commit to user
120 cm jalur searah dan 160 cm jalur dua arah Bebas dari pohon, tiang rambu-rambu, lubang, dan benda-
benda yang menghalangi 2
Kemiringan pedestrian maksimum 1:8 2
Setiap jarak 900 cm ada bagian datar area istirahat minimal 120 cm
2
Pencahayaan cukup terang 2
2.3 Drainase jalur pedestrian AdaTidak 5
Kedalaman kurang dari 1,5 cm 1
Mudah dibersihkan 1
Perletakan tidak jauh dari tepi ram 1
2.4 Tepi pengamankanstinlow curb AdaTidak 5
120 cm untuk jalur searah atau 160 cm untuk jalur dua arah 2
2.5 Jalur Pemandu AdaTidak 5
Ubin guiding block sesuai dengan persyaratan pada permen 30 tahun 2006
2 Penempatan dan pemasangan ubin sesuai dengan kebutuhan
2 2.6 RAM AdaTidak
-Dalam bangunan -Luar Bangunan
20
Dalam bangunan, kemiringan tidak lebih dari 7º atau perbandingan tinggi dan landai tidak lebih dari 1:8
2
Tabel 4.21. Kefungsian Komponen Aksesibilitas Lanjutan. No Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas
Pembobotan dalam
Diluar bangunan, kemiringan tidak lebih dari 6º atau perbandingan tinggi dan landai tidak lebih dari 1:10
2 Terdapat pencahayaan yang cukup untuk penggunaan pada
malam hari 2
Terdapat handrailpegangan rambat yang mudah dipegang dengan ketinggian 65-80 cm
2 Lebar minimum ram 95 cm tidak termasuk tepi pengaman
2 Setiap jarak 900 cm ada bagian datar minimal 120 cm
2 Muka bordes datar dan memungkinkan untuk ruang gerak
kursi roda 2
Permukaan awalan dan akhiran ram harus bertekstur sehingga tidak licin
2 Lebar tepi pengaman ramkanstinlow curb 10 cm
2
Dalam bangunan, kemiringan tidak lebih dari 7º atau perbandingan tinggi dan landai tidak lebih dari 1:8
2 2
Jumlah 100
commit to user
3.Area Parkir
3.1 Fasilitas parkir kendaraan AdaTidak 40
Posisi tempat parkir tidak lebih dari 60 meter dari bangunanfasilitas yang dituju
2 Ditempatkan dekat jalur pedestrian
2 Area parkir mempunyai ruang bebas di sekitarnya
2 Diberi penandaan khusus
2 Area parkir duhubungkan dengan ram dan jalan menuju
fasilitas lainnya 2
Ruang parkir mempunyai lebar min 370 cm untuk parkir tunggal dan 620 cm untuk parkir ganda
2
Jumlah 3.1. 52 3.Area Parkir
3.2 Daerah Menaik-Turunkan Penumpang AdaTidak 40
Kedalaman minimal daerah menaik-turunkan penumpang darI jalanjalur lalul-lintas sibuk adalah 360 cm dan panjang
minimal 600 cm 2
Dilengkapi ram, jalur pedestrian, dan rambu penyandang cacat
2 Kemiringan maksimal adalah 1 : 11
2 Diberi penandaan khusus
2 Jumlah 3.2 48
Jumlah 3.1 + 3.2 100
Tabel 4.21. Kefungsian Komponen Aksesibilitas Lanjutan.
No Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas 4.Perlengkapan dan Peralatan kontrol
Pembobotan dalam
4.1 Perlengkapan peralatan kontrol AdaTidak 40
Stop Kontak, tombol perlengkapan kontrol lainnya berada pada posisi yang mudah dijangkau
5 Rambu aksesibilitas
5 4.2 Perlengkapan peralatan peringatan darurat AdaTidak
40 Peringatan berbentuk suara
1 Peringatan berbentuk visual
5 Peringatan berbentuk getaran
4
jumlah 100 Kondisi Kefungsian Komponen Utilitas
5.Toilet 5.1 Toilet aksesibilitas AdaTidak
60 Dilengkapi rambu
5 Kloset duduk dengan ketinggian 45-50 cm
5 Terdapat handrail
5 Pemasangan keran, tisu, shower mudah dijangkau oleh
penca 5
commit to user
Bahan lantai tidak licin 5
Kunci-kunci toilet dan grendel dapat dibuka dari luar jika kondisi darurat
5 Posisi toilet strategis dan mudah dijangkau
5 Terdapat tombol darurat dalam keadaan emergensi
5
jumlah 100 6.Pintu
6.1 Pintu Aksesibilitas AdaTidak 60
Mudah dibuka oleh penyandang cacat Lebar bersih min 90 cm, pintu kurang penting bisa 80 cm,
khusus rumah sakit wajib min 90 cm 10
Di daerah sekitar pintu masuk tidak terdapat ram atau perbedaan ketinggian lantai
20
Terdapat plat tendang pada bagian bawah pintu atau mempunyai tenggang waktu tutup 3 menit bagi pintu
otomatis 5
jumlah 100
4.2.5. Analisis Tata Bangunan dan Lingkungan Tabel 4.22. Analisis Kesesuaian Komponen Tata Bangunan dan Lingkungan.
No Form SLF Bangunan Gedung Pembobotan Kesesuaian
Komponen Rusunawa Sesuai
Tidak sesuai
1 Kesesuaian KDB
40 √
2 Kesesuaian KLB
40 √
3 Kesesuaian GSB
20 √
Analisis dilakukan dengan membandingkan komponen yang ada dalam Form SLF dengan Komponen dalam pekerjaan Gedung Rusunawa . Berdasar analisis yang
sudah dilakukan maka untuk Komponen Tata Bangunan dan Lingkungan keseluruhan komponen sesuai dengan Form SLF sehingga tidak perlu dilakukan
pembobotan ulang. Tabel 4.23. Hasil Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Komponen
Tata Bangunan dan Lingkungan 100.
commit to user
No Form Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa Pembobotan dalam
1 Kesesuaian KDB
40 2
Kesesuaian KLB 40
3 Kesesuaian GSB
20
jumlah 100
4.2.5. Hasil Analisis Pembobotan Penilaian Keandalan Bangunan Gedung Rusunawa.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa sub komponen yang terdapat pada SLF Gedung tidak terdapat pada Gedung Rusunawa. Perbedaan sub
komponen tersebut menyebabkan perbedaan pembobotan sub komponen. Perbedaan Pembobotan dalam SLF Gedung dengan Pembobotan Gedung Rusunawa dapat
dilihat dalam Tabel 4.24 dan Tabel 4.25. Tabel 4.24.Pembobotan Total Nilai Keandalan SLF Gedung.
Komponen No Sub Komponen
Pembobotan Arsitektur 10
Ruang dalam 1 Kesesuaian penggunaan fungsi
1,5 2
Pelapis muka lantai 1
3 Plesteran lantai
1 4
Pelapis muka dinding cat 1
5 Plesteran dinding
1 6
PintuJendela 1,5
7 Pelapis muka langit-langit
1
commit to user
Ruang luar 1 Penutup atap
1 2
Pelapis muka dinding luar 0,25
3 Plesteran muka lantai luar
0,3 4
Plesteran lantai luar 0,25
5 Pelapis muka langit-langit luar
0,2
Struktur 30
Struktur bawah 1 Pondasi, Kepala Pondasi, Balok
Pondasi 7,5
Struktur atas 1 Dinding Pasangan BataBatako
9 2
Kolombalok praktis 6
3 Slab lantai
1,35 4
Slab atap 0,15
5 Rangka atap, ikatan angin, gording
1,5 Struktur pelengkap 1
Rangka langit-langit 0,9
2 Penutup langit-langit
0,6 3
tangga 1,8
4 Lantai bawah
1,2
Utilitas 50
1 Instalasi Pencegahan Kebakaran
10 2
Transportasi Vertikal 7,5
3 Plambing
7,5 4
Instalasi Listrik 10
5 Tata UdaraAC
7,5 6
Instalasi Penangkal Petir 2,5
7 Instalasi Komunikasi
5 Tabel 4.24.Pembobotan Total Nilai Keandalan SLF Gedung Lanjutan.
Komponen No Sub Komponen
Pembobotan Aksesibilitas 5
1 Ukuran Dasar Ruang
0,75 2
Jalur Pedestrian RAM 0,75
3 Area Parkir
0,75 4
Perlengkapan Peralatan Kontrol 0,5
5 Toilet
1 6
Pintu 0,75
7 Lift Aksesibilitas
0,5
Tata Bangunan Lingkungan 5
1 Kesesuaian KDB
2 2
Kesesuaian KLB 2
3 Kesesuaian GSB
1
jumlah 100
Tabel 4.25. Hasil Pembobotan Total Nilai Keandalan Gedung Rusunawa.
Komponen No Sub Komponen
Pembobotan Arsitektur 10
commit to user
Ruang dalam 1 Kesesuaian penggunaan fungsi
2 2
Pelapis muka lantai 1,33
3 Plesteran lantai
1,33 4
Pelapis muka dinding cat 1,34
5 PintuJendela
2 Ruang luar 1
Penutup atap 1,11
2 Pelapis muka dinding luar
0,278 3
Pelapis muka lantai luar 0,334
4 Plesteran lantai luar
0,278
Struktur 30
Struktur bawah 1 Pondasi, Kepala Pondasi, Balok
Pondasi 7,5
Struktur atas 1 Dinding Pasangan BataBatako
9,075 2
Kolombalok praktis 6,05
3 Slab lantai
1,36 4
Rangka atap,ikatan angin, gording 1,515
Struktur pelengkap 1 Rangka langit-langit
0,9 2
Penutup langit-langit 0,6
3 tangga
1,8 4
Lantai bawah 1,2
Utilitas 50
1 Instalasi Pencegahan Kebakaran
16,7 2
Plambing 12,5
3 Instalasi Listrik
16,7 4
Instalasi Penangkal Petir 4,1
Tabel 4.25. Hasil Pembobotan Total Nilai Keandalan Gedung Rusunawa Lanjutan. Komponen
No Sub Komponen Pembobotan
Aksesibilitas 5
1 Ukuran Dasar Ruang
0,835 2
Jalur Pedestrian RAM 0,835
3 Area Parkir
0,835 4
Perlengkapan Peralatan Kontrol 0,555
5 Toilet
1,11 6
Pintu 0,835
Tata Bangunan Lingkungan 5
1 Kesesuaian KDB
2 2
Kesesuaian KLB 2
3 Kesesuaian GSB
1
jumlah 100
Dari tabel 4.24 dan Tabel 4.25 diketahui perbedaan sub komponen meliputi sub komponen yang berada di dalam komponen; Arsitektural, Struktural dan Utilitas.
commit to user
Sub komponen yang berada di dalam Komponen Aksesibilitas maupun Tata Ruang dan Bangunan antara SLF Gedung dengan SLF Rusunawa tidak mengalami
perubahan.Perbedaan sub komponen penyusun gedung tersebut dikarenakan perbedaan spesifikasi teknis rencana Rusunawa dengan SLF Gedung.
Dari Tabel Hasil Pembobotan Total Nilai Keandalan Gedung Rusunawa dibuat grafik ditunjukkan dalam Gambar 4.4. Grafik menggambarkan nilai bobot
masing-masing sub komponen terhadap bobot total. Dari grafik ditunjukkan bahwa nilai tertinggi dipengaruhi faktor Utilitas. Sub Komponen Utilitas yang paling
berpengaruh dalam penilaian adalah Instalasi Listrik 16,7 , Instalasi Pencegahan Kebakaran 16,7 dan Plumbing 12,5 .
commit to user
Gambar 4.4. Grafik Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa
5 10
15 20
Kesesuaian penggunaan fungsi Pelapis muka lantai
Plesteran lantai Pelapis muka dinding cat
PintuJendela Penutup atap
Pelapis muka dinding luar Plesteran muka lantai luar
Plesteran lantai luar Pondasi, Kepala Pondasi, Balok …
Dinding Pasangan BataBatako Kolombalok praktis
Slab lantai Rangka atap,ikatan angin, gording
Rangka langit-langit Penutup langit-langit
tangga Lantai bawah
Instalasi Pencegahan Kebakaran Plambing
Instalasi Listrik Instalasi Penangkal Petir
Ukuran Dasar Ruang Jalur Pedestrian RAM
Area Parkir Perlengkapan Peralatan Kontrol
Toilet Pintu
Kesesuaian KDB Kesesuaian KLB
Kesesuaian GSB
Grafik Pembobotan Penilaian Keandalan Gedung Rusunawa
bobot
commit to user
4.2.6. Analisis Evaluasi SLF gedung. SLF Gedung digunakan sebagai acuan dasar dalam analisis penentuan
komponen dan dasar pembobotan. Dalam analisis ditemukan beberapa evaluasi dan kritisi untuk Form maupun Program SLF Gedung.
Beberapa evaluasi dan kritisi tersebut antara lain; 1.
Program SLF Gedung masih perlu koreksi dan penyempurnaan. Terdapat ketidak konsekuennya tulisan penilaian pada Komponen Aksesibilitas
Bangunan Gedung. Hal tersebut ditunjukkan dalam Tabel 4.26 sampai dengan Tabel 4.29.
Tabel 4.26. Nilai Keandalan Komponen Aksesibilitas Total File SLF Gedung.
Andal Kurang Andal
Tidak Andal
99-100 9099
90
Tabel 4.27. Nilai Keandalan Sub Komponen Aksesibilitas File Aksesibilitas Gedung.
Andal Kurang Andal
Tidak Andal
96-100 7595
75
Tabel 4.28. Nilai Keandalan Komponen Aksesibilitas File Aksesibilitas Gedung.
Andal Kurang Andal
Tidak Andal
96-100 7595
75
Setelah dianalisis formula penilaian SLF Gedung, maka diketahui bahwa pada Komponen Aksesibilitas
Total File SLF Gedung KomponenAksesibilitas, seharusnya seperti pada tabel 4.29.
Tabel 4.29. Nilai Keandalan Komponen Aksesibilitas Total File SLF Gedung.
Andal Kurang Andal
Tidak Andal
96-100 7595
75
commit to user
2. Pada SLF Gedung file-file belum terhubung hyperlink dengan sistematis.
Hal tersebut membuat pengguna program SLF Gedung menjadi kesulitan. 3.
Pada Program SLF Gedung hanya terdapat lembar saran untuk pemeliharaan gedung. SLF Gedung belum memiliki Sistem Perawatan dan Perbaikan untuk
tiap komponen yang diperiksa. Jika hanya terdapat lembar saran, maka petunjuk mengenai pemeliharaan bangunan yang harus dilakukan akan sangat
subyektif. Pemberian saran Pemeliharaan dan Perawatan bangunan akan sangat tergantung pada tingkat pemahaman dan pendidikan pemeriksa.
4. Diperlukan Sistem Perawatan dan Perbaikan Gedung yang jelas demi
keberlangsungan bangunan. Sistem diharapkan dapat memudahkan pengelola dan pemilik gedung dalam melakukan tindakan selanjutnya. Sistem
Perawatan dan Perbaikan tersebut juga akan lebih memudahkan pemeriksa dalam memberikan saran yang tepat bagi pemilik gedung.
4.3. Analisis Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa. Analisis sistem pemeliharaan gedung Rusunawa disusun berdasar hasil
komponen yang sudah dianalisis sebelumnya. Analisis yang dilakukan meliputi Analisis Komponen Arsitektural, Struktural, Utilitas, Aksesibilitas serta Tata Ruang
dan Bangunan. 4.3.1. Analisis Komponen Arsitektural
Komponen arsitektural dalam Form meliputi Ruang Dalam dan Ruang Luar. Ruang dalam memiliki bobot 80 sedangkan ruang luar 20 .
a. Ruang Dalam 80 1.
KELOMPOK KOMPONEN : ARSITEKTURAL 1.1.KOMPONEN
: RUANG DALAM Keterangan :
A : Andal, kondisi 85-100 KA: Kurang Andal, kondisi 75-85
TA: Tidak Andal, kondisi 75
commit to user
Tabel 4.30. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur Sub.Komponen Ruang Dalam 80.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
1.1.1. SUB KOMPONEN: Kesesuaian Penggunaan fungsi
A Sesuai Fungsi
Tidak ada 1.1.1.a
KA Masih sesuai dengan fungsi
Penyesuaian ringan 1.1.1.b
TA Tidak sesuai dengan fungsi
Penyesuaian berat 1.1.1.c
1.1.2. SUB KOMPONEN: Pelapis Muka Lantai
A Baik
Pemeliharaan rutin 1.1.2.a
KA Retak rambut
Mengganti Pelapis lantai yg retak
1.1.2.b
TA Belah, pecah
Mengganti Pelapis lantai
yg belahpecah
1.1.2.c
1.1.3. SUB KOMPONEN: Plesteran Lantai
A Baik
Pemeliharaan rutin 1.1.3.a
KA Retak rambut
Perbaikan ringan 1.1.3.b
TA Retak, belah, pecah
Perbaikan berat 1.1.3.c
1.1.4. SUB KOMPONEN: Pelapis muka dinding
A Baik
Pemeliharaan rutin 1.1.4.a
KA Buram, terkelupas 10
Perbaikan ringan 1.1.4.b
TA Hilang, tidak tampak
Perbaikan berat 1.1.4.c
1.1.5. SUB KOMPONEN: PintuJendela
A Berfungsi baik
Pemeliharaan rutin 1.1.5.a
KA Masih berfungsi
Dilakukan perbaikanpenggantian
pd elemen yg rusak. 1.1.5.b
TA Tidak berfungsi
Penggantian PintuJendela yg tdk
berfungsi. 1.1.5.c
commit to user
b. Ruang Luar 20 1.
KELOMPOK KOMPONEN : ARSITEKTURAL 1.1.KOMPONEN
: RUANG LUAR Keterangan :
A : Andal, kondisi 85-100 KA: Kurang Andal, kondisi 75-85
TA: Tidak Andal, kondisi 75 Tabel 4.31. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur
Sub.Komponen Ruang Luar 20.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
1.2.1.SUB KOMPONEN: Penutup Atap A
Baik Pemeliharaan rutin
1.2.1.a KA
Berlubang Mengganti
bagian yang berlubang.
1.2.1.b TA
Berlubang, hancur Mengganti
bagian yg berlubang dan
hancur. 1.2.1.c
1.2.2.SUB KOMPONEN: Pelapis muka dinding luar cat. A
Baik Pemeliharaan rutin
1.2.2.a KA
Buram 50 Pengecatan
ulang; 1x
cat finishing;sesuai
warna semula. 1.2.2.b
TA Buram
≥50 Pengecatan
ulang; 1x cat dasar, 2x cat
finishing. 1.2.2.c
1.2.3.SUB KOMPONEN: Pelapis muka lantai luar paving. A
Baik Pemeliharaan rutin
1.2.3.a KA
Aus, bergelombang,kasar Perbaikan ringan
1.2.3.b TA
Terbelah,pecah,lepas Perbaikan berat
1.2.3.c
commit to user
Tabel 4.31. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Arsitektur Sub.Komponen Ruang Luar 20 Lanjutan.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
1.2.4.SUB KOMPONEN: Plesteran lantai luar. A
Baik Pemeliharaan rutin
1.2.4.a KA
Retak,terkelupas,berlubang 5
Perbaikan ringan 1.2.4.b
TA Terbelah,pecah,terkelupas
Perbaikan berat 1.2.4.c
4.3.2. Analisis Komponen Struktural Komponen Struktural dalam Form meliputi Struktur Bawah 25, Struktur
Atas60, dan Struktur Pelengkap 15. a. Struktur Bawah 25
2. KELOMPOK KOMPONEN : STRUKTURAL
2.1.KOMPONEN : STRUKTUR BAWAH
Keterangan : A : Andal, kondisi 95-100
KA: Kurang Andal, kondisi 85-95 TA: Tidak Andal, kondisi 85
Tabel 4.32. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Bawah 25.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
2.1.1.SUB KOMPONEN: Pondasi, Kepala Pondasi, Balok Pondasi. A
Kuat, kaku, stabil. Pemeliharaan rutin
2.1.1.a KA
Kuat, kurang kaku, stabil. Perkuatan pondasi
2.1.1.b TA
Tidak stabil, retak, tidak kuat, pecah.
Perbaikan dan
perkuatan pondasi 2.1.1.c
commit to user
2.2.KOMPONEN : STRUKTUR ATAS
Keterangan : A : Andal, kondisi 95-100
KA: Kurang Andal, kondisi 85-95 TA: Tidak Andal, kondisi 85
Tabel 4.33. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Atas 60.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
2.2.1.SUB KOMPONEN : Dinding Pasangan A
Bahandimensi OK Bebas retak, stabil
Tidak ada. 2.2.1.a
KA Kuat, kaku, retak, lentur
kecil Perbaikan
ringan pada dinding.
2.2.1.b
TA Kurang
kuat, retak
diagonal melintang Perbaikan berat pada
dinding. 2.2.1.c
2.2.2.SUB KOMPONEN : Kolom, Balok praktis A
Kuat, Kaku, berfungsi baik Pemeliharaan rutin
2.2.2.a KA
Kuat, kurang kaku, fungsi baik
Perkuatan kekakuan kolom, balok.
2.2.2.b
TA Kurang kuatkaku, kurang
stabil Perbaikan
dan perkuatan
kolom, balok.
2.2.2.c
2.2.3.SUB KOMPONEN : Slab lantai A
Kuat, kaku, bebas retak, rata
Pemeliharaan rutin. 2.2.3.a
KA Kuat, kurang kaku, retak
halusbocor Perkuatan kekakuan
slab lantai. 2.2.3.b
TA Retak, bocor, tidak dapat
dipakai Perbaikan
dan perkuatan slab lantai.
2.2.3.c
commit to user
Tabel 4.33. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Atas 60 Lanjutan.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
2.2.4SUB KOMPONEN : Rangka Atap, Ikatan Angin, Gording. A
Rangka dan tumpuan kuat, kaku, stabil
Pemeliharaan rutin. 2.2.4.a
KA Kuat, kurang kaku, awet,
ada lendut Perbaikan ringan
2.2.4.b TA
Lendut, lapuk,
pecah, kropos karat
Perbaikan berat 2.2.4.c
2.3.KOMPONEN : STRUKTUR PELENGKAP
Keterangan : A : Andal, kondisi 95-100
KA: Kurang Andal, kondisi 85-95 TA: Tidak Andal, kondisi 85
Tabel 4.34. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Pelengkap 15.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
2.3.1. SUB KOMPONEN : Rangka Langit-Langit. A
Kuat, kaku, rata. Pemeliharaan rutin
2.3.1.a KA
Kuat, kaku, kurang rata Perbaikan ringan
2.3.1.b TA
Lendut, lapuk, pecah, tidak rata
Perbaikan berat 2.3.1.c
2.3.2. SUB KOMPONEN : Penutup Langit-Langit. A
Bahandimensi OK, rata, kuat
Pemeliharaan rutin 2.3.2.a
KA Rata, kurang mulus, ada
retak Perbaikan ringan.
2.3.2.b TA
Kusam dan retak.rusak tak berfungsi
Perbaikan berat. 2.3.2.c
commit to user
Tabel 4.34. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Struktur Sub.Komponen Struktur Pelengkap 15 Lampiran.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
2.3.3.SUB KOMPONEN : Tangga
A Kuat, Kaku, berfungsi baik
Pemeliharaan rutin 2.3.3.a
KA Kuat, kurang kaku, fungsi
baik Perkuatan kekakuan
tangga. 2.3.3.b
TA Kurang kuatkaku, kurang
stabil Perbaikan
dan perkuatan tangga.
2.3.3.c
2.3.4.SUB KOMPONEN : lantai bawah.
A Kuat, rata, padat, kedap air
Pemeliharaan rutin 2.3.3.a
KA Rata, padat, kedap air,
retak-retak Perbaikan ringan.
2.3.3.b
TA Retak, basah, amblas, tidak
rata Perbaikan berat.
2.3.3.c
commit to user
4.3.3. Analisis Komponen Utilitas dan Proteksi Kebakaran 1.
KELOMPOK KOMPONEN : UTILITAS Keterangan :
A : Andal, kondisi 100 KA: Kurang Andal, kondisi 95-100
TA: Tidak Andal, kondisi 95
Tabel 4.35. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Utilitas.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
3.1.SUB KOMPONEN : Instalasi Pencegahan Kebakaran. A
Baik , Berfungsi normal 100
Pemeliharaan rutin 3.1.a
KA Baik,
Berfungsi 95-
100 Perbaikan pada elemen
yg rusaktdk berfungsi normal
3.1.b
TA Kurang
baik, kurang
berfungsi, kondisi95 Perbaikan dan reparasi
berat pada
Instalasi Pencegah
kebakaran, penggantian elemen yg
rusak sehingga
bisa berfungsi normal
3.1.c
3.2.SUB KOMPONEN : Plumbing A
Baik , Berfungsi normal 100
Pemeliharaan rutin. 3.2.a
KA Baik,
Berfungsi 95-
100 Perbaikan pada elemen
yg rusaktdk berfungsi normal
3.2.b
TA Kurang
baik, kurang
berfungsi, kondisi95 Perbaikan dan reparasi,
penggantian pada
elemen yang
rusak sehingga bisa berfungsi
normal 3.2.c
commit to user
Tabel 4.35. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Utilitas Lampiran.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
3.3.SUB KOMPONEN : Instalasi Listrik. A
Baik , Berfungsi normal 100
Pemeliharaan rutin 3.3.a
KA Baik,
Berfungsi 95-
100 Perbaikan pada elemen
yg rusaktdk berfungsi normal
3.3.b
TA Kurang
baik, kurang
berfungsi, kondisi95 Perbaikan dan reparasi,
penggantian pada
elemen yang
rusak sehingga bisa berfungsi
normal 3.3.c
3.4.SUB KOMPONEN : Instalasi Penangkal Petir. A
Baik , Berfungsi normal 100
Pemeliharaan rutin 3.4.a
KA Baik,
Berfungsi 95-
100 Perbaikan pada elemen
yg rusaktdk berfungsi normal
3.4.b
TA Kurang
baik, kurang
berfungsi, kondisi95 Perbaikan dan reparasi,
penggantian pada
elemen yang
rusak sehingga bisa berfungsi
normal 3.4.c
commit to user
4.3.4. Analisis Komponen Aksesibilitas Bangunan gedung 4.KELOMPOK KOMPONEN : AKSESIBILITAS
Keterangan : A : Andal, kondisi 95-100
KA: Kurang Andal, kondisi 75-=95 TA: Tidak Andal, kondisi =75
Tabel 4.36.
Sistem Pemeliharaan
Gedung Rusunawa
Komponen Aksesibilitas.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
4.1.SUB KOMPONEN : Ukuran dasar ruang.
A Memenuhi
Tidak ada 4.1.a
KA Kurang Memenuhi
Perbaikan fasilitas
penunjang,sehingga fungsi bisa tercapai.
4.1.b
TA Tidak Memenuhi
Perbaikan fasilitas
penunjang,sehingga fungsi bisa tercapai.
4.1.c
4.2.SUB KOMPONEN : Jalur Pedestrian dan RAM. A
Memenuhi Pemeliharaan rutin
4.2.a KA
Kurang Memenuhi Perbaikan fasilitas Jalur
pedestrian dan RAM 4.2.b
TA Tidak Memenuhi
Perbaikan fasilitas Jalur pedestrian dan RAM
4.2.c
4.3.SUB KOMPONEN : Area Parkir A
Memenuhi Pemeliharaan rutin
4.3.a KA
Kurang Memenuhi Perbaikan fasilitas Area
parkir 4.3.b
TA Tidak Memenuhi
Perbaikan fasilitas Area parkir
4.3.c
commit to user
Tabel 4.36. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Aksesibilitas Lanjutan.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Sistem Pemeliharaan dan
Perbaikan
Tindakan Kode
4.4.SUB KOMPONEN : Perlengkapan dan Peralatan Kontrol A
Memenuhi Pemeliharaan rutin
4.4.a KA
Kurang Memenuhi Perbaikan
fasilitas Perlengkapan
dan Peralatan Kontrol
4.4.b
TA Tidak Memenuhi
Perbaikan fasilitas
Perlengkapan dan
Peralatan Kontrol 4.4.c
4.5.SUB KOMPONEN : Toilet A
Memenuhi Pemeliharaan rutin
4.5.a KA
Kurang Memenuhi Perbaikan
fasilitas Toilet Aksesibilitas
4.5.b
TA Tidak Memenuhi
Perbaikan fasilitas
Toilet Aksesibilitas 4.5.c
4.6.SUB KOMPONEN : Pintu A
Memenuhi Pemeliharaan rutin
4.6.a KA
Kurang Memenuhi Perbaikan
fasilitas Pintu Aksesibilitas
4.6.b
TA Tidak Memenuhi
Perbaikan fasilitas
Pintu Aksesibilitas 4.6.c
commit to user
4.3.5. Analisis Komponen Kesesuaian Dengan Dokumen Rencana Kota 5.KELOMPOK KOMPONEN : KESESUAIAN DOKUMEN RENCANA
KOTA Keterangan :
A : Andal, kondisi 100 TA: Tidak Andal, kondisi 0
Tabel 4.37. Sistem Pemeliharaan Gedung Rusunawa Komponen Kesesuaian Dengan Dokumen Rencana Kota.
Tingkat Keandalan
Identifikasi Keandalan Tindakan
5.1.SUB KOMPONEN : Kesesuaian Koefisien Dasar Bangunan
A Sesuai dengan Dokumen
Tidak Ada TA
Tidak sesuai Pemeriksaan dokumen lanjutan
5.2.SUB KOMPONEN : Kesesuaian Koefisien Lantai Bangunan
A Sesuai dengan Dokumen
Tidak Ada
TA Tidak sesuai
Pemeriksaan dokumen lanjutan
5.3.SUB KOMPONEN : Kesesuaian Garis Sempadan Bangunan
A Sesuai dengan Dokumen
Tidak Ada
TA Tidak sesuai
Pemeriksaan dokumen lanjutan Keterangan:
1 Pemeriksaan dokumen lanjutan diperlukan sebagai langkah
pengambilan kebijakan pada bangunan yang sudah berdiri, tetapi tidak memenuhi Komponen legalitas.
2 Koefisien Dasar Bangunan KDB adalah koefisien perbandingan
antara luas lantai dasar bangunan terhadap luas persil kaveling blok peruntukan.
3 Koefisien Lantai Bangunan KLB adalah koefisien perbandingan
antara luas keseluruhan lantai bangunan terhadap luas persil kaveling blok peruntukan.
commit to user
4 Garis Sempadan Bangunan merupakan jarak bebas minimum dari
bidang terluar suatu massa bangunan terhadap : a
Batas lahan yang dikuasai, b
Batas tepi sungaipantai, c
Antar masa bangunan lainnya, atau d
Rencana saluran, jaringan tegangan tinggi listrik, jaringan pipa gas dan sebagainya.
4.3.6. Analisis Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung Rusunawa.
Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung Rusunawa disusun berdasar referensi :
1 SNI, 2008a, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NO.26PRTM2008
Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan, Departemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2
-----------, 2008b,
Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum
NO.24PRTM2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung, Departemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Cipta Karya.
3 -----------,
2007a, Peraturan
Menteri Pekerjaan
Umum NO.45PRTM2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung
Negara, Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Indonesia.
4 Program Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi PROTAK, 2009,
Pelatihan Sertifikasi Ahli Perawatan Bangunan Gedung, BPKSDM Dep.Pekerjaan Umum-LPJK-HAPBI.
5 Literatur penunjang lain yang didapat dari pustaka maupun website.
commit to user
Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa.
KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan
1. KELOMPOK KOMPONEN : ARSITEKTUR
Kesesuaian Penggunaan fungsi 1.1.1.a
Tidak dilakukan tindakan karena semua ruang telah difungsikan dan digunakan sesuai dengan rencana.
1.1.1.b
Dilakukan penyesuaian ringan terhadap beberapa ruang 25-15 yang belum dimanfaatkan sesuai fungsinya dikarenakan kendala non
teknis difungsikan untuk kegiatan lain. Penyesuaian ruang meliputi penggunaan ruang sesuai fungsinya kembali.
1.1.1.c Dilakukan penyesuaian berat terhadap beberapa ruang 25 yang
belum dimanfaatkan sesuai fungsinya dikarenakan kendala teknis ruang tidak layak, ataupun non teknis difungsikan untuk kegiatan lain.
Penyesuaian ruang meliputi penggunaan ruang sesuai fungsinya kembali dan perbaikan ruang sehingga dapat digunakan sesuai dengan fungsinya
kembali.
Pelepis Muka Lantai Lantai Keramik 1.1.2.a
Pemeliharaan Kebersihan Lantai Keramik:
1. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya
yaitu: Mesin poles, dry wet vacuum cleaner, ember, stripping pad, chemical cleaner, sikat tangan, spongetapas, stick mop,
check mesin-mesin harus siap pakai, bila kedapatan ada kabel yang terkelupas harus diperbaiki dahulu, karena sangat berbahaya
bagi keselamatan. 2.
Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah asbak dan benda lain yang berada pada lokasi kerja, kemudian disingkirkan
untuk sementara dan ditempatkan kembali apabila pekerjaan telah selesai dikerjakan. Vacuumsapu lantai keramik terlebih dahulu
untuk menghilangkan debu
commit to user
Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan.
KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan
3. Basahilah lantai keramik merata, gunakan bahan kimia chemical
cleaner atau yang setara dicampur air 1:20 tunggu ± 5 lima menit, lakukan brushing dengan pad halus.
4. Lakukan pembersihan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau
oleh mesin poles, gunakan sikat dorong sikat tangantapas pakai sarung tangan karet untuk mencegah kulit tangan terlindung dari
bahan kimia yang digunakan. 5.
Gunakan wet vacuum cleaner untuk menghisap cairan kotoran lantai keramik yang terangkat.
Pel berulang kali, minimal 3 tiga kali, bilas dengan air bersih gunakan
stick mop katun. 1.1.2.b.
Jika terdapat retak rambut pada lantai keramik 15-25,dilakukan penggantian pada pelapis lantai yang rusak dengan jenis dan warna
keramik yang sama, kemudian mengisi nat keramik dengan semen pengisi nat sesuai warna semula.
1.1.2.c. Jika terdapat belah, pecah pada lantai keramik 25:
1. Mengangkat keramik yang belah, pecah dari lantai.
2. Mengecek kondisi dasar lantai; jika lantai bergelombang atau
tidak rata, maka diperbaiki terlebih dahulu sehingga rata. 3.
Penggantian pada pelapis lantai yang rusak dengan jenis dan warna keramik yang sama, kemudian mengisi nat keramik dengan
semen pengisi nat sesuai warna semula.
Plesteran lantai semen. 1.1.3.a
Pemeliharaan Kebersihan Lantai Semen:
1. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya
yaitu: Mesin poles, Scrubbing Pad, sikat dorong, sikat tangan, sarung tangan karet, Wiper Floor, ember, Wet vaccum cleaner,
stick mop, chemical cleaner.
commit to user
Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan.
KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan
2. Cek mesin-mesin harus siap laik pakai, bila ada kabel yang
terkelupas harus diperbaiki dahulu, karena sangat berbahaya bagi keselamatan.
3. Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah asbak yang
berada pada lokasi kerja. Pindahkan untuk sementara tempat sampah dan asbak tersebut, kembalikan ke tempat semula apabila
pekerjaan telah selesai dikerjakan. 4.
Larutkan chemical cleaner atau yang setara dengan air 1:20 dalam ember, vacuum lantai terlebih dahulu, pel lantai semen
dengan cairan pembersih. Bila terdapat noda, gunakan larutan chemical cleaner kemudian sikatlah dengan mesin poles. Untuk
mengangkat kotoran,
vacuum cairan
kotoran dengan
menggunakan wet vacuum cleaner. 5.
Gunakan sikat dorong atau sikat tangan untuk membersihkan sudut-sudut lantai yang tidak terjangkau oleh mesin poles.
Gunakan sarung tangan karet hand glove dan masker untuk melindungi kulit tangan dan penciuman dari bahan kimia yang
digunakan. 6.
Lakukan wet mopping mengepel basah untuk mengangkat sisa kotoran pada permukaan lantai yang tidak rata.
7. Bersihkan dengan kain lap basah semua permukaan benda-benda,
plin kayu yang kena percikan obat pada waktu mesin dioperasikan.
Bilas lantai yang sudah disikat dengan air bersih berulangkali, minimal 3
tiga kali, kemudian keringkan. 1.1.3.b
Jika terjadi retak rambut, maka; 1.
Bersihkan muka lantai plesteran yang retak rambut dengan kapi atau sikat besi.
commit to user
Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan.
KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan
2. Bersihkan dengan lap basah untuk menghilangkan kotoran dan
debu sekaligus melakukan pembasahan plesteran. 3.
Tutup celah pada lokasi retak rambut dengan semen khusus untuk pengisi nat keramik lantai.
4. Gosok dengan gerinda sehingga licin.
1.1.3.c Jika terjadi Retak, belah , pecah, hendaknya dilakukan Uji Lapangan dan
Uji Laboratorium dengan Teknisi khusus untuk melakukan tindakan berikutnya.
Pelapis muka dinding. 1.1.4.a
Pemeliharaan Kebersihan Dinding Cat 1.
Sebelum pekerjaan
dimulai, siapkanlah
peralatan kerja
selengkapnya yaitu : tangga, rakbol, ember, kain majun, stick mop, deterjen, tapas, sponge.
2. Bersihkan debu yang melekat pada dinding bercat minyak water
seal dengan menggunakan kain majun, untuk bagian atas gunakan tangga atau rakbol. Pembersihan ini untuk daily
maintenance. 3.
Bersihkan noda spot kotoran yang terdapat pada dinding bercat minyak, gunakan campuran deterjen dengan air secukupnya
sapukan merata, mengerjakan harus teliti, apabila terlalu banyak menggunakan air akibatnya akan merusak permukaan cat.
4. Caranya hilangkan noda secara bertahap, tunggu kering dahulu
baru diulang kembali, gunakan sponge dan langsung keringkan dengan kain majun. Setelah itu bersihkan sisa larutan yang jatuh
kelantai gunakan stick mop. Pembersihan ini dilakukan secara priodik bulanan.
commit to user
Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan.
KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan
1. Bersihkan noda spot kotoran yang terdapat pada dinding
bercat minyak water seal, gunakan larutan washing compound digosok dengan sponge, kemudian bilas dengan air bersih sampai
larutan tidak tersisa dan biarkan dinding sampai kering kembali. Setelah itu bersihkan sisa larutan yang jatuh kelantai gunakan stick
mop. Pembersihan ini dilakukan secara priodik bulanan.
1.1.4.b Jika buram,terkelupas 10 dilakukan pengecatan ulang, dengan cara;
1. Bersihkan permukaan dinding dengan spong, untuk
menghilangkan debu dan kotoran yang menempel. 2.
Pengecatan ulang 1x cat, dengan cat finishing yang sesuai dengan jenis dan warna semula dengan merk yang sama.
1.1.4.c
Jika hilang, tidak tampak 25 dilakukan pengecatan ulang, dengan cara;
1. Kerok seluruh lapisan cat dengan kapi atau sikat besi.
2. Lanjutkan dengan pengampelasan .
3. Bersihkan dinding dengan roll atau lap basah untuk
menghilangkan kotoran dan debu sekaligus melakukan pembasahan dinding.
4. Lapisi permukaan dinding dengan cat dasar atau cat sealer 1x.
5. Dicat dengan cat warna 2x.
PintuJendela alumunium 1.1.5.a
Pemeliharaan Kusen Aluminium.
1. Kusen aluminium harus diperlihara pada bagian karet penjepit
kaca sealant. 2.
Kusen aluminum ”harus dibersihkan” dengan finishing powder coating setiap 1 satu bulan sekali.
3. Pada tempat-tempat yang menghasilkan debu, pembersihan
dilakukan setiap hari.
commit to user
Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan.
KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan
4. Jangan menggunakan bahan pembersih yang korosif kecuali
dengan sabun cair atau pembersih kaca.
1.1.5.b
Jika PintuJendela masih berfungsi, dengan kerusakan pada beberapa elemen pendukung, seperti grendel, engsel, handel, tangan gareng, maka
dilakukan penggantian pada elemen-elemen yang rusak tersebut.
1.1.5.c
Jika PintuJendela tidak berfungsi maka dilakukan penggantian pada pintujendela dan elemen pendukungnya sehingga pintu jendela bias
berfungsi lagi.
Penutup Atap 1.2.1.a
1. Pemeliharaan Atap Seng dan Cement Fiber Gelombang
a Pengecatan dilakukan dengan meni sekurang-kurangnya setiap 4
empat tahun sekali b
Periksa paku atau angkur pengikat terutama pada karet seal untuk mencegah bocor
c Ganti karet seal bila rusak
d Cat kembali permukaan seng dengan meni secara merata
2.Pemeliharaan Atap Genteng Metal
a Bersihkan secara periodik permukaan atas atap dari kotoran agar
tidak berkarat b
Lakukan pemeriksaan setiap bulan c
Bersihkan dengan air dan sikat permukaan atap agar tampilannya selalu rapi.
3. Pemeliharaan Listpang Kayu
a Periksa setiap 6 enam bulan kondisi listplank.
b Bersihkan dari kotoran yang melekat dengan menggunakan sikat
yang lembut dan airan sabun atau deterjen. c
Bila terdapat retak-retak tutup dengan plamur kayu dan cat kembali.
commit to user
Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan.
KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan
d Perbaikan yang sempurna dapat dilakukan dengan mengerok
sampai habis cat lama yang melekat, ampelas dan cat kembali dengan cat dasar serta cat penutup khusus untuk kayu.
1.2.1.b Jika atap berlubang , maka dilakukan penggantian pada bagian yang
berlubang sesuai dengan atap semula.
1.2.1.c
Jika atap berlubang, hancur maka dilakukan penggantian pada bagian yang berlubang atau hancur sesuai dengan atap semula; jika diketahui
bahwa penyebab atap hancur ataupun berlubang dikarenakan bahan penutup atap yang digunakan cepat aus, hancur atau berlubang; maka
dilakukan penggantian seluruh atap dengan penutup atap yang lebih kuat terhadap cuaca
Pelapis Muka Dinding Luar Cat eksterior. 1.2.2.a
Pengecatan Luar Bangunan
Cat dinding luar bangunan penting untuk penampilan bangunan. Sebaiknya pengecatan ulang dilakukan pada tembok bangunan setiap 2
dua atau 3 tiga tahun. Kerusakan cat pada bangunan antara lain:
a. Bila Menggelembung Blestering, penyebabnya adalah:
1 Pengecatan pada permukaan yang belum kering 2 Pengecatan terkena terik matahari langsung
3 Pengecatan atas permukaan yang lama sudah terjadi pengapuran 4 Pengecatan atas permukaan yang kotor dan berminyak
5 Bahan yang dicat menyusut memuai, ini terjadi apabila permukaan yang dicat mengandung air atau menyerap air.
Cara perbaikannya : 1 Keroklah lapisan cat yang menggelembung dan haluskan
permukaannya dengan kertas ampelas 2 Beri lapisan cat baru hingga seluruh permukaan tertutup rata
3 Keroklah lapisan yang mengelupas dan bersihkan dengan kertas ampelas hingga permukaan rata, halus kering
4 Beri lapisan cat yang baru hingga permukaan tertutup rata
commit to user
Tabel 4.38. Tindakan Pemeliharaan Dan Perbaikan Bangunan Gedung Rusunawa Lanjutan.
KODE Sistem Pemeliharaan dan Perbaikan
b. Berbintik Bittiness, penyebabnya adalah: