Defenisi Operasional Pembahasan Berilah tanda √ sesuai dengan pendapat Anda

Tabel 4.3. Kriteria untuk penilaian variabel pengetahuan ibu : 25 Klasifikasi Nilai Kategori Penilaian 76 - 100 Tinggi 56-75 ≤55 Sedang Rendah Sedangkan, pemberian skoring data mengenai sikap ibu tentang Pap smear, digunakan kategori ibu yang setuju dengan pemeriksaan Pap smear dan ibu yang tidak setuju dengan pemeriksaan Pap smear. 25

4.6. Defenisi Operasional

1. Pengetahuan a. Defenisi : Apa yang diketahui responden berkaitan dengan kuesioner pemeriksaan pap smear b. Alat ukur : Menggunakan kuesioner yang telah di validasi oleh Nurdiana Julianti 2015. 22 c. Cara ukur : Membagikan kuesioner dengan didampingi oleh peneliti untuk memberikan penjelasan. Responden diingatkan untuk mengisi keseluruhan kuesioner yang telah diberikan. d. Hasil ukur : Benar diberi skor 1, Salah diberi skor 0 e. Kriteria objektif : Skala pengukurannya adalah ordinal, dengan parameter dan kategori sebagai berikut: 25 Tinggi 76-100 Sedang 56-75 Rendah 55 2. Sikap a. Definisi : Respon responden terhadap pemeriksaan pap smear. b. Alat ukur : Menggunakan kuesioner yang telah di validasi oleh NI KETUT MARTINI 2013. 23 Universitas Sumatera Utara c. Cara ukur : Responden mengisi kuesioner dengan cara memberi check list. d. Hasil ukur : Setuju, Tidak setuju e. Kriteria objektif : Skala pengukurannya adalah ordinal, hasil ukur dikelompokkan dalam kategori : 25 Baik 76-100 Cukup 56-75 Kurang 55 Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Yayasan Pendidikan Katolik Mariana, yang beralamat di Jalan Kapten Muslim No.112 Medan Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia. Yayasan Pendidikan Katolik Mariana memiliki luas sekolah sebesar ± 7338 m 2 . Menurut data yang diperoleh dari tata usaha banyak jumlah guru wanita tahun 2016 sebanyak 30 orang.

5.1.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Pap smear

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Riwayat Pap smear Riwayat Pap smear Jumlah Pernah 11 36,7 Tidak Pernah 19 63,3 Total 30 100 Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah responden yang pernah melakukan pemeriksaan Pap smear sebanyak 11 orang 36,7, sedangkan 19 orang lainnya 63,3 belum pernah melakukan pemeriksaan Pap smear.

5.1.3. Gambaran Tingkat Pengetahuan Guru Wanita Terhadap Pemeriksaan

Pap smear Tabel 5.2 Gambaran Tingkat Pengetahuan Guru Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap smear Tingkat Pengetahuan Jumlah Rendah 2 6,7 Sedang 6 20,0 Tinggi 22 73,3 Total 30 100 Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori tinggi responden dengan skor 76-100 dari skor maksimal yaitu sebanyak 22 orang 73,3, angka ini lebih tinggi dibandingkan responden dengan tingkat pengetahuan sedang responden dengan skor 56-75 dari skor Universitas Sumatera Utara maksimal yaitu sebanyak 6 orang 20,0, dan responden dengan tingkat pengetahuan rendah responden dengan skor 55 dari skor maksimal yaitu sebanyak 2 orang 6,7. Tabel 5.3 Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan No Pertanyaan Benar Salah n n 1 Penyakit kanker serviks leher rahim dapat dicegah. 29 96,7 1 3,3 2 Pap smear test pap adalah pemeriksaan untuk mendeteksi dini penyakit kanker serviks leher rahim. 30 100 3 Pap smear bermanfaat untuk mendeteksi lebih dini adanya kelainan pada serviks leher rahim sehingga pengobatan dapat diberikan sesegera mungkin. 30 100 4 Pap smear tidak dapat mencegah kanker serviks leher rahim. 22 73,3 8 26,7 5 Semua wanita yang telah menikah dianjurkan untuk melakukan pap smear sedikitnya 3 tahun sekali. 19 63,3 11 36,7 6 Pap smear adalah tes yang dianjurkan hanya untuk wanita lanjut usi diatas 50 tahun. 27 90,0 3 10,0 7 Pap smear hanya dilakukan jika ada tanda infeksi atau perdarahan dari vagina 28 93,3 2 6,7 8 Pemeriksaan pap smear bisa dilakukan pada wanita yang sedang hamil 24 80,0 6 20,0 9 Pap smear bisa menyebabkan infeksi di leher rahim. 19 63,3 11 36,7 10 Pemeriksaan pap smear dapat menimbulkan rasa sakit 22 73,3 8 26,7 11 Pemeriksaan pap smear membutuhkan waktu yang lama 25 83,3 5 16,7 Dari hasil penelitian ini pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pertanyaan nomor 2 dan nomor 3 yaitu sebesar 100 dan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah terdapat pada nomor 5 dan nomor 9 yaitu sebesar 36,7. Universitas Sumatera Utara

5.1.4. Gambaran Sikap Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap Smear

Tabel 5.4 Gambaran Sikap Wanita Terhadap Pemeriksaan Pap Smear Sikap Jumlah Baik 15 50,0 Cukup Kurang 2 13 6,7 43,3 Total 30 100 Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap wanita terhadap pemeriksaan pap smear di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana yang menunjukkan sikap baik sebanyak 15 orang 50,0, yang menunjukkan sikap cukup sebanyak 2 orang 6,7, dan yang menunjukkan sikap kurang sebanyak 13 orang 43,3. Tabel 5.5 Distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap No Pertanyaan Setuju Tidak setuju n n 1 Pap smear adalah suatu metode pemeriksaan sel- sel yang diambil dari leher rahim dengan menggunakan mikroskop. 25 83,3 5 16,7 2 Usia seorang wanita wajib melakukan pemeriksaan pap smear adalah dibawah 35 tahun. 21 70,0 9 30,0 3 Seorang wanita harus melakukan pemeriksaan pap smear jika sudah melakukan hubungan intim secara aktif 21 70,0 9 30,0 4 Seorang wanita yang akan melakukan pemeriksaan pap smear, dua hari sebelumnya tidak boleh melakukan hubungan intim 16 53,3 14 46,7 5 Wanita yang banyak anak sering melahirkan wajib melakukan pemeriksaan pap smear 20 66,7 10 33,3 6 Seorang wanita yang menggunakan kontrasepsi horonal lebih dari 5 tahun juga wajib melakukan 27 90,0 3 10,0 Universitas Sumatera Utara pemeriksaan pap smear 7 Seorang wanita wajib melakukan pemeriksaan Pap smear minimal satu kali seumur hidup. 25 83,3 5 16,7 8 Sebaiknya memperoleh informasi tentang pemeriksaan pap smear langsung dari petugas kesehatan atau dokter kandungan 27 90,0 3 10,0 9 Tenaga kesehatan yang cocoklayak melakukan pemeriksaan pap smear adalah dokter kandungan dan bidan saja. 27 90,0 3 10,0 10 Manfaat dari pemeriksaan pap smear adalah dapat mendeteksi secara dini kanker leher rahim. 30 100,0 11 Biaya dari pemeriksaan pap smear sangat murah dan mudah dilakukan serta aman dan hasil akurat. 23 76,7 7 23,3 12 Pemeriksaan pap smear sebaiknya dilakukan di rumah sakit, puskesmas, klinik swasta serta bidandokter praktek swasta. 29 96,7 1 3,3 Dari hasil penelitian ini pertanyaan yang paling banyak dijawab setuju adalah pertanyaan nomor 10 yaitu sebesar 100 dan pertanyaan yang paling banyak dijawab tidak setuju terdapat pada nomor 4 yaitu sebesar 46,7. Universitas Sumatera Utara

5.2. Pembahasan

Dari seluruh responden yang ada jumlah guru wanita yang sudah pernah melakukan pemeriksaan Pap smear sebanyak 11 orang sedangkan guru wanita yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Pap smear sebanyak 19 orang. Hal ini sesuai dengan penelitian Julianti 2015 yang menunjukkan bahwa dari 112 orang yang pernah melakukan Pap smear hanya sebanyak 9 orang. Dari hasil penelitian, ternyata 73,3 guru wanita di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana memiliki pengetahuan yang baik mengenai Pap smear, sedangkan guru wanita yang berpengetahuan sedang mengenai pemeriksaan pap smear sebesar 20,0 dan selebihnya berpengetahuan kurang yaitu sebesar 6,7. Akan tetapi, berbeda dengan penelitian Octavia 2009 yang dilakukan di Kelurahan Petisah Tengah, didapatkan 5,5 berpengetahuan baik mengenai pemeriksaan Pap smear, sedangkan ibu yang berpengetahuan sedang terdapat sebesar 62,7 dan yang berpengetahuan kurang sebesar 31,8. 24 Terdapat perbedaan dari hasil penelitian mungkin disebabkan oleh perbedaan kondisi masyarakat, seperti tingginya arus informasi yang didapatkan. Di Kelurahan Petisah Tengah selain masih kurangnya informasi tentang pemeriksaan Pap smear juga didapatkan kurangnya kewaspadaan masyarakat tentang pencegahan kanker serviks dan deteksi dininya. Sedangkan guru wanita di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana sudah memiliki informasi yang baik, dan juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang tinggi. Dari hasil penelitian didapatkan sikap baik pada guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear sebanyak 15 orang 50,0, sikap cukup pada guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear sebanyak 2 orang 6,7, dan sikap kurang pada guru wanita terhadap pemeriksaan Pap smear sebanyak 13 orang 43,3. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Julianti 2015 di Kelurahan Bontoa, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, yang menunjukkan sikap responden terhadap pemeriksaan pap smear dengan kategori positif sebanyak 105 orang 93,8 dan kategori negatif sebanyak 7 orang 6,2 22 . Universitas Sumatera Utara Menurut Notoatmodjo 2003 menyatakan bahwa suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap positif menjadi suatu perbuatan nyata dalam hal ini melakukan tes Pap smear diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor pendukung support dari pihak lain. Sikap merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus objek. Sikap bukan dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk oleh pengalaman individu. Sikap adalah suatu bentuk elevasi reaksi terhadap suatu obyek, yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan, pemikiran, dan predisposisi tindakan seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengalaman pribadi, media massa, faktor emosional, pengaruh kebudayaan, lembaga pendidikanagama. 22 Sikap menentukan seseorang ke arah yang lebih baik. Usaha yang dapat dilakukan untuk membentuk sikap tersebut dapat diwujudkan melalui pemberdayaan tenaga kesehatan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pemeriksaan Pap smear kepada masyarakat secara berkala. Sikap positif akan memunculkan perilaku wanita pasangan usia subur PUS yang baik untuk melakukan pemeriksaan Pap smear. 23 Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Gedung Johor

0 68 75

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Ibu dalam Melakukan Tes Pap Smear Di Kelurahan Tugu Utara Pada Tahun 2013

0 9 79

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 15

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 2

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 4

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 10

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 2

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 16

PENYULUHAN METODE PAP SMEAR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA TUNA SUSILA DALAM PENDETEKSIAN KANKER SERVIKS

0 0 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PAP SMEAR DENGAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA WANITA USIA 35-55 TAHUN DI PEDUKUHAN TEJOGAN HARGOREJO KOKAP KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang PAP Smear dengan Sikap Deteksi Di

0 0 12