Produktivitas Tenaga Kerja Landasan Teori .1 Teori Usahatani

23 menggunakan tenaga kerja dalam keluarga maka semakin sedikit biaya yang dikeluarkan untuk mengupah tenaga kerja luar keluarga. Namun demikian, tidak semua hal berlaku seperti ini. Ada pekerjaan atau kegiatan tertentu mengejar waktu sehubungan dengan iklim maka harus meminta bantuan tenaga kerja luar yang berarti harus mengeluarkan biaya Suratiyah, 2009.

2.2.3 Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu atau � ��� dimana Y = produksi Kg dan Xtk = input tenaga kerja HKP. Untuk meningkatkan produktivitas petani, meningkatkan pendapatan atau kesejahteraannya dapat ditempuh dengan upaya meningkatkan hasil persatuan luas, persatuan waktu serta mendistribusikan tenaga kerja secara optimal. Produktivitas adalah perbandingan antara apa yang dihasilkan output dengan apa yang dimasukkan input. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi akan menunjukkan penekanan faktor produksi yang efisien bagi usahatani, karena tingkat produksi yang tinggi akan dicapai tenaga kerja tersebut Ravianto, 1985. Secara teoritis dan praktis faktor-faktor yang menentukan produktivitas tenaga kerja antara lain pendidikan, pengalaman, keterampilan, keahlian, umur dan etnis tenaga kerja, etos kerja, tingkat kecukupan, tingkat kesehatan, peralatanmekanisasi pertanian, metode kerja, daya dukung lahan misalnya skala usahaluas lahan, topografi, kesesuaian lahan, potensi tanaman, umur tanaman, penggunaan sarana 24 produksi misalnya pupuk. Adapun variabel yang tergolong praktis yang terukur dan mudah dikerjakan adalah daya dukung lahan skala usahaluas lahan, umur tanaman, penggunaan sarana produksipupuk, curahan tenaga kerja, pengalaman bertani, dan penggunaan sarana produksi. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dalam usahatani : a. Luas Lahan Menurut Theory of Scale, semakin besar skala usaha pertanian maka akan semakin efisien usahatani tersebut. Pengukuran skala usahatani salah satunya adalah penguasaan lahan pertanian sebagai salah satu faktor produksi. Sehingga dalam teori ini, semakin sempit lahan usaha maka akan semakin kurang efisien usahatani tersebut Daniel, 2002. Luas pemilikan atau penguasaan lahan yang ditanami sangat berhubungan dengan efisiensi usahatani dan juga usaha pertanian, penggunaan input seperti pupuk, obat- obatan, bibit akan semakin efisien bila luas lahan yang dikuasai dan ditanami semakin besar, disamping itu penggunaan tenaga kerja juga lebih efisien karena sudah ada takaran dan perhitungan menurut teknologi yang dipakai, namun sering juga ketidakefisienan dalam penggunaan teknologi karena kurangnya manajemen yang terarah Soekartawi, 1993. b. Total Curahan Tenaga Kerja Setiap usaha pertanian yang dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Oleh karena itu, dalam analisa penggunaan ketenagakerjaan di bidang pertanian, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja. Curahan 25 tenaga kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai Soekartawi, 1989. c. Pengalaman Berusahatani Adanya tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja diharapkan memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahliannya. Semakin lama seseorang dalam pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya maka diharapkan akan mampu meningkatkan produktivitasnya. Maka dapat dikatakan bahwa pengalaman kerja memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja Adhadika, 2013. d. Sarana Produksi Pupuk Faktor ketersediaan dan harga faktor produksi benar-benar tidak dapat dikuasai oleh petani sebagai individu berapapun dana tersedia. Namun, jika faktor produksi berupa pupuk tidak tersedia atau langka di pasaran maka petani akan mengurangi penggunaan faktor produksi. Demikian pula jika harga pupuk sangat tinggi bahkan tidak terjangkau. Semuanya itu pasti berpengaruh pada biaya, produktivitas, dan pendapatan dari usahatani Suratiyah, 2009.

2.3 Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Dila Zoriska 2002 tentang Analisis Curahan Tenaga Kerja Usahatani Karet di Desa Sukarame, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu menyimpulkan bahwa ada perbedaan curahan tenaga kerja pada lahan sempit dan lahan luas pada usahatani karet. Hasil penelitian Rini Astuti Nasution 2004 tentang Analisis Curahan Tenaga Kerja Pada Tanaman Kelapa Sawit RakyatBelum Menghasilkan TBM dan Tanaman