Tergugat Pihak Ketiga Yang Berkepentingan

34 Untuk mengajukan gugatan harus disertai alasan-alasan yang mendasari gugatan. Hal tersebut adalah : a. Keputusan yang digugat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. b. Keputusan yang digugat bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. 50 Dalam penjelasan ayat 2 huruf b menyatakan : Yang dimaksud dengan asas asas umum pemerintahan yang baik adalah meliputi asas kepastian hukum; - Tertib penyelenggaraan Negara. - Keterbukaan. - Proporsionalitas. - Profsionalitas. - Akuntabilitas; Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang berseh dan Bebas dari Korupsi Kolosi, Nepotisme.

2. Tergugat

Dalam Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 menyebutkan Tergugat adalah Badan atau Pejabat TUN yang mengeluarkan keputusan berdasarkan 50 Pasal 53 ayat 2 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Ibid. Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008 35 wewenang yang ada atau dilimpahkan kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata, selanjutnya yang disebutkan Badan atau Pejabat TUN menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986, Badan atau Pejabat TUN yang melaksanakan urusan pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Pihak Ketiga Yang Berkepentingan

Dalam sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara dimungkinkan pihak ketiga yang berkepentingan untuk ikut serta dalam perkara yang sedang berjalan. Hal tersebut diatur dalam Pasal 83 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang menyebutkan : a. Selama pemeriksaan berlangsung, setiap orang yang berkepentingan dalam sengketa pihak lain yang sedang diperiksa oleh pengadilan, baik atas prakarsa sendiri maupun prakarsa Hakim, dapat masuk dalam sengketa TUN dan bertindak sebagai : 1 Pihak yang membela haknya, atau 2 Peserta yang bergabung dengan salah satu pihak yang bersengketa. b. Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dapat dikabulkan atau ditolak oleh Pengadilan dengan putusan yang dicantumkan dalam berita acara. c. Permohonan banding terhadap putusan pengadilan sebagai dimaksud dalam ayat 2 tidak dapat diajukan sendiri, tetapi harus bersama-sama dengan permohonan banding terhadap putusan akhir dalam pokok sengketa. 51 51 Pasal 83, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008 36 Keikutsertaan pihak ketiga diatur dalam Pasal 83 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Sebenarnya keikutsertaan pihak ketiga dalam Peradilan Tata Usaha Negara secara teori tidak diperlukan mengingat Peradilan Tata Usaha Negara sifatnya public sehingga dikenal adanya asas hukum erga omnes suatu asas yang menyatakan bahwa setiap orang terikat keputusan pengadilan dan pihak Tergugat telah diwakili oleh Pejabat Tata Usaha Negara oleh karena untuk menjaga agar kepentingan pihak yang diwakili Pejabat Tata Usaha Negara tidak dirugikan apabila pejabat tidak secara sungguh-sungguh, dan untuk menjaga agar Pejabat TUN yang mewakili Tergugat bekerjasama dengan pihak Penggugat, maka undang-undang memberi kesempatan pihak yang dirugikan ikut sebagai pihak Tergugat. Dengan dihapuskannya Pasal 118 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 yakni perlawanan pihak ketiga maka dihimbau agar para Hakim lebih aktif untuk memanggil pihak yang berkepentingan untuk bergabung dengan pihak. Hal ini agar pihak yang berkepentingan mendapatkan kesempatan untuk bergabung sebagai pihak dalam sengkata TUN yang sedang berjalan. Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008 37

B. Kepentingan Dalam Pengajuan Gugatan