Anatomi Serviks Histologi Serviks

2.2.2. Anatomi Serviks

Serviks merupakan bagian sepertiga bawah dari uterus, berbentuk silindris, terdapat kanal yang menghubungkan vagina dengan rongga uterus. Panjang serviks uteri kira-kira 2,5 - 3cm dan memiliki diameter 2 - 2,5cm. Kanker serviks berasal dari permukaan peralihan sel mukosa vagina ke sel mukosa kanalis servikalis. 15 Pada serviks terdapat zona transformasi, yaitu area terjadinya perubahan fisiologis sel-sel skuamos dan kolumnar epitel serviks. Terdapat 2 ligamen yang menyokong serviks, yaitu ligamen kardinal dan uterosakral. Ligamen kardinal adalah jaringan fibromuskular yang keluar dari segmen bawah uterus dan serviks ke dinding pelvis lateral dan menyokong serviks. Ligamen uterosakral adalah jaringan ikat yang mengelilingi serviks dan vagina dan memanjang hingga vertebra. 15

2.2.3. Histologi Serviks

Struktur histologi serviks terdiri dari: a. Endoserviks : Epitel selapis silindris penghasil mukus b. Serabut otot polos hanya terdapat sedikit dan lebih banyak jaringan ikat padat 85 c. Ektoserviks : Bagian luar serviks yang menonjol ke arah vagina dan memiliki lapisan basal, tengah, permukaan. Dilapisi oleh sel epitel skuamos non keratin. Pertemuan selapis silindris endoserviks dengan epitel skuamos ektoserviks disebut taut skuamokolumnar. Epitel serviks mengalami beberapa perubahan perkembangan dari sejak lahir hingga usia lanjut. 16 Letak taut skuamokolumnar ini juga berbeda pada perkembangannya: a. Saat lahir, seluruh serviks yang terpajan dilapisi oleh epitel skuamos b. Saat dewasa muda, terjadi pertumbuhan epitel silindris yang melapisi endoserviks. Epitel ini tumbuh hingga ke bagian bawah ektoserviks, sehinnga epitel silindris terpajan dan letak taut berada di bawah ektoserviks. Universitas Sumatera Utara c. Saat dewasa, dalam perkembangannya terjadi regenerasi epitel skuamos dan silindris. Sehingga epitel skuamos kembali melapisi seluruh ektoserviks dan terpajan, dan letak taut kembali ke tempat awal. d. Area tempat bertumbuhnya kembali epitel skuamos atau tempat antara letak taut saat lahir dan dewasa muda disebut zona transformasi Gambar 2.1 17 Gambar 2.1. Skematikdari letak SCJ 17

2.2.4. Etiologi dan Faktor Resiko

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Pap Smear di Kelurahan Gedung Johor

0 68 75

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kanker Serviks dengan Perilaku Ibu dalam Melakukan Tes Pap Smear Di Kelurahan Tugu Utara Pada Tahun 2013

0 9 79

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 15

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 2

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 4

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 10

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 2

Tingkat Pengetahuan dan Sikap Guru Wanita yang sudah Menikah tentang Pap Smear sebagai Deteksi Dini Kanker Serviks di Yayasan Pendidikan Katolik Mariana

0 0 16

PENYULUHAN METODE PAP SMEAR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA TUNA SUSILA DALAM PENDETEKSIAN KANKER SERVIKS

0 0 5

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PAP SMEAR DENGAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER SERVIKS PADA WANITA USIA 35-55 TAHUN DI PEDUKUHAN TEJOGAN HARGOREJO KOKAP KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang PAP Smear dengan Sikap Deteksi Di

0 0 12