Kepentingan Dalam Pengajuan Gugatan Tenggang Waktu Mengajukan Gugatan

37

B. Kepentingan Dalam Pengajuan Gugatan

Untuk dapat mengajukan gugatan di Pengadilan TUN seseorang atau Badan Hukum Perdata disyaratkan harus ada kepentingan, dimana diatur dalam Pasal 53 ayat 1 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 menyebutkan seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang berisi tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan atau rehabilitasi. Jadi syarat untuk mengajukan harus ada kepentingan, dimana kepentingan tersebut tidak harus nyata-nyata akan tetapi cukup apabila merasa kepentingannya dirugikan. Ada 4 syarat yang harus dipenuih yakni : 1. Kepentingan sendiri eigen belang ialah yang berkepentingan itu adalah orang yang langsung terkena oleh adanya suatu keputusan TUN. 2. Kepentingan pribadi persoonlijk belang adalah apabila pihak yang berkepentingan mempunyai kepentingan yang bersifat khas dan dapat di individualisir. 3. Kepentingan yang bersifat langsung adalah kepentingan tidak boleh berasal dari kepentingan orang lain kepentingan turutan. 4. Kepentingan yang dapat ditetapkan secara obyektif Ketut Suraputra Sulistyo : PENERAPAN SISTEM PERADILAN 2 DUA TINGKAT UNTUK PERADILAN TATA USAHA NEGARA STUDY TENTANG UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG, 2008 38

C. Tenggang Waktu Mengajukan Gugatan

Untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara yang perlu diperhatikan adalah tenggang waktu karena ketentuan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 menyatakan : Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 1991, menyatakan : Bagi pihak yang dituju oleh keputusan Tata Usaha Negara tersebut perhitungan 90 sembilanpuluh hari dihitung sejak saat yang bersangkutan mengetahui adanya surat keputusan Tata Usaha Negara tersebut dan merasa kepentingannya dirugikan. Dengan adanya Surat Edaran Mahkamag Agung Nomor 2 Tahun 1991 maka perkara keputusan Tata Usaha Negara yang telah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun dapat diperiksa di Pengadilan Tata Usaha Negara, bila menyangkut kepentingan yang dituju oleh surat keputusan dimaksud, dan baru diketahui belum lewat 90 sembilan puluh hari.

D. Prosedur Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara