biodiesel minyak kelapa yang dihasilkan dari reaksi pemprosesan bahan baku minyak kelapa sempurna, artinya bebas gliserol, katalis alkohol dan asam lemak bebas.
3.3. Diagram Alir Pengujian
Metodologi pengujian sifat-sifat fisika bahan bakar biodiesel minyak kelapa pada Gambar 3.1.
T2: 50 C
T3: 70 C
KATALIS T1: 30
C TEMPERATUR
Kadar air Flash point
Densitas Viskositas
K A
R A
K
T E
R
T2, K2
K A
R A
K
T E
R
T2, K1
K A
R A
K
T E
R
T1, K3
K A
R A
K
T E
R
T1, K2
K A
R A
K
T E
R
T1, K1
K A
R A
K
T E
R
T3, K3
K A
R A
K
T E
R
T3, K2
K A
R A
K
T E
R
T3, K1
K A
R A
K
T E
R
T2, K3
K1: 0,375 bb K2: 0,500 bb
K3: 0,625 bb M.KELAPA
+ ETANOL
PENCUCIAN PEMURNIAN
KARAKTERISASI
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
Gambar 3.1. Diagram Alir Pengujian
3.4. Preparasi Katalis dengan Etanol
Prosedur kerja
a. Minyak kelapa ditimbang dengan neraca analisis sesuai volume yang telah
ditetapkan, dan catat beratnya. b.
Ditimbang KOH masing-masing 0,375 K
1
; 0,5 K
2
; 0,625 K
3
dari berat minyak kelapa.
c. Masing-masing KOH tersebut di atas dilarutkan dengan etanol dengan
perbandingan 6 : 1 minyak kelapa dengan etanol.
3.4.1. Pemanasan
Prosedur kerja
a. Dimasukkan sampel minyak kelapa ke dalam
beaker glass 500 ml sesuai volume yang telah ditetapkan.
b. Water bath diletakkan di atas alat magnetik stirer dan dihidupkan untuk
memanaskan minyak kelapa. c.
Beaker glass yang sudah berisiminyak kelapa dipanaskan dalam water bath untuk temperatur masing-masing temperatur 30
C T
1
, 50 C T
2
, dan 70 C T
3
. Dihidupkan alat magnetik stirer, kemudian dilakukan pemusingan terhadap
minyak kelapa dengan magnetik stirer dengan mengatur kecepatan putaran sesuai dengan yang telah ditetapkan. Kecepatan pengadukan 800 rpm.
d. Setelah temperatur yang diinginkan tercapai, maka ditambahkan campuran etanol
dan katalis KOH sesuai konsentrasi dan temperatur yang diinginkan. Pemanasan
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
ini dilakukan untuk T
1
K
1,
T
1
K
2,
T
1
K
3,
T
2
K
1,
T
2
K
2,
T
2
K
3,
T
3
K
1,
T
3
K
2,
dan T
3
K
3
dengan lama pemanasan sekitar 2 jam. e.
Setelah itu, campuran dimasukkan ke dalam corong pisah dan dibiarkan 24 jam hingga terbentuk lapisan yang memisahkan antara biodisel lapisan atas dengan
gliserol lapisan bawah. f.
Kemudian larutan dipisahkan, dengan membuka katup corong pisah sehingga lapisan bawah gliserol dikeluarkan.
Gambar 3.2. Biodisel dan Gliserol Dimasukkan ke dalam Corong Pisah 3.4.2.
Pencucian Prosedur kerja
a. Dipanaskan aquades hingga temperatur 60
C dengan perbandingan volume
1 3
air dan
2 3
biodisel. b.
Kemudian dimasukkan biodisel ke corong pisah. Selanjutnya dimasukkan juga aquades yang sudah dipanaskan tersebut ke dalam corong pisah.
c. Corong pisah dikocok hingga homogen pada corong pisah dan dibiarkan kira-kira
½ hingga 2 jam agar campuran terpisah.
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
d. Air pencuci yang terletak pada lapisan bawah dibuang.
e. Setelah itu, biodisel diukur volumenya dengan gelas ukur.
Gambar 3.3. Biodisel Terpisah Lapisannya dengan Air Pencuci di dalam Corong Pisah
3.4.3. Penyaringan
Prosedur kerja
a. Peralatan penyaring vakum dipasang, lalu dihubungkan dengan arus listrik.
b. Dituangkan biodisel yang hendak disaring ke dalam corong penyaring yang telah
dipasangkan dengan kertas saring wattman.
c. Kemudian alat penyaring dihidupkan untuk menyaring biodisel.
d. Setelah penyaringan biodisel yang disaring diambil untuk selanjutnya dimasukkan
ke dalam gelas ukur untuk mengukur volumenya.
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
Gambar 3.4. Penyaringan Biodisel
3.4.4.
Pemurnian Prosedur kerja
a. Biodisel dimasukkan ke dalam
beaker glass, lalu dimasukkan ke oven dan tutup oven.
b. Oven dihidupkan dengan temperatur pemanasan 110
C selama 1 jam. c.
Diukur volume biodisel dengan gelas ukur setelah pemurnian.
Gambar 3.5. Pemurnian Biodisel pada Temperatur 110 C dalam Oven
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
3.5. Pengujian Viskositas
Tujuan pengujian viskositas adalah untuk mengukur lamanya waktu aliran minyak untuk melewati batas yang telah dikalibrasi pada alat viskositas kinetik pada
suhu 40 C.
Alat dan bahan yang dibutuhkan: a.
Satu set Viscometer Redwood
b. Stopwatch
c. Biodiesel
Prosedur kerja
1. Disiapkan aliran arus pemanas ke alat yang digunakan.
2. Dimasukkan media pemanas ke dalam wadah bagian luar
Viskometer Redwood dan memasang termometer.
3. Katup aliran keluar sampel di wadah bagian dalam ditutup kemudian dimasukkan
sampel sampai tanda batas. 4.
Menyambungkan kabel arus listrik pemanas ke sumber arus, kemudian melakukan pemanasan sampai temperatur yang ditetapkan 40
C. 5.
Setelah tepat pada temperatur yang ditetapkan 40 C, pemanasan dihentikan dan dibuka penutup aliran keluar bagian dalam, kemudian menampungnya ke dalam
Flash Glass sampai tanda batas sambil menghidupkan stopwatch. 6.
Setelah sampai pada tanda batas stopwatch dihentikan, dicatat temperatur dan
lamanya proses. 7.
Dihitung viskositas biodisel dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
96 ,
1 1
40 x
t C
pada Viskositas
ρ
=
atau
96 ,
1 1
cSt atau
cP 40
x t
C pada
Viskositas
ρ
=
Gambar 3.6. Viskometer Redwood
3.6. Pengujian Densitas