2.1.3. KANDUNG KEMIH A. ANATOMI
Kandung kemih yang berfungsi sebagai reservoir urine, pada masa anak-anak secara prinsip terletak intra-abdominal dimana dua pertiga
bagian atasnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan pada orang dewasa kandung kemih sudah menjadi organ-organ pelvis ekstra peritoneal
dimana bagian atasnya saja yang ditutupi oleh peritoneum. Dalam keadaan kosong didepan kandung kemih terdapat simpisis pubis, tetapi dalam
keadaan penuh dia bisa membesar sehingga bisa berada dibagian belakang bawah muskulus rektus abdominis. Pada laki-laki dibagian belakang
kandung kemih dipisah dengan rektum oleh dua lapisan peritoneum yang bersatu membentuk Denonvilliers fascia, sedangkan pada perempuan
kandung kemih terletak didepan uterus, servik dan vagina. Pada laki-laki, dibawah kandung kemih terdapat prostat yang mengelilingi uretra
berbentuk seperti donat, dan dibawahnya terdapat diafragma pelvis. Pada bagian infero-lateral permukaan kandung kemih berhubungan dengan
pleksus vena vesiko-prostat, otot-otot levator ani, pembuluh-pembuluh darah obturator interna dan dengan pelvic girdle Blandy,1983;
Schulmann,1993.
Dinding kandung kemih dibentuk seperti buah keranjang oleh serabut-serabut otot polos detrusor yang saling menyilang, tersusun
tidaklah dalam bentuk longitudinal atau sirkuler seperti pada dinding usus tetapi berupa suatu sistem rangkaian helik. Pada leher kandung kemih
susunan sirkuler lebih dominan yang membentuk suatu autonomic internal spincter. Beberapa dari anyaman helik ini berlanjut melewati spingter
interna dan melekat pada jaringan ikat uretra prostatika pada daerah verumontanum, juga ada yang berlanjut pada spingter eksterna bahkan
yang lainnya berlanjut pada jaringan otot uretra itu sendiri Tanagho,1995. Mukosa kandung kemih terdiri atas lapisan epitel transitional yang
tebal 5-8 lapis sel dengan sel-sel basal yang berbentuk torak. Permukaan mukosa lumen kandung kemih ini mensekresi suatu lapisan
Glycosaminoglycans, yang merupakan suatu protein yang melindungi dinding kandung kemih dari infiltrasi bakteri atau zat-zat yang bersifat
karsinogenik Turek,1993. Pada daerah trigonum, yang terletak dibagian posterior kandung
kemih, antara muara ureter dan bladder outlet, lapisan mukosa dan sub- mukosanya lebih tipis. Sedangkan ureter yang memasuki kandung kemih
dikelilingi oleh 1-2 cm otot detrusor yang berbentuk incomplete collar yang disebut Waldeyer’s sheath Brown,1982; Turek,1993.
Dibawah lapisan mukosa terdapat lapisan tunika propia yang longgar, disini sering dijumpai serbukan limfosit. Dibawah lapisan tunika propria
adalah lapisan tunika muskularis yang terdiri atas otot-otot polos yang tersebar merata, dimana pada muara ureter dan uretra otot ini lebih padat
dan membentuk spingter. Lapisan paling luar adalah lapisan serosa, yang berupa selaput tipis dan hanya terdapat pada bagian kandung kemih yang
berhubungan dengan peritoneum.
©2003 Digitized by USU digital library 3
Gbr 1-2 : Kandung kemih Laki-laki dengan jaringan sekitar Brown,1982
B. PERDARAHAN
Kandung kemih sangat kaya aliran darah yang terdiri dari tiga pedikel pada masing-masing sisi, yaitu : arteri vesikalis superior, medialis dan
inferior yang merupakan cabang dari arteri hipogastrika. Kandung kemih juga dialiri oleh cabang-cabang kecil arteri obturator dan arteri gluteal
inferior, pada wanita juga oleh arteri uterine dan arteri vaginalis. Aliran vena kandung kemih juga kaya akan pleksus vena, yang
dialirkan kedalam vena hipogastrika. Sedangkan aliran lymphnya dialirkan kedalam lymph nodes vesika, iliaka eksterna, iliaka interna dan iliaka
komunis Tanango,1995. Gbr 1-3 : perdarahan kandung kemih Blandy,1983; Netter,1995
©2003 Digitized by USU digital library 4
C. PERSYARAFAN
Kandung kemih disarafi oleh serabut simpatis yang berasal dari thorakal 11 - lumbal 2, dan serabut para simpatis yang berasal dari sakral
2-4. Serabut simpatis eferen mensarafi otot polos bladder neck dan spingter eksterna, dimana stimulasinya menyebabkan bladder outlet menutup
sewaktu terjadi ejakulasi. Sedangkan serabut simpatis aferen yang berasal dari fundus kandung kemih adalah untuk membawa rangsang nyeri. Serabut
para simpatis eferen adalah saraf kandung kemih yang paling penting, bertanggung jawab terhadap kontraksi otot-otot detrusor kandung kemih,
saraf ini sering mengalami cedera pada penderita trauma tulang belakang yang menyebabkan retensi urine. Serabut para simpatis aferen membawa
rangsang distensi Bahnson,1992; Turek,1993. Muskulus spingter levetor ani eksternus disarafi oleh serabut
pudendal yang bersifat volunter somatic motor, yang juga berasal dari segmen sakral 2-3. Jika saraf ini dirangsang akan menghambat proses
berkemih oleh karena spingter eksterna berkontraksi. Dari dua jenis reseptor adrenergik, beta reseptor terutama dijumpai pada fundus kandung
kemih, sedangkan alfa reseptor pada bladder neck dan uretra proksimal.
©2003 Digitized by USU digital library 5
Gbr 1-4 : Persyarafan dan otot kemih Brown,1982 2.1.4. KELENJAR PROSTAT
A. ANATOMI Prostat adalah suatu organ kelenjar yang fibromuskular, yang
terletak persis dibawah kandung kemih. Berat prostat pada orang dewasa normal kira-kira 20 gram, didalamnya terdapat uretra posterior dengan
panjangnya 2,5 – 3 cm. Pada bagian anterior disokong oleh ligamentum pubo-prostatika yang melekatkan prostat pada simpisis pubis. Pada bagian
©2003 Digitized by USU digital library 6
posterior prostat terdapat vesikula seminalis, vas deferen, fasia denonvilliers dan rectum. Fasia denonvilliers berasal dari fusi tonjolan dua
lapisan peritoneum, fasia ini cukup keras dan biasanya dapat menahan invasi karsinoma prostat ke rectum sampai suatu stadium lanjut. Pada
bagian posterior ini, prostat dimasuki oleh ductus ejakulatorius yang berjalan secara oblique dan bermuara pada veromentanum didasar uretra
prostatika persis dibagian proksimal spingter eksterna. Pada permukaan superior, prostat melekat pada bladder outlet dan spingter interna
sedangkan dibagian inferiornya terdapat diafragama urogenitalis yang dibentuk oleh lapisan kuat fasia pelvis, dan perineal membungkus otot
levator ani yang tebal. Diafragma urogenital ini pada wanita lebih lemah oleh karena ototnya lebih sedikit dan fasia lebih sedikit Weineth,1992.
Menurut klassifikasi Lowsley; prostat terdiri dari lima lobus: anterior, posterior, medial, lateral kanan dan lateral kiri. Sedangkan menurut Mc
Neal, prostat dibagi atas : zona perifer, zona sentral, zona transisional, segmen anterior dan zona spingter preprostat. Prostat normal terdiri dari 50
lobulus kelenjar. Duktus kelenjar-kelenjar prostat ini lebih kurang 20 buah, secara terpisah bermuara pada uretra prostatika, dibagian lateral
verumontanum, kelenjar-kelenjar ini dilapisi oleh selapis epitel torak dan bagian basal terdapat sel-sel kuboid Nasar,1985; Tanango,1995.
Gbr 1-5: kelenjar prostat dan uretra Brown,1982 B. PEMBULUH DARAH, LIMFE DAN SARAF
Arteri prostat berasal dari arteri vesika inferior, arteri pudendalis interna arteri hemoroidalis medialis. Arteri utama memasuki prostat pada
bagian infero-lateral persis dibawah bladder neck, ini harus diligasi atau didiatermi pada waktu operasi prostatektomi.
Darah vena prostat dialirkan kedalam fleksus vena periprostatika yang berhubungan dengan vena dorsalis penis, kemudian dialirkan ke vena
iliaka interna yang juga berhubungan dengan pleksus vena presakral. Oleh karena struktur inilah sering dijumpai metastase karsinoma prostat secara
hematogen ke tulang pelvis dan vertebra lumbalis.
©2003 Digitized by USU digital library 7
Persarafan kelenjar prostat sama dengan persarafan kandung kemih bagian inferior yaitu fleksus saraf simpatis dan parasimpatis.
Aliran lymph dari prostat dialirkan kedalam lymph node iliaka interna hipogastrika, sacral, vesikal dan iliaka aksterna Tanango,1995.
C. FISIOLOGI
Kelenjar prostat dikelilingi oleh otot polos yang berkontraksi selama ejakulasi, mengeluarkan lebih kurang 0,5 ml cairan prostat tetapi fungsi
pasti cairan ini belum diketahui, paling tidak sebagai medium pembawa sperma.
Prostat adalah organ yang bergantung kepada pengaruh endokrin, dapat dianggap imbangannya counterpart dengan payudara pada wanita.
Pengetahuan mengenai sifat endokrin ini masih belum pasti, tetapi pada pengebirian kelenjar prostat jelas akan mengecil. Jadi prostat dipengaruhi
oleh hormon androgen, ternyata bagian yang sensitive terhadap androgen adalah bagian perifer, sedangkan yang sensitive terhadap estrogen adalah
bagian tengah. Karena itu pada orang tua bagian tengahlah yang mengalami hiperplasia, oleh karena sekresi androgen yang berkurang
sedangkan estrogen bertambah secara relatif ataupun absolut Blandy,1983; Ganong, 1983; Burkit 1988.
2.2. FISIOLOGI
BERKEMIH
2.2.1. Pengisian Kandung Kemih. Dinding ureter terdiri dari otot polos yang tersusun dalam serabut-
serabut spiral, longitudinal dan sirkuler, tetapi batas yang jelas dari lapisan otot ini tidak terlihat. Kontraksi peristalitik yang reguler terjadi 1-5 kali
permenit yang menggerakkan urine dari pelvis ginjal ke kandung kemih, dimana urine masuk dengan cepat dan sinkron sesuai dengan gerakan
gelombang peristaltik. Ureter berjalan miring melalui dinding kandung kemih dan walaupun disini tidak terdapat alat seperti spingter uretra,
jalannya yang miring cenderung membiarkan ureter tertutup, kecuali sewaktu gelombang peristaltik guna mencegah refluk urine dari kandung
kemih Ganong,1983. Sewaktu pengisisan normal kandung kemih, akan terjadi hal-hal
sebagai berikut:
• Sensasi kandung kemih harus intak • Kandung kemih harus tetap dapat berkontraksi dalam keadaan
tekanan rendah walaupun volume urine bertambah. • Bladder outlet harus tetap tertutup selama waktu pengisian ataupun
saat terjadi peninggian tekanan intra abdomen yang tiba-tiba. • Kandung kemih harus dalam keadaan tidak berkontraksi involunter,
2.2.2. Pengosongan Kandung Kemih. Kandung kemih hanya mempunyai dua fungsi yaitu untuk
mengumpulkan pengisian dan mengeluarkan pengosongan urin menurut kehendak. Aktifitsas sistem saraf untuk kedua sistem ini adalah berbeda.
Proses berkemih adalah suatu proses yang sangat komplet dan masih banyak membingungkan. Berkemih dasarnya adalah suatu reflek spinal yang
dirangsang dan dihambat oleh pusat-pusat di otak, seperti halnya perangsangan defekasi, dan penghambatan ini volunter. Urine yang masuk
kedalam kandung kemih tidak menimbulkan kenaikan tekanan intra vesikal yang berarti, sampai kandung kemih benar-benar terisi penuh. Seperti otot
©2003 Digitized by USU digital library 8
polos lainnya otot-otot kandung kemih juga mempunyai sifat elastis bila diregangkan. Pengosongan kandung kemih melibatkan banyak faktor, tetapi
faktor tekanan intra vesikal yang dihasilkan oleh sensasi rasa penuh adalah merupakan pertama untuk berkontraksinya kandung kemih secara volunter.
Selama berkemih otot-otot perineal dan muskulus spingter uretra eksternus mengalami relaksasi, sedangkan muskulus detrusor mengalami kontraksi
yang menyebabkan urin keluar melalui uretra. Pita-pita otot polos yang terdapat pada sisi uretra tampaknya tidak mempunyai peranan sewaktu
berkemih, dimana fungsi utamanya diduga untuk mencegah refluk semen kedalam kandung kemih sewaktu ejakulasi Ganong,1983.
Mekanisme pengeluaran urine secara volunter, mulainya tidak jelas. Salah satu peristiwa yang mengawalinya adalah relaksasi otot diafragma
pelvis yang menyebabkan tarikan otot-otot detrusor kebawah untuk memulai kontraksinya. Otot-otot perineal dan spingter eksterna
berkontraksi secara volunter yang mencegah urine masuk kedalam uretra atau menghentikan aliran saat berkemih telah dimulai. Hal ini diduga
merupakan kemampuan untuk mempertahankan spingter eksterna dalam keadaan berkontraksi, dimana pada orang dewasa dapat menahan kencing
sampai ada kesempatan untuk berkemih. Setelah berkemih uretra wanita kosong akibat gravitasi, sedangkan urine yang masih ada dalam uretra laki-
laki dikeluarkan oleh beberapa kontraksi muskulus bulbo kavernosus Tanagho,1995;Turek,1993.
Pada orang dewasa volume urine normal dalam kandung kemih yang mengawali reflek kontraksi adalah 300-400 ml. Didalam otak terdapat
daerah perangsangan untuk berkemih di pons dan daerah penghambatan di mesensefalon. Kandung kemih dapat dibuat berkontraksi walau hanya
mengandung beberapa milliliter urine oleh perangsangan volunter reflek pengosongan spiral. Kontraksi volunter otot-otot dinding perut juga
membantu pengeluaran urine dengan menaikkan tekanan intra abdomen. Pada saat kandung kemih berisi 300-400 cc terasa sensasi kencing dan
apabila dikehendaki atas kendali pusat terjadilah proses berkemih yaitu relaksasi spingter internus dan eksternus bersamaan itu terjadi kontraksi
otot detrusor buli-buli. Tekanan uretra posterior turun spingter mendekati 0 cmH2O sementara itu tekanan didalam kandung kemih naik sampai 40
cmH2O sehingga urin dipancarkan keluar melalui uretra Rochani, 2000. 2.2.3. Retensi Urin.
Penyebab retensio urine dapat dibagi menjadi 3 kelompok Rochani,2000 :
1. Supra Vesika
Penyebab supra vesikal adalah hal-hal yang disebabkan karena persarafan kandung kemih misalnya trauma medula spinalis, atau
kerusakan syaraf-syaraf sympatis dan para sympatis akibat trauma operasi atau neuropati DM. Obat-obatan anticholinergike, smooth
muscle relaksasi. Symphatikomimetik dapat menyebabkan retensi urine.
2. Vesika.
Penyebab vesikal adalah kelainan-kelainan kandung kemih yang diakibatkan obstruksi lama atau infeksi kronis yang menyebabkan
fibrosis buli-buli sehingga kontraksi buli-buli melemah.
3. Infra Vesikal
Penyebab infra vesikal adalah penyebab mekanik seperti : A.
Klep uretra posterior kongenital
©2003 Digitized by USU digital library 9
B. Meatus stenosis kongenital
C. Striktur uretra
D. Batu uretra
E. Prostat hipertropi
2.3 PEMBESARAN PROSTAT JINAK