18
a. Melalui Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1998 tentang
Penyelesaian Perkara
Untuk mempercepat penyelesaian perkara selain dengan pengaturan acara cepat Mahkamah Agung juga menerbitkan Surat Edaran Mahkamah
Agung Nomor 3 Tahun 1998 tentang Penyelesaian Perkara. Surat edaran yang belum dilaksanakan sebagaimana mestinya diterbitkan oleh
karena surat edaran sebelumnya, yaitu : 1
Surat Edaran Mahkamah Agung SEMA Nomor 1 Tahun 1962 tentang Cara Penyelesaian Perkara;
2 Surat Edaran Mahkamah Agung SEMA Nomor 4 Tahun 1962 tentang
Penyelesaian Perkara; 3
Surat Edaran Mahkamah Agung SEMA Nomor 2 Tahun 1963 tentang Penyelesaian Perkara;
4 Surat Edaran Mahkamah Agung SEMA Nomor 6 Tahun 1992 tentang
Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri; Dalam kenyataannya masih terdapat penyelesaian perkara melewati 6 enam
bulan sebagaimana telah ditetapkan dalam Surat Edaran Mahkamah Agung : 1
Memerintahkan kepada Saudara hal hal sebagai berikut : Untuk itu Mahkamah Agung memandang perlu menegaskan kembali dan
memerintahkan kepada saudara hal-hal sebagai berikut yaitu : a Bahwa perkara-perkara di Pengadilan harus diputus dan diselesaikan
dalam waktu 6 enam bulan termasuk minutasi yaitu : 1
perkara perkara perdata umum, perdata agama dan perkara Tata Usaha Negara, kecuali karena sifatnya dan keadaan perkara
terpaksa lebih 6 enam bulan dengan ketentuan Ketua Pengadilan Tingkat Pertama yang bersangkutan wajib
melaporkan alasan-alasannya kepada Ketua Pengadilan Banding.
2 Khusus perkara pidana hendaknya para Ketua Pengadilan
memperhatikan SEMA Nomor 2 Tahun 1998 tentang Permohonan Kasasi Perkara Pidana yang terdakwanya berada
dalam tahanan.
Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985
TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008
19
2 a Memerintahkan kepada Saudara hal hal sebagai berikut :
Laporan Majelis tentang sebab-sebab terlambatnya penyelesaian perkara harus dievaluasi oleh Ketua Pengadilan Tingkat Pertama dan
hasil evaluasinya dilaporkan kapada Ketua Pengadilan Tingkat Banding selaku kawal depan Mahkamah Agung.
b Ketua Pengadilan Tingkat Banding wajib lapor kepada Ketua Mahkamah Agung selambat-lambatnya tanggal 10 tiap tanggal
berikutnya walaupun nihil.
Disamping itu Mahkamah Agung menegaskan kembali pengiriman berkas perkara :
1 Perdata umum
2 Perdata agama
3 Perdata Tata Usaha Negara
Yang dimohonkan banding atau kasasi dalam waktu 30 tiga puluh hari harus sudah dikirim kepada :
1 Tingkat banding kepada Ketua Pengadilan Tingkat Banding
2 Tingkat Kasasi kepada Mahkamah agung.
Dalam rangka pengawasan jalannya peradilan kepada para Ketua Pengadilan harap memperhatikan pula Pasal 53 Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, Pasal 52 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Pasal 53 Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
40
40
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1998 tentang Penyelesaian Perkara.
Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985
TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008
20
Apabila disimak maksud dari Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 1998 tersebut adalah agar penyelesaian perkara dapat cepat yaitu di
tingkat pertama selama 6 enam bulan dan ditingkat banding 6 enam bulan, sehingga perkara selesai di dua tingkat maksimum 12 dua belas bulan dan
ditambah pengiriman berkas paling lama 30 tiga puluh hari. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi amanat asas peradilan sederhana, cepat dan
biaya ringan. Akan tetapi masih terdapat kendala karena Surat Edaran Mahkamah
Agung Nomor 3 Tahun 1998 hanya ditujukan kepada pengadilan tingkat pertama dan pengadilan tingkat banding, padahal penyelesaian perkara
menganut sistem tiga tingkat penyelesaian perkara sampai tingkat Mahkamah Agung perkara di tingkat pertama dan di tingkat banding dapat selesai dalam
waktu satu tahun, tetapi dalam proses kasasi tidak ada pembatasan- pembatasan, sehingga kurang bermanfaat. Hal ini disebabkan pemeriksaan di
tingkat kasasilah yang paling lama, kadang-kadang perkara kasasi telah diputus, baru satu tahun kemudian diberitahukan.
41
Selanjutnya pelanggaran batas waktu yang diberikan sanksinya tidak diatur secara tegas tetapi hanya memberikan laporan kepada Ketua Mahkamah
Agung, ternyata dalam kenyataannya kurang efektif. Oleh karena pembatasan waktu pemeriksaan yang diatur dalam Surat Edaran Mahkamah Agung
tersebut kurang bermanfaat.
41
Putusan Nomor 97TUN1992PTUN MDN
Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985
TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008
21
b. Melalui Pasal 45a Ayat 2c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang