PEMBAHASAN Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

BAB 5 PEMBAHASAN

Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris karena penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan sebab akibat antara resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam ekstrak daun sirsak 35, 45, 55 dan klorheksidin 0,2 terhadap jumlah Candida albicans. 5.1 Jumlah Candida albicans Setelah Dilakukan Perendaman Basis Gigi Tiruan Dalam Ekstrak Daun Sirsak 35, 45, 55, dan Klorheksidin 0,2 Tabel 4 Memperlihatkan jumlah Candida albicans pada kelompok akuades kontrol lebih banyak dibandingkan dengan kelompok ekstrak daun sirsak 35, 45, 55 dan klorheksidin 0,2. Hasil penelitian perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun sirsak 35, 45, 55, klorheksidin 0,2 dan kontrol selama 15 menit memperlihatkan jumlah Candida albicans terendah secara keseluruhan terdapat pada kelompok ekstrak daun sirsak 55. Penghitungan jumlah Candida albicans dilakukan setelah 0,1 ml suspensiCandida albicans dalam sabouraud’s broth disebarkan merata dengan hockey stick pada sabouraud’s dextrose agarkemudian diinkubasi selama 48 jam dengan satuan CFUml. Nilai rerata dan standar deviasi jumlah Candida albicans yang didapatkan dari analisis uji univarian. Jumlah Candida albicans tertinggi terdapat pada kelompok akuades kontrol pada sampel pertama yaitu 521x100 CFUml dan jumlah Candida albicans terendah terdapat pada sampel ketiga yaitu 370x100 CFUml, serta nilai rerata dan standar deviasi adalah 457,83±60,33. Pada kelompok klorheksidin 0,2 didapatkan jumlah Candida albicans tertinggi pada sampel keempat yaitu 73x100 CFUml dan jumlah Candida albicans terendah terdapat pada sampel kelima yaitu 8x100 CFU.ml, serta nilai rerata dan standar deviasi adalah 28,67±25,79. Pada kelompok ekstrak daun sirsak 35 didapatkan jumlah Candida albicans tertinggi pada sampel kedua yaitu 7x100 Universitas Sumatera Utara CFUml dan jumlah Candida albicans terendah pada sampel ketiga yaitu tidak ditemukan Candida albicans, serta nilai rerata dan standar deviasi adalah 2,50±2,42. Pada kelompok ekstrak daun sirsak 45 didapatkan jumlah Candida albicans tertinggi pada sampel keenam yaitu 5x100 CFUml dan jumlah Candida albicans terendah pada sampel kelima yaitu tidak ditemukan Candida albicans, serta nilai rerata dan standar deviasi adalah 1,83±1,72. Pada kelompok ekstrak daun sirsak 55 didapatkan jumlah Candida albicans tertinggi pada sampel kedua yaitu 2x100 CFUml dan jumlah Candida albicans terendah pada sampel pertama yaitu tidak ditemukan Candida albicans, serta nilai rerata dan standar deviasi adalah 0,83±0,75. Untuk menunjukkan hasil data tersebut terdistribusi normal atau tidak dilakukan tes Homogenity of Variances. Hasil yang didapatkan dari tes Homogenity of Variances menunjukkan data yang didapatkan terdistribusi normal dan nilai varian yang sama yaitu p=0,051 p0,05. Faktor yang menyebabkan jumlah Candida albicans pada kelompok ekstrak daun sirsak 55 lebih sedikit dibandingkan ekstrak daun sirsak 35 dan 45 adalah karena konsentrasi ekstrak daun sirsak yang digunakan lebih besar sehingga khasiat yang didapatkan lebih baik daripada konsentrasi ekstrak daun sirsak dibawah 55. Hal ini sesuai dengan penelitian Bahruddin 2013 yang menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirsak, semakin efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans. 1 Selain itu, faktor yang menyebabkan terdapat perbedaan jumlah Candida albicans pada setiap sampel adalah adanya kontaminasi pada beberapa sampel yang dapat mengurangi jumlah Candida albicans atau dapat meningkatkan jumlah Candida albicans tergantung dari interaksinya dan jumlah Candida albicans yang diambil melalui pipet ukur yang digunakan untuk memindahkan Candida albicans dari Saboraud Dextrose Broth ke Saboraud Dextrose Agartidak didapatkan oleh karena Candida albicans masil melekat pada permukaan basis gigi tiruan setelah digetarkan menggunakan vortex. Universitas Sumatera Utara 5.2 Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Ekstrak Daun Sirsak Konsentrasi 35, 45, 55 dan Klorheksidin 0,2 Terhadap Jumlah Candida albicans Tabel 5 memperlihatkan nilai rerata dan simpangan baku yang didapatkan untuk kelompok perlakuan yang direndam dalam ekstrak daun sirsak 35 adalah 2,50±2,42 CFUml dan untuk kelompok kontrol adalah 457,83±60,33 CFUml Hasil uji t tidak berpasangan diperoleh tingkat signifikansi p=0,0001 p0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun sirsak 35 terhadap jumlah Candida albicans. Tabel 6 memperlihatkan nilai rerata dan simpangan baku yang didapatkan untuk kelompok perlakuan yang direndam dalam ekstrak daun sirsak 45 adalah 1,83±1,72 CFUml dan untuk kelompok kontrol adalah 457,83±60,33 CFUml. Hasil uji t tidak berpasangan diperoleh tingkat signifikansi p=0,0001 p0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun sirsak 45 terhadap jumlah Candida albicans. Tabel 7 memperlihatkan nilai rerata dan simpangan baku yang didapatkan untuk kelompok perlakuan yang direndam dalam ekstrak daun sirsak 55 adalah 0,83±0,75 CFUml dan untuk kelompok kontrol adalah 457,83±60,33 CFUml. Hasil uji t tidak berpasangan diperoleh tingkat signifikansi p=0,0001 p0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun sirsak 55 terhadap jumlah Candida albicans. Dapat dilihat terjadi penurunan jumlah Candida albicans dari ekstrak daun sirsak konsentrasi 35, 45, dan 55. Hasil ini sama dengan penelitian Bahruddin 2013 dan Amalia 2015 bahwa ekstrak daun sirsak dapat menurunkan jumlah Candida albicans pada basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas. 1,23 Faktor yang mengakibatkan ekstrak daun sirsak dapat menurunkan jumlah Candida albicans adalah kandungan-kandungan dalam daun sirsak yang mempunyai sifat antijamur yaitu tanin, flavonoid, fenol dan saponin. Universitas Sumatera Utara Kandungan kimia dalam ekstrak daun sirsak salah satunya adalah flavonoid.Mekanisme flavonoid pada Candida albicans terjadi dengan mengganggu membran sel, yaitu dengan membentuk kompleks protein ekstrasel dan dinding selnya mengalami denaturasi protein melalui ikatan hidrogen pada dinding sel secara permanen. Pada sel jamur, dinding sel memiliki peranan penting dalam kelangsungan hidup jamur dan patogenisitasnya, selain menjadi pelindung dan pemberi bentuk atau morfologi sel. Dinding sel jamur merupakan tempat penting untuk pertukaran filtrasi ion serta protein, sebagaimana metabolisme dan katabolisme nutrisi kompleks. 23,49,50 Kandungan kimia lain yang terdapat pada daun sirsak yang berperan dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans adalah fenol. Mekanisme senyawa fenol sebagai antijamur yaitu berinteraksi dengan dinding sel fungi, dimana pada kadar yang rendah akan mendenaturasi protein dan pada kadar yang tinggi akan menyebabkan koagulasi protein sehingga sel akan mati. 51 Senyawa fenol melalui gugus hidroksi yang akan berikatan dengan gugus sulfihidril dari protein jamur sehingga mampu mengubah konformasi protein membran sel target. 52 Kandungan kimia lain yang terdapat pada daun sirsak yang berperan dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans adalah tanin. Tanin adalah suatu senyawa polifenol yang berasal dari tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang bereaksi dengan menggumpalkan protein, atau berbagai senyawa organik lainnya termasuk asam amino dan alkaloid. 53 Tanin mempunyai kemampuan dalam menurunkan kemampuan merekat dari sel eukariot, sehingga dapat menghambat pembentukan germ tube dan menstimulasi terjadinya fagositosis. Hal ini akan memengaruhi integritas dinding sel dari Candida albicans dan akhirnya menghambat metabolisme Candida albicans yang mengakibatkan Candida albicans mati. 51 Kandungan kimia lain yang terdapat pada daun sirsak yang berperan dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans adalah saponin. Saponin memiliki aktivitas sebagai antijamur. Mekanisme aksi dari saponin terhadap jamur melibatkan pembentukan kompleks dengan sterol pada membran plasma sehingga menghancurkan semi permeabilitas sel lalu mengarah kepada kematian sel. 52 Tabel 8 nilai rerata dan simpangan baku yang didapatkan untuk kelompok perlakuan yang direndam dalam klorheksidin 0,2 adalah 28,67±25,79 CFUml dan Universitas Sumatera Utara untuk kelompok kontrol adalah 457,83±60,33 CFUml. Hasil uji t tidak berpasangan diperoleh tingkat signifikansi p=0,0001 p0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam klorheksidin 0,2 terhadap jumlah Candida albicans. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Himani dkk 2008 menyimpulkan bahwa klorheksidin glukonat 0,2 mempunyai aktivitas antijamur paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans dibandingkan dengan 5 doksisiklin hidroklorit, 2,5 sodium hipoklorit, dan 17 ethylenediamine tetraacetic acid. 16 Penelitian Fernanda CM 2010 menyimpulkan bahwa klorheksidin dari 7 merek berbeda menunjukkan bahwa 6 diantaranya mengalami penurunan jumlah Candida albicans. 41 Faktor yang menyebabkan klorheksidin 0,2 dapat menurunkan jumlah Candida albicans adalah karena ada molekul klorheksidin yang merupakan biguanidakationik tinggi dan mengikat permukaan kutub negatif dengan kuat, termasuk sel-sel epithelial. Mekanisme klorheksidin berupa terbentuknya pori–pori pada membran seluler lalu mengganggu transport seluler dengan sifatnya yang merupakan molekul biguanidakationik tinggi yang mengikat permukaan kutub negatif sehingga mengganggu filtrasi ion yang terjadi pada dinding sel untuk kelangsungan hidup Candida albicans. 14 5.3 Perbedaan Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak 35, 45, 55 dan Klorheksidin 0,2 Terhadap Jumlah Candida albicans Tabel 9 memperlihatkan perbedaan pengaruhperendaman antara ekstrak daun sirsak 35, 45, 55 dan klorheksidin 0,2 terhadap jumlah Candida albicans. Berdasarkan hasil uji LSD Least Significant Difference didapatkan bahwa perbedaan pengaruhperendaman antara kelompok ekstrak daun sirsak 35 dengan kelompok ekstrak daun sirsak 45 memiliki tingkat signifikansi p=0,6p0,05, perbedaan pengaruhperendaman antara kelompok ekstrak daun sirsak 35 dengan kelompok ekstrak daun sirsak 55 memiliki tingkat signifikansi p=0,14p0,05, perbedaan pengaruh perendaman antara kelompok ekstrak daun sirsak 35 dengan kelompok klorheksidin 0,2 memiliki tingkat signifikansi p=0,055p0,05.Perbedaan pengaruh Universitas Sumatera Utara perendaman antara kelompok ekstrak daun sirsak 45 dengan ekstrak daun sirsak 55 memiliki tingkat signifikansi p=0,22p0,05, perbedaan pengaruh perendaman antara kelompok ekstrak daun sirsak 45 dengan kelompok klorheksidin 0,2 memiliki tingkat signifikansi p=0,051p0,05. Perbedaan pengaruh perendaman antara kelompok ekstrak daun sirsak 55 dengan kelompok klorheksidin 0,2 memiliki tingkat signifikansi p=0,046p0,05. Berdasarkan uji LSD pada tabel 9, didapatkan hasil bahwa perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun sirsak 55 dengan kelompok klorheksidin 0,2 memiliki perbedaan yang signifikan dilihat dari tingkat signifikansinya p0,05. Faktor yang membuat ekstrak daun sirsak 55 memiliki pengaruh yang lebih signifikan dibanding klorheksidin 0,2 dalam menghambat Candida albicans karena kandungan yang terdapat pada ekstrak daun sirsakyaitu flavonoid, tanin, saponin dan fenolmasing-masing memiliki mekanisme yang berbeda- beda dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans.Mekanisme flavonoid mengganggu membran sel, yaitu dengan membentuk kompleks protein ekstrasel, fenol berinteraksi dengan dinding sel fungi dimana pada kadar yang rendah akan mendenaturasi protein dan pada kadar yang tinggi akan menyebabkan koagulasi protein, kemampuan merekat dari sel diturunkan oleh tanin, saponin menghancurkan semi permeabilitas sel yang akhirnya mengarah kepada kematian sel, sedangkan pada klorheksidin mekanisme yang terjadi berupa terbentuknya pori–pori pada membran seluler lalu mengganggu transport seluler dengan sifatnya yang merupakan molekul biguanidakationik tinggi yang mengikat permukaan kutub negatif sehingga mengganggu filtrasi ion yang terjadi pada dinding sel untuk kelangsungan hidup Candida albicans. 23,49-53 Selain itu, faktor yang menyebabkan jumlah Candida albicans pada kelompok ekstrak daun sirsak 55 lebih sedikit dibandingkan ekstrak daun sirsak 35 dan 45 adalah karena konsentrasi ekstrak daun sirsak yang digunakan lebih besar sehingga kandungan antibakteri dan antijamur yang terdapat dalam ekstrak daun sirsak lebih tinggi akibatnya konsentrasi ekstrak daun sirsak 55 lebih signifikan dalam menghambat Candida albicansdaripada konsentrasi ekstrak daun sirsak dibawah 55. Universitas Sumatera Utara Hal ini sesuai dengan penelitian Bahruddin 2013 yang menyatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirsak, semakin efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans Kontaminasi merupakan kelemahan dari penelitian ini. Menurut Ari 2001, pada penelitian mikologi, tingkat kontaminasi dapat mencapai 100 dikarenakan mikroorganisme mudah terhembus udara dan menyebar ke mana-mana karena ukuran selnya kecil dan ringan. Untuk penelitian selanjutnya perlu diperhatikan sterilisasi dan kebersihan saat proses penelitian agar kontaminasi dapat dicegah. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

1 54 107

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 16

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 8

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Vinegar Apel dan Sodium Hipoklorit terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 30

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 14

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 1 7

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 10 23

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 4 6