PENDAHULUAN SISTEM PEMELIHARAAN GEDUNG DITINJAU DARI KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KABUPATEN CILACAP)

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 pemerintah mencanangkan program 1000 tower untuk memenuhi kebutuhan prasarana rumah tinggal bagi warga kurang mampu, Nelayan, Buruh Migran, dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR. Program 1000 Tower tersebut merupakan program pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa atau Rusunawa. Rusunawa yang direncanakan dalam program tersebut memiliki karakteristik struktur yang hampir sama dengan desain tipikal. Rusunawa sebagai bangunan publik yang mengakomodir fungsi tempat tinggal sudah selayaknya diperhatikan keandalan dan kelaikan bangunannya. Keandalan bangunan diperlukan untuk menjamin keselamatan pengguna bangunan sedangkan kelaikan bangunan akan menjamin kenyamanan pengguna bangunan. Selain harus diperhatikan keandalan serta kelaikan bangunan,sebagai bangunan publik maka pemeliharaan bangunan harus diperhatikan. Pemeliharaan Bangunan Gedung bertujuan untuk menjaga supaya Bangunan Gedung tersebut bisa mencapai umur layan yang sudah diperhitungkan. Bangunan Gedung Rusunawa merupakan gedung bertingkat yang berfungsi sebagai hunian. Gedung bertingkat harus memiliki keandalan secara arsitektur, struktur, utilitas, aksesibilitas maupun tata ruang dan lingkungan. Untuk menjamin terwujudnya bangunan gedung yang andal harus memenuhi persyaratan teknis administratif bangunan gedung sesuai dengan fungsinya. Diperlukan adanya suatu pernyataan bahwa bangunan gedung tersebut memang sudak layak untuk digunakan sesuai dengan fungsinya dalam bentuk Sertifikat Laik Fungsi bangunan gedung. Pedoman tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung telah diterbitkan sejak 9 Agustus 2007 lalu melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25PRTM2007 yang bertujuan untuk terwujudnya keandalan bangunan gedung secara administratif dan teknis. Pedoman tersebut meliputi; kesesuaian Bangunan commit to user Gedung dengan fungsinya serta kesesuaian Bangunan Gedung dengan tata bangunan dan lingkungan. Sesuai dengan amanat PP 36 Tahun 2005, maka Pemerintah mensyaratkan pemberlakuan Sertifikat Laik Fungsi Gedung SLF Gedung pada tahun 2010 bagi setiap Bangunan Gedung Publik di kota metro dan besar. SLF Gedung juga harus diterapkan paling lambat pada tahun 2020 di semua kota sedang dan kecil. Saat ini hampir semua Bangunan Gedung BG belum sesuai dengan kaidah bangunan konstruksi yang benar seperti yang diatur dalam UU No 20 tahun 2002. Untuk memenuhi kriteria dalam SLF Gedung tersebut hendaknya Pengelola Bangunan Gedung Publik harus sudah mempersiapkan diri. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa yang ditinjau dari Keandalan Bangunan Gedung. Parameter yang digunakan adalah pemenuhan kriteria SLF Gedung. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mempersiapkan Gedung Rusunawa dan pengelolanya untuk lebih siap memenuhi kriteria keandalan gedung yang sesuai dengan SLF Gedung. 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan diteliti dalam kajian ini meliputi: 1. Bagaimana Membuat Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa yang menunjang Keandalan Bangunan Gedung sesuai dengan kriteria dalam SLF Gedung. 2. Bagaimana membuat program yang menunjang aplikasi Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa. 3. Bagaimana Hasil Penarapan Program Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa yang telah dibuat pada Obyek Studi Kasus ; Gedung Rusunawa Cilacap. commit to user 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini meliputi: 1. Memperoleh Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa yang menunjang Keandalan Bangunan Gedung sesuai dengan kriteria dalam SLF. 2. Memperoleh program yang menunjang aplikasi Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa. 3. Mengetahui Hasil Penarapan Program Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Gedung Rusunawa yang telah dibuat pada Obyek Studi Kasus ; Gedung Rusunawa Cilacap. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis ; Memberikan tambahan informasi dalam khasanah ilmu terutama di bidang Penilaian dan Pemeliharaan Gedung serta Keandalan Bangunan Gedung. 2. Manfaat praktis ; Hasil kajian diharapkan dapat memberi masukan bagi stake holder yang terkait mengenai Sistem Penilaian dan Pemeliharaan Bangunan Gedung Rusunawa yang menunjang Keandalan Bangunan Gedung. 1.5. Batasan Masalah 1. Bahasan dalam penelitian hanya pada permasalahan kondisi fisik Gedung dan Administrasi yang berkaitan dengan kondisi fisik saja. 2. Pemeriksaan kondisi struktur gedung melalui kondisi visual dan tidak dilakukan uji lapangan dan uji laboratorium. 3. Standar keandalan bangunan didasarkan pada keterangan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25PRTM2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung. 4. Bangunan yang menjadi obyek penelitian adalah Gedung Rusunawa Kabupaten Cilacap. commit to user 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI