Pembatasan Masalah Tujuan Penulisan Metode Penelitian Pengertian Pariwisata dan Wisatawan .1 Pengertian Pariwisata

udara baik dalam penjualan tiket, tempat duduk dalam pesawat udara dan mengenai bagasinya.Malaysia Airlines berusaha memberikan pelayanan sebaik-baiknya, walaupun masih mengalami kendala seperti sistem computer mati atau lambat. Dengan demikian pihak Malaysia Airlines berusaha meminimalkan masalah dengan cara manual, apabila terjadi hal tersebut dan berusaha memberikan pelayan terbaik kepada penumpang, khususnya penanganan bagasi yang hilang dan rusak. Mengingat akan hal ini maka penulis tertarik untuk menulis kertas karya dengan judul “PROSEDUR LOST AND FOUND PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN MALAYSIA AIRLINES DI KUALA NAMU INTERNATIONAL AIRPORT”.

1.2 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan kertas karya ini penulis merasa perlu membuat batasan masalah agar penjabaran masalah dapat lebih terarah dan tepat pada sasaran yang ditujukan. Penulis membatasi masalah yang akan dibahas, meliputi tentang Prosedur Lost And Found Pada Perusahaan Penerbangan Malaysia Airlines Di Kuala Namu International Airport. Dengan harapan semoga nantinya kertas karya ini dapat menjadi panduan baik oleh pengguna jasa angkutan udara dan pihak lainnya mengenai prosedurnya.

1.3 Tujuan Penulisan

Dari alasan pemilihan judul dan perumusan masalah tersebut maka kertas karya ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu kelengkapan akademis untuk meraih gelar Ahli Madya Pariwisata Program Diploma III Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. 2. Untuk mengetahui penanganan terhadap bagasi penerbangan internasional menggunakan maskapai Malaysia Airlines. 3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Prosedur Lost And Found Pada Perusahaan Penerbangan Malaysia Airlines Di Kuala Namu International Airport. 4. Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang penulis peroleh selama perkuliahan dan kenyataan yang dihadapi ketika melakukan praktek kerja di Malaysia Airlines.

1.4 Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan 2 metode penelitian, yaitu: 1. Riset Pustaka Library Research Penulis melakukan pengumpulan data, yang diperoleh dari pustaka berupa buku-buku, artikel, dan internet yang berhubungan dengan judul pembahasan yang dipilih. 2. Riset Lapangan Field Research Penulis juga melakukan riset langsung ke lapangan serta melakukan wawancara langsung dengan pihak yang terkait tentang masalah yang diperlukan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika kertas karya ini secara singkat dan jelas diuraikan dalam beberapa bab dan masing-masing bab yang terdiri dari lima bab yang saling berhubungan. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab yang memuat tentang alasan pemilihan judul, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

Mencakup uraian tentang pengertian pariwisata dan wisatawan, prasarana dan sarana kepariwisataan, motif perjalanan pariwisata, jenis dan macam pariwisata dan transportasi pariwisata.

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG MALAYSIA AIRLINES

Berisikan tentang singkat Malaysia Airlines di Bandara Kuala Namu International Airport, Struktur Organisasi dan Ruang Lingkup kerja di Bandara Kualanamu International Airport.

BAB IV : PROSEDUR LOST AND FOUND PADA PERUSAHAAN

PENERBANGAN MALAYSIA AIRLINES DI KUALA NAMU INTERNATIONAL AIRPORT. Memuat tentang pengertian lost and found, penjelasan jenis-jenis bagasi, hal yang perlu dipersiapkan petugas lost and found, masalah yang sering dihadapi petugas lost and found, penanganan terhadap bagasi yang hilang dan rusak.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi rangkuman dari keseluruhan isi kertas karya ini yang berupa kesimpulan dan saran. 7 BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN 2.1 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan 2.1.1 Pengertian Pariwisata Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha.Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa sanskerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata”.Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, atau berkeliling. Sedangkan wisata berarti berpergian. Secara garis besar, maka kita dapat mengartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ketempat lain. Sesuai dengan perkembangan maka para ahli juga memberikan batasan atau defenisi pariwisata tersebut. Banyak para ahli pariwisata memberikan pengertian ilmu pariwisata dan defenisi pariwisata yg berbeda beda, tetapi dari kesemuanya dari defenisi itu hamper mempunyai tujuan yang sama. Berikut ini beberapa pendapat para ahi tentang defenisi pariwisata: 1. Menurut Kuntowijoyo, Wardiyanta, 2006 : 49 Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial, yaitu sebuah aktiitas manusia. Dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola, sampai dipasarkan pada pembeli yakni wisatawan. 2. Kepariwisataan adalah segala usaha, kegiatan dan macam lalu lintas wisata antar negara, atau dengan kata lain yang dilakukan dan diselenggarakan oleh wisatawan-wisatawan di luar negara asalnya. Darmadji, 2001 : 73 3. Menurut E.Guyer Frueler, Yoeti, 1996 : 5 pariwisata dalam arti modern merupakan fenomena dari jaman sekarang yang berdasarkan atas kebutuhan, kesehatan, dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan bahkan cinta terhadap keindahan alam, dan pada khususnya disebabkan oleh berkembangnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat sebagai hasil perkembangan, perniagaan, industri, serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan. 4. Menurut Hunzieker dan K. Krapf Yoeti, 1996 : 5 dari Swiss, pengertian ilmu pariwisata itu adalah: suatu ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan dari pada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktiitas yang bersifat sementara. 5. Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari banyak pendekatan dalam undang-undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa: • Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. • Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. • Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. • Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daearah dan pengusaha. • Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggara pariwisata. • Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata. • Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Ismayanti, 2010 : 3.

2.1.2 Pengertian Wisatawan

Jika ditinjau dari arti kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata” maka sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa Inggris. Kata itu berasal dari bahasa Sanskerta “wisata” yang berarti “perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel” karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaan jabatannya dan kedudukan seseorang. Menurut Swarbrooke dan Horner Ismayanti, 2010 : 3 mengidentifikasi empat jenis wisatawan yaitu: a. Wisatawan Massal kelompok atau Organized Mass Tourist b. Wisatawan Massal Individu atau Individual Mass Tourist c. Penjelajah atau Explorer d. Petualang atau Drifter Wisatawan merupakan unsur utama dalam pariwisata.Terlaksananya kegiatanpariwisata tergantung pada adanya interaksi antara wisatawan dan objek wisata, yang didukung dengan berbagai sarana prasarana pariwisata. Sebuah objek wisata akan dikatakan menarik jika banyak dikunjungi wisatawan. Kuntowijoyo, 2006 : 55 Wisatawan adalah aktor dalam kegiatan wisata.Berwisata menjadi sebuah pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa didalam kehidupan. Ismayanti, 2010 : 2 Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan disebutkan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Sedangkan Sihite, 2000 : 49 pengertian wisatawan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Wisatawan Nusantara adalah wisatawan dalam negeri atau wisatawan domestik. 2. Wisatawan Mancanegara adalah warga negara suatu negara yang mengadakan perjalanan wisata keluar lingkungan dari negaranya memasuki negara lain. Menurut WTO definisi wisatawan adalah sebagai berikut: • Pengunjung adalah setiap orang yang berkunjung kesuatu negara lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh negara yang dikunjunginya. • Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal disuatu negara tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut ini. a. Memanfaatkan waktu luang untuk untuk rekreasi, liburan kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olahraga. b. Bisnis atau mengunjungi keluarga. • Darmawisata atau excursionist, adalah pengunjung sementara yang menetap kurang dari 24 jam dinegara yang dikunjunginya termasuk orang yang berkeliling dengan kapal pesiar, namun tidak termasuk pesiar yang memasuki negara secara legal, contohnya orang yang hanya tinggal diruang transit pelabuhan udara. Di Indonesia, pengertian wisatawan tercantum dalam Instruksi Presiden RI No. 9 Tahun 1969, yaitu setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjugan itu. Definisi ini telah mencakup wisatawan dalam dan luar negeri namun tidak memberikan batas waktu kunjungannya. Untuk tujuan praktisnya, Departemen Pariwisata menggunakan definisi wisatawan sebagai berikut: Wisatawan bisa saja adalah setiap orang yang melakukan perjalanan dan menetap untuk sementara di tempat lain selain tempat tinggalnya, untuk salah satu atau beberapa alasan, selain mencari pekerjaan. Happy Marpaung, 2002 : 36 2.2 Prasarana dan Sarana Kepariwisataan 2.2.1 Prasarana Kepariwisataan