang Titi Kuning, tiga fly over di Simpang Kampunglalang, Simpang Pondok Kelapa, dan Simpang Cemara. Selain itu, untuk pelayanan kesehatan akan ditambah rumah sakit baru di Medan Labuhan. Karena rumah sakit milik Pemko Medan di RSU Pirngadi sudah tak mampu lagi menampung warga Kota Medan, kemudian program perlindungan kesehatan bagi warga Kota Medan dari semula pengubahan JPKMS ke BPJS sudah dilakukan dan peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas-puskesmas. Dalam paragraf ini juga diceritakan bahwa seorang warga menyarankan untuk mengganti pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung dan direspon dengan baik oleh Akhyar. Selanjutnya dilanjutkan dengan kunjungan Eldin-Akhyar ke pasangan suami istri yang menderita sakit glukoma dan sesak nafasm yaitu Sunarto 65 dan Watiyem 62. Kedua butuh tani pun senang sekali karena ada calon pemimpin yang dermawan untuk mengunjungi mereka. Sementara itu, warga lainnya Marlin Purba mengaku berprofesi sebagai penangkar tanaman dan pembibitan mengusulkan agar Pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung. Kelebihan Pohon Kedauang dari Angsana, dahannya lebih kuat, tidak banyak sampah, mudah tumbuh dan pertumbuhannya cepat. Mendengar saran itu, Akhyar menyampaikan, apa yang menjadi usulan dari masyarakat segera mungkin dituntaskan bila pasangan nomor 1 ini terpilih. Usai berdialog, Eldin-Akhyar bertemu dengan ibu-ibu pengajian di Jalan Pasar I, Gang Memar Mulio, Kelurahan Tanjungsari. Selain itu, Eldin-Akhyar juga menjenguk seorang penderita Glukoma dan sesak nafas, pasangan suami istri, Sunarto 65 dan Watiyem 62. Keduanya terkejut ketika Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution menemui pasangan suami istri buruh tani itu. “Saya hanya buruh tani, dan sekarang tak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bisa melihat. Saya terkejut Pak Eldin, semoga sikap Pak Eldin selalu menjadi seorang pemimpin yang dermawan,” tambahnya. Latar dalam wacana ini adalah kedatangan Dzulmi Eldin bersama Akhyar Nasution ke Kecamatan Medan Selayang yang bersifat non formal dan tidak direncanakan. Hal ini bertujuan agar lebih dekat ke masyarakat sekitar serta lebih bersinergi dalam membangun Kota Medan menjadi Lebih baik. Selain itu agenda kedatangan mereka juga bertujuan agar lebih terbuka di antara pemimpin dengan rakyat. Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi pembeda yang terdapat dalam kalimat berikut: Sementara itu, warga lainnya Marlin Purba mengaku berprofesi sebagai penangkar tanaman dan pembibitan mengusulkan agar Pohon Angsana yang ditanam di tengah jalan diganti saja dengan pohon Kedaung. Kelebihan Pohon Kedaung dari Angsana, dahannya lebih kuat, tidak banyak sampah, mudah tumbuh dan pertumbuhannya cepat. Di sini terlihat jelas bahwa ada dua buah pohon yang dibuat seolah-olah saling bertentangan dan berseberangan dengan menggunakan koherensi ini. Di satu sisi Pohon Angsana yang banyak di tanam di tengah jalan memlilik banyak sampah dan tumbuhnya harus menunggu lama. Berbeda dengan pohon kedaung yang sedikit menghasilkan sampah dan cepat pertumbuhannya sehingga terlihat lebih asri. Dalam wacana ini juga terdapat unsur grafis, yaitu data mengenai banyaknya kerusakan jalan sebesar 8 persen dari total jumlah jalan yang ada di Kota Medan, yaitu sebesar 3 Km. Pemakaian angka-angka dalam berita di antaranya digunakan untuk mensugestikan kebenaran, ketelitian, dan posisi dari suatu laporan. Di sini kerusakan jalan yang mencapai 8 persen itu dikarenakan adanya proyek pipanisasi yang tidak teratur 4.2.6 BERITA KEENAM Eldin Ajak Penjual Kolang-kaling Berobat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Laporan Wartawan Tribun Medan Joseph Ginting Selasa, 6 Oktober 2015 TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution mengajak Asnah 57 pedagang kolang-kaling berobat ke rumah sakit. Wanita yang menderita perut membesar itu adalah pedagang di Pasar BatuPajak Ikan Kapuas di Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan. Eldin dan Akhyar bertemu dengan Asnah saat tengah menyapa para pedagang di Pasar Batu, Selasa 6102015. Saat keduanya tengah asyik bercengkrama dengan pedagang dan pembeli, Asnah terlihat pucat serta perutnya membesar dibalut kain panjang. Merasa prihatin dengan kondisi Asnah, Eldin langsung berdialog dengan wanita pedagang paruh baya tersebut. Sakit apa bu? tanya Eldin. Gak tahu kenapa ini, pak, jawab Asnah, sesuai rilis yang diterima tribun medan. Karena tidak memiliki biaya, Asnah mengaku tidak pernah berobat. Saat ini dia hanya mencoba perawatan menggunakan obat tradisIonal. Asnah mengaku telah mengidap penyakit tersebut selama 10 tahun. Namun karena tidak merasa sakit dan ada kesalahan nama saat mengurus BPJS dia enggan untuk berobat ke rumah sakit. Eldin langsung berinisiatif memanggil ambulance untuk membawa Asnah mendapatkan perawatan intensif di RSU Bandung Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah. TABEL 4.2.6 Analisis Wacana Berita Dukungan keenam: Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Hal Yang diamati Element Keterangan Tematik Topik Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution mengajak Asnah 57 pedagang kolang- kaling berobat ke rumah sakit. Wanita yang menderita perut membesar itu adalah pedagang di Pasar BatuPajak Ikan Kapuas di Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan. Skematik Story Eldin dan Akhyar bertemu dengan Asnah saat tengah menyapa para pedagang di Pasar Batu, Selasa 6102015. Saat keduanya tengah asyik bercengkrama dengan pedagang dan pembeli, Asnah terlihat pucat serta perutnya membesar dibalut kain panjang. Karena tidak memiliki biaya, Asnah mengaku tidak pernah berobat. Eldin langsung berinisiatif memanggil ambulance untuk membawa Asnah mendapatkan perawatan intensif di RSU Bandung Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah. Semantik Latar Wanita yang menderita perut membesar itu adalah pedagang di Pasar BatuPajak Ikan Kapuas di Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Detil Eldin dan Akhyar bertemu dengan Asnah saat tengah menyapa para pedagang di Pasar Batu, Selasa 6102015. Saat keduanya tengah asyik bercengkrama dengan pedagang dan pembeli, Asnah terlihat pucat serta perutnya membesar dibalut kain panjang. Merasa prihatin dengan kondisi Asnah, Eldin langsung berdialog dengan wanita pedagang paruh baya tersebut. Sakit apa bu? tanya Eldin. Gak tahu kenapa ini, pak, jawab Asnah, sesuai rilis yang diterima tribun medan Maksud Karena tidak memiliki biaya, Asnah mengaku tidak pernah berobat. Saat ini dia hanya mencoba perawatan menggunakan obat tradisional. Asnah mengaku telah mengidap penyakit tersebut selama 10 tahun. Namun karena tidak merasa sakit dan ada kesalahan nama saat mengurus BPJS dia enggan untuk berobat ke rumah sakit. Sintaksis Koherensi Kondisional Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution mengajak Asnah 57 pedagang kolang- kaling berobat ke rumah sakit.Wanita yang menderita perut membesar itu adalah pedagang di Pasar BatuPajak Ikan Kapuas di Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan. Asnah mengaku telah mengidap penyakit tersebut selama 10 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tahun. Retoris Grafis Asnah mengaku telah mengidap penyakit tersebut selama 10 tahun. Namun karena tidak merasa sakit dan ada kesalahan nama saat mengurus BPJS dia enggan untuk berobat ke rumah sakit. Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution yang mengajak seorang pedagang kolang Kaling untuk berobat karena ia terlihat menderita penyakit saat mereka bercengkrama dengan pedagang lain di Pasar Batu. Analisis Berita Keenam Story dalam wacana ini diawali dengan kedatangan Pasangan BENAR ke Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan untuk menyapa para pedangan dan pembeli di sana. Saat itu terjadi, ada seorang pedagang yang terlihat pucat. Melihat orang itu, Eldin menyapa ibu itu dan ia menceritakan bahwa sedang menderita penyakit. Mendengar hal itu, Eldin merasa iba dan langsung memanggil ambulans agar Ibu tersebut langsung dibawa ke RSU Bandung Jalan Mistar, Kecamatan Medan Petisah untuk diobati. Detil yang digunakan dalam wacana ini adalah keprihatinan Dzulmi Eldin kepada salah satu pedagang yang telihat pucat dan perut besarnya yang dibalut dengan kain panjang. Selanjutnya Ibu tersebut menceritakan bahwa ia tidak tahu penyakit apa yang sedang ia derita. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat berikut: Saat keduanya tengah asyik bercengkrama dengan pedagang dan pembeli, Asnah terlihat pucat serta perutnya membesar dibalut kain panjang. Merasa prihatin dengan kondisi Asnah, Eldin langsung berdialog dengan wanita pedagang paruh baya tersebut. Sakit apa bu? tanya Eldin. Gak tahu kenapa ini, pak, jawab Asnah, sesuai rilis yang diterima tribun medan Dalam paragraf ini juga dijelaskan mengapa ibu ini tidak berobat ke RSU setempat. Ternyata ia tidak mempunyai biaya untuk mengobatinya, sehingga ia Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara hanya memakai obat tradisional. Selain itu juga ada kesalahan nama saat pengisian kartu BPJS dan ia tidak merasa sakit saat melakukan kegiatan sehari- harinya sebagai pedagang. Seperti dalam kalimat berikut: Karena tidak memiliki biaya, Asnah mengaku tidak pernah berobat. Saat ini dia hanya mencoba perawatan menggunakan obat tradisional. Asnah mengaku telah mengidap penyakit tersebut selama 10 tahun. Namun karena tidak merasa sakit dan ada kesalahan nama saat mengurus BPJS dia enggan untuk berobat ke rumah sakit. Latar yang mendukung wacana ini adalah seorang ibu paruh baya yang bernama Asnah. Ibu Asnah yang bermata pencaharian sebagai pedagang kolang kaling di Pasar BatuPajak Ikan Kapuas, Medan Belawan menderita penyakit perut yang membesar Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Kondisional yang terdapat dalam kalimat berikut: Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution mengajak Asnah 57 pedagang kolang- kaling berobat ke rumah sakit. Wanita yang menderita perut membesar itu adalah pedagang di Pasar BatuPajak Ikan Kapuas di Jalan Jawa Pajak Kapuas, Lingkungan 28 Kelurahan Belawan I, Medan Belawan. Di sini bisa terlihat jelas bahwa seorang pedagang kolang kaling yang sudah separuh baya di Kawasan Medan Belawan ternyata menderita penyakit perut membesar tanpa berobat ke Rumah Sakit. Dalam wacana ini juga terdapat unsur grafis, yaitu 10 tahun lamanya Ibu Asnah menderita penyakit perut membesar. Selain itu juga ia enggan ke Rumah sakit dikarenakan salah menulis nama saat mengurus BPJS. Angka-angka yang terdapat dalam suatu wacana masih dianggap dan dipandang benar, dan presisi dari suatu objek atau fenomena. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara October 6, 2015 4.2.7 Berita Ketujuh: Eldin-Akhyar Janji Bangun RS dan SMU Negeri di Medan Utara MEDAN, WOL– Pasangan calon Wali KotaWakil Wali Kota Medan BENAR Bang Eldin-Akhyar Nasution berjanji akan merealisasikan pembangunan rumah sakit umum RSU tipe C untuk kawasan utara, yang sudah selesai tahap pembebasan lahannya, juga penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat di kawasan Medan utara. Program tersebut dipaparkan dalam tatap muka dengan warga Jalan Asahan, Kelurahan Belawan I, Medan Belawan usai shalat subuh berjamaah di Masjid Nurul Fallah, Selasa 610. Ditemani Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Nanda Ramli dan Penasihat Tim Pemenangan Kawasan Utara Mulia Asri Rambe Bayek, Eldin maupun Akhyar bersama-sama menikmati menu sarapan yang telah dipersiapkan tak jauh dari Masjid Nurul Fallah. Dalam obrolan seputar rencana pembangunan kawasan utara Kota Medan, sebagaimana visi-misi Pasangan BENAR, Eldin memaparkan proses pembangunan rumah sakit umum RSU tipe C untuk kawasan utara, yang sudah selesai tahap pembebasan lahannya, juga penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat. “Ya, memang harapan kami seperti itu. Yang kami butuhkan adalah sarana kesehatan, pendidikan dan ibadah. Kami tahu bahwa kesemuanya telah dikerjakan Bang Eldin saat menjabat Walikota Medan, meski belum selesai. Makanya, kami berharap Bang Eldin terpilih kembali. Biar semuanya bisa dituntaskan,” tambah Ifsan, warga Jalan Asahan kepada wartawan, di sela-sela obrolannya dengan Eldin dan Akhyar. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Menurut dia, masyarakat kawasan utara telah merasakan banyak perubahan selama setahun terakhir Kota Medan dipimpin Eldin. Banyak perbaikan sarana ibadah, pendidikan, juga jalan dan drainase di kawasan pemukiman. “Sekali lagi, bagi kita yang paling terasa adalah perbaikan sarana ibadah dan pendidikan. Saya dan beberapa jamaah Masjid Nurul Fallah sudah berpesan kepada Bang Eldin, untuk meneruskan program safari Subuh dan safari Jumat, seperti yang selama ini dia lakukan, agar masjid-masjid tetap menjadi perhatian,” pungkasnya. Sementara itu, Al Ustadz HM Nurwahabi, S.Pd.I., yang turut hadir dalam silaturahim Pasangan BENAR dengan warga Belawan I, mengatakan umat Islam dituntut untuk aktif menentukan calon pemimpin. Tuntunannya, menurut dia, jelas dapat disimak dalam Surat Annisa ayat 59 dan ayat 144. “Kita harus berbuat benar. Jangan membenarkan sesuatu kebiasaan yang tidak benar. Perbuatan benar, salah satunya adalah dengan turut memilih pemimpin yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rasul,” tukasnya. Jika tidak menjalankan tuntunan sebagaimana dijabarkan Surat Annisa, tutup dia, maka dalam Surat Al-Imran Ayat 149 Allah SWT telah pula menegaskan bahwa kita termasuk orang-orang yang merugi. Eldin-Akhyar melanjutkan sarapan pagi di Pasar Kapuas, Medan Belawan bersama pengayuh becak dayung dan sejumlah juru parkir serta pembeli. Bersama-sama masyarakat, Eldin dan Akhyar menikmati cenil dan lupis. wolmrzdata2 TABEL 4.2.7 Analisis Wacana Berita Ketujuh: Dukungan Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook. Hal Yang Diamati Element Keterangan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tematik Topik Pasangan calon Wali KotaWakil Wali Kota Medan BENAR Bang Eldin-Akhyar Nasution berjanji akan merealisasikan pembangunan rumah sakit umum RSU tipe C untuk kawasan utara, yang sudah selesai tahap pembebasan lahannya, juga penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat di kawasan Medan utara. Skematik Story Program tersebut dipaparkan dalam tatap muka dengan warga Jalan Asahan, Kelurahan Belawan I, Medan Belawan usai shalat subuh berjamaah di Masjid Nurul Fallah, Selasa 610. Ditemani Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Nanda Ramli dan Penasihat Tim Pemenangan Kawasan Utara Mulia Asri Rambe Bayek, Eldin maupun Akhyar bersama-sama menikmati menu sarapan yang telah dipersiapkan tak jauh dari Masjid Nurul Fallah. Semantik Latar Dalam obrolan seputar rencana pembangunan kawasan utara Kota Medan, sebagaimana visi-misi Pasangan BENAR, Eldin memaparkan proses pembangunan rumah sakit umum RSU tipe C untuk kawasan utara, yang sudah selesai tahap pembebasan lahannya, juga penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Ya, memang harapan kami seperti itu. Yang kami butuhkan adalah sarana kesehatan, pendidikan dan ibadah. Kami tahu bahwa kesemuanya telah dikerjakan Bang Eldin saat menjabat Walikota Medan, meski belum selesai. Makanya, kami berharap Bang Eldin terpilih kembali. Biar semuanya bisa dituntaskan,” tambah Ifsan, warga Jalan Asahan kepada wartawan, di sela-sela obrolannya dengan Eldin dan Akhyar. Detil Menurut dia, masyarakat kawasan utara telah merasakan banyak perubahan selama setahun terakhir Kota Medan dipimpin Eldin. Banyak perbaikan sarana ibadah, pendidikan, juga jalan dan drainase di kawasan pemukiman. “Sekali lagi, bagi kita yang paling terasa adalah perbaikan sarana ibadah dan pendidikan. Saya dan beberapa jamaah Masjid Nurul Fallah sudah berpesan kepada Bang Eldin, untuk meneruskan program safari Subuh dan safari Jumat, seperti yang selama ini dia lakukan, agar masjid-masjid tetap menjadi perhatian,” pungkasnya. Maksud Sementara itu, Al Ustadz HM Nurwahabi, S.Pd.I., yang turut hadir dalam silaturahim Pasangan BENAR dengan warga Belawan I, mengatakan umat Islam dituntut untuk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara aktif menentukan calon pemimpin. Tuntunannya, menurut dia, jelas dapat disimak dalam Surat Annisa ayat 59 dan ayat 144. “Kita harus berbuat benar. Jangan membenarkan sesuatu kebiasaan yang tidak benar. Perbuatan benar, salah satunya adalah dengan turut memilih pemimpin yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rasul,” tukasnya. Sintaksis Koherensi Konjungsi Pasangan calon Wali KotaWakil Wali Kota Medan BENAR Bang Eldin-Akhyar Nasution berjanji akan merealisasikan pembangunan rumah sakit umum RSU tipe C untuk kawasan utara, yang sudah selesai tahap pembebasan lahannya, juga penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat di kawasan Medan utara. Retoris Grafis Sementara itu, Al Ustadz HM Nurwahabi, S.Pd.I., yang turut hadir dalam silaturahim Pasangan BENAR dengan warga Belawan I, mengatakan umat Islam dituntut untuk aktif menentukan calon pemimpin. Tuntunannya, menurut dia, jelas dapat disimak dalam Surat Annisa ayat 59 dan ayat 144. Analisis Berita Ketujuh Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang janji Dzlumi Eldin- Akhyar Nasution untuk membangun rumah sakit umum RSU tipe C , penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat di kawasan Medan utara. Story dalam wacana ini diawali dengan pemaparan program oleh Pasangan BENAR dengan warga Jalan Asahan, Kelurahan Belawan I, Medan Belawan usai shalat subuh berjamaah di Masjid Nurul Fallah. Temuh ramah tersebut didampingi oleh Wakil Ketua DPRD Medan Iswanda Ramli dan Penasihat Tim Pemenangan Kawasan Utara Mulia Asri Rambe. Detil yang digunakan dalam berita ini adalah penuturan salah seroang warga yang mengatakan bahwa banyak perubahan di Medan bagian Utara selama setahun terakhir saat Eldin Menjabat sebagai Walikota. Salah satu perubahan yang dirasakan adalah perbaikan sarana ibadah dan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dalam kalimat berikut: Menurut dia, masyarakat kawasan utara telah merasakan banyak perubahan selama setahun terakhir Kota Medan dipimpin Eldin. Banyak perbaikan sarana ibadah, pendidikan, juga jalan dan drainase di kawasan pemukiman. “Sekali lagi, bagi kita yang paling terasa adalah perbaikan sarana ibadah dan pendidikan. Saya dan beberapa jamaah Masjid Nurul Fallah sudah berpesan kepada Bang Eldin, untuk meneruskan program safari Subuh dan safari Jumat, seperti yang selama ini dia lakukan, agar masjid-masjid tetap menjadi perhatian,” pungkasnya. Dalam paragraf itu juga dijelaskan bahwa turut hadir seorang Ustadz yang meminta umat islam untuk memilih calon pemimpin yang yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rasul karena itu adalah perbuatan yang benar. Seperti di dalam kalimat berikut: Sementara itu, Al Ustadz HM Nurwahabi, S.Pd.I., yang turut hadir dalam silaturahim Pasangan BENAR dengan warga Belawan I, mengatakan umat Islam Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dituntut untuk aktif menentukan calon pemimpin. Tuntunannya, menurut dia, jelas dapat disimak dalam Surat Annisa ayat 59 dan ayat 144. “Kita harus berbuat benar. Jangan membenarkan sesuatu kebiasaan yang tidak benar. Perbuatan benar, salah satunya adalah dengan turut memilih pemimpin yang sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rasul,” tukasnya. Latar yang mendukung wacana ini adalah kepuasan warga Jalan Asahan terhadap perubahan yang dilakukan Eldin selama setahun, meski belum semuanya diselesaikan. Sarana yang masih perlu dibenahi di daerah ini adalah sarana kesehatan, pendidikan dan ibadah. Oleh karena itu, Eldin memaparkan proses pembangunan rumah sakit umum RSU tipe C, penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat jika ia diberi amanah untuk memimpin kembali selama 5 tahun. Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Kondisional yang terdapat dalam kalimat berikut: Pasangan calon Wali KotaWakil Wali Kota Medan BENAR Bang Eldin- Akhyar Nasution berjanji akan merealisasikan pembangunan rumah sakit umum RSU tipe C untuk kawasan utara, yang sudah selesai tahap pembebasan lahannya, juga penambahan SMU Negeri dan program perumahan rakyat di kawasan Medan utara. Di sini bisa dilihat bahwa Pasangan BENAR berjanji untuk membangun rumah sakit umum tipe C yang sudah melewati tahap Pembebasan lahan di kawasan Medan Utara. Wartawan ingin memberitahu kepada khalayak bahwa lahan yang ingin dibangun Rumah Sakit tersebut adalah lahan yang sudah memiliki Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan atau Lokasi SP3L. Dalam wacana ini juga terdapat unsur grafis, yaitu kata “silaturahim”. “Silahturahim” merupakan kata yang penting dipandang oleh sang wartawan, di mana ia ingin khalayak menaruh perhatian kepada kata tersebut. Menurut kaidah bahasa, “silaturahim” adalah penggabungan dari 2 kata yaitu Silah dan Rahim. Silah berarti menyambungkan dan Rahim artinya kekerabatan, yang bila Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara digabungkan akhirnya bermakna “menyambungkan kekerabatan ukhuwah diantara kita semua”. Seperti di dalam kalimat berikut: Sementara itu, Al Ustadz HM Nurwahabi, S.Pd.I., yang turut hadir dalam silaturahimPasangan BENAR dengan warga Belawan I, mengatakan umat Islam dituntut untuk aktif menentukan calon pemimpin. Tuntunannya, menurut dia, jelas dapat disimak dalam Surat Annisa ayat 59 dan ayat 144. Senin, 5 Oktober 2015 17:50 4.2.8. Berita Kedelapan: Eldin-Rita Ikut Senam Bareng Ibu-Ibu Marelan Laporan Wartawan Tribun MedanJoseph Ginting TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Ratusan ibu-ibu yang tergabung dari beberapa organisasi di Medan Marelan berharap calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin -Akhyar memimpin Kota Medan untuk lima tahun mendatang. Kedekatan Eldin-Akhyar dengan warga itu tidak dibuat-buat. Bang Eldin dan Bang Akhyar bisa berbaur dengan semua kalangan. Apalagi keduanya memang tinggal dan menetap di Medan, jadi lebih mudah bicara dengan kami warga, ujar Nursyamsiah, peserta senam lansia dan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di Klinik Pratama Rawat Inap Romauli ZR. Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Senin 5102015. Kata Nursyamsiah, kaum ibu di Marelan juga tak asing dengan sosok istri Dzulmi Eldin , Rita Maharani. Menurut mereka Rita Maharani termasuk sosok yang bersahaja dan bisa menjadi jembatan aspirasi kaum ibu Marelan dengan Dzulmi Eldin saat menjabat Wali kota Medan. Banyak program-program Bang Eldin dulu yang bisa kami rasakan hingga kini, khususnya untuk kaum ibu. Program-program tersebut juga berkelanjutan. Kalau baik kenapa kita tidak lanjutkan saja kepemimpinan Pak Eldin, jelasnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Warga lain, Hasna, mengaku bagi mereka tak muluk-muluk dalam memilih pemimpin Medan, kriteria pertama adalah pemimpinnya mengenal Medan dan masyarakatnya dengan baik. Selain itu sebagai warga juga harus kenal dengan pemimpinnya. Yang kami kenal yah Bang Eldin dan Bang Akhyar, apalagi Bang Eldin, banyak program-programnya yang kami rasakan sampai sekarang, dan kami rasa Bang Eldin dan Akhyar pantas didukung, ujarnya. Eldin yang datang didampingi istri, Rita Maharani sempat mengikuti senam bersama ibu-ibu lansia dan ibu-ibu dari beberapa organisasi di Marelan. Eldin mengatakan, derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat harus terus ditingkat, dimana bisa dilakukan lewat upaya-upaya pendekatan pemerintah seperti peningkatan SDM, infrastruktur kesehatan pendidikan dan program- program tepat sasaran. Lebih penting lanjut Eldin, adalah keterlibatan Masyarakat kota Medan, bersama- sama bahu membahu menjadi bagian dari pembangunan kota Medan ke depan. Peran masyarakat sangatlah penting, sehingga setiap kebijakan bisa benar-benar sampai ke masyarakat dan dirasakan pula oleh masyarakat manfaatnya, ujar calon wali kota nomor urut 1 ini, sesuai rilis yang diterima Tribun Medan. westribun-medan.com TABEL 4.2.8 Analisis Wacana Berita Dukungan Kedelapan: Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook. Hal Yang Diamati Element Keterangan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tematik Topik Ratusan ibu-ibu yang tergabung dari beberapa organisasi di Medan Marelan berharap calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin -Akhyar memimpin Kota Medan untuk lima tahun mendatang Skematik Story Eldin yang datang didampingi istri, Rita Maharani sempat mengikuti senam bersama ibu-ibu lansia dan ibu-ibu dari beberapa organisasi di Marelan. Ratusan ibu-ibu yang tergabung dari beberapa organisasi di Medan Marelan berharap calon Wali kota dan Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin -Akhyar memimpin Kota Medan untuk lima tahun mendatang. Semantik Latar Kedekatan Eldin-Akhyar dengan warga itu tidak dibuat-buat. Bang Eldin dan Bang Akhyar bisa berbaur dengan semua kalangan. Apalagi keduanya memang tinggal dan menetap di Medan, jadi lebih mudah bicara dengan kami warga, ujar Nursyamsiah, peserta senam lansia dan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di Klinik Pratama Rawat Inap Romauli ZR. Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Senin 5102015. Kata Nursyamsiah, kaum ibu di Marelan juga tak asing dengan sosok istri Dzulmi Eldin , Rita Maharani. Menurut mereka Rita Maharani termasuk sosok yang bersahaja Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dan bisa menjadi jembatan aspirasi kaum ibu Marelan dengan Dzulmi Eldin saat menjabat Wali kota Medan. Detil Warga lain, Hasna, mengaku bagi mereka tak muluk-muluk dalam memilih pemimpin Medan, kriteria pertama adalah pemimpinnya mengenal Medan dan masyarakatnya dengan baik. Selain itu sebagai warga juga harus kenal dengan pemimpinnya. Yang kami kenal yah Bang Eldin dan Bang Akhyar, apalagi Bang Eldin, banyak program-programnya yang kami rasakan sampai sekarang, dan kami rasa Bang Eldin dan Akhyar pantas didukung, ujarnya. Maksud Eldin mengatakan, derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat harus terus ditingkat, dimana bisa dilakukan lewat upaya-upaya pendekatan pemerintah seperti peningkatan SDM, infrastruktur kesehatan pendidikan dan program- program tepat sasaran. Lebih penting lanjut Eldin, adalah keterlibatan Masyarakat kota Medan, bersama-sama bahu membahu menjadi bagian dari pembangunan kota Medan ke depan. Peran masyarakat sangatlah penting, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sehingga setiap kebijakan bisa benar-benar sampai ke masyarakat dan dirasakan pula oleh masyarakat manfaatnya, ujar calon wali kota nomor urut 1 ini, sesuai rilis yang diterima Tribun Medan. Sintaksis Koherensi Kondisional Kedekatan Eldin-Akhyar dengan warga itu tidak dibuat-buat. Bang Eldin dan Bang Akhyar bisa berbaur dengan semua kalangan. Apalagi keduanya memang tinggal dan menetap di Medan, jadi lebih mudah bicara dengan kami warga, ujar Nursyamsiah, peserta senam lansia dan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di Klinik Pratama Rawat Inap Romauli ZR. Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Senin 5102015. Eldin yang datang didampingi istri, Rita Maharani sempat mengikuti senam bersama ibu-ibu lansia dan ibu-ibu dari beberapa organisasi di Marelan. Retoris Grafis Banyak program-program Bang Eldin dulu yang bisa kami rasakan hingga kini, khususnya untuk kaum ibu. Program- program tersebut juga berkelanjutan. Kalau baik kenapa kita tidak lanjutkan saja kepemimpinan Pak Eldin, jelasnya. Analisis Berita Kedelapan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang ratusan ibu-ibu yang tergabung dari beberapa organisasi di Medan Marelan yang menginginkan Pasangan BENAR kembali Memimpin Kota Medan di Pilkada 2015 ini. Story dalam wacana ini diawali dengan kegiatan senam bersama ibu-ibu lansia dan ibu-ibu dari beberapa organisasi di Marelan yang diikuti oleh Dzulmi Eldin bersama istrinya, Rita Maharani. Latar yang digunakan dalam berita ini adalah penuturan salah seorang Ibu yang memuji Eldin-Akhyar yang sangat dekat dengan warga nya karena hal tersebut murni untuk menjalin silaturahmi dengan mereka. Selain itu juga ia mengatakan bahwa kaum ibu di Marelan sudah kenal dengan istri Eldin yang sederhana dan bisa menjalin komunikasi dengan kaum Ibu dengan baik saat Dzulmi Eldin maju sebagai Walikota Medan periode 2015-2019. Kedekatan Eldin-Akhyar dengan warga itu tidak dibuat-buat. Bang Eldin dan Bang Akhyar bisa berbaur dengan semua kalangan. Apalagi keduanya memang tinggal dan menetap di Medan, jadi lebih mudah bicara dengan kami warga, ujar Nursyamsiah, peserta senam lansia dan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di Klinik Pratama Rawat Inap Romauli ZR. Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Senin 5102015. Kata Nursyamsiah, kaum ibu di Marelan juga tak asing dengan sosok istri Dzulmi Eldin , Rita Maharani. Menurut mereka Rita Maharani termasuk sosok yang bersahaja dan bisa menjadi jembatan aspirasi kaum ibu Marelan dengan Dzulmi Eldin saat menjabat Wali kota Medan. Selain Nursyamsiah, ada juga penuturan warga lainnya yang juga mendukung Bang Eldin karena ia merupakan calon pemimpin yang kenal dengan Kota Medan dan warga sekitarnya. Bukan Eldin-Akhyar saja yang kenal dengan warganya, namun juga warga harus kenal dengan mereka berdua. Warga lain, Hasna, mengaku bagi mereka tak muluk-muluk dalam memilih pemimpin Medan, kriteria pertama adalah pemimpinnya mengenal Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Medan dan masyarakatnya dengan baik. Selain itu sebagai warga juga harus kenal dengan pemimpinnya. Yang kami kenal yah Bang Eldin dan Bang Akhyar, apalagi Bang Eldin, banyak program-programnya yang kami rasakan sampai sekarang, dan kami rasa Bang Eldin dan Akhyar pantas didukung, ujarnya. Dalam Paragraf selanjutnya, terdapat penuturan Eldin di acara senam Kaum Lansia tersebut yang menginginkan kesehatan dan pendidikan harus ditingkatkan beserta cara-cara nya agar terealisasikan. Selain itu juga ia mengajak elemen masyarakat untuk turut aktif dalam membangun Kota Medan ke depannya. Eldin mengatakan, derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat harus terus ditingkat, dimana bisa dilakukan lewat upaya-upaya pendekatan pemerintah seperti peningkatan SDM, infrastruktur kesehatan pendidikan dan program- program tepat sasaran. Lebih penting lanjut Eldin, adalah keterlibatan Masyarakat kota Medan, bersama-sama bahu membahu menjadi bagian dari pembangunan kota Medan ke depan. Peran masyarakat sangatlah penting, sehingga setiap kebijakan bisa benar-benar sampai ke masyarakat dan dirasakan pula oleh masyarakat manfaatnya, ujar calon wali kota nomor urut 1 ini, sesuai rilis yang diterima Tribun Medan. Dalam wacana ini juga terdapat elemen sintaksis, yaitu Koherensi Pembeda yang terdapat dalam kalimat berikut: Kedekatan Eldin-Akhyar dengan warga itu tidak dibuat-buat. Bang Eldin dan Bang Akhyar bisa berbaur dengan semua kalangan. Apalagi keduanya memang tinggal dan menetap di Medan, jadi lebih mudah bicara dengan kami warga, ujar Nursyamsiah, peserta senam lansia dan pemeriksaan kesehatan gratis yang digelar di Klinik Pratama Rawat Inap Romauli ZR. Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Senin 5102015. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Di sini bisa dilihat bahwa Nursyamsiah adalah warga lansia yang mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis di Klinik Pratama Rawat Inap Romauli ZR. Wartawan memberikan koherensi ini sebagai penjelasan tambahan terhadap tempat dimana kegiatan senam ibu-ibu diadakan. Selain kalimat di atas, terdapat juga kalimat lainnya yang mencantumkan penjelasan tentang sang subjek seperti di dalam kalimat ini: Eldin yang datang didampingi istri, Rita Maharani sempat mengikuti senam bersama ibu-ibu lansia dan ibu-ibu dari beberapa organisasi di Marelan. Terlihat jelas bahwa Eldin menghadiri senam ibu-ibu lansia dan organisasi Medan tidak sendirian, melainkan ditemani oleh istrinya, yaitu Rita Maharani. Hal ini juga dimaksudkan oleh wartawan sebagai informasi tentang biografi Sang Eldin. Dalam wacana ini juga terdapat unsur grafis, yaitu pernyataan seorang ibu yang dianggap penting oleh wartawan dalam wacana ini. Ia puas dengan program- program Eldin yang masih terus berjalan sampai sekarang ini, terutama untuk kaum ibu-ibu. Hal itulah yang membuat ibu lansia ini bertekad untuk mendukung Eldin untuk memimpin Kota Medan Kembali dalam Pilkada 2015. Seperti di dalam kalimat berikut: Banyak program-program Bang Eldin dulu yang bisa kami rasakan hingga kini, khususnya untuk kaum ibu. Program-program tersebut juga berkelanjutan. Kalau baik kenapa kita tidak lanjutkan saja kepemimpinan Pak Eldin, jelasnya. September 26, 2015 4.2.9. Berita Kesembilan: Pomparan Si Raja Oloan, Siap Dukung Eldin MEDAN , WOL – Ketua DPW Pomparan Si Raja Oloan Sumatera Utara, Sanggam Bakkara, mengaku siap mendukung seluruh program pemerintah Sumut maupun Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Kota Medan. Karena, menurutnya, pembangunan di daerah ini harus lebih ditingkatkan lagi, terlebih Kota Medan sebagai ibu kota provinsi. Disebutkan, tujuan dibentuknya pengurus Pomparan Si Raja Oloan se-Indonesia ini, untuk membangun persatuan dan kesatuan khususnya dan seluruh marga yang tergabung dalam pengurus pada umumnya. Organisasi ini juga bertujuan membentuk sumber daya manusia, ketahanan ekonomi, dan yang paling terpenting pembangunan politik di tengah masyarakat. Kepada calon Kepala Daerah Kota Medan, pihaknya berharap yang terpilih nantinya adalah sosok yang paham Kota Medan. “Dzulmi Eldin orangnya bagus. Setelah acara pelantikan ini selesai, kami akan menggelar rapat internal untuk menentukan arah, siapa yang akan diusung. Di samping itu, dari kesempatan yang diberikan kepada beliau Eldin, red, berarti sudah jelas arah kita ke mana. Tapi acara ini bukan ajang kampanye, jadi nantilah kita jelaskan lagi arah kita ke mana,” ungkapnya, Sabtu 269. Terkait pembenahan, banyak yang harus dibenahi Dzulmi Eldin ke depannya jika terpilih. Namun yang paling terpenting, Eldin harus mampu membangun jaringan lintas etnis dan agama. Sebab kota ini multikultural. “Saya rasa beliau Eldin, red sudah faham apa yang harus ia benahi ke depannya. Pesan kami, pembangunan ekonomi sampai ke tingkat grassroot, menjadi poin penting bagi pemerintahannya kelak,” pungkasnya. Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly yang turut hadir dalam acara tersebut berharap kepada seluruh pengurus dapat berkontribusi kepada pembangunan di Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Dan ia berkeyakinan, bahwa Sanggam dan pengurus lainnya mampu melaksanakan itu. “Mari seluruh keluarga Si Raja Oloan bersatu membangun Sumatera Utara, membangun Kota Medan. Pomparan Si Raja Oloan dapat menjadi kekuatan penuh untuk pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Kalau kita bersatu menjadi satu kekuatan, sulit untuk diruntuhkan,” sebutnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dalam kesempatan itu, Dzulmi Eldin menyebutkan Medan Rumah Kita adalah rumah bersama. Kota yang multikultural dan multi etnis. Tentunya agar bisa hidup berdampingan satu sama lainnya. “Masyarakat Kota Medan memiliki karakter yang berbeda dari kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Untuk itu, perlunya kekuatan membangun keanekaragaman ini dengan satu tujuan, yakni kebersamaan dalam pembangunan,” paparnya dalam pidato. Eldin juga berharap, pelantikan pengurus Pomparan Si Raja Oloan ini berkontribusi dalam hal pembangunan Kota Medan ke depannya. “Menyatukan keanekaragaman ini adalah tugas kita bersama. Mari kita wujudkan impian- impian dalam membangun kota ini,” imbuhnya.wolmrzdata1 TABEL 4.2.9 Analisis Wacana Berita Dukungan Kesembilan: Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution di Grup Facebook. Hal Yang Diamati Element Keterangan Tematik Topik Ketua DPW Pomparan Si Raja Oloan Sumatera Utara, Sanggam Bakkara, mengaku siap mendukung seluruh program pemerintah Sumut maupun Kota Medan. Karena, menurutnya, pembangunan di daerah ini harus lebih ditingkatkan lagi, terlebih Kota Medan sebagai ibu kota provinsi. Skematik Story “Dzulmi Eldin orangnya bagus. Setelah acara pelantikan ini selesai, kami akan menggelar rapat internal untuk menentukan arah, siapa yang akan diusung. Di samping itu, dari kesempatan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang diberikan kepada beliau Eldin, red, berarti sudah jelas arah kita ke mana. Tapi acara ini bukan ajang kampanye, jadi nantilah kita jelaskan lagi arah kita ke mana,” ungkapnya, Sabtu 269. Semantik Latar Disebutkan, tujuan dibentuknya pengurus Pomparan Si Raja Oloan se-Indonesia ini, untuk membangun persatuan dan kesatuan khususnya dan seluruh marga yang tergabung dalam pengurus pada umumnya. Organisasi ini juga bertujuan membentuk sumber daya manusia, ketahanan ekonomi, dan yang paling terpenting pembangunan politik di tengah masyarakat. Kepada calon Kepala Daerah Kota Medan, pihaknya berharap yang terpilih nantinya adalah sosok yang paham Kota Medan. Detil Terkait pembenahan, banyak yang harus dibenahi Dzulmi Eldin ke depannya jika terpilih. Namun yang paling terpenting, Eldin harus mampu membangun jaringan lintas etnis dan agama. Sebab kota ini multikultural. Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly yang turut hadir dalam acara tersebut berharap kepada seluruh pengurus dapat berkontribusi kepada pembangunan di Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Dan ia berkeyakinan, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bahwa Sanggam dan pengurus lainnya mampu melaksanakan itu. “Mari seluruh keluarga Si Raja Oloan bersatu membangun Sumatera Utara, membangun Kota Medan. Pomparan Si Raja Oloan dapat menjadi kekuatan penuh untuk pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Kalau kita bersatu menjadi satu kekuatan, sulit untuk diruntuhkan,” sebutnya. Maksud Dalam kesempatan itu, Dzulmi Eldin menyebutkan Medan Rumah Kita adalah rumah bersama. Kota yang multikultural dan multi etnis. Tentunya agar bisa hidup berdampingan satu sama lainnya. “Masyarakat Kota Medan memiliki karakter yang berbeda dari kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Untuk itu, perlunya kekuatan membangun keanekaragaman ini dengan satu tujuan, yakni kebersamaan dalam pembangunan,” paparnya dalam pidato. Eldin juga berharap, pelantikan pengurus Pomparan Si Raja Oloan ini berkontribusi dalam hal pembangunan Kota Medan ke depannya. “Menyatukan keanekaragaman ini adalah tugas kita bersama. Mari kita wujudkan impian-impian dalam membangun kota ini,” imbuhnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sintaksis Koherensi Kondisional “Masyarakat Kota Medan memiliki karakter yang berbeda dari kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Untuk itu, perlunya kekuatan membangun keanekaragaman ini dengan satu tujuan, yakni kebersamaan dalam pembangunan,” paparnya dalam pidato. Retoris Metafora “Saya rasa beliau Eldin, red sudah faham apa yang harus ia benahi ke depannya. Pesan kami, pembangunan ekonomi sampai ke tingkat grassroot, menjadi poin penting bagi pemerintahannya kelak,” pungkasnya. Secara tematik, wacana ini menceritakan tentang dukungan DPW Pomparan Si Raja Oloan Sumatera Utara untuk para calon pemimpin dalam menjalankan seluruh program pemerintah Sumut maupun Kota Medan, termasuk pembangunan di segala sektor. Analisis Berita Kesembilan Story dalam wacana ini diawali dengan pernyataan Ketua DPW Pomparan Si Raja Oloan Sumatera Utara yang menggelar rapat internal untuk menentukan ke arah mana dukungan calon pemimpin mereka nanti nya. Namun ia mempertegas bahwa acara ini bukanlah salah satu agenda kampanye. Detil yang digunakan dalam wacana ini adalah masukan dari Sanggam Bakara terhadap Dzulmi Eldin untuk membenahi beberapa hal, termasuk dalam hal etnis dan agama. Hal ini telhiat dalam kalimat berikut: Terkait pembenahan, banyak yang harus dibenahi Dzulmi Eldin ke depannya jika terpilih. Namun yang paling terpenting, Eldin harus mampu membangun jaringan lintas etnis dan agama. Sebab kota ini multikultural. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Selain itu dalam paragraf tersebut, turut hadir juga Menteri Hukum dan HAM dalam pelantikan pengurus Pomparan Si Raja Oloan, yang mendukung kontribusi dari para pengurus DPW tersebut terhadap pembangunan di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Hal ini didukung oleh pernyataannya sebagai berikut: Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM, Yasona Laoly yang turut hadir dalam acara tersebut berharap kepada seluruh pengurus dapat berkontribusi kepada pembangunan di Indonesia, khususnya Sumatera Utara. Dan ia berkeyakinan, bahwa Sanggam dan pengurus lainnya mampu melaksanakan itu. “Mari seluruh keluarga Si Raja Oloan bersatu membangun Sumatera Utara, membangun Kota Medan. Pomparan Si Raja Oloan dapat menjadi kekuatan penuh untuk pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Kalau kita bersatu menjadi satu kekuatan, sulit untuk diruntuhkan,” sebutnya. Selanjutnya dipaparkan oleh Dzulmi Eldin dalam acara tersebut. Ia mengatakan bahwa Medan adalah Kota Multikultural yang harus dibangun bersama. Selain itu juga ia meminta agar pelantikan itu mampu berkontrobusi dalam menyatukan keanekaragaman etnis dan agama di Kota Medan ke depannya. Pernyataan yang mendukung hal itu adalah sebagai berikut: “Masyarakat Kota Medan memiliki karakter yang berbeda dari kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Untuk itu, perlunya kekuatan membangun keanekaragaman ini dengan satu tujuan, yakni kebersamaan dalam pembangunan,” paparnya dalam pidato. Eldin juga berharap, pelantikan pengurus Pomparan Si Raja Oloan ini berkontribusi dalam hal pembangunan Kota Medan ke depannya. “Menyatukan keanekaragaman ini adalah tugas kita bersama. Mari kita wujudkan impian- impian dalam membangun kota ini,” imbuhnya. Latar yang mendukung wacana ini adalah latar belakang DPW Pomparan Si Raja Oloan Sumatera Utara yaitu untuk membangun persatuan dan kesatuan bagi semua marga yang tergabung dalam pengurus serta membentuk sumber daya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara manusia, ketahanan ekonomi, dan yang paling terpenting pembangunan politik di tengah masyarakat. Dalam wacana ini juga terdapat elemen siktaksis, yaitu Koherensi Kondisional seperti dalam kalimat berikut: “Masyarakat Kota Medan memiliki karakter yang berbeda dari kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Untuk itu, perlunya kekuatan membangun keanekaragaman ini dengan satu tujuan, yakni kebersamaan dalam pembangunan,” paparnya dalam pidato. Di sini terlihat bahwa Dzulmi Eldin mengatakan bahwa Masyarakat Kota Medan dibangun dari beberapa etnis dan Agama yang berbeda dibanding kota- kota di Indonesia. Hal ini dipertegas oleh wartawan untuk menunjukkan keunikan Kota Medan dibanding kota lainnya. Dalam wacana ini juga terdapat unsur grafis, yaitu kata grassroot. Grassroot adalah istilah dari bahasa Inggris yang artinya akar rumput. Dalam pernyataan Sanggan Bakara, istilah grassroot bukanlah bermakna sebenarnya, melainkan sebuah kiasan. Grassroot digambarkan sebagai suatu lapisan masyarakat yang berada paling bawah, yang merasakan dan bersentuhan langsung dengan kehidupan yang sulit. Dengan kata lain Grassroot adalah kalangan masyarakat yang miskin. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN