Tabel diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 1.836 dengan tingkat signifikansi 0.172 secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen PBV. Hal ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi dalam tabel yang menunjukkan angka 0.172 0.05.
4.4.3 Koefisien Determinasi
�
�
Koefisien determinasi pada intinya digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
antara nol dan satu. Nilai �
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Menurut
Ghozali 2006:83, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabe lndependen.
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi
�
�
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.284
a
.080 .037
.86694 a. Predictors: Constant, ln_der, ln_csr
Tampilan output SPSS menampilkan nilai Rsquare 80 yang berarti variabilitas PBV yang dapat dijelaskan oleh variabel ln_der dan ln_csr sebesar 80 dan sisanya
20 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan pada model ini.
4. 5 Pembahasan Hasil Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian dengan menggunakan data perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai dari Tahun 2008 sampai Tahun 2010 menunjukkan bahwa secara
parsial, variabel CSR berpengaruh negatif terhadap PBV Hasil output SPSS ini menunjukkan sedikit banyaknya item CSR yang diungkapkan oleh perusahaan untuk kegiatan
CSR nya tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Nurlela dan Islahuddin 2008 yang menyatakan bahwa variabel CSR tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Tetapi penelitian in itidak sejalan dengan penelitian Kusumadilaga 2010 yang menghasilkan penelitian CSR berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.Penelitian ini mendukung teori yang menyatakan semakin baik perusahaan melaksanakan kegiatan CSR maka nilai perusahaan juga akan semakin baik.
DER juga tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap PBV. Hal ini tidak sejalan dengan teori pendekatan tradisional yang terdapat pada tinjauan pustaka.Teori ini
menyatakan bahwa perusahaan melakukan kebijakan struktu rmodal yang berubah-ubah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hasil kesimpulan dari penelitian ini menyatakan
bahwa kebijakan struktur modal berpengaruh terhada nilai perusahaan. Hasil pengujian variabel secara simultan uji F menunjukkan bahwa variabel CSR
dan variable DER secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PBV. Sehingga variable ini tidak mampu mempengaruhi nilai PBV.
Penelitian Uniasih dan Wirakusuma 2007 menggunakan CSR sebagai variabel pemoderasi untuk melihat hubungan antara ROA dan Nilai perusahaan menghasilkan bahwa
CSR merupakan variabel pemoderasi.Konsisten dengan itupenelitian Nurlela dan Islahuddin 2008 yang menggunakan persentase kepemilikan manajemen sebagai variabel pemoderasi
untuk melihat hubungan CSR dengan nilai perusahaan, menunjukkan bahwa persentase kepemilikan manajemen sebagai variabel pemoderasi. Sehingga penelitian in iinkonsisten
Universitas Sumatera Utara
dan tidak sejalan dengan penelitian Yuniasih dan Wirakusuma2007 dengan Nurlela dan Islahudddin 2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan