Kerangka Pemikiran Hipotesis LANDASAN TEORI

commit to user 29

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1. Kerangka pemikiran perbedaan status gizi dan perkembangan antara anak balita dari keluarga lengkap dengan keluarga bercerai Penjelasan kerangka pemikiran Perceraian didahului dengan permusuhan pasangan dan ketidakharmonisan keluarga. Setelah terjadinya perceraian ada anggota keluarga yang tidak lagi Reaksi pasangan pria Perceraian Reaksi pasangan wanita Ketidakharmonisan keluarga Gangguan pada pola asah, asih dan asuh Transisi fungsi keluarga Gangguan Perilaku Penyakit fisik Status Gizi Status Perkembangan diteliti tidak diteliti Reaksi anak Perubahan psiko – sosio – emosional Konflik dan permusuhan pasangan commit to user 30 bersama terutama ayah, mengakibatkan perubahan pada aspek psikologis, aspek sosial dalam hal ini keluarga besar, teman, relasi, dan jaringan sosial, juga aspek emosional. Peristiwa yang menegangkan ini menimbulkan berbagaimacam jenis reaksi baik pada pasangan pria, wanita maupun pada anak sendiri sesuai dengan usia, tahap pertumbuhan dan perkembangannya dan kepribadian masing-masing. Reaksi anggota keluarga pasca perceraian ditambah dengan sisa rasa permusuhan yang terus berlangsung berakibat terjadinya perubahan besar dalam pola asah, asih dan asuh dalam pengasuhan anak balita. Kemungkinan ini akan berpengaruh besar pada status gizi, perkembangan anak balita, dan kesehatan baik fisik, perilaku dan psikososialnya pula.

C. Hipotesis

a. Status gizi berat badan anak balita pada orang tua bercerai lebih buruk dibandingkan anak balita dari orang tua lengkap. b. Status gizi tinggi badan anak balita pada orang tua bercerai lebih buruk dibandingkan anak balita dari orang tua lengkap. c. Status perkembangan umum anak balita pada orang tua bercerai lebih buruk dibandingkan anak balita dari orang tua lengkap. d. Status perkembangan personal sosial anak balita pada orang tua bercerai lebih buruk dibandingkan anak balita dari orang tua lengkap. e. Status perkembangan motorik halus anak balita pada orang tua bercerai lebih buruk dibandingkan anak balita dari orang tua lengkap. commit to user 31 f. Status perkembangan bahasa anak balita pada orang tua bercerai lebih buruk dibandingkan anak balita dari orang tua lengkap. g. Status perkembangan motorik kasar anak balita pada orang tua bercerai lebih buruk dibandingkan anak balita dari orang tua lengkap. commit to user 32

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Sosial Pada Remaja Di Sma Dharma Pancasila Medan

14 175 90

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat Tahun 2008

5 71 83

Hubungan Pola Asuh Anak Dengan Status Gizi Balita Umur 24-59 Bulan Di Wilayah Terkena Tsunami Kabupaten Pidie Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008

1 38 105

Hubungan Status Gizi Balita Dan Pola Asuh Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2006

0 41 93

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA DAN STATUS GIZI BALITA DI DESA NGARGOSARI KECAMATAN SAMIGALUH Hubungan Antara Pendidikan Orang Tua Dan Status Gizi Balita Di Desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta.

0 1 13

PERBEDAAN KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA Perbedaan Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua.

0 1 12

PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL BALITA BERDASARKAN STATUS PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL BALITA BERDASARKAN STATUS LENGKAP TIDAKNYA ORANG TUA DI POSYANDU ABADI DAN MAWAR KECAMATAN KARTASURA.

0 1 14

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN IBU DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN IBU DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA KARANG TENGAH KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKO

0 1 9

KONTAK ANTARA ORANG TUA YANG BERCERAI DA

0 0 5

KAITAN PENDIDIKAN,PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRA SEKOLAH

0 0 15