Garis-garis bekas kuas brush marks penyebabnya adalah: Lapisan cat menurun pada beberapa tempat Sagging. Kurang mengkilap daripada seharusnya Loss of Gloss

commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Cara perbaikannya : 1 Keroklah seluruh lapisan cat, bersihkan dan biarkan permukaan mengering dan baru dicat ulang dalam keadaan cuaca baik. 2 Keroklah seluruh lapisan cat, bersihkan dan beri lapisan cat yang tahan alkali.

f. Garis-garis bekas kuas brush marks penyebabnya adalah:

1 Kuas diulaskan terus pada saat cat mulai mengering 2 Permukaan cat terlalu kental 3 Pemakaian kuas yang kotor. Cara perbaikannya: Setelah lapisan cat mengering, gosoklah dengan kertas ampelas, bersihkan dan dicat dengan cara pengecatan yang benar dan dicat ulang dengan cat yang kekentalannya cukup. g. Daya tutup berkurang Poor opacity penyebabnya adalah: 1 Cat yang terlalu encer 2 Pengadukan kurang baik 3 Permukaan bahan yang akan dicat terlampau porous Cara perbaikannya: Encerkan cat sesuai anjuran, aduk cat sehingga merata

h. Lapisan cat menurun pada beberapa tempat Sagging.

Penyebabnya adalah Pengecatan dilakukan tidak merata. Cara perbaikannya: 1 Biarkan cat mengering dengan baik 2 Ratakan bagian-bagian yang menurun dengan kertas ampelas, kemudian lakukan pengecatan ulang.

i. Kurang mengkilap daripada seharusnya Loss of Gloss

penyebabnya adalah: 1 Pengecatan dilakukan pada permukaan yang mengandung minyak atau lilin 2 Pengecatan pada saat cuaca kurang baiklembab 3 Pengecatan dilakukan pada cat yang sudah tua atau mulai mengapur. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Cara perbaikannya: 1 Ampelaslah dan ulang pengecatan kayu pada lapisan cat yang sudah tuakurang mengkilap 2 Keroklah seluruh lapisan cat dari permukaan sebelum melakukan pengecatan baru. 1.2.2.b Jika buram,terkelupas 10 dilakukan pengecatan ulang, dengan cara; 1. Bersihkan permukaan dinding dengan spong, untuk menghilangkan debu dan kotoran yang menempel. 2. Pengecatan ulang 1x cat, dengan cat finishing yang sesuai dengan jenis dan warna semula dengan merk yang sama. 1.2.2.c Jika hilang, tidak tampak dilakukan pengecatan ulang, dengan cara; 1. Kerok seluruh lapisan cat dengan kapi atau sikat besi. 2. Lanjutkan dengan pengampelasan . 3. Bersihkan dinding dengan roll atau lap basah untuk menghilangkan kotoran dan debu sekaligus melakukan pembasahan dinding. 4. Lapisi permukaan dinding dengan cat dasar atau cat sealer 1x. 5. Dicat dengan cat warna 2x. 6. Dilihat kode 1.2.2.a, jika terdapat permasalahan dalam teknis pengecatan ulang. Pelapis Muka Lantai Luar paving 1.2.3.a Pemeliharaan Kebersihan Lantai Paving 1 Sebelum pekerjaaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu; mesin poles, ember, sapu lidi, selang air, dust pan, wiper floor, sikat ijuk bertangkai, deterjen. 2 check mesin harus siap pakai, bila ada kabel yang terkelupas harus diperbaiki dahulu, karena sangat berbahaya bagi keselamatan. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 3 Bersihkan rutin tiap hari dengan sapu lidi, masukan kedalam kantong plastik sampah gunakan dust pan. Teknik penyapuan jangan bertentangan berlawanan dengan arah angin. 4 Bersihkan rumput yang tumbuh pada celah-celah pada paving, apabila sulit penanggulangannya, gunakan pembasmi rumput Round Up atau yang setara. 5 Isi kembali celah-celah paving dengan pasir halus gunakan sapu lidi sampai rata. Apabila keadaanya kurang ratabergelombang, maka laporkan pada teknisi. 6 Bersihkan lantai paving yang kotor atau terkena oli kendaraan dengan sikat dorong atau mesin poles, gunakan air panas dicampur floor cleaner atau deterjen. Bilas gunakan selang air dan keringkan kembali dengan wiper lantai dan stick mop. 7 Arahkan pencucian lantai paving dengan wipper floor dari posisi yang lebih tinggi ke areal yang rendah, mengarah ke floor drain atau selokan air. untuk memudahkan pembersihan sisa-sisa kotoran. 1.2.3.b Jika aus, bergelombang, kasar, maka dilakukan perbaikan permukaan lantai paving, dengan cara; 1. Angkat lantai paving yang aus, bergelombang, kasar. 2. Ratakan dan padatkan tanah dasarpasir, sehingga rata. 3. Pasang kembali paving yang masih bagus, ganti paving yang aus dengan paving baru. 1.2.3.c Jika terbelah, pecah, lepas , maka dilakukan perbaikan permukaan lantai paving, dengan cara; 1. Angkat lantai paving yang terbelah, pecah, lepas. 2. Ratakan dan padatkan tanah dasarpasir, sehingga rata. 3. Pasang kembali paving yang masih bagus, ganti paving yang terbelah, pecah, lepas dengan paving baru. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Plesteran Lantai Luar 1.2.4.a Pemeliharaan rutin = kode.1.1.3.a 1.2.4.b Jika retak, terkelupas, berlubang 5 , maka dilakukan; 1. Bersihkan muka lantai plesteran yang retak, terkelupas, berlubang dengan kapi atau sikat besi. 2. Bersihkan dengan lap basah untuk menghilangkan kotoran dan debu sekaligus melakukan pembasahan plesteran. 3. Tutup celah pada lokasi retak, terkelupas, berlubang dengan adukan semen. 4. Tutup celah pada lokasi terkelupas dan berlubang dengan adukan semen dan pasir sesuai anjuran teknis dalam SNI. 5. Gosok dengan gerinda sehingga halus. 1.2.4.c Jika terbelah, pecah, terkelupas maka dilakukan; 1. Angkat permukaan plesteran yang terbelah, pecah dan terkelupas. 2. Perbaiki tanah dasar plesteran lantai, dengan meratakan dan memadatkan tanah dasar. 3. Plester kembali tanah dasar dengan adukan semen dan pasir sesuai teknis komposisi plesteran lantai dalam SNI tentang Bangunan Gedung. 4. Gosok dengan gerinda sehingga halus. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

2. KOMPONEN: STRUKTURAL Pondasi, Kepala Pondasi, Balok Pondasi.

2.1.1.a 1.Pemeliharaan Pondasi Bangunan Pondasi bangunan berfungsi menahan beban bangunan yang ada di atasnya. Pemeliharaan yang dilakukan: 1 Sekitar bangunan atau bagian yang dekat dengan badan pondasi diusahakan agar bersih dari akar pohon yang dapat merusak pondasi. 2 Diusahakan agar tidak ada air yang menggenangi badan pondasi. 3 Dasar pondasi harus dijaga dari adanya penurunan yang melebihi persyaratan yang berlaku. 4 Dasar pondasi harus dijaga sedemikian rupa sehingga air yang mengalir di sekitar pondasi tidak mengikis tanah sekitar pondasi sehingga dasar pondasi menjadi sama dengan permukaan tanah. 5 Untuk daerah yang banyak rayap, taburkan atau siram sekitar pondasi dengan bahan kimia seperti : Aldrien, Chlordane, Dieldrin, Heptaclor,Lindane a Campurkan dengan air dalam perbandingan 0,5 sampai dengan 2,0. b Campuran bahan kimia harus dilakukan sesuai ketentuan agar tidak berdampak pada lingkungan sekitar.

2. Pondasi Menerus Batu kali

Pondasi ini dipakai hampir di setiap bangunan gedung dan perumahan untuk menahan dinding dan beban yang ada di atasnya. Pemeliharaan yang dilakukan : 1 Usahakan drainase sekitar bangunan telah dirancang dan berjalan dengan baik selama bangunan dioperasikan. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 2 Jauhkan pondasi dari akar pohon atau akar tanaman lain yang bersifat merusak. Atau lindungi akar tanaman yang merusak dengan bahan yang tidak tembus dan bersifat keras sehingga akar tidak merusak pondasi bangunan. 2.1.1.b Jika kuat, kurang kaku, stabil,maka; 1. Uji Lapangan dan Uji Laboratorium 2. Teknik perbaikan sesuai hasil Uji Lapangan dan Uji Laboratorium berdasar saran ahli. 2.1.1.c Jika tidak stabil, retak, tidak kuat, pecah, maka; 1. Uji Lapangan dan Uji Laboratorium 2. Teknik perbaikan sesuai hasil Uji Lapangan dan Uji Laboratorium berdasar saran ahli. Dinding Pasangan 2.2.1.a Jika bahandimensi OK, bebas retak, stabil, maka tidak dilakukan tindakan. 2.2.1.b Jika dinding kuat, kaku, tetapi terdapat retak dan lentur kecil maka; 1 Bila dinding retak :diperiksa terlebih dahulu, apakah keretakan disebabkan oleh faktor muai susut plesteran dinding atau akibat dampak kegagalan struktur bangunan gedung Bila keretakan diakibatkan oleh muai susut plesteran dinding, maka: a Buat celah dengan pahat sepanjang retakan b Isi celah dengan spesi atau mortar kedap air 1 PC : 3 Pasir c Kemudian rapikan dan setelah mengering plamur serta cat dengan bahan yang serupa d Bila dinding basah karena saluran air bocor: Perbaiki saluran terlebih dahulu commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 2 Bila dinding rembes air atau selalu basah: a Hilangkan plesteran dinding terlebih dahulu. b Ukur sekitar 15 sampai dengan 30 cm dari sloof dinding yang ada ke arah vertikal. c Korek dengan sendok mortar atau alat pahat dsb., spesi yang terdapat di antara batu bata setebal setengah dari ketebalan bata, dalam arah horizontal sepanjang 1 satu meter. d Gantikan mortar yang telah dikorek dengan spesi atau mortar kedap air campuran: 1 PC : 3 Pasir. e Bila telah mengering lanjutkan ke arah horizontal selanjutnya. f Bila telah selesai satu sisi dinding, lakukan pada sisi yang lain hal serupa.Kemudian plester kembali dinding dengan campuran yang sesuai. 2.2.1.c Jika dinding kurang kuat, retak diagonal melintang, maka dilakukan tindakan; 1. Robohkan dinding yang kurang kuat, retak diagonalmelintang. 2. Bangun kembali dinding dengan material baru dengan spesifikasi teknis sesuai dengan SNI 03-1728-1989 tentang Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung. Kolom, Balok praktis. 2.2.2.a Struktur Bangunan Beton Pemeliharaan yang dilakukan: 1 Bersihkan kotoran yang menempel pada permukaan beton secara merata 2 Cat kembali dengan cat emulsi atau cat yang tahan air dan asam pada permukaannya. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 3 Untuk bagian tiang bangunan yang rontok karena terkena benturan benda keras, bersihkan dan buat permukaan tersebut dalam keadaan kasar, kemudian beri lapisan air semen dan plester kembali dengan spesimortar semen-pasir. 4 Pada retakan plat atau dinding beton dapat digunakan bahan Epoxy Grouts seperti: a Conbextra EP 10 TG untuk injeksi keretakan beton dengan celah antara 0,25 – 10 mm. b Conbextra EP 40 TG mortar grouting untuk mengisi keretan beton dengan celah antara 10 – 40 mm. c Conbextra EP 65 TG mortar grouting untuk mengisi keretakan beton dengan celah antara 0,25 – 10 mm. 2.2.2.b Jika kuat, kurang kaku, fungsi baik, maka; 1. Uji Lapangan dan Uji Laboratorium 2. Teknik perbaikan sesuai hasil Uji Lapangan dan Uji Laboratorium berdasar saran ahli. Jika terdapat pengelupasan kulit beton; maka Teknik perbaikan yang dilakukan antara lain; a. Teknik Patching. Teknik Patching dilakukan pada bagian yang mengalami pengelupasan kulit beton tetapi tidak sampai pada tulangan. · Pertama-tama beton yang terkelupas dibersihkan dari debu dan sisa-sisa partikel yang mudah lepas. · Kemudian dilakukan Patching dengan menggunakan bahan material khusus, Produk Patching Mortar . commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan b. Teknik Grouthing. Teknik ini dilakukanpada beton yang mengalami pengelupasan sampai tulangan terlihat. · Pertama-tama beton yang terkelupas dibersihkan dari debu dan sisa-sisa partikel yang mudah lepas. · Kemudian dilakukan Grouthing dengan menggunakan bahan material khusus, Produk Grouthing Mortar. 2.2.2.c Jika kurang kuat, kurang kaku, kurang stabil , maka; 1. Uji Lapangan dan Uji Laboratorium 2. Teknik perbaikan sesuai hasil Uji Lapangan dan Uji Laboratorium berdasar saran ahli. Teknik perbaikan yang dilakukan antara lain; 1. Menggunakan bahan Fiber Reinforced Polymer FRP yang dilakukan dengan cara menempelkannya pada permukaan beton dengan bantuan perekat epoxy. Perbaikanperkuatan struktur dengan bahan ini berupa komposit dengan tulangan external yang direkatkan pada permukaan beton. 2. Metode steel plat bonding 3. Metode steel concrete jacketing 4. Menggunakan prategang external. 5. Dll Slab Lantai 2.2.3.a Jika kuat, kaku, bebas retak, rata, maka pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah; 1. Tidak memberikan beban berlebih pada plat lantai, diluar batas beban yang dianjurkan, sehingga keretakan plat lantai akibat beban dapat dihindarkan. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 2. Tidak membiarkan air menggenang terlalu lama pada plat lantai yang tidak didesain sebagai kolam air, genangan air yang terlalu lama dikhawatirkan akan meresap ke plat lantai melalui kapiler dalam plat lantai dan dapat memicu terjadinya korosi pada tulangan plat lantai. Tidak menaruh zat kimia tertentu yang dapat merusak komposit lantai maupun tulangan. 2.2.3.b Jika kuat, kurang kaku, retak halus, bocor, maka; 1. Dilakukan Uji Lapangan dan Uji Laboratorium untuk mengetahui kondisi teknis plat lantai. 2. Dilakukan perbaikan sesuai dengan hasil Uji Lapangan dan Uji Laboratorium sesuai saran dari ahli perbaikan bangunan gedung. Teknik yang biasa dilakukan untuk mengatasi retak pada plat lantai diantaranya; a. Metode Injeksi Injection Methode i. Injeksi dilakukan pada plat lantai yang mengalami keretakan dan untuk menutup lubang bekas instalasi lama. ii. Pertama-tama plat lantai dibersihkan dari debu dan kotoran ataupun partikel kecil. iii. Sebelum dilakukan injeksi terlebih dahulu dilakukan patching untuk menambal bagian-bagian lubang bekas instalasi listrik yang cukup besar dengan prodak mortar khusus. iv. Dilakukan Injeksi untuk menutup dan mengisi keretakan pada plat lantai tersebut dengan Metode Injection dan material khusus b. Dll commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 2.2.3.c Jika retak, bocor, dan tidak dapat dipakai, maka; 1. Dilakukan Uji Lapangan dan Uji Laboratorium untuk mengetahui kondisi teknis plat lantai. 2. Dilakukan perbaikan sesuai dengan hasil Uji Lapangan dan Uji Laboratorium sesuai saran dari ahli perbaikan bangunan gedung. Rangka Atap, Ikatan Angin, Gording 2.2.4.a Jika rangka dan tumpuan kuat, kaku, stabil maka dilakukan pemeliharaan; 1. Pengecekan sambungan-sambungan pada rangka baja, menjelang musim hujan. 2. Pengecekan rangka atap, ikatan angin, gording setelah terjadi angin besar, hujan lebat ataupun gempa bumi. 2.2.4.b Jika kurang kaku, awetutuh, ada lendut, maka dilakukan; 1. Pengecekan keseluruhan rangka atap, ikatan angin dan gording. 2. Melepas penutup atap terlebih dahulu; jika kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk dilakukan perbaikan melalui bawah rangka atapatas langit-langit. 3. Ditambahkan pengakubraching pada bagian yang kurang kaku atau lendut 4. Pasang kembali penutup atap. 2.2.4.c Jika lendut, lapuk, pecah, tidak rata, maka dilakukan; 1. Pengecekan keseluruhan rangka atap, ikatan angin dan gording. 2. Melepas penutup atap. 3. Penggantian bagian yang lapuk dan pecah. 4. Ditambahkan pengakubraching pada bagian yang kurang kaku atau lendut. 5. Pasang kembali penutup atap. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Rangka Langit-langit 2.3.1.a Jika bahan dimensi OK, kuat, kaku, rata, maka tidak perlu dilakukan tindakan. 2.3.1.b Jika rangka langit-langit kuat, kaku, namun kurang rata, maka dilakukan perbaikan dengan langkah sebagai berikut; 1. Lepas penutup langit-langit yang rangka langit-langitnya kurang rata. 2. Cek penyebab kurang ratanya rangka langit-langit 3. Jika dikarenakan ada bagian rangka langit-langit yang lepas, maka diperbaiki lagi sambungannya. 4. Jika dikarenakan terdapat bagian rangka langit-langit yang lendut, namun masih bisa diperbaiki maka lepas bagian yang lendut, ratakan, kemudian pasang sambung kembali dengan bagian lainnya. 5. Jika terdapat bagian yang pecah ataupun lapuk pada rangka langit-langit yang menyebabkan langit-langit kurang rata, maka bagian yang pecah ataupun lapuk tersebut diganti kemudian pasang kembali dengan bagian lain. 6. Setelah rangka langit-langit semuanya sudah terpasang dan rata, pasang kembali penutup langit-langit. 2.3.1.c Jika kondisi rangka langit-langit lendut, lapuk, pecah, dan tidak rata; maka perlu dilakukan perbaikan berat dengan mengganti seluruh komponen yang mengalami lendut, lapuk dan pecah demi keselamatan pengguna gedung. Langkah perbaikan; 1. Lepas seluruh penutup langit-langit. 2. Lepas seluruh bagian rangka langit-langit yang lendut, lapuk, pecah dan tidak rata. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 3. Ganti seluruh bagian komponen yang lendut, lapuk, pecah, tidak rata, sesuai spesifikasi teknis yang telah ditentukan oleh tim teknis sesuai standar dalam SNI tentang Bangunan Gedung. 4. Pasang kembali rangka langit-langit sesuai dengan standar teknis yang telah ditentukan oleh tim teknis sesuai standar dalam SNI tentang Bangunan Gedung.

5. Pasang kembali penutup langit-langit.

Penutup langit-langit bahan dasar tripleks 2.3.2.a Jika bahandimensi OK, rata, kuat maka perlu dilakukan pemeliharaan rutin, meliputi; Pembersihan langit-langit dari sarang laba-laba dan kotoran debu elyang menempel dengan menggunakan sapu langit-langit yang dilakukan setiap hari. 2.3.2.b Jika rata, tetapi kurang mulus dan terdapat retak,maka; 1. Bersihkan bagian yang retak dengan sikat khusus. 2. Lap dengan rolllap basah. 3. Keringkan dengan lap kering. 4. Lapisi bagian yang kurang mulus retak dengan bahan cat penutup retak dengan menggunakan kuas. 5. Disarankan untuk penutup langit-langit pada bangunan umum menggunakan warna dasar putih, dikarenakan cat penutup retak khusus yang beredar di pasaran sebagian besar memiliki warna dasar putih. 2.3.2.c Jika kusam dan retak, rusak dan tidak berfungsi maka; 1. Lepas bagian penutup langit-langit yang kusam dan retak, rusak dan tak berfungsi. 2. Pasang penutup langit-langit yang baru 3. Isi sambungan langit-langit dengan compound. 4. Penutup langit-langit yang sudah terpasang dicat. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Tangga 2.3.3.a Kuat, kaku, berfungsi baik; pemeliharaan rutin pada lapisan lantai tangga meliputi pembersihan harian pada lantai seperti pada kode. 1.1.3.a 2.3.3.b Kuat, kurang kaku, fungsi baik, maka dilakukan; 1. Dilakukan Uji Lapangan dan Uji Laboratorium untuk mengetahui kondisi teknis tangga. 2. Dilakukan perkuatan kekakuan tangga sesuai dengan hasil Uji Lapangan dan Uji Laboratorium sesuai saran dari ahli perbaikan bangunan gedung. 2.3.3.c Kuat, kurang kaku, fungsi baik, maka dilakukan; 1. Dilakukan Uji Lapangan dan Uji Laboratorium untuk mengetahui kondisi teknis tangga. 2. Dilakukan perbaikan dan perkuatan tangga sesuai dengan hasil Uji Lapangan dan Uji Laboratorium sesuai saran dari ahli perbaikan bangunan gedung. Lantai bawah 2.3.4.a Kuat, rata, padat, kedap air, maka pemeliharaan dilakukan pada pelapis lantai seperti pada kode.1.1.3.a 2.3.4.b Rata, padat, kedap air, retak-retak, maka dilakukan; 1. Menyikat bagian yang retak dengan kappa sikat kawat. 2. Membersihkan bagian yang retak dengan rollap basah. 3. Mengeringkan dengan lap kering. 4. Mengisi retakan dangan semen khusus penutup retak. 5. Menghaluskan dengan gerinda. 2.3.4.c Retak,basah,amblas, tidak rata, maka dilakukan; 1. Pembersihan bagian yang retak, basah, amblas dan tidak rata. 2. kelupas bagian yang retak, basah, amblas, tidak rata. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 3. Dilakukan perbaikan dasar lantai dengan perataan dan pemadatan tanah. 4. Plester kembali lantai sesuai spesifikasi teknis dalam SNI tentang Bangunan Gedung.

5. Lapisi dengan watter proofing atau zat kedap air.

3. KOMPONEN : UTILITAS

Instalasi Pencegahan Kebakaran 3.1.a Sistem Pemeliharaan Instalasi Pencegah Kebakaran mencakup pemeliharaan seluruh Komponen Instalasi Pencegahan Bahaya Kebakaran, dengan langkah:

1. Inspeksipemeriksaan

adalah untuk verifikasi secara visuil bahwa sistem proteksi kebakaran dan perlengkapannya tampak dalam kondisi operasi dan bebas dari kerusakan fisik

2. Pengujian

adalah untuk menjamin operasi otomatik atau manual atas kebutuhan dan pengiriman kontinyu dari output sistem proteksi kebakaran yang disyaratkan, dan untuk mendeteksi ketidaksempurnaan sistem proteksi kebakaran yang tidak tampak pada saat inspeksi 3. pemeliharaan dan juga dokumentasi dan pelaporan termasuk penyimpanan riwayat catatan record keeping. 4. Keterangan mengenai peryaratan lebih lanjut terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 26prtm2008 tanggal 30 Desember 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan . commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Pemeliharaan Komponen Instalasi Pencegahan Bahaya Kebakaran:

A. Sistem deteksi alarm kebakaran

1. Prosedur uji serah terima, inspeksipemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan berkala harus mengikuti SNI 03-3985-2000 atau edisi terakhir Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung. 2. Frekwensi inspeksipemeriksaan berkala harus menggunakan Tabel Frekwensi inspeksi visuil sistem deteksi dan alarm kebakaran. Tabel Frekwensi inspeksi visuil sistem deteksi dan alarm kebakaran. no peralatan Serahterima ke 1 dites kembali Bulanan kwartal Setengah tahunan tahunan 1 Alat-alat deteksi v v 2 Titik Panggil manual v v 3 Panel control Kebakaran v v 4 Catu daya v v 5 Alarm Kebakaran v v v 6 Kabel Instalasi v v commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 1. Frekwensi pengujian berkala harus menggunakan Tabel Frekwensi pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran. Tabel Frekwensi pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran. no peralatan Serahterima ke 1 dites kembali Bulanan kwartal Setengah tahunan tahunan 1 Alat-alat deteksi v v 2 Titik Panggil manual v v 3 Panel control Kebakaran v v 4 Catu daya Batere sistem Fire Alarm: Jenis Nickle- Cadmium 1. Charger Test ganti batere bila perlu 2. Discharged Test 30 menit 3. Load Voltage Test X X sesuai spesifikasi Rusunawa. v v 5 Alarm Kebakaran v v 6 Kabel Instalasi v v

B. Sprinkler otomatis 1. Pompa Air. Pemeriksaan Berkala, Pengujian Berkala, dan

Pemeliharaan Berkala harus diperiksa, diuji, dan dipelihara, sesuai ketentuan dalam Standar untuk Pemeriksaan, Pengujian, dan Pemeliharaan, Sistem Proteksi Kebakaran Berbasis Air. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan a Pompa pemadam kebakaran, penggerak, dan kontrol, harus dilindungi terhadap kemungkinan terganggunya layanan akibat ledakan, kebakaran, banjir, gempa, tikus, serangga, badai, beku, pencurian, dan kondisi ekstrim lainnya. b Memelihara dan menjaga agar alat untuk mematikan mesin selalu kembali pada keadaan siap start secara otomatis. c Menjaga dan memelihara kondisi motor penggerak : 1.Memelihara Start otomatis dengan memelihara keberfungsian aki. Kapasitas aki harus sedemikian rupa, sehingga mampu untuk menghidupkan motor starter 10 kali berturut turut tanpa pengisian kembali. 2.Memelihara Start manual dengan cara engkol apabila motor tidak besar atau motor starter yang dihidupkan secara manual. Motor harus dijalankan tiap minggu sekali selama sekurang-kurangnya 10 menit.

2. Kepala Sprinkler harus dipelihara sebagai berikut:

a Stok springkler cadangan harus meliputi semua jenis dan nominal springkler terpasang dan harus sebagai berikut: 1 Untuk fasilitas terproteksi yang mempunyai kurang dari 300 springkler tidak kurang dari 6 springkler. 2 Untuk fasilitas terproteksi yang mempunyai 300 sampai dengan 1000 springkler ฀ tidak kurang dari 12 springkler. 3 Untuk fasilitas terproteksi yang mempunyai lebih dari 1000 springkler ฀ tidak kurang dari 24 springkler. b Sebuah kunci pas khusus springkler harus disediakan dan disimpan bersama springkler cadangan untuk digunakan dalam membongkar dan memasang springkler. Satu kunci harus disediakan untuk setiap jenis springkler terpasang. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

3. kran Uji

Pemeriksaan Berkala, Pengujian Berkala, dan Pemeliharaan Berkala kran Uji pemadam kebakaran harus diperiksa, diuji, dan dipelihara, sesuai ketentuan dalam Standar untuk Pemeriksaan, Pengujian, dan Pemeliharaan, Sistem Proteksi Kebakaran Berbasis Air.

4. Tangki Air

a Tangki air untuk pemadam kebakaran harus dipisah dengan tanki air bersih. b Mengecek ketinggian air sehingga dapat mengalirkan air dalam kapasitas dan tekanan cukup pada instalasi pemadam kebakaran. c Mengecek keberfungsian tanda tinggi muka air di dalam Tanki. d Mengecek kapasitas air. e Air dalam tangki harus selalu diusahakan bersih dan bebas dari bahan-bahan yang mengendap, tangki harus dibersihkan tiap 3 tahun sekali.

5. Pipa Instalasi.

a Sistem jenis pipa kering harus dijaga kering setiap saat. b Pengering udara dan kompresor udara yang digunakan bersama dengan sistem jenis pipa kering harus dipelihara sesuai dengan instruksi manufaktur.

D. Hidran

a Frekwensi inspeksipemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan berkala harus menggunakan Tabel Frekuensi inspeksipemeriksaan berkala. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Tabel Frekuensi inspeksipemeriksaan berkala. komponen aktifitas frekuensi 1. Pompa Air inspeksi Setiap minggu 2. Pipa Instalasi inspeksi Setiap tahun 3. Tangki Penekan AtasAlat Kontrol inspeksi Setiap minggu 4. Hidran Kotak inspeksi 3 bulanan 5. Hidran Pilar inspeksi 3 bulanan 6. Sumber Air inspeksi bulanan 7. Tangki Penampung Air inspeksi bulanan b Sambungan slang: setelah setiap pemakaian, semua slang harus dibersihkan, dibuang airnya dan dikeringkan seluruhnya sebelum dipasang kembali. c Batang operasi stem dari katup kontrol jenis OSY outside screw yoke setiap tahun harus diberi pelumas, dan kemudian ditutup penuh dan dibuka kembali untuk menguji operasi dan mendistribusikan pelumasnya. d Bila tutup sambungan pemadam kebakaran siamese tidak ada pada tempatnya, bagian dalam sambungan pemadam kebakaran harus diperiksa untuk halangan atau sumbatan. e Hidran halaman harus diberi pelumas setiap tahun untuk menjamin bahwa semua batang, tutup, sumbat dan ulir ada dalam kondisi operasi yang baik. f Kotak slang hidran halaman harus dipelihara setiap tahun untuk menjamin bahwa semua slang kebakaran dan kelengkapannya ada dalam kondisi dapat digunakan. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

E. Tabung pemadam api ringan

Terdiri dari dua komponen utama, yaitu; 1. Tabung Gas Tersegel 2.Selang Pemeliharaan a Pemeliharaan harus dilakukan setiap tahun oleh manufaktur, perusahaan jasa pemeliharaan alat pemadam api ringan, atau oleh personil yang terlatih. b Prosedur pemeliharaan harus termasuk pemeriksaan menyeluruh dari elemen dasar alat pemadam api ringan seperti berikut: i. Bagian mekanikal dari semua alat pemadam api ringan. ii. Media pemadam. iii. Cara penghembusan media pemadam. c Pengisian kembali: semua alat pemadam api ringan yang dapat diisi kembali, harus diisi kembali setelah setiap penggunaan atau seperti ditunjukkan oleh hasil inspeksi atau pemeliharaan. 3.1.b Jika kondisi baik, berfungsi tapi terkadang kurang normal kondisi 95- 100, maka perlu dilakukan ; 1. Pengecekan seluruh komponen Instalasi Pencegahan Kebakaran dan elemen pendukungny kode.3.1.a. 2. Normalisasi kefungsian Instalasi Pencegahan Kebakaran dan elemen pendukungnya berdasar investigasi yang dilakukan. 3. Memperbaiki elemen-elemen yang kurang berfungsi normal. 3.1.c Jikakondisi Instalasi Pencegahan Kebakaran kurang baik, kurang berfungsi maka; 1. Dicek keseluruhan Komponen Instalasi Pencegahan Kebakaran. 2. Dilakukan Uji keberfungsian seluruh Komponen Instalasi Pencegahan Kebakaran. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 3. Dilakukan inventarisasi kerusakan elemen dalam Komponen Instalasi Pencegahan Kebakaran. 4. Dilakukan perbaikan pada elemen yang masih bisa diperbaiki 5. Dilakukan penggantian elemen yang sudah tidak mungkin diperbaiki lagi Normalisasi fungsi keseluruhan kondisi Instalasi Pencegahan Kebakaran.Daftar Komponen Instalasi Pencegahan Kebakaran. = Kode 3.1.a Plumbing 3.2.a 1. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Plambing dan Pompa

A. Sistem Plambing

1 Ground Reservoir a Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas atas. b Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaanbatas bawah. 2 Pompa Air Bersih Memeriksa indikasi status pompa air bersih.

B. Memeriksa trip alarm pompa air bersih.

1 Roof Tank a Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas atas. b Memeriksa tanda alarm pada saat air mencapai permukaan batas bawah. 2 Cabang Utama Pemipaan Air Bersih a Memeriksa pengaturan pembukaan dan penutupan aliran pipa air utama. b Memeriksa indikasi aliran air terbuka atau tertutup. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 3 Peralatan Utama a Pompa Delivery Centrifugal Self Priming. b Pompa Hydrophor lantai atap Centrifugal. c Top Reservoir Tank . d Pressure Water Tank . e Pump Pit Submersible Sewage. f Pompa Kuras Reservoir Submersible Sewage. g Unit Pengolah Limbah. h Peralatan Pompa Air Mancur lengkap Instalasi Asesorisnya

C. Instalasi dan Fixtures

Instalasi Pemipaan lengkap Accessories 1 Pipa GSP. 2 Pipa Cast Iron. 3 Pipa PVC.

D. Sanitary Fixtures pada ruang toilet

1 floordrain. 2 Bak air 3 kran. 4 Kloset jongkok

2. Pemeliharaan Saluran Air Kotor

1 Periksa saluran tegak air kotor pada bangunan, terutama saluran yang menggunakan bahan PVC, periksa pada setiap sambungan yang menggunakan lem sebagai penyambungnya. Bila ditemui terdapat kebocoran segera tutup kembali. Cara perbaikannya: a Ampelas atau buat kasar permukaan yang retak atau pada ujung sambungan. b Beri lem PVC pada daerah yang ingin disambung. c Sambungkan kembali bagian tersebut. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 2 Bersihkan saluran terbuka air kotor pada sekitar bangunan dari barang-barang yang dapat menggangu aliran air dalam saluran, sekurang-kurangnya 1 satu bulan sekali. 3 Pada saluran tertutup air kotor, periksa melalui bak kontrol saluran, beri jeruji dari batang besi sebagai penghalang sampah agar saluran tidak tersumbat.

3. Pemeliharaan Saluran Air Bersih

1 Saluran air bersih yang memerlukan pengamatan adalah saluran PVC yang tidak terlindung dari panas matahari. 2 Tambahkan penggantung pada dinding untuk menopang atau menyanggah pipa PVC bila ada sebagian penggantung yang lepas. 3 Bila terjadi kebocoran pada sambungan pipa PVC, maka lakukan hal: a Matikan aliran air dari stop kran yang ada. b Lem kembali dengan lem PVC sejenis dengan pipa atau balut dengan karet bekas ban dalam motor untuk kondisi darurat bersifat sementara sehingga kebocoran dapat dihentikan. c Jalankan kembali aliran air bersih yang ada.

4. Pemeliharaan Peralatan Sanitair

1 Peralatan sanitair adalah washtafel, bath tub, shower, kloset duduk dan kloset jongkok. 2 Bersihkan setiap hari dengan cairan sabun atau bahan pembersih lain yang tidak menyebabkan terjadinya korosi pada alat-alat yang terbuat dari metal. 3 Gosok dengan spon plastik atau sikat yang lembut. 4 Bilas dengan air bersih. 5 Keringkan dengan kain lap yang bersih. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

5. Pemeliharaan Kran Air

1 Periksa sekurang-kurangnya setiap 2 bulan setiap kran yang ada 2 Kencangkan baut pengikat putaran kran 3 Ganti bila perlu, sealkaret pada batang putar ulir kran

6. Pemeliharan Bak Cuci Piring

1 Bersihkan setiap kali sesudah dipergunakan atau sekurang- kurangnya setiap hari 2 Gunakan plastik spon yang halus dan cairan pembersih, sabun atau deterjen. 3 Jangan menggunakan ampelassand paper untuk membersihkanpermukaan bak cuci.

7. Pemeliharaan Kebersihan Toilet

a. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya yaitu: ember, toilet bowl brush, majun, tapas, stick mop, bowl cleaner, tissue roll, sabun cair liquid hand soap, wipper glass, floor cleaner, lap kaca, hand sprayer. b. Sistem pembersihan searah perputaran jarum jam, dimulai dari pintu masuk. Prosedur pembersihan dilakukan dari bagian atas menuju ke bagian bawah. c. Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah asbak standing ashtray yang ada di toilet dengan sempurna. d. Bersihkan urinoir, wash tafel, toilet bowl bagian luar dan bagian dalam. Untuk posisi yang sulit dilihat gunakan pantulan cermin, setelah dibilas kemudian dikeringkan kembali. e. Bersihkan daun pintu, dinding ruang kloset bagian luardalam toilet dengan sempurna, setelah dibilas kemudian dikeringkan kembali. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan f. Isi kembali soap dispenser yang kosong atau kurang. Jika telah 2 dua minggu dispenser dikosongkan dahulucuci bersih baru diisi kembali dengan sabun cair. g. Isi kembali roll tissue yang sudah tipis atau basah terkena siraman air. h. Bersihkan tempat wudhu berikut kran airnya. Buka saluran air pembuangan, bersihkan kotoran yang menyumbat saluran. i. Bersihkan noda-noda pada dinding keramik toilet dengan menggunakan lap basah yang bersih ditambah floor cleaner, bilas kemudian dikeringkan Bersihkan ember gayung toilet kalau ada secara periodik mingguan. Ember dikosongkan cuci bersih berikut gayungnya dengan floor cleaner. j. Bersihkan kaca cermin wall mirror dengan lap bersih wipper glass, semprotkan glass cleaner dari dalam bottle sprayer. k. Pel lantai keramik dengan air bersih dicampur ceramic cleaner 1 : 20, posisi dari dalam menyamping, mundur ke arah pintu keluar. l. Lakukan general cleaning minimal sebulan sekali, terutama untuk pembersihan lantai keramik dengan mesin poles, gunakan scrubbing pad untuk pembersihan nat-nat lantai keramik, handle pintu dipoles dengan metal polish. m. Bersihkan keset nomad entrance dengan penghisap debu vacuum. Cuci setiap hari sabtu. n. Lakukan pembersihan dan pengeringan toilet setiap kali digunakan.

8. Komponen Ruang Luar Bangunan Gedung

1 Pemeliharaan Tangki Septik a. Cegah masuknya bahan yang tidak larut ke dalam tangki septik. b. Jangan membuang air bekas mandi ke dalam tangki septik. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan c. Periksa bak kontrol bila tangki septik penuh dan sedot setiap 6 enam bulan sekali. 2 Pemeliharaan Talang Tegak dan Datar a. Talang datar pada atap bangunan harus diperiksa setiap 1 satu tahun sekali. b. Bersihkan dari kotoran yang terdapat pada talang datar, bersihkan dari bahan yang dapat menimbulkan korosif pada seng talang datar. c. Berikan lapisan meni setiap 2 dua tahun sekali agar seng talang tetap dapat bertahan dan berfungsi baik. d. Talang tegak yang terbuat dari pipa besi atau PVC sebaiknya dicat kembali sekurang-kurangnya 4 empat tahun sekali. e. Bila talang tegak PVC pecah atau retak karena sesuatu benturan, perbaiki dengan melapis dengan bahan yang sama dengan menggunakan perekat atau lem dengan bahan yang sama 3 Pemeliharaan Floor Drain a. Periksa setiap hari saringan air yang terdapat pada lantai kamar mandi WC b. Usahakan selalu terdapat air pada setiap saringan untuk mencegah masuknya udara yang tidak sedap ke dalam ruangan kamar mandi atau WC c. Perbaiki atau ganti tutup saringan bila telah rusak d. Bersihkan dari bahan yang menempel pada lubang ujung saluran, dan bersihkan bila kotor. 3.2.b Jikakondisi Plumbing baik, berfungsi tapi kadang kurang normal kondisi 95-100 maka, dilakukan perbaikan pada elemen Komponen Plumbing supaya elemen yang keberfungsiannya kurang normal dapat normal kembali. commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan KOMPONEN PLUMBING: AIR BERSIH 1.Sumber air dari PAM dan Meter Air 2. Sumber Air dari sumur dala, pompa air, alat control, Meter Air 3.Tangki Penampung Air 4. Tangki Air Atas : Menara 5. Pompa Penampung air dan alat kontrol 6. Pompa Distribusi dan Tangki Hidrofor dan alat control 7. Listrik untuk Panel Pompa 8. Pompa Instalasi 9. Kran AIR KOTOR 1. Kloset bidet Urinoir 2. saluran ke Tangki Septik 3. Kran Air gelontor 4. Tangki Septik 5. Bak cuci, tempat cuci tangan 6. saluran dari Bak cuci ke saluran terbuka 7. Lobang saluran pengurasan lantai 8. Pipa Air Hujan 3.2.c Jikakondisi Plumbing kurang baik, kurang berfungsi maka; 1. Dicek keseluruhan Komponen Plumbing 2. Dilakukan Uji keberfungsian seluruh Komponen Plumbing 3. Dilakukan inventarisasi kerusakan elemen dalam Komponen Plumbing 4. Dilakukan perbaikan pada elemen yang masih bisa diperbaiki 5. Dilakukan penggantian elemen yang sudah tidak mungkin diperbaiki lagi 6. Normalisasi fungsi keseluruhan kondisi plumbing Daftar Komponen Plumbing = Kode 3.2.b KOMPONEN PLUMBING commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Instalasi Listrik 3.3.a Pekerjaan Perawatan, Pemeliharaan instalasi listrik pada bangunan gedung meliputi pekerjaan : 1. Pemeliharaan dan perawatan instalasi listrik dan penerangan perlu memperhatikan penghematan energi listrik. 2. Pemeliharaan panel distribusi tegangan menengah TM dan tegangan rendah TR beserta kelengkapannya . 3. Pemeliharaan panel panel listrik di tiap-tiap lantai gedung. 4. Pemeliharaan genset beserta kelengkapannya. 5. Memeriksa kondisi operasi peralatan listrik dengan menggunakan alat infra red investigation. Rincian Kegiatan Pemeliharaan Sistem Listrik ditunjukkan dalam Lampiran Rincian Kegiatan Pemeliharaan Sistem Listrik danTabel Metode Pemeliharaan Sistem Listrik. Komponen Utilitas Instalasi Listrik : A. SUMBER DAYA PLN 1. Panel Tegangan Menengah 2. Trafo 3. Panel Tegangan Tengah 4. Panel Distribusi 5. Lampu TL Pijar Halogen SL 6. Armatur 7. Kabel Instalasi

B. SUMBER DAYA GENSET

1. motor Penggerak 2. Altermator 3. Alat pengisi aki 4. Radiator pendingin 5. Kabel Instalasi 6. AMF 7. Daily Tank 8. Panel commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan

B. SUMBER DAYA GENSET

1. motor Penggerak 2. Altermator 3. Alat pengisi aki 4. Radiator pendingin 5. Kabel Instalasi 6. AMF 7. Daily Tank 8. Panel Tabel Metode Pemeliharaan Sistem Listrik. NO SUB SISTEM KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN 1 2 3 4 I POWER SUPPLY A. Transformator trafo kering 1. Inspection a. Relay pengaman b. Bushing c. Terminal d. Dudukan transformator e. Kondisi fisik transformator f. Temperatur transformator g. Peralatan pengamanan dan pengukuran h. Temperatur dan kondisi udara ruangan transformator i. Koneksi kabel pada terminal bushing dan sistem pentanahan 2. Service a. Pembersihan bagian luar trafo b. Penyesuaian temperature dan kondisi udara ruangan transformator 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi Kerusakan commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 1 2 3 4 II SISTEM DISTRIBUSI A. Panel Tegangan Menengah 1. Inspection Komponel panel TM Load Break Switch, Earthing Switch, HRC Fuse, Lightning Arrester, Interlock System, Peralatan pengukuran dan Seluruh peralatan bantunya 2. Service a. Pengukuran tahanan pentanahan b. Pembersihan elektroda pentanahan c. Pengukuran dan pembersihan tahanan kontak LBS dan Earthing Switch d. Pengujian interlocking secara elektrikal dan mekanik pada panel TM 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi Kerusakan B. Panel Distribusi Utama Tegangan Menengah LVMDP a. Rumah Panel 1. Inspection a. Pemeriksaan rumah panel b. Kondisi fisik kabel feeder dan kabel control c. Terminal kabel, mur dan baut 2. Service a. Pembersihan rumah panel b. Perapihan jalur kabel pada panel c. Pengencangan kabel, mur dan baut d. Pengecatan ulang commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 1 2 3 4 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan b. Komponen Peralatan Proteksi 1. Inspection Pemeriksaan komponen peralatan proteksi 2. Service a. Pembersihan air, kelembaban, debu, dan kotoran b. Pengujian trip MCCB, MCB dengan menggunakan Current Injector 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan c. Busbar 1. Inspection a. Pemeriksaan panel-panel busbar b. Pemeriksaan terminal kabel dan circuit breaker 2. Service a. Pembersihan panel-panel busbar dari air, kelembaban, debu dan kotoran b. Pengencangan terminal kabel dan circuit breaker 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan d.Alat pengukur 1. Inspection a. Pencatatan penunjukan semua alat ukur setiap jam b. Pencatatan dan pembukuan kurva beban listrik dari output travo c. Evaluasi dan penanggulangannya dari hasil pencatatan d. Pemeriksaan terminal kabel ke meteran commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 1 2 3 4 2. Service a. Pengencangan terminal kabel ke meteran b. Kalibrasi semua alat pengukur pada panel 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan e. Pilot Lamp dan Fuse 1. Inspection a. Fungsi pilot lamp tiap-tiap fase b. Pemeriksaan terminasi pilot lamp pada panel 2. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi Kerusakan f. Kabel Feeder Tegangan Menengah 1. Inspection a. Kabel-kabel feeder, rak kabel, sambungan, terminasi dan peralatan bantunya b. Kondisi fisik kabel feeder 2. Service a. Pembersihan pada kabel feeder, rak kabel, sambungan, terminasi b. Perapihan kabel feeder c. Pengukuran tahanan isolasi dengan megger 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan h. Busduct 1. Inspection Kondisi fisik busduct 2. Service a. Pembersihan busduct, feeding end, tap-off box, MCCB, MCB, Fuse b. Pengukuran tahanan isolasi dengan Megger c. Pengujian MCBMCCB dalam Tap-off box Busduct commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 1 2 3 4 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan III BEBAN LISTRIK A. Panel-Panel Beban a. MCB dan MCCB 1. Inspection Pemeriksaan kondisi fisik 2. Service a. Pembersihan air, kelembaban, debu dan kotoran b. Pengujian trip MCB dan MCCB dengan menggunakan Current Injector 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi Kerusakan b. Busbar 1. Inspection a. Pemeriksaan kondisi fisik Busbar panel-panel beban b. Pemeriksaan terminasi kabel dan circuit breaker 2. Service a. Pembersihan air, kelembaban, debu dan kotoran b. Pengencangan terminasi kabel dan circuit breaker 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan c. Alat pengukur Metering 1. Inspection a. Pencatatan penunjukan semua alat ukur Vmeter, A-Meter, Kwh-meter b. Evaluasi hasil pencatatan c. Pemeriksaan terminasi kabel ke meteran commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 1 2 3 4 2. Service a. Pengencangan terminasi kabel, mur dan baut b. Kalibrasi semua alat ukur 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi Kerusakan d. Pilot Lamp dan Fuse 1. Inspection a. Fungsi pilot lamp tiap- tiap fase b. Pemeriksaan terminasi pilot lamp pada panel 2. Service Pengencangan terminasi pilot lamp di panel 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan B. Sistem Penerangan 1. Inspection a. Pengamatan setiap titik lampu b. Kondisi Battery Back Up pada lampu emergency 2. Service a. Pembersihan armature b. Pengukuran intensitas penerangan dengan Luxmeter c. Pengujian tahanan isolasi dengan Megger 500 V 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi kerusakan C.Sistem Kontrol Penerangan 1. Inspection a. Pemeriksaan dan pengamatan seluruh titik lampu commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 1 2 3 4 b. Kondisi sistim control secara keseluruhan Transmission, terminal, Transformer, Relay, Contact Output Terminal, instalasi dan peralatan bantunya. 2. Service Pembersihan seluruh sistem control 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian peralatan dan spare part bila terjadi Kerusakan D. Stop Kontak dan Saklar 1. Inspection Pemeriksaan dan pengamatan fungsi dari seluruh stop kontak dan saklar 2. Service Pengecekan instalasi dengan Megger 500 V 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian saklar, stop kontak serta peralatan lain bila terjadi kerusakan E. Under Floor Duct danatau Reised Floor System 1. Inspection a. Pemeriksaan dan pengamatan seluruh Service Box dan Junction Box termasuk seluruh Outletnya b. Pemeriksaan tahanan isolasi stop kontak dalam floor ductraised floor dengan Megger 2. Service a. Pembersihan seluruh service box dan junction box commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 1 2 3 4 b. Pengujian tahanan isolasi stop kontak dalam floor ductraised floor dengan megger 3. Penggantian peralatan dan spare part a. Penggantian Service Box dan Junction Box serta peralatan lainnya bila terjadi kerusakan b. Penggantian conduitkabel bila rusak atau tidak sesuai standar nilai tahanannya F.Sistem Pertanahan 1. Inspection a. Pengamatan seluruh bak kontrol termasuk koneksi kabelnya b. Pengukuran tahanan pertanahan bila tahanan di atas standar 2. Service a. Pembersihan elektroda pentanahan b. Perbaikan tahanan pertanahan bila tahanan di atas standar 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian kabel dan peralatan lain bila terjadi kerusakan G.Sistem Penangkal Petir 1. Inspection a. Pengamatan seluruh bak kontrol termasuk koneksi kabelnya b. Pengukuran tahanan pentanahan setiap bak dengan Earth Tester 2. Service a. Pembersihan elektroda pentanahan b. Perbaikan tahanan pentanahan di atas standar 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian kabel dan peralatan lain bila terjadi kerusakan commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 3.3.b Jika kondisi baik, berfungsi tapi terkadang kurang normal kondisi 95- 100, maka perlu dilakukan ; 1. Pengecekan seluruh komponen kelistrikan kode.3.3.a. 2. Normalisasi kefungsian kelistrikan berdasar investigasi yang dilakukan. 3. Memperbaiki elemen-elemen yang kurang berfungsi normal. 3.3.c Jika kondisi kurang baik, kurang berfungsi kondisi 95, maka perlu dilakukan ; 1. Pengecekan seluruh komponen kelistrikan kode.3.3.a. 2. Normalisasi kefungsian kelistrikan berdasar investigasi yang dilakukan. 3. Memperbaiki elemen-elemen yang kurang berfungsi normal. 4. Mengganti elemen yang rusak. 5. Mengecek kembali seluruh kefungsian elemen setelah reparasi. Instalasi Penangkal Petir 3.4.a Pemeliharaan instalasi proteksi petir eksternal, meliputi ; 1. Kepala Penangkal Petir 2. Hantaran Pem-bumi-an 3. Elektroda Pem-bumi-an Pemeliharaan instalasi proteksi petir ,meliputi; 1. Arester Tegangan Lebih 2. Stri Pengikat Ekuipotensial 3. Hantaran Pem-bumi-an 4. Elektroda Pem-bumi-an Sistem Penangkal Petir; 1. Inspection a. Pengamatan seluruh bak kontrol termasuk koneksi kabelnya b. Pengukuran tahanan pentanahan setiap bak dengan Earth Tester 2. Service a. Pembersihan elektroda pentanahan b. Perbaikan tahanan pentanahan di atas standar commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 3. Penggantian peralatan dan spare part Penggantian kabel dan peralatan lain bila terjadi kerusakan 3.4.b Jika kondisi baik, berfungsi 95-100, maka dilakukan pemenuhan fasilitas dan perbaikan sesuai komponen dalam Kode. 3.4.a 3.4.c Jika kondisi baik, kurang berfungsi 95 , maka dilakukan pemenuhan fasilitas dan perbaikan sesuai komponen dalam Kode. 3.4.a sehingga fungsi bias berjalan normal.

4. KOMPONEN AKSESIBILITAS

Ukuran Dasar Ruang 41.a Jika ukuran dasar ruang sudah memenuhi asas keselamatan, kemudahan, kegunaan, dan kemandirian sesuai dengan fungsi bangunan gedung 99- 100 maka tidak dilakukan tindakan. 4.1.b Jika ukuran dasar ruang kurang memenuhi asas keselamatan, kemudahan, kegunaan, dan kemandirian sesuai dengan fungsi bangunan gedung 75- 100 maka dilakukan perbaikan fasilitas penunjang, sehingga fungsi dapat tercapai. 4.1.c Jika ukuran dasar ruang tidak memenuhi asas keselamatan, kemudahan, kegunaan, dan kemandirian sesuai dengan fungsi bangunan gedung 75 maka dilakukan perbaikan fasilitas penunjang, sehingga fungsi dapat tercapai. Jalur Pedestrian dan RAM 4.2.a

A. Pemeliharaan Jalur Pedestrian:

1. Pemeliharaan Kondisi permukaan agar tetap: · Stabil · Kuat · Tahan terhadap cuaca · Bertekstur halus tapi tidak licin · Ukuran sesuai dengan ketentuan, 120 cm jalur searah dan 160 cm jalur dua arah commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan · Bebas dari pohon, tiang rambu-rambu, lubang, dan benda-benda yang menghalangi · Kemiringan pedestrian maksimum 1:8 · Setiap jarak 900 cm ada bagian datar area istirahat minimal 120 cm · Pencahayaan cukup terang 2. Pemeliharaan Drainase jalur pedestrian. · Menjaga Kedalaman kurang dari 1,5 cm · Mudah dibersihkan · Perletakan tidak jauh dari tepi ram 3. Pemeliharaan Tepi pengamankanstinlow curb 120 cm untuk jalur searah atau 160 cm untuk jalur dua arah 4. Pemeliharaan Jalur Pemandu · Ubin guiding block sesuai dengan persyaratan pada permen 30 tahun 2006 · Penempatan dan pemasangan ubin sesuai dengan kebutuhan

B. Pemeliharaan RAM

-Dalam bangunan -Luar Bangunan

1. Dalam bangunan, kemiringan tidak lebih dari 7º atau perbandingan

tinggi dan landai tidak lebih dari 1:8 2. Diluar bangunan, kemiringan tidak lebih dari 6º atau perbandingan tinggi dan landai tidak lebih dari 1:10 3. Terdapat pencahayaan yang cukup untuk penggunaan pada malam hari 4. Terdapat handrailpegangan rambat yang mudah dipegang dengan ketinggian 65-80 cm 5. Lebar minimum ram 95 cm tidak termasuk tepi pengaman 6. Setiap jarak 900 cm ada bagian datar minimal 120 cm 7. Muka bordes datar dan memungkinkan untuk ruang gerak kursi roda 8. Permukaan awalan dan akhiran ram harus bertekstur sehingga tidak licin 9. Lebar tepi pengaman ramkanstinlow curb 10 cm commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Dalam bangunan, kemiringan tidak lebih dari 7º atau perbandingan tinggi dan landai tidak lebih dari 1:8 4.2.b Jika memenuhi 75-99; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.2.a 4.2.c Jika memenuhi 75; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.2.a Area Parkir 4.3.a Pemeliharaan Fasilitas parkir kendaraan meliputi,; 1. Posisi tempat parkir tidak lebih dari 60 meter dari bangunanfasilitas yang dituju 2. Ditempatkan dekat jalur pedestrian 3. Area parkir mempunyai ruang bebas di sekitarnya 4. Diberi penandaan khusus 5. Area parkir duhubungkan dengan ram dan jalan menuju fasilitas lainnya 6. Ruang parkir mempunyai lebar min 370 cm untuk parkir tunggal dan 620 cm untukparkir ganda. Pemeliharaan Daerah Menaik-Turunkan Penumpang : 1. Kedalaman minimal daerah menaik-turunkan penumpang dari jalur lalul-lintas sibuk adalah 360 cm dan panjang minimal 600 cm 2. Dilengkapi ram, jalur pedestrian, dan rambu penyandang cacat 3. Kemiringan maksimal adalah 1 : 11 4. Diberi penandaan khusus 4.3.b Jika memenuhi 75-99; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.3.a 4.3.c Jika memenuhi 75; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.3.a Perlengkapan dan Peralatan Kontrol 4.4.a Pemeliharaan Perlengkapan peralatan kontrol ; 1. Stop Kontak, tombol perlengkapan kontrol lainnya berada pada posisi yang mudah dijangkau 2. Rambu aksesibilitas 3. Perlengkapan peralatan peringatan darurat AdaTidak 4. Peringatan berbentuk suara 5. Peringatan berbentuk visual 6. Peringatan berbentuk getaran commit to user Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan. KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan 4.4.b Jika memenuhi 75-99; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.4.a 4.4.c Jika memenuhi 75; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.4.a Toilet Aksesibilitas 4.5.a Pemeliharaan Toilet aksesibilitas ; 1. Dilengkapi rambu 2. Kloset duduk dengan ketinggian 45-50 cm 3. Terdapat handrail 4. Pemasangan keran, tisu, shower mudah dijangkau oleh penca 5. Bahan lantai tidak licin 6. Kunci-kunci toilet dan grendel dapat dibuka dari luar jika kondisi darurat 7. Posisi toilet strategis dan mudah dijangkau

8. Terdapat tombol darurat dalam keadaan emergensi

4.5.b Jika memenuhi 75-99; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.5.a 4.5.c Jika memenuhi 75; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.5.a Pintu Aksesibilitas 4.6.a Pemeliharaan Pintu Aksesibilitas ; 1. Mudah dibuka oleh penyandang cacat 2. Lebar bersih min 90 cm, pintu kurang penting bisa 80 cm, khusus rumah sakit wajib min 90 cm 3. Di daerah sekitar pintu masuk tidak terdapat ram atau perbedaan ketinggian lantai 4. Terdapat plat tendang pada bagian bawah pintu atau mempunyai tenggang waktu tutup 3 menit bagi pintu otomatis 4.6.b Jika memenuhi 75-99; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.6.a 4.6.c Jika memenuhi 75; maka dilakukan pemenuhan fasilitas sesuai komponen dalam kode 4.6.a . commit to user 4.3.7. Analisis Hasil Wawancara Pendukung Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa. Untuk mengetahui apakah Sistem Pemeliharaan Gedung yang dibuat sudah dapat menunjang Keandalan Bangunan Gedung Rusunawa maka dilakukan wawancara. Responden wawancara meliputi Decision Makers , pada Dinas Teknis Bangunan Gedung. Decision Makers yang dimaksud adalah pejabat di lingkungan Dinas Teknis Bangunan Gedung Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Sampel wawancara sebanyak 5 pejabat yang membidangi kebijakan dalam bangunan gedung. Wawancara dilakukan langsung oleh peneliti pada tanggal 17 dan 18 januari 2011 hasil wawancara dalam Lampiran E. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, berikut ini diberikan ulasan berdasarkan point-point yang ditanyakan. 1. Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung yang disusun sudah dapat menunjang keandalan Bangunan Gedung Rusunawa. Keseluruhan responden menyatakan setuju terhadap Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan yang disusun. Mereka berpendapat bahwa Sistem tersebut juga sudah dapat memberi gambaran mengenai tindakan yang perlu dilakukan untuk menunjang keandalan gedung. 2. Sebagian responden memberi tambahan masukan mengenai Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung Rusunawa. Sebagian lagi merasa sudah cukup dan tidak ada masukan tambahan. 3. Masukan tambahan dari responden, adalah bahwa : 1 Sistem yang dibuat selalu mengacu pada SNI dan Pedoman Peraturan pemerintah mengenai Bangunan Gedung yang terbaru. 2 Sistem diharapkan selalu sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan tentang bangunan gedung. Terkait dengan masukan pada poin 3, maka Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung Rusunawa yang disusun perlu direview setiap beberapa tahun sekali. Review tersebut bertujuan agar Sistem yang dibuat sesuai dengan perkembangan peraturan tentang bangunan gedung dan ilmu pengetahuan dan teknologi. commit to user 4.4. Membuat Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa. Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa bertujuan untuk memudahkan penilaian kondisi keandalan Gedung Rusunawa serta menentukan tindakan atau Sistem Pemeliharaan yang tepat untuk Gedung Rusunawa. Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa disusun berdasar Program SLF Gedung yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum kemudian disesuaikan dengan kondisi khusus Gedung Rusunawa. Program disusun berdasar data yang telah diolah dalam analisis komponen SLF Gedung yang telah disesuaikan dengan kondisi Gedung Rusunawa. Program yang dibuat diharapkan akan memudahkan penilaian keandalan dan penentuan sistem pemeliharaan yang tepat bagi bangunan Gedung Rusunawa. Program dibuat sesuai Skema Sistem Pemeliharaan Bangunan yang dapat dilihat pada Gambar 4.5. Program yang digunakan menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel 2007. Alasan menggunakan aplikasi program tersebut adalah bahwa Program tersebut sudah sangat familiar, Softwarenya mudah di dapat dan di download, penggunaan aplikasi program cukup mudah. Program Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa disebut dengan program Sertifikasi Laik Fungsi Gedung Rusunawa SLF Rusunawa. Sistem Pemeliharaan Bangunan Gedung Rusunawa terdiri dari 5 lima Komponen yang ditinjau yaitu Komponen Arsitektural, Struktural, Utilitas, Aksesibilitas dan Tata Bangunan Lingkungan. Pada 5 Komponen tersebut, masing-masing Komponen terdiri dari beberapa sub komponen penyusun. Tiap-tiap Komponen dan Sub Komponen akan ditinjau keandalannya dan dibuat Sistem Pemeliharaan yang sesuai. Sistem tersebut dijelaskan dalam Tabel 4.39. Bagan Alir pembuatan Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa ditunjukkan dalam Gambar 4.6. commit to user SKEMA SISTEM PEMELIHARAAN GEDUNG RUSUNAWA. Gambar 4.4.1. Skema Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa commit to user Tabel 4.39 commit to user Gambar. 4.6. Bagan Alir Pembuatan Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa. commit to user Langkah Pembuatan Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa adalah sebagai berikut ; 1 Buat File dengan Microsoft ffice Excel 2007 dengan nama ; FORM SLF RUSUNAWA 2 Pada Sheet 1, buat dokumen isian mengenai Data Umum Gedung Rusunawa. Data Umum Bangunan Gedung Rusunawa berisi data umum Gedung Rusunawa yang akan diperiksa kondisi keandalannya dan diberikan solusi sistem pemeliharaan. 3 Pada Sheet berikutnya dibuat dokumen Form Keandalan dan Sistem Pemeliharaan Gedung Total. Form ini berisi keandalan total dari masing- masing komponen gedung Rusunawa. 4 Buat File baru untuk tiap komponen Gedung Rusunawa dengan Microsoft Office Excel 2007. Beri nama File sesuai komponen Gedung Rusunawa dengan nama ; ARSITEKTUR, STRUKTUR, UTILITAS, AKSESIBILITAS, TATA RUANG BANGUNAN. 5 Pada Sheet 1 dalam File ARSITEKTUR, buat dokumen Arsitektur Total yang berisi total nilai keandalan Arsitektur dan nilai tiap-tiap sub.komponen dalam komponen Arsitektur. 6 Pada Sheet selanjutnya dalam File ARSITEKTUR, buat dokumen tiap sub komponen Arsitektur yaitu dokumen Arsitektur Sub Komponen Ruang Dalam dan Dokumen Arsitektur Sub komponen Ruang Luar. Tiap-tiap dokumen dalam sub komponen berisi : a Keandalan masing-masing elemen dalam sub komponen Arsitektur. b Penilaian keandalan sub.komponen Arsitektur. c Tabel Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur serta KODE pemeliharaan Gedung Rusunawa. 7 Pada Sheet selanjutnya dalam File ARSITEKTUR, buat dokumen berisi Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur. 8 Hyperlink dokumen berisi Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur tersebut dengan KODE Pemeliharaan gedung Rusunawa yang berada di tiap Sheet sub komponen Arsitektur yang sesuai. commit to user 9 Hyperlink masing-masing dokumen sub komponen Arsitektur ke dalam dokumen Arsitektur Total. 10 Hyperlink dokumen Arsitektur Total pada File ARSITEKTUR ke dalam dokumen Form Keandalan dan Sistem Pemeliharaan Gedung Total pada File SLF Gedung Rusunawa 11 Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur selesai. 12 Pada Sheet 1 dalam File STRUKTUR, buat dokumen Struktur Total yang berisi total nilai keandalan Struktur dan nilai tiap-tiap sub.komponen dalam komponen Struktur. 13 Pada Sheet selanjutnya dalam File STRUKTUR, buat dokumen tiap sub komponen Struktur yaitu dokumen Struktur Sub Komponen Struktur Bawah, Sub Komponen Struktur Atas dan Dokumen Struktur Sub komponen Struktur Pelengkap. Tiap-tiap dokumen dalam sub komponen berisi : a Keandalan masing-masing elemen dalam sub komponen Struktur. b Penilaian keandalan sub.komponen Struktur. c Tabel Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur serta KODE pemeliharaan Gedung Rusunawa. 14 Pada Sheet selanjutnya dalam File STRUKTUR, buat dokumen berisi Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur. 15 Hyperlink dokumen berisi Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur tersebut dengan KODE Pemeliharaan gedung Rusunawa yang berada di tiap Sheet sub komponen Struktur yang sesuai. 16 Hyperlink masing-masing dokumen sub komponen Struktur ke dalam dokumen Struktur Total. 17 Hyperlink dokumen Struktur Total pada File STRUKTUR ke dalam dokumen Form Keandalan dan Sistem Pemeliharaan Gedung Total pada File SLF Gedung Rusunawa 18 Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur selesai. commit to user 19 Pada Sheet 1 dalam File UTILITAS, buat dokumen Utilitas Total yang berisi total nilai keandalan Utilitas dan nilai tiap-tiap sub.komponen dalam komponen Utilitas. 20 Pada Sheet selanjutnya dalam File UTILITAS, buat dokumen tiap sub komponen Utilitas. Tiap-tiap dokumen dalam sub komponen Utilitas berisi : a Keandalan masing-masing elemen dalam sub komponen Utilitas. b Penilaian keandalan sub.komponen Utilitas. c Tabel Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Utilitas serta KODE pemeliharaan Gedung Rusunawa. 21 Pada Sheet selanjutnya dalam File UTILITAS, buat dokumen berisi Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Utilitas. 22 Hyperlink dokumen berisi Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Utilitas tersebut dengan KODE Pemeliharaan gedung Rusunawa yang berada di tiap Sheet sub komponen Utilitas yang sesuai. 23 Hyperlink masing-masing dokumen sub komponen Utilitas ke dalam dokumen Utilitas Total. 24 Hyperlink dokumen Utilitas Total pada File UTILITAS ke dalam dokumen Form Keandalan dan Sistem Pemeliharaan Gedung Total pada File SLF Gedung Rusunawa 25 Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Utilitas selesai. 26 Pada Sheet 1 dalam File AKSESIBILITAS, buat dokumen Aksesibilitas Total yang berisi total nilai keandalan Aksesibilitas dan nilai tiap-tiap sub.komponen dalam komponen Aksesibilitas. 27 Pada Sheet selanjutnya dalam File AKSESIBILITAS, buat dokumen tiap sub komponen Aksesibilitas. Beri nama berdasar sub komponen. Tiap-tiap dokumen dalam sub komponen Aksesibilitas berisi : a Keandalan masing-masing elemen dalam sub komponen Aksesibilitas. b Penilaian keandalan sub.komponen Aksesibilitas. c Tabel Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Aksesibilitas serta KODE pemeliharaan Gedung Rusunawa. commit to user 28 Pada Sheet selanjutnya dalam File AKSESIBILITAS, buat dokumen berisi Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Aksesibilitas. 29 Hyperlink dokumen berisi Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Aksesibilitas tersebut dengan KODE Pemeliharaan gedung Rusunawa yang berada di tiap Sheet sub komponen Aksesibilitas yang sesuai. 30 Hyperlink masing-masing dokumen sub komponen Aksesibilitas ke dalam dokumen Aksesibilitas Total. 31 Hyperlink dokumen Aksesibilitas Total pada File AKSESIBILITAS ke dalam dokumen Form Keandalan dan Sistem Pemeliharaan Gedung Total pada File SLF Gedung Rusunawa. 32 Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Aksesibilitas selesai. 33 Pada Sheet 1 dalam File TATA RUANG BANGUNAN, buat dokumen Tata Ruang dan Bangunan Total yang berisi total nilai keandalan Tata Ruang Bangunan serta nilai tiap-tiap sub.komponen dalam komponen Tata uang Bangunan. Dokumen Tata Ruang Bangunan berisi: a Keandalan masing-masing elemen dalam sub komponen Tata Ruang Bangunan. b Penilaian keandalan sub.komponen Tata Ruang Bangunan. c Tabel Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Tata Ruang Bangunan. d Hyperlink dokumen Tata Ruang Bangunan. 34 Total pada File AKSESIBILITAS ke dalam dokumen Form Keandalan dan Sistem Pemeliharaan Gedung Total pada File SLF Gedung Rusunawa. 35 Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Tata Ruang Bangunan selesai. 36 Setelah seluruh File Komponen dalam Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa, yaitu File ARSITEKTUR, STRUKTUR, UTILITAS, AKSESIBILITAS, dan TATA RUANG BANGUNAN terhubung dengan File SLF Gedung Rusunawa maka nilai keandalan Total Bangunan Gedung Rusunawa yang dinilai akan diketahui. 37 Pembuatan Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Selesai. commit to user 4.5. Langkah pengisian Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Gambar. 4.7. Bagan Alir Pemakaian Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa. commit to user Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa SLF Rusunawa diaplikasikan dengan Program Microsoft Office Excel. Langkah pengisian program adalah sebagai berikut; 1. Buka File dengan nama : “FORM SLF RUSUNAWA Microsoft Office Excel”. 2. Buka Sheet ; “DATA UMUM”, Masukkan data-data yang diperlukan pada Tabel, setelah selesai klik icon SLF RUSUNAWA yang berada di bawah Tabel seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.8. Gambar 4.8. Form Data Umum Program SLF Rusunawa KLIK commit to user 3. Setelah “Klik icon SLF RUSUNAWA” maka akan muncul Sheet Form Keandalan Gedung dan Sistem Pemeliharaan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.9. Contoh Form pada kondisi penilaian gedung = ANDAL. Dalam Sheet ini tidak ada data yang diisi sendiri oleh user. Sheet ini berisi keandalan total Gedung Rusunawa yang dinilai. Untuk melakukan penilaian Gedung Rusunawa, “klik” salah satu icon dalam komponen gedung, misalnya berurutan dari icon ARSITEKTUR. Gambar 4.9. Form Penilaian Keandalan Dan Sistem Pemeliharaan Rusunawa commit to user 4. Setelah “Klik icon ARSITEKTUR” maka akan muncul Sheet Arsitektur Total seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.10. Dalam Sheet ini tidak ada data yang diisi sendiri oleh user. Sheet ini berisi keandalan total Komponen Arsitektur Gedung Rusunawa yang dinilai. Untuk melakukan penilaian, “klik” salah satu icon dalam sub komponen ARSITEKTUR misalnya berurutan dari icon “Kesesuaian Penggunaan Fungsi”. 4.10. Form Arsitektur SLF Rusunawa commit to user 5. Setelah “Klik icon Kesesuaian Penggunaan Fungsi” maka akan muncul Sheet Kesesuaian Penggunaan Fungsi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.11. Dalam Sheet ini hanya kolom 2 dan kolom 3 saja yang diisi. Isi berdasar survey lapangan. Kolom lain tidak perlu diisi karena sudah merupakan formula dari program. Setelah selesai mengisi kolom 2 dan kolom 3, maka akan diketahui hasil penilaian keandalan sub komponen Kesesuaian Penggunaan fungsi. Pada Tabel tingkat keandalan bangunan terdapat Tindakan Sistem pemeliharaan Bangunan yang ditunjukkan dalam KODE. Klik kode yang sesuai dengan kondisi untuk mengetahui Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa yang direkomendasikan seperti dalam Gambar 4.12. Gambar 4.11. Form Kesesuaian Fungsi Komponen Arsitektur SLF Rusunawa commit to user Gambar 4.12. Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Sub Komponen Kesesuaian Fungsi Komponen Arsitektur SLF Rusunawa 6. Setelah selesai menilai tingkat keandalan sub komponen Kesesuaian Penggunaan Fungsi serta memperoleh rekomendasi tindakan, klik icon ARSITEKTUR untuk kembali menilai keandalan serta memperoleh rekomendasi tindakan pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur. 7. Setelah “Klik icon ARSITEKTUR” maka akan muncul Sheet Arsitektur Total seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 3. Dalam Sheet ini tidak ada data yang diisi sendiri oleh user. Sheet ini berisi keandalan total Komponen Arsitektur Gedung Rusunawa yang dinilai. Untuk melakukan penilaian lanjutan, “klik” sub komponen ARSITEKTUR selanjutnya dengan cara yang sama dengen sub komponen Kesesuaian Penggunaan Fungsi. 8. Setelah seluruh sub komponen dalam komponen Arsitektur terisi, maka akan diperoleh nilai Arsitektur Total. Setelah diperoleh nilai Arsitektur Total, klik icon SLF RUSUNAWA, maka Sheet akan kembali ke Sheet Form Keandalan Gedung dan Sistem Pemeliharaan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2. Nilai dari keandalan Arsitektur Total akan terakumulasi secara otomatis dalam Sheet Form Keandalan Gedung dan Sistem Pemeliharaan. commit to user 9. Lanjutkan penilaian lanjutan ke komponen berikutnya, dengan klik icon STRUKTURAL, lakukan sesuai langkah dalam komponen Arsitektural no 4 sd no.8 , kemudian lanjutkan lagi ke icon UTILITAS, icon AKSESIBILITAS, dan icon KESESUAIAN PENGGUNAAN FUNGSI. 10. Setelah semua komponen dalam Sheet Form Keandalan Gedung dan Sistem Pemeliharaan terisi maka secara otomatis akan diketahui keandalan total Gedung Rusunawa yang ditinjau serta system pemeliharaan yang direkomendasikan. 11. Selesai. 12. Contoh lengkap pengisian Program SLF Rusunawa ditunjukkan dengan studi kasus Gedung Rusunawa Cilacap dalam Lampiran B dan Lampiran C. commit to user 4.6. Analisis dan Hasil Program Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Pada Obyek Studi Kasus. Analisis dilakukan dengan cara tinjauan lapangan langsung ke obyek studi kasus yaitu Rusunawa Cilacap. Sebagai data pendukung dilakukan dokumentasi berupa foto-foto obyek. Gedung Rusunawa Cilacap. Gedung Rusunawa Cilacap yang akan ditinjau dan dinilai dalam Kompleks Bangunan Gedung Rusunawa Cilacap adalah Gedung A dan Gedung D, ditunjukkan dalam Gambar 4.13., sedangkan spesifikasi Gedung ditunjukkan dalam Tabel 4.30. Gambar 4.13. Siteplan Kompleks Gedung Rusunawa Kab.Cilacap Sumber : DCKKP Kab.Cilacap Tabel.4.40. Spesifikasi Teknis Gedung Rusunawa Cilacap. NO Pekerjaan Detai Pekerjaan 1 Pekerjaan Struktur 1.1 Pondasi Pondasi Struktur Tiang Pancang Pondasi menerus Batu kali

1.2 Kolom, Balok, Plat lantai