Penggugat Para Pihak Yang Berperkara

32

A. Para Pihak Yang Berperkara

1. Penggugat

Pasal 53 ayat 1 menyebutkan : Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang berisi tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi danatau rehabilitasi. 47 Gugatan di Peradilan Tata Usaha Negara disyaratkan diajukan dalam bentuk tertulis akan tetapi apabila pihak Penggugat tidak pandai baca tulis maka pengadilan dapat membantu merumuskan gugatan secara tertulis. Menurut ketentuan pasal tersebut yang diberikan hak untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara ada dua kelompaok : a. Seseorang b. Badan hukum perdata Ad.a. Seseorang Yang dimaksud seseorang disini adalah seseorang yang dapat mendukung hak, dalam arti cakap dewasa, tidak dalam pengampuan. Ad.b. Badan hukum perdata Badan hukum perdata yang diberikan hak untuk menggugat menurut yurisprudensi AROB yang disitir Indro Harto : 47 Pasal 53, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008 33 “Untuk suatu perkumpulan dianggap suatu badan hukum perdata dan berhak menggugat diperlukan tiga syarat : 1 Adanya lapisan anggota; hal ini dapat dilihat pada pengadministrasian angota-anggotanya. 2 Merupakan suatu organisasi dengan suatu tujuan tertentu sering diadakan rapat anggota, diadakan pemilihan pengurus, adanya kerjasama antara para anggota dengan tujuan fungsional secara kontiniu. 3 Ikut dalam pergaulan lalu lintas hukum sebagai satu kesatuan, umpamanya rundingan-rundingan dengan instansi-instansi pemerintah selalu sebagai satu kesatuan, mengajukan gugatan atau keberatan sebagai suatu kesatuan. 48 Dari tiga syarat tersebut kesemuanya harus dipenuhi agar suatu perkumpulan dapat disebut badan hukum perdata dan berhak mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara. Untuk mengajukan perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara terlebih dahulu membayar panjar biaya perkara yang besarnya ditetapkan oleh Ketua Pengadilan, karena merupakan panjar maka apabila pada saat proses berjalan biaya tidak mencukupi maka akan dimintakan kembali kepada Penggugat, akan tetapi bila masih ada sisa panjar uang perkara maka akan dikembalikan. Biaya perkara akan dibebankan kepada pihak yang kalah diatur dalam Pasal 110 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 perubahan atas Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1986 yang selengkapnya berbunyi pihak yang dikalahkan untuk seluruhnya atau sebagian dihukum membayar perkara. 49 48 Indroharto, Op.Cit., hal 189-190 49 Pasal 110 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008 34 Untuk mengajukan gugatan harus disertai alasan-alasan yang mendasari gugatan. Hal tersebut adalah : a. Keputusan yang digugat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. b. Keputusan yang digugat bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. 50 Dalam penjelasan ayat 2 huruf b menyatakan : Yang dimaksud dengan asas asas umum pemerintahan yang baik adalah meliputi asas kepastian hukum; - Tertib penyelenggaraan Negara. - Keterbukaan. - Proporsionalitas. - Profsionalitas. - Akuntabilitas; Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang berseh dan Bebas dari Korupsi Kolosi, Nepotisme.

2. Tergugat