yang diperoleh dari perlakuan tidak memenuhi untuk standart mutu solar. Tabel perbandingan Densitas Biodiesel hasil penelitian ini dengan Densitas Standar
Biodiesel Indonesia, Biodiesel Produksi PPKS Medan, serta Densitas Solar dapat diperlihatkan pada Lampiran 2.
4.2.3. Pembahasan Hasil Pengujian Flash Point
Flash Point yang diperoleh dari hasil penelitian ini sebesar 174 C masih
berada dalam rentang Flash Point Standart Biodiesel Indonesia min. 100
C dan melampaui batas
Flash Point bahan bakar solar maks. 150 C.
Jika dibandingkan dengan nilai Flash Point bahan bakar Biodiesel Produksi
PPKS Medan masih mendekati, yaitu 172 C menunjukkan bahwa hasil yang
diperoleh ini masih layak untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin-mesin diesel.
Flash Point tidak memiliki efek pada unjuk kerja motor diesel. Titik nyala Flash Point lebih diperlukan untuk pertimbangan keamanan dalam penyimpanan
dari bahan bakar tersebut. Semakin tinggi angka setananya, maka semakin rendah titik penyalaannya
Flash Point. Tabel perbandingan
Flash Point hasil penelitian ini dengan Flash Point Standart Biodiesel serta bahan bakar solar dapat diperhatikan pada Lampiran 3.
4.2.4. Pembahasan Hasil Pengujian Kadar Air
Dari hasil pengujian diperoleh rentang kadar air dari 0,0200 – 0,0462. Kadar air terendah diperoleh untuk perlakuan T
3
K
3
sedangkan kadar air tertinggi diperoleh untuk perlakuan T
1
K
1
. Dari data hasil pengujian ini diperoleh bahwa
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
persentase kandungan kadar air akan mengalami penurunan yang signifikan jika suhu reaksi dinaikkan.
Jika dibandingkan dengan Standart Biodiesel Indonesia Kadar Air maks. 0,05, Biodiesel Produksi PPKS Medan 0,05, serta Kadar Air Solar maks.
0,05, hasil penelitian ini masih berada dalam batas standart dan untuk beberapa perlakuan hasil pengujian ini jauh lebih baik. Rendahnya kadar air diharapkan akan
menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna pada motor diesel. Tabel perbandingan kadar air hasil pengujian ini dengan kadar air Biodiesel
Produksi PPKS Medan, Standart Biodiesel Indonesia, dan Standart Mutu Solar dapat diperlihatkan pada Lampiran 4.
4.2.5. Hasil Produksi Biodiesel
Persentase volume produksi biodiesel minyak kelapa menjadi Biodiesel dari setiap perlakuan pada pengujian ini berada pada rentang 30,5 - 77,5 dari volume
sampel. Persentase tertinggi terjadi pada perlakuan T
3
K
3
dan hasil terendah pada perlakuan T
1
K
2
. Untuk suhu reaksi 30 C persentase rata-rata produksi sebesar
45,0833, untuk suhu 50 C sebesar 52,6667, untuk suhu 70
C sebesar 58,6667 untuk setiap variasi konsentrasi katalis.
Grafik persentase Produksi Biodiesel untuk setiap perlakuan digambarkan sebagai berikut:
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
70, 60.750
50, 56.500
30, 50.000
0.000 10.000
20.000 30.000
40.000 50.000
60.000 70.000
10 20
30 40
50 60
70 80
90
S uhu R ea ksi T
C P
ro d
u k
s i
Gambar 4.4. a Grafik Persentase Produksi Biodiesel terhadap Perubahan Suhu untuk K
1
70, 37.75
50, 40.00
30, 30.50
0.000 5.000
10.000 15.000
20.000 25.000
30.000 35.000
40.000 45.000
10 20
30 40
50 60
70 80
90
S uhu R ea ksi T
C P
ro d
u k
s i
Gambar 4.4. b Grafik Persentase Produksi Biodiesel terhadap Perubahan Suhu untuk K
2
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
70, 77.75
50, 61.50
30, 54.75
0.000 10.000
20.000 30.000
40.000 50.000
60.000 70.000
80.000 90.000
10 20
30 40
50 60
70 80
90
S uhu R ea ksi T
C P
ro d
u k
s i
Gambar 4.4. c Grafik Persentase Produksi Biodiesel terhadap Perubahan Suhu untuk K
3
Dengan menginterpretasikan ketiga grafik hasil Produksi Biodiesel tersebut dapat disimpulkan bahwa Hasil Produksi akan menurun dengan kenaikan suhu reaksi.
Artinya hasil produksi berbanding terbalik dengan suhu reaksi untuk setiap konsentrasi katalis yang tetap.
Penurunan hasil produksi ini terjadi akibat laju reaksi yang semakin cepat seiring dengan kenaikan suhu tanpa diimbangi dengan kecepatan pengadukan.
Pengadukan yang kurang sempurna akan mengakibatkan ketidaksempurnaan pembentukan ester, sehingga hasil produksi Biodiesel berkurang. Kesalahan pada
pengadukan juga dapat menyebabkan terjadinya penyabunan emulsi dan
pembentukan ester akan gagal. Tabel persentase hasil produksi dapat diperlihatkan pada Lampiran 5.
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan biodiesel minyak kelapa yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:
1. Proses transesterifikasi merupakan proses utama pembuatan biodiesel karena
disini merupakan kunci terbentuknya etil ester yang disebut sebagai biodiesel. Pada tahapan proses harus ditentukan pereaksi dan katalis yang akan ditentukan.
2. Minyak nabati merupakan campuran trigliserida dengan asam lemak bebas
ALB, komposisi minyak nabati tergantung pada tanaman penghasil minyak tersebut. Kandungan asam lemak bebas akan mempengaruhi proses produksi
biodiesel dan bahan bakar yang dihasilkan. 3.
Viskositas mempunyai hubungan yang linier dengan kenaikan temperatur reaksi dan konsentrasi katalis. Nilai terbaik untuk viskositas diperoleh pada temperatur
30 C-50
C dengan konsentrasi katalis 0,375 – 0,500. Viskositas yang diperoleh dengan perlakuan ini jauh lebih baik dari solar.
4. Flash point diesel minyak kelapa tidak dipengaruhi oleh perubahan temperatur
reaksi maupun konsentrasi katalis. Flash point biodiesel yang diproses dengan
perlakuan ini memenuhi standart mutu biodesel Indonesia. 5.
Densitas biodesel minyak kelapa tidak mengalami perubahan yang signifikan terhadap kenaikan temperatur reaksi maupun perubahan konsentrasi katalis.
Hisar Tambun : Analisis Pengaruh Temperatur Reaksi Dan Konsentrasi Katalis Koh Dalam Media Etanol Terhadap Perubahan Karakteristik Fisika Biodiesel Minyak Kelapa, 2009
USU Repository ©2008