c. Saat dewasa, dalam perkembangannya terjadi regenerasi epitel skuamos
dan silindris. Sehingga epitel skuamos kembali melapisi seluruh ektoserviks dan terpajan, dan letak taut kembali ke tempat awal.
d. Area tempat bertumbuhnya kembali epitel skuamos atau tempat antara
letak taut saat lahir dan dewasa muda disebut zona transformasi Gambar 2.1
17
Gambar 2.1. Skematikdari letak SCJ
17
2.2.4. Etiologi dan Faktor Resiko
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus HPV human papilloma virus. Lebih dari 90 kanker serviks jenis skuamosa mengandung DNA virus
HPV dan 50 kanker serviks berhubungan dengan HPV tipe 16. Penyebaran virus ini terutama melalui hubungan seksual. Dari banyak tipe HPV, tipe 16 dan
18 mempunyai peranan penting. Faktor lain yang berhubungan dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual terlalu muda 16 tahun, jumlah pasangan
seksual yang tinggi 4 orang, dan adanya riwayat infeksi berpapil warts. Virus HPV termasuk famili papovavirus suatu virus DNA.Virus ini menginfeksi
membrana basalis pada daerah metaplasia dan zona transformasi serviks.
15
Universitas Sumatera Utara
Kebanyakan infeksi HPV bersifat jinak. Tiga puluh diantaranya ditularkan melalui hubungan seksual dengan masing-masing kemampuan mengubah sel epitel
serviks. Tipe resiko rendah seperti tipe 6 dan 11 berhubungan dengan kondiloma dan displasia ringan. Sebaliknya, tipe resiko tinggi seperti tipe 16, 18, 31, 33, dan
35 berhubungan dengan displasia sedang sampai karsinoma insitu.
15
Faktor risiko lain untuk terjadinya kanker serviks adalah aktifitas seksual pada usia dini, merokok, sosial ekonomi rendah, paritas tinggi, jumlah pasangan
seksual meningkat.
18
Menurut WHO 2005, wanita yang memiliki resiko tertinggi terkena kanker serviks berumur 40-45 tahun. Wanita yang memiliki
jumlah anak lebih dari 4 orang multiparitas juga memiliki resiko lebih tinggi.
19
2.2.5. Pencegahan Kanker Serviks
Insiden terjadinya kanker serviks akan berkurang dengan cara:
a. Memperbaiki higiene perorangan termasuk pencegahan dan pengobatan
dini terhadap vaginitis dan servisitis, sirkumsisi pada laki-laki di masa bayi, mencuci penis sebelum koitus dan kebiasaan menggunakan kondom.
b. Menghindari hubungan seksual pada usia sangat muda dan membatasi
jumlah mitra seksual. c.
Skrining sitologik berkala secara teratur untuk semua wanita terutama wanita yang pernah melahirkan dengan sosial ekonomi rendah dan mereka
yang mempunyai banyak mitra seksual. d.
Pengobatan dini untuk lesi-lesi serviks yang di curigai.
14
2.3. Pengetahuan