3.3.2 Definisi Operasional
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Bebas
No Variabel Bebas
Definisi Operasional Skala Ukur
Alat Ukur 1.
Ekstrak Daun Sirsak dengan konsentrasi
35, 45, 55 Hasil ekstraksi daun sirsak yang dilarutkan
dalam dimethyl sulfoksida DMSO.Untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun sirsak
35 maka digunakan 3,5 gram ekstrak kental daun sirsak kemudian dilarutkan
dalam DMSO sampai 10 ml, untuk konsentrasi 45 maka digunakan 4,5 gram
ekstrak kental daun sirsak kemudian dilarutkan dalam DMSO sampai 10 ml, dan
untuk konsentrasi 55 maka digunakan 5,5 gram ekstrak kental daun sirsak kemudian
dilarutkan dalam DMSO sampai 10 ml. -
-
2. Klorheksidin
Glukonat 0,2 Pembersih gigi tiruan dengan kandungan
klorheksidin glukonat 0,2 dengan nama dagang Minosep.
- -
Tabel 2. Definisi operasional variabel terikat
No. Variabel Terikat
Definisi Operasional Skala Ukur
Alat Ukur 1.
Jumlah Candida
albicans Jumlah Candida albicans dalam satuan
CFUml. Skala Ratio
secara langsung
dengancolony counter.
Tabel 3. Definisi Operasional Variabel Terkendali
No. Variabel Terkendali
Definisi Operasional Skala Ukur
Alat Ukur 1.
Ukuran sampel Sampel terbuat dari resin akrilik polimerisasi
panas, diperoleh dari model induk yang terbuat dari kuningan dengan ukuran
10x10x1mm ANSIADA No. 12 Tahun 2008.
- -
2. Model Induk
Terbuat dari kuningan dengan ukuran 10x10x1mm.
- -
3. Resin akrilik
polimerisasi panas Resin jenis polimetil metakrilat dengan
merek QC-20 yang polimerisasinya dengan pemanasan.
- -
4. Perbandingan
powder dan liquid resin akrilik
polimerisasi panas Perbandingan antara jumlah polimer:
monomer yang digunakan pada satu sampel resin akrilik polimerisasi panas adalah 1,3gr
: 1ml. -
-
5. Perbandingan
powder gips keras dan air
perbandingan adonan gips polimer :
monomer yang digunakan, yaitu: Kuvet atas = 200 gr gips : 120 ml air
Kuvet bawah = 250 gr gips : 150 ml air. -
-
No. Variabel Terkendali
Definisi Operasional Skala Ukur
Alat Ukur
Universitas Sumatera Utara
6. Waktu pengadukan
gips Waktu yang digunakan untuk mengaduk gips
dengan spatula 15 detik kemudian dilanjutkan dengan vacuum mixer selama 30
detik. -
-
7. Suhu dan waktu
kuring Suhu dan waktu yang diperlukan untuk
polimerisasi yaitu pada suhu 70ºC dibiarkan selama 90 menit, kemudian dinaikkan
menjadi 100ºC selama 30 menit menggunakan water bath.
- -
8. Tekanan pres
hidrolik Tekanan yang digunakan untuk mengepres
kuvet yang telah berisi resin akrilik polimerisasi panas menggunakan pres
hidrolik dengan tekanan pertama mencapai 1000 psi, lalu kuvet dibuka. Akrilik yang
berlebih dipotong dengan menggunakan lecron mass. Kuvet atas ditutup, dilakukan
press kembali secara perlahan-lahan. Buka kuvet atas, plastik selopan dilepas dan akrilik
yang berlebih dipotong menggunakan lecron mass. Kuvet atas ditutup lalu dilakukan
penekanan akhir sampai 2000 psi. Baut kuvet dipasang untuk mempertahankan kuvet
atas dan bawah rapat kemudian dibiarkan selama 15 menit.
- -
9. Lama perendaman
sampel Waktu yang digunakan untuk merendam
sampel yang dianjurkan adalah 15 menit. -
- 10.
Jumlah ekstrak daun sirsak 35, 45,
55, klorheksidin dan akuades
Jumlah volume dalam ml yang digunakan untuk merendam sampel yaitu 2 ml.
- -
11. Suhu dan waktu
inkubator Suhu dan waktu yang dipergunakan untuk
mengkultur Candida albicans yaitu 37ºC selama 24 jam.
- -
12. Suhu dan waktu
autoclave Suhu dan waktu yang dipergunakan untuk
mensterilkan alat menggunakan uap tekanan tinggi yang dapat membunuh semua jenis
mikroorganisme termasuk spora, yaitu 121ºC selama 1 jam.
- -
13. Media pertumbuhan
Candida albicans Media yang digunakan adalah Sabourand’s
dextrose agar SDA -
- 14.
Media cair pertumbuhan
Candida albicans Media cair yang digunakan adalah
Sabouraud Dextrose Broth SDB -
-
15. Phosphate Buffer
Saline PBS Cairan untuk membilas sampel uji setelah
perendaman dengan saliva steril. Digunakan untuk menjaga keadaan pH yaitu 7 – 7,6.
- -
16. Nacl 0.9
Larutan untuk membuat kekeruhan Candida albicans sesuai dengan standar Mac Farland.
- -
17. Saliva buatan
Saliva yang diperoleh dengan campuran NaCl, KCN, NaHCO
3,
KCl, H
2
NCONH
2
, Na
2
HPO
4
dan air akuades serta mempunyai pH=7. menyesuaikan keadaan rongga mulut.
- -
No. Variabel Terkendali
Definisi Operasional Skala Ukur
Alat Ukur
Universitas Sumatera Utara
18. Bahan pelarut
ekstrak kental daun sirsak
Bahan pelarut yang digunakan adalah Dimethyl sulfoksida DMSO. Merupakan
pelarut bagi bahan organik dan anorganik. -
-
19. Peneliti yang sama
Operator yang melakukan penelitian adalah satu orang.
- -
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.1 Tempat Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak