Teori Utilitarianisme Kerangka Teori

13 Pengadilan Tata Usaha Negara Bertugas dan Berwenang Memeriksa dan Memutus dan Menyelesaikan Sengketa Tata Usaha Negara. 21

2. Teori Utilitarianisme

Utilitarianisme adalah suatu filsafat moral yang mendefinisikan kebenaran suatu tindakan dalam kaitan dukungannya terhadap kebahagiaan umum dan menganggap yang istimewa, baik berupa “kebahagiaan terbesar di antara jumlah terbesar. 22 Tokoh aliran Utilitarianisme adalah Jeremi Benthan. Menurut Benthan bahwa alam memberikan kebahagiaan dan kesusahan. Manusia selalu berusaha memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi kesalahan. Kebaikan adalah kebahagiaan dan kejahatan adalah kesusahan. 23 Dalam pendekatannya Jeremi Benthan menerapkan prinsip-prinsip umum dari pendekatan Utilitarian ke dalam kawasan hukum. Sumbangannya yang paling banyak di bidang kejahatan dan pemidanaan. 24 Lebih lanjut pemidanaan menurut Benthan harus bersifat spesifik untuk tiap kejahatan dan kerasnya pidana tidak boleh melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk mencegah dilakukannya penyerangan-penyerangan tertentu. Pemidanaan hanya dapat diterima apabila ia 21 Pasal 50 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 perubahan atas Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 yang selengkapnya berbunyi : Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas dan berwenang memeriksa, memutus sengketa Tata Usaha Negara di Tingkat Pertama. 22 LB Curzon, Jurisprudence, Terjemahan, hal 118. 23 Dardji Darmoatmojo, Sidarta, DD., Pokok-pokok Filsafat Hukum Indonesia Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, 1995, hal.118 24 Satjipto Rahardjo, Ilmu hukum, Citra Aditya Bakti, 2000, hal. 268 Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008 14 memberikan harapan bagi tercegahnya kejahatan yang lebih besar. 25 Filsafat Benthan beraliran Individualis Ultilarian 26 dan fungsi hukum memberikan penghidupan bertujuan memperoleh materi yang berlimpah-limpah mendorong persamaan dan memelihara keamanan. Dari semua ini yang penting keamanan. 27 Dan tujuan akhir dari perundang-undangan adalah untuk melayani paling besar dari sejumlah rakyat, pendapat ini tujuan dari hukum adalah bagaimana hukum ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat sehingga tujuan dari hukum yakni keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan. 28 Nampaknya Jeremi Benthan lebih memilih kemanfaatan, hal tersebut tidak berarti meninggalkan tujuan yang lain tetapi hukum tidak berarti apabila tidak memberikan manfaat kepada rakyat.

3. Asas Sederhana Cepat dan Biaya Ringan