Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan Internasional PT. Malaysia Airlines

(1)

PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN

PENERBANGAN INTERNASIONAL

PT. MALAYSIA AIRLINES

KERTAS KARYA

OLEH :

SITI KHOLILAH SIREGAR

092204012

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2012


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN INTERNASIONAL

PT. MALAYSIA AIRLINES

OLEH

SITI KHOLILAH SIREGAR 092204012

Dosen Pembimbing,

Solahuddin Nasution, SE, M.SP

Dosen Pembaca,

NIP. 19640821 199802 2 001 Arwina Sufika, SE., M.Si


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN INTERNASIONAL

PT. MALAYSIA AIRLINES Oleh : Siti Kholilah Siregar

NIM : 092204012

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A.

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

NIP. 19640821 199802 2 001 Arwina Sufika, S.E., M.Si.


(4)

ABSTRAKSI

Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Transportasi udara merupakan moda transportasi yang paling inovatif dibandingkan dengan moda transportasi lain. Jenis transportasi ini membuat waktu tempuh menjadi singkat dan permintaan perjalanan dengan menggunakan transportasi melonjak secara tajam. PT. Malaysia Airlinesadal melayani berbagai rute domestik dan internasional dari pusat operasinya di Malayasia Airlines ini adalah cabang yang berada di Indonesia yaitu di Bandara Polonia Medan. Yang lebih di kenal dengan MAS ( Malaysia Airlines ).PT. Malaysia Airlines salah satu perusahaan penerbangan komersial yang bergerak dibidang usaha transportasi udara berupaya untuk meningkatkan jumlah penumpang dengan meningkatkan mutu pelayanan check in kepada penumpang baik dalam negeri maupun penerbangan internasional, sehingga masyarakat tertarik menggunakan jasa transportasi milik PT Malaysia Airlines.


(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Salawat beriring salam juga penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW karena beliaulah yang membawa peradaban umat manusia menjadi lebih baik.

Kertas karya ini merupakan tugas akhir untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Diploma III Pariwisata Bidang Keahlian Usaha Wisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah : “ Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan Internasional PT. Malaysia Airlines”.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini belum sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan, pengetahuan, dan sumber bacaan yang diperoleh, untuk itu dengan hati yang terbuka penulis bersedia menerima saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari pembaca guna menyempurnakan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan karya ini, penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, semangat dan motivasi yang penulis terima dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan rasa haru dan bangga penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.


(6)

2. Ibu Arwina Sufika, S.E, M.Si., selaku Ketua Program Studi dan dosen pembaca penulis pada Program Studi D- III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Solahuddin Nasution, SE, MSP. Selaku Koordinator Praktek Bidang Keahlian Usaha Wisata dan dosen pembimbing penulis, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk mengoreksi kertas karya ini.

4. Papa yang tersayang Syahruddin Siregar yang selalu penulis banggakan yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, dan selalumeluangkan waktu untuk canda dan tawa di hari – hari penulis.

5. Mama tercinta dan tersayang Hafsah Nasution yang telah melahirkan dan membesarkan penulis. Dan selalu ada dalam suka dan duka, dan selalu memberikan nasihat, doa, dan semangat kepada penulis

6. Adik tersyang Atikah siregar yang selalu menyemangati penulis

7. Buat kak dewi, bang hendra, uwak bos, uwak aji, yang selalu jadi tempat untuk bertukar fikiran dan selalu menyemangati penulis

8. Buat Pak Rahmat, Pak Lompo, Pak Regar, Bu Nisa, yang berada di Mutiara Holiday yang telah banyak memberikan pengalaman dan ilmu yang bermanfaat.

9. Buat Pak Rahmat, Pak Sah, Bu Sony, Kak Sari, Bang Hendra, Bang Udin , Bang Joko yang berada di kantor Malaysia Airlines di Bandara Polonia Medan. Yang banyak membantu dan memberikan informasi dalam pembuatan kertas karya ini.


(7)

10. Sahabat – sahabat terhebat Wiendy, Ica, Nicky, Andrew, Arihta, Eessa dan Lab USU M-team terima kasih atas perhatian dan pengertian kalian.

11. Buat Rahmi, Indah, Tiwi, Vivie, Nabil, Oliph, Kiki, Ocha, Teguh, Restu, Norman, Ian dan seluruh anak – anak Usaha Wisata’09 yang selalu penulis kenang dalam kebersamaan kita baik dimasa perkuliahan, dan pada saat berorganisasi di IMAPA, maupun saat menikmati perjalanan.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini. Semoga kertas karya ini bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membacanya. Dan kepada Engkau ya Allah segala kesempurnaan dan kami memohon atas segala keridhoan-Mu ya Allah.

Alhamdulillahirobbil alamin...

Medan, Desember 2012 Penulis,

092204012


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... .... ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

Alasan Pemiihan Judul ... 1

Rumusan Masalah ... 4

Tujuan Penulisan ... 4

Metode Penelitian... 5

Sistematika Penulisan ... 5

BAB II : URAIAN TEORITIS ... 7

2.1 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan ... 7

2.1.1 Pengertian Pariwisata ... 7

2.1.2 Pengertian Wisatawan ... 9

2.2 Pengertian Industri Pariwisata... 11

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan ... 14

2.3.1 Sarana kepariwisataan ... 14

2.3.2 Prasarana Kepariwisataan ... 16


(9)

2.5 Motif Perjalanan Wisata ... 18

2.6 Transportasi Pariwisata ... 20

2.7 Pengertian Bandar Udara ... 25

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG PT. MALAYSIA AIRLINES . 26 3.1 Sejarah Singkat PT. Malaysia Airlines ... 26

3.1.1 Konsep Jasa Pada PT Malaysia Airlines ... 29

3.1.2 Visi dan Misi Malaysia Airlines ... 31

3.1.3 Jenis Armada yang Digunakan PT Malaysia Airlines .. 31

3.2 Struktur Organisasi PT Malaysia Airlines di Bandara Polonia Medan ... 40

3.3 Gambar Bagan Organisasi PT Malaysia Airlines di Bandara Polonia Medan ... 45

3.4 Ruang Lingkup Kerja Penerbangan di Polonia Medan ... 46

3.4.1 Cargo ... 46

3.4. 2 Catering ... 47

3.4.3 Operasi Lapangan... 47

3.5 Jenis Produk Yang dipasarkan Oleh Malaysia Airlines ... 48

3.5.1 First Class ... 51

3.5.2 Business Class ... 51

3.5.3 Economy Class ... 52


(10)

BAB IV : Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan

Internasional PT. Malaysia Airlines ... 54

4.1 Hal – hal yang perlu di persiapkan petugas check in counter 54 4.2 Fasilitas Check In di PT Malaysia airlines ... 56

4.2.1 One Shot Through Check In (OSTCI) ... 56

4.2.2 Inter Airline Through Check In (IATCI) ... 57

4.2.3 Return Flight Check In (RFCI) ... 57

4.2.4 Telephone Check In (TPCI ) ... 58

4.2.5 Advance Check In ... 59

4.2.6 No Baggage Check In ... 59

4.2.7 KL City Air Terminal Check In ... 59

4.2.8 Longue Check In ... 60

4.2.9 Fast Check In ... 61

4.2.10 Web Check In ... 61

4.2.11 Mobile Check In ... 62

4.3 Pelayanan Check In ... 65

4.3.1 Pelaksanaan Check In Penumpang ... 66

4.3.2 Pelaksanaan Check In Bagasi ... 72

4.4 Proses Pelaksanaan check In ... 80

4.4.1 Proses Pelaksanaan Check In Penumpang ... 81

4.4.2 Pelaksanaan Check In Bagasi ... 83

4.5 Prosedur Check In dan Boarding ... 85


(11)

4.5.2 Penangannan Penumpang Seat Check In ... 85

4.5.3 Prosedur Boarding Pass ... 86

4.6 Proses Embarkation dan Disembarkation ... 87

4.6.1 Proses Embarkation ... 87

4.6.2 Proses Disembarkation ... 88

4.7 Masalah Yang dihadapi Saat Check In ... 90

4.8 Keterlambatan Pesawat (Delay) ... 92

4.9 Hubungan kerja Penanganan penumpang dengan dapartemen lain 95 BAB V : PENUTUP ... 97

5.1 Kesimpulan ... 97


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo Malaysia Airlines ... 27

Gambar 3.2 Airbus A 330 – 200... 31

Gambar 3.3 Airbus A 330 – 300... 32

Gambar 3.4 Airbus A 330 – 300 ( New )... 33

Gambar 3.5 Airbus A 380... 35

Gambar 3.6 Boeing 737 – 400... 36

Gambar 3.7 Boeing 737 – 800... 37

Gambar 3.8 Boeing 747 – 400 P... 38

Gambar 3.9 Boeing 777 – 200...39

Gambar 3.10.Bagan Organisasi PT Malaysia Airlines di Bandara Polonia Medan... 45


(13)

ABSTRAKSI

Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Transportasi udara merupakan moda transportasi yang paling inovatif dibandingkan dengan moda transportasi lain. Jenis transportasi ini membuat waktu tempuh menjadi singkat dan permintaan perjalanan dengan menggunakan transportasi melonjak secara tajam. PT. Malaysia Airlinesadal melayani berbagai rute domestik dan internasional dari pusat operasinya di Malayasia Airlines ini adalah cabang yang berada di Indonesia yaitu di Bandara Polonia Medan. Yang lebih di kenal dengan MAS ( Malaysia Airlines ).PT. Malaysia Airlines salah satu perusahaan penerbangan komersial yang bergerak dibidang usaha transportasi udara berupaya untuk meningkatkan jumlah penumpang dengan meningkatkan mutu pelayanan check in kepada penumpang baik dalam negeri maupun penerbangan internasional, sehingga masyarakat tertarik menggunakan jasa transportasi milik PT Malaysia Airlines.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul.

Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia,dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara. Negara – negara dan teritori seperti Thailand, Singapore, Filipina, Fiji, Maladewa, Hawaii, Tonga, Galapagos, Barbados, Kepulauan Karibia, dan sebagainya sangat tergantung pada devisa yang didapatkan dari kedatangan wisatawan. Kepariwisataan Indonesia sangatlah penting memperhatikan kondisi pengangkutannya, misalnya : angkutan darat, laut, udara. Sebab transportasi sangat berperan dalam mendukung industri pariwisata. Pariwisata lancar akan memudahkan peran wisatawan untuk mengadakan perjalanan.

Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan tercermin pada kebutuhan mobilitas seluruh sektor dan wilayah dan merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara..Pentingnya transportasi terlihat semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang dari daerah tertentu ke seluruh pelosok Tanah air bahkan dari tempat tertentu sampai ke luar negeri .


(15)

Selain itu ada pula gejala baru, perjalanan wisata sekarang ini tidak lagi seluruhnya bergantung atas pendapatan, tetapi lebih banyak di sebabkan karena perubahan style of life yang semakin menuju ke self actualization yang berjalan sejajar dengan kemajuan tekhnologi informasi, selain tekhnologi transportasi udara untuk perjalanan jarak jauh ( long haul travel ) dengan biaya yang cendrung lebih murah.

Transportasi udara merupakan moda transportasi yang paling inovatif dibandingkan dengan moda transportasi lain. Jenis transportasi ini membuat waktu tempuh menjadi singkat dan permintaan perjalanan dengan menggunakan transportasi ini melonjak secara tajam. Perusahaan penerbangan PT. Malaysia Airlines adalah internasional dari pusat operasinya di Dan salah satu cabang dari perusahaan Malayasia Airlines ini adalah cabang yang berada di Indonesia yaitu di Bandara Polonia Medan. Yang lebih di kenal dengan MAS ( Malaysia Airlines).

Malayasia Airlines ini adalah salah satu cabang yang berada di Indonesia yaitu di Bandara Polonia Medan dengan tujuan penerbangan Medan ( Mes ) – Kuala Lumpur ( Kul ) dan juga menyediakan transit di Kuala Lumpur untuk ke negara – negara lainnya. Flight MAS terjadwal dengan dua kali penerbangan dalam sehari yaitu pagi MH 861 dan malam MH 865 menuju Kuala Lumpur

Kantor front office PT. Malaysia Airlines berada di Hotel Danau Toba Internasional jalan Imam Bonjol, Medan. Sedangkan untuk kantor cabang Medan lainnya Berada di Bandara Polonia Medan. Sebagai salah satu perusahaan


(16)

penerbangan internasional yang memiliki jaringan yang cukup luas di beberapa negara dan berperan penting dalam mendukung serta memperlancar arus penerbangan antara propinsi dan juga mampu untuk meningkatkan arus kunjungan kedatangan wisatawan internasional.

PT. Malaysia Airlines adal melayani berbagai rute domestik dan internasional dari pusat operasinya di cabang Medan berada di Hotel Danau Toba Internasional. jalan Imam Bonjol, no 17 Medan. Sedangkan untuk kantor cabang Medan lainnya Berada di Bandara Polonia Medan. PT. Malaysia Airlines berusaha memberikan pelayanan yang baik dengan menggunakan sistem tehnologi informasi kepada pengguna jasa transportasi udara baik dalam penjualan tiket atau tempat duduk dalam pesawat udara. Untuk meningkatkan pelayanan , pihak PT Malaysia Airlines bekerjasama dengan PT NATS dan PT GAPURA ANGKASA dalam melayani check in dan boarding pass. PT Malaysia Airlines medan berusaha keras agar memberikan pelayanan sebaik – baiknya, walaupun masih menghadapi kendala sperti : system computer down.

Dengan demikian pihak PT Malaysia Airlines Medan berusaha meminimalkan masalah ini dengan cara manual, apabila terjadi hal tersebut, dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang.

Mengingat akan hal ini maka penulis merasa tertarik untuk menulis kertas karya. dengan judul “PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN INTERNASIONAL PT. MALAYSIA AIRLINES”


(17)

1.2Pembatasan Masalah.

Dalam penulisan kertas karya ini penulis merasa perlu membuat batasan masalah agar penjabaran masalah dapat lebih terarah dan tepat pada sasaran yang diinginkan. Penulis membatasi masalah yang akan dibahas, yang meliputi tentang prosedur check in pada perusahaan penerbangan internasiaonal PT Malaysia Airlines. Dengan harapan semoga nantinya kertas karya ini dapat menjadi panduan baik pengguna jasa angkutan udara mengenai hak dan kewajiban serta prosedurnya.

1.3Tujuan Penulisan

Kertas karya ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu kelengkapan akademis untuk meraih gelar Ahli Madya Pariwisata Program Diploma III Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan prosedur chek in dan boarding pass di penerbangan internasional

3. Untuk mengetahui kelengkapan – kelengkapan dokumen apa saja yang harus di lengkapi ketika melakukan perjalanan internasional

4. Sebagai bahan perbandingan antara ilmu yang penulis peroleh selama perkuliahan dan kenyataan yang dihadapi ketika melakukan praktek kerja lapangan di PT. Malaysia Airlines.


(18)

1.4Metode Penelitian.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu :

1. Studi kepustakaan ( Library Reseach )

Penulis melakukan pengumpulan data secara teoritis , yang diperoleh dari pustaka berupa buku – buku ilmiah, majalah, dan internet yang ada hubungannya dengan pembahasan judul kertas karya ini.

2. Studi Lapangan ( Field Research )

Disamping mendapat resensi dari bahan – bahan perpustakaan, penulis juga melakukan riset langsung serta melakukan interview ( wawancara ) dengan pihak yang terkait selama praktek kerja lapangan di PT Malaysia Airlines Medan.

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika kertas karya ini secara singkat dan jelas diuraikan dalam beberapa bab dan masing – masing bab yang terdiri dari lima bab yang saling berhubungan. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN,

Merupakan bab yang memuat tentang alasan pemilihan judul , batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.


(19)

BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

Mencakup uraian tentang pengertian pariwisata, pembahasaan pariwisata, pengertian kepariwisataaan , sarana dan prasarana kepariwisataan, produk industri pariwisata , motif perjalanan wisatawan, jenis dan macam pariwisata dan transportasi pariwisata.

BAB III: TINJAUAN UMUM TENTANG PT. MALAYSIA AIRLINES MEDAN

Berisikan tentang singkat PT. Malaysia Airlines Medan, struktur organisasi dan ruang lingkup kerja di Bandara Polonia Medan.

BAB IV: PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN INTERNASIONAL PT. MALAYSIA AIRLINES MEDAN

Dalam penulisannya memuat tentang hal – hal yang perlu dipersiapkan petugas check in, pelayanan check in, proses pelaksanaan check in, keterlambatan pesawat serta hubungan kerja penanganan penumpang dengan dapartemen lain.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi rangkuman dari keseluruhan isi kertas karya ini yang berupa kesimpulan.


(20)

BAB II

URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Pariwisata dan Wisatawan 2.1.1 Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Istilah pariwisata secara etimologi berasal dari bahasa sansksekerta yang terdiri daridua suku yaitu “ pari “ dan “ wisata “. Pari berarti banyak, berkali – kali, berputar – putar atau berkeliling. Sedangkan wisata berarti bepergian. Secara garis besar, maka kita dapat mengartikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Sesuai dengan perkembangan maka para ahli juga memberikan batasan atau defenisi pariwisata tersebut. Banyak para ahli pariwisata memberikan pengertian ilmu pariwisata dan defenisi pariwisata yang berbeda – beda, tetapi dari kesemuanya dari defenisi itu hampir mempunyai tujuan yang sama. Berikut ini beberapa pendapat para ahli tentang defenisi pariwisata :

1. Menurut Kuntowijoyo , ( Wardiyanta, 2006 : 49 ) Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansial, yaitu sebuah aktivitas manusia. Dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola, sampai dipasarkan pada pembeli yakni wisatawan.


(21)

2. Kepariwisataan segala usaha , kegiatan dan macam lalu lintas wisata antar negara, atau dengan kata lain yang dilakukan dan diselenggarakan oleh wisatawan – wisatawan di luar negara asalnya. ( Darmadji, 2001 : 73 )

3. Menurut E. Guyer Frueler, ( Yoeti, 1996 : 5 ) pariwisata dalam arti modren merupakan fenomena dari jaman sekarang yang berdasarkan atas kebutuhan , kesehatan, dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan bahkan cinta terhadap keindahan alam, dan pada khususnya disebabkan oleh berkembangnya pergaulan berbagi bangsa dan kelas masyarakat sebagai hasil perkembangan , perniagaan, industri, serta penyempurnaan alat – alat pengangangkutan.

4. Menurut Hunzieker dan K. Krapf ( Yoeti, 1996 : 5 ) dari swiss, pengertian ilmu pariwisata itu adalah : suatu ilmu yang mempelajari tentang keseluruhan dari pada gejala – gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

5. Pariwisata merupakan kegiatan yang dapat dipahami dari banyak pendekatan dalam undang – undang RI nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dijelaskan bahwa

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keeunikan daya tarik wisata yang dikunjungi,dalam jangka waktu sementara.


(22)

2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.

4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah Daerah dan pengusaha.

5. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan / atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata 6. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang

melakukan kegiatan usaha pariwisata

7. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan / atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. ( Ismayanti , 2010 : 3 )

2.1.2 Pengertian Wisatawan

Jika ditinjau dari arti kata “ wisatawan ” yang berasal dari kata “wisata” maka sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa Inggris. Kata itu berasal dari bahasa sanksekerta “ wisata ” yang berarti “ perjalanan “ yang sama atau dapat disamakan dengan kata “ travel “ karena dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan


(23)

orang dengan frofesinya, keahliaannya, keadaan jabatannya dan kedudukan seseorang.

Menurut Swarbrooke dan Horner ( Ismayanti, 2010:33 ) mengidentifikasikan empat jenis wisatawan yaitu:

a. Wisatawan Massal kelompok atau Organised Mass Tourist b. Wisatawan Massal Individu atau Individual Mass Tourist c. Penjelajah atau Explorer

d. Petualang atau Drifter

Wisatawan merupakan unsur utama dalam pariwisata. Terlaksananya kegiatan pariwisata tergantung pada adanya interaksi antara wisatawan dan objek wisata, yang didukung dengan berbagai sarana prasarana pariwisata. Sebuah objek wisata akan dikatakan menarik jika banyak di kunjungi wisatawan. ( Kuntowijoyo, 2006 : 55 )

Wisatawan ia adalah aktor dalam kegiatan wisata. Berwisata menjadi sebuah pengalaman manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa – masa di dalam kedalam kehidupan ( Ismayanti, 2010 : 2 )

Menurut Undang-undang no 10 thn 2009 tentang kepariwisataan disebutkan wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Sedangkan Sihite (2000:49) pengertian wisatawan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Wisatawan nusantara adalah wisatawan dalam negri atau wisatawan domestik. 2. Wisatawan mancanegara adalah warga negara suatu negara yang mengadakan

perjalanan wisata keluar lingkungan dari negaranya (memasuki negara lain). Menurut IUOTO (International Union of Official Travel Organization), dalam Gamal Suwantoro (2009:4) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara


(24)

umum: pengunjung (visitor) yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah. Jadi ada dua kategori mengenai sebutan pengunjung, yakni:

1. Wisatawan (tourist) adalah pengunjung yang tinggal sementara, sekurang-kurangnya 24 jam di suatu negara. Wisatawan dengan maksud perjalanan wisata dapat digolongkan menjadi :

a. Pesiar (leisure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, study, keagamaan, dan olahraga.

b. Hubungan (relationship), dagang, sanak saudara, kerabat, MICE, dsb.

2. Pelancong (ekscursionist) adalah pengunjung sementara yang tinggal dalam suatu negara yang dikunjungi dalam waktu kurang dari 24 jam.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan perjalanan dengan tujuan memperoleh kesenangan, tidak untuk bekerja, menetap, dan mencari nafkah.

( Madebayu, http://madebayu.blogspot.com/2009/10/pengertian-wisatawan.html )

2.2 Pengertian Industri Pariwisata

Bila orang mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan orang adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya yang mempunyai cerobong asap dengan menggunakan mesin dan proses produksinya. Demikianlah gambaran industri pada umumnya, tetapi industri pariwisata jauh berbeda dengan itu ( Yoeti, 1996 :1)


(25)

Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam menghasilkan barang / dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan pada penyelenggara pariwisata ( ismayanti, 2010:19 ). Industri pariwisata dalam kumpulan dari berbagai macam perusahaan yang secara bersama – sama menghasilkan barang dan jasa ( goods and service ) yang dibutuhkan oleh wisatawan traveller pada umumnya selama mereka melakukan perjalanan dari tempat asal ke tempat asal ke arah tujuannya. Industri pariwisata merupakan kegiatan bisnis yang berhubungan langsung dengan kegiatan wisata sehingga tanpa keberadannya, pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik.

2.2.1 Ciri – ciri I ndustri Pariwisata

( Yoeti, 2008:67 ) ciri – ciri industri pariwisata yaitu

- “Service Industry” : pariwisata disebut sebagai industri jasa. Masing – masing perusahaan yang membentuk industri pariwisata adalah perusahaan jasa ( service industry ) dan masing –masing bekerja sama menghasilkan produk ( good and service ) yang dibutuhkan wisatawan selama dalam perjalanan wisata yang dibutuhkan wisatawan selama dalam perjalanan wisata dilakukannya pada suatu DTW

- “ Labor Insentive” : yang dimaksudkan dengan labor intensive pariwista sebagai suatu industri banyak menyerap tenaga kerja.

- “Capital Intensive” : Industri Pariwisata di sebut juga sebagai capital intensive maksudnya, untuk membangun sarana dan prasarana industri pariwisata diperlukan modal yang besar untuk investasi, akan tetapi dilain


(26)

pihak pengembalian modal yang diinvestasikan itu relatif lama dibandingkan dengan industri manufaktur lainnya.

- “Sensitive” : industri pariwisata itu sangat peka sekali terhadap keamanan ( security) dan kenyamanan ( comfortably ).

- “seasonal” : industri pariwisata itu sangat dipengaruhi oleh musim.

Adanya usaha pariwisata tentunya juga didukung oleh usaha – usaha lain karena industri pariwisata adalah industri multi sektor. Adapun perusahaan yang termasuk dalam Industri pariwisata yaitu :

1. Travel Agent dan Tour Operator

2. Perusahaan Pengangkutan 3. Akomodasi Perhotelan 4. Bar dan restaurant

5. Local Tour Operator / Guide

6. Toko Cendramata

7. Money Changer 8. Entertaiment

Serangkaian industri pariwisata / perusahaan tersebut diatas menghasilkan produk yang berbeda, sehingga produk pariwisata merupakan suatu package baik perjalanan yang diurus sendiri ( Independent tour ) atau diurus oleh tour operator dalam suatu packages dengan itinerary yang telah di persiapkan terlebih dahulu.


(27)

2.3 Sarana dan Prasarana Kepariwisataan 2.3.1 Sarana Kepariwisataan

Adapun yang dimaksud dengan arena kepariwisataan adalah perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisaatawan baik secara langsung maupun tidak langsung dan kehidupan banyak bergantung pada kedatangan wisatawan.

( Ismayanti , 2010:19 ) Usaha pariwisata atau sering juga disebut sebagai fasilitas wisata atau sarana wisata ( superstructure ) meliputi antara lain :

a. Daya tarik wisata adalah usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan / binaan manusia.

b. Kawasan pariwisata adalah usaha yang kegiatannya membangun dan / atau mengelola kawasan dengan luas tertentu untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

c. Jasa transportasi wisata adalah usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan pariwisata dan bukan angkutan transportasi reguler / umum

d. Jasa perjalanan wisata adalah usaha biro perjalanan wisata dan usaha agen perjalanan wisata.

e. Jasa makanan dan minuman adalah usaha penyediaan makanan dan minum yang di lengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan yang berupa restoran , kafe, jasa boga, dan bar atau kedai minuman

f. Penyediaan akomodasi adalah usaha yang megnyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lain.


(28)

g. Penyelenggaraan kegiatan liburan dan rekreasi merupakan usaha yang ruang lingkup kegiataan berupa usaha seni pertunjukan, arena permainan, karaoke, bioskop dan kegiatan hiburan serta rekreasi lain yang bertujuan untuk pariwisata.

h. Usaha jasa impreseriat merupakan kegiatan pengurusan penyelenggaraan hiburan, baik yang berupa mendatangkan, mengirim maupun mengembangkan serta menentukan tempat, waktu dan jenis hiburan

i. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konfrensi dan pameran adalah usaha yang memberikan jasa bagi karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan ata prestasi, dan menyelenggarakan pameran untuk menyebarluaskan informasi dan promosi suatu barang dan jasa yang bersekala nasional, regional dan internasional.

j. Jasa informasi pariwisata adalah usaha yang menyediakan data, berita, feature, foto, video, dan hasil penelitian mengenai kepariwisataan yang disebarkan dalam bentuk bahan cetak dan atau elektronik.

k. Jasa konsultasi pariwisata adalah usaha yang menyediakan saran dan remendasi mengenai studi kelayakan , perencanaan, pengelolaan usaha, penelitian, dan pemasaran di bidang kepariwisataan.

l. Jasa pramuwisata adalah usaha yang menyediakan dan atau mengoordinasikan tenaga pemandu wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan / atau kebutuhan biro perjalanan wisata.

m. Wisata tirta merupakan usaha yang menyelenggarakan wisata dan olahraga air, termasuk penyediaan sarana dan prasarana serta jasa yang lainnya yang


(29)

dikelola secara komersial di perairan laut, pantai dan sungai, danau dan waduk.

n. Spa adalah usaha jasa perawatan yang memberikan dengan metode kombinasi terapi air, terapi aroma, pijat, rempah – rempah, layanan makanan / minuman sehat dan olah aktifitas fisikdengan tujuan menyeimbangkan jiwa dan raga, yang tetap memperhatikan tradisi dan budaya Indonesia.

2.3.2 Prasarana Kepariwisataan

Prasarana ( infrastructure) adalah semua yang dapat memungkinkan proses penyelenggaraan kepariwisataan agar dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. (Yoeti, 1996:8) Yang dimaksudkan dengan prasarana ( infrastructure ) adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagai mestinya. Dalam pengertian ini yang termasuk dalam prasarana adalah:

a. Prasarana umum ( general infrastructure )

Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya ialah : - Sistem penyediaan air bersih

- Pembangkit tenaga listrik

- Jaringan jalan raya dan jembatan

- Airport, pelabuhan laut, terminal, stasion


(30)

- Telekomunikasi

b. Kebutuhan masyarakat banyak ( Basic Needs of Civilized Life ). Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak dan termasuk dalam kelompok ini ialah : rumah sakit, apotik, bank, kantor pos, pompa bensin, administration offices ( pemerintah umum, polisi, pengadilan, badan - badan legislatif, dan sebagainya).

2.4 Produk Industri Pariwisata

Pariwisata sebagai suatu industri menghasilkan jasa – jasa ( service ) sebagai

“product” yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travellers pada umumnya. Jadi dapat dikatakan , yang dimaksudkan dengan hasil ( product ) industri pariwisata ialah: semua jasa – jasa ( service ) yang di butuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan tempat kediamannya, sampai kembali ke rumah dimana ia tinggal.

( Yoeti, 1996 :13 ) produk industri pariwisata terdiri dari bermacam – macam unsur atau merupakan suatu “package” yang tidak terpisah. Pada dasarnya ada tiga golongan produk industri pariwisata tersebut yaitu :

a. Tourist objects atau objects atau objek pariwisata yang terdapat pada daerah – daerah tujuan wisata, yang menjadi daya tarik orang – orang untuk datang berkunjung ke daerah tersebut.

b. Fasilitas yang diperlukan di tempat tujuan tersebut, seperti akomodasi perhotelan ( accomodation ), bar dan restoran ( catering ), entertaiment dan rekreasi.


(31)

c. Transportasi yang menggabungkan negara asal wisatawan ( tourist generating countries ) dengan daerah tujuan wisatawan ( tourist distination area ) serta transportasi di tempat tujuan ( local transportation ).

Dengan pengertian seperti yang diuraikan di atas , maka penyediaan kamar pada hotel tidak dapat disebut juga sebagai produk industri pariwisata, tetapi lebih tepat disebut produksi perhotelan. Demikian pula halnya dengan tempat duduk ( seat

) dalam pesawat udara, tidak dapat di sebut sebagai produk industri pariwisata, tetapi lebih tepat disebut sebagai “product” industri pengangkutan ( transportation industry

). Demikian pula halnya dengan sight seeing tour . entertaiment dan lain – lain.

Pengertian “product” tersebut diatas sejalan dengan pengertian “industri pariwisata” yang kita kenal. Seperti kita ketahui, industri pariwisata sebagai suatu industri tidaklah berdiri sendiri, tetapi terdiri dari serangkaian perusahaan yang menghasilkan berbagai macam jasa, yang di beli oleh wisatawan dalam bentuk packages.

2.5 Motif Perjalanan Wisatawan

Perjalanan wisatawan mempunyai berbagai macam motif dan dengan tujuan tertentu pula. Perbedaan motif – motif tersebut menyebutkan berbagai macam atau jenis pariwisata yang dapat dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain :

1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan ( Pleasure Tourism )

bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang – orang yang meninggalkan tempat tinggalnya, yaitu untuk keperluan berlibur, mencari udara segar, menikmati


(32)

keindahan alam, mendapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah luar kota seperti menikmati objek agrowisata, dan lain sebagainya.

2. Pariwisata untuk rekreasi ( Recreation Tourism )

pariwisata ini dilakukan oleh orang – orang yang menghendaki pemanfaatan hari – hari liburnya untuk istirahat dan memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani serta ingin menyegarkan keletihan dan kelelahannya. Bentuk kegiatan pariwisata yang cocok untuk ini adalah pariwisata agrowisata, berwisata kedaerah pengunungan dan tempat yang jauh dari kebisingan kota.

3. Pariwisata kebudayaan ( Culture Tourism )

pariwisata ini ditandai dngan adanya rangkaian motivasi seperti keinginan untuk mempelajari adat – istiadat, untuk mengunjungi monumen bersejarah dan pusat kesenian dan lain sebagainya.

4. Pariwisata Olahraga ( Sport Tourism )

keg iatn pariwisata inibertujuan untuk melihat dan menyaksikan suatu pesta / event olahraga disuatu negara seperti penyelenggaraan olympiade, sepak bola dunia dan lain – lain.

5. Pariwisata untuk urusan usaha ( Business Tourism )

Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung yang datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya.

6. Pariwisata untuk tujuan konfensi ( Convention Tourism)

kegiatan pariwisata dimana rangkaian motif perjalanan tersebut adalah untuk tujuan kongres, seminar, convention, symposium maupun musawarah kerja.


(33)

7. Pariwisata untuk tujuan keagamaan ( Religion Tourism)

kegiatan pariwisata ini dilakukan untuk menyaksikan atau mengadakan upacara – upacara keagamaan seperti ibadah haji dan umroh ke tanah suci Mekah bagi umat Islam , ziarah ke Jerussalem ( Israel ) bagi umat kristen, upacara agama hindu di Bali dan lain sebagainya

2.6 Transportasi Pariwisata

Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan tercermin pada kebutuhan mobilitas seluruh sektor wilayah. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta mempengaruhi semua aspek kehidupan bangsa dan negara. Pentingnya transportasi terlihat dari semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang dari daerah tertentu ke seluruh pelosok Tanah Air, bahkan dari tempat tertentu ke luar negeri.

( Ismayanti, 2010:123) mengacu defenisi pariwisata tourism is a tempporary movement of people from one place to another berarti keberadaan industri transportasi sangat penting dengan mempertimbangkindahan an bahwa perjalanan wisata menyangkut mobilitas manusia dari suatu tempat ketempat lain. Dalam perkembangannya, fungsi alat transportasi bukan hanya sebagai sarana mobilisasi, melainkan juga sebagai atraksi wisata ( part of leiasure ). Transportasi merupakan pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin.


(34)

Faktor – faktor yang sebaiknya dipertimbangkan dalam pemilihan jenis transportasi yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Waktu dan jarak ( time and distance )

Hal ini terkait dengan jarak tempuh antara daerah asal wisatawan dan daerah tujuan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada waktu tempuh.

b. Biaya transportasi

Jenis angkutan dan kemampuan alat angkut yang beragam menyebabkan biaya angkut menjadi beragam

c. Pembangunan prasarana dan sistem transportasi

Mempertimbangkan pembangunan danperkembangan jenis transportasi tertentu yang dilakukan , misalnya oleh pemerintah.

d. Aksesibilitas dan kenyamanan

Kemudahan pencapaian suatu tempat atau kemudahan untuk pemesanan menjadi pertimbangan saat menentukan jenis transportasi untuk berwisata. Transportasi dalam kepariwisataan terbagi atas tiga macam , yaitu :

1. Transportasi udara, yang terdiri dari dua bagian yaitu : - International Flight ( penerbangan luar negeri ) - Domestic Flight ( penerbangan dalam negeri )

2. Transportasi laut, pelayanan kapal Ferry, pesiar ( cruise, dll )

3. Transportasi darat, menggunakan sepeda, sepeda motor, taksi, bus , mobil, kereta api, dan lain sebagainya.

( Ismayanti, 2010:69) Angkutan udara digunakan oleh wisatawan yang menginginkan kenyamanan dan cepat karena alat angkut udara dapat menjangkau


(35)

jarak yang jauh dan waktu tempuh panjang serta mampu mengangkut penumpang dan barang. Jenis transportasi udara baik penerbangan internasioanal maupun penerbangan domestik, dapat berupa penerbangan borongan atau charter dan penerbangan berjadwal atau scheduled.

Wisatawan pengguna transportasi udara memiliki ciri – ciri diantaranya:

- Ia berasal dari kelas sosial menengah ke atas, tetapi terdapat perbedaan yang jelas ketika ia memessan kelas penerbangan

- Ia sangat bergantung pada informasi penerbangan seperti jenis pesawat, rute penerbangan apakah transfer atau langsung, waktu terbang, bandara udara, kota dan negara asal serta daerah tujuan

- Ia harus memperhatikan aturan penerbangan khususnya tentang jumlah bagasi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dibawa dan aturan lainnya

- Wisatawan pengguna pesawat harus mempersiapkan dokumen terbang yang dibutuhkan, seperti tiket, kartu embarkasi, boarding pass, paspor, visa, dan peraturan keehatan

- Ia juga harus memahami kebijakan penerbangan berkaitan dengan biaya pembatalan, biaya transfer, dan biaya penundaan.

- Penumpang dapat mengharapkan pelayanan lain ( berdasarkan permintaan ) seperti berdampingan penumpang pesawat pemula, dan pemanduan bagi penumpang cacat.

Oleh karena itu transportasi udara merupakan sarana yang paling efisien, maka tidak heran bila presentase penggunaan jasa angkutan pariwisata untuk jarak jauh


(36)

sangat tinggi memilih untuk menggunakan jasa angkutan udara sebagai sarana transportasinya.

Bila kita adakan sedikit analisa secara umum, hubungan antara pariwisata dan transportasi, maka secara kualitif maka kita dapat mengasumsikan bahwa pariwisata tidak dapat berkembang tanpa tersedia sarana transportasi khususnya pengangkutan melalui udara.

Ada dua organisasi di dunia yang mengatur masalah transportasi udara, yaitu : - IATA ( International Air Transportasi Association )

- ICAO ( International Civil Aviation Organization )

2.6.1 IATA ( International Air Transportasi Association )

Yaitu organisasi yang mengatur mengenai keseragaman tarif dalam memberikan service dan fasilitas kepada penumpang, membuat peraturan dan yang berkenaan dengan penumpang tersebut .

2.6.2 ICAO ( International Civil Aviation Organization )

Yaitu organisasi yang berada dibawah pengawasan PBB yang mengatur mengenai fasilitas Bandara Udara ( Airport ), perlengkapannya, ketentuan layak terbang dan peraturan – peraturan keselamatan dalam penerbangan.

Adapun maksud dan tujuan di bentuknya organisasi ini tidak lain adalah :

1. Untuk memajukan pengangkutan udara yang aman, teratur, ekonomis, dan untuk memelihara perniagaan udara dan mempelajari masalah yang berhubungan dengan itu.


(37)

2. Sebagai alat untuk bekerjasama bagi perusahaan – perusahaan pengangkutan udara baik yang berkecimpung langsung maupun tidak langsung di dalam pelayanan pengangkutan internasional.

Semua perusahaan penerbangan yang menjadi anggota dari IATA harus mengikuti peraturan lainnya. biasanya tarif penerbangan udara di tetapkan seragam untuk maskapai penerbangan udara ditetapkan seragam untuk maskapai penerbangan pada suatu rute yang sama, tetapi tarif akan berbeda – beda diatas tarif standar yang telah disetujui bersama.

Diantara banyak tarif yang kita kenal kedalam dunia penerbangan, yang terpenting adalah:

1. Normal Fare

Yaitu tarif biasa yang merupakan standar, baik untuk kelas utama maupun kelas ekonomi. Normal Fare merupakan biaya angkutan udara yang resmi dan tercantum dalam Air passanger tarif dimana harganya berlaku untuk satu periode tertentu dan bila ada perubahan akan diumumkan secara resmi melalui saluran – saluran yang lazim digunakan untuk itu.

2. Special Fare

Yaitu tarif atau biaya angkutan yang diperoleh karena adanya ketentuan – ketentuan khusus yang berlaku ( atas kebijaksanaan airlines yang bersangkutan ) di perhitungkan menjadi lebih rendah dari tarif nominal. Adanya special fare ini merupakan suatu price policy dari airlines yang bersangkutan untuk dapat menarik lebih banyak penumpang yang menggunakan sebanyak mungkin fasilitas airlines tersebut untuk berpergian.


(38)

Umumnya hanya diberikan untuk kelas ekonomi saja dan jangka waktu berlakunya juga di batasi,. Ada yang dua minggu, tiga minggu, satu bulan bahkan sampai tiga bulan.

2.7Pengertian Bandar Udara

Bandar udara atau Bandara. Suatu kompleks dengan fasilitas pokok dan penunjang bagi penerbangan ( komersial ) yang diperlukan untuk berangkat terbang maupun mendarat pesawat – pesawat udara yang menyangkut penumpang dan barang ( Darmardjati, 2001 : 7 ).

Fasilitas pokok bagi bagi kelengkapan tekhnis penerbangan sipil antara lain landasan pacu ( run way), jalur tempat dimana pesawat keluar dari landasan pacu ( taxiway ), apron dan tempat pesawat diparkir setiap saat siap untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang, menara tempat pengendali lalu lintas udara ( air traffic control tower ), hanggar pesawat, fasilitas pengisian bahan bakar pesawat. Sementara itu fasilitas penunjang yang di perlukan bagi pelayanan penumpang dan barang adalah gedung terminal ( terminal building ) dengan kelengkapannya antara lain ruang tunggu, ruang keberangkatan, gudang, ruang pemeriksaan keimigrasian dan bea cukai, kantor kantor penerbangan, biro perjalanan, hotel dan taxi counter, restoran, toko – toko cendramata, toko buku dan koran ( news – stand ), tempat parkir kendaraan umum. Atas penggunaan fasilitas dan biaya, berbagai macam layanan di pelabuhan udara ini dikenakan pungutan baik terhadap pesawat udara maupun para penumpangnya.


(39)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PT.MALAYSIA AIRLINES

3.1 Sejarah Singkat PT. Malaysia Airlines

Awal berdirinya Malaysia Airlines dimulai pada masa-masa keemasan pariwisata. Inisiatif bersama antara Ocean Steamship Company dari Liverpool, The Straits Stream Company dari Singapura, dan Imperial Airways, menemui pemerintah kolonial untuk menjalankan penerbangan udara antara Penang dan Singapura. Hasilnya adalah pembentukan Malayan Air Limited (MAL) pada tanggal 12 Oktober 1937.

Pada 2 April 1947, merupakan penerbangan perdana bagi penumpang yang membayar tiket, diterbangkan menuju Kuala Lumpur. Akhir tahun 1947, MAL diikutsertakan dalam pengembangan untuk melayani kebutuhan yang semakin besar dari negara yang juga semakin berkembang. Dalam jangka waktu 3 bulan, MAL membuka batasan domestik dengan menawarkan penerbangan ke Jakarta, Medan, Palembang, dan Saigon. Tim yang dinamis yang penuh dengan orang-orang yang bercita-cita tinggi dibalik sebuah perusahaan penerbangan yang masih baru melihat perlunya perluasan usaha sehingga dibentuknya rute perjalanan internasional yang awalnya dimulai di kawasan Asia sehingga MAL dapat menjadi pelopor dalam jasa penerbangan regional.

Pada tahun 1971, kerjasama antara Malaysia dan Singapura bubar dan Malaysia Airlines Berhad digabungkan pada bulan April di tahun yang sama dengan


(40)

otorisasi modal sebesar RM100 juta dan perusahaan membuat revisi akhir pada November 1971 sehingga Malaysia Airlines System Berhad dilahirkan.

Dengan dilaksanakannya kolaborasi dan kerjasama, Malaysia Airlines System (MAS) telah mengadakan beberapa perjanjian dengan perusahaan-perusahaan penerbangan baik domestik maupun internasional untuk berbagai macam jasa pelayanan, termasuk catering, biaya pemeliharaan, dan transfer penumpang antar perusahaanpenerbangan. Usaha-usaha tersebut pun mendapatkan penghargaan dari berbagai macam lembaga, termasuk Asian Institute of Management dan Boeing Aircraft Company. Malaysia Airlines senantiasa berusaha memenuhi keinginan penumpang yang terus meningkat. Malaysia Airlines terus berkomitmen memberikan pelayanan udara yang terbaik serta terus menciptakan standar baru untuk kenyaman penumpang. Dari hiburan dalam pesawat yang berkelas, sampai ke hal-hal sederhana seperti menu masakan kelas dunia. Malaysia Airlines merupakan kunci perjalanan bagi para wisatawan bisnis maupun non-bisnis.

Strategi yang dimiliki oleh Malaysia Airlines (MAS) adalah melakukan bisnis penerbangan di seluruh dunia guna tercapainya keuntungan yang melebihi apa yang diharapkan berdasarkan lima konsep pada logo perusahaan.


(41)

1. Terbang Untuk Melayani Penumpang 2. Keunggulan Operasional

3.Mengupayakan Keuangan BerdasarkanUntung dan Rugi 4. SDM yang Unggul

5. Kerjasama

Gambar 3.1 Logo Perusahaan MAS

(Sumber

Adapun arti filosofi logo Malaysia Airlines yang terdiri dari gambar layang-layang yang memiliki lima sudut tersebut adalah sebagai berikut:

1. Terbang Untuk Melayani Penumpang

MAS selalu berusaha agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi penumpangnya dengan terus-menerus melakukan perubahan positif dalam jasa-nya berdasarkan kebutuhan dan keinginan penumpangnya.

2. Keunggulan Operasional

MAS selalu berusaha menciptakan keunggulan operasional yang luar biasa yang tidak dapat diikuti oleh para pesaingnya melalui peningkatan kebijaksanaan penerbangan MAS serta produktifitas yang lebih baik serta kecermatan dalam setiap langkah perusahaan.

3. Mengupayakan Keuangan Berdasarkan Untung dan Rugi

MAS senantiasa berusaha meningkatkan keuntungan dengan dukungan dari bagian keuangan bertaraf dunia yang akan memastikan tanggung jawab, keseriusan, dan prestasi dalam keuangan perusahaan.


(42)

4. SDM yang Unggul

MAS senantiasa mengutamakan SDM yang unggul dan berpotensi untuk dapat mencapai tujuan perusahaan melalui team work (kerjasama) yang baik.

5. Kerjasama

MAS menyadari bahwa untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan dukungan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait, seperti pemegang saham, tenaga kerja (SDM), para staff, penumpang, dan sejenisnya.

3.1.1 Konsep Jasa Pada PT. Malaysia Airlines

Malaysia Airlines System (MAS) berusaha senantiasa mengedepankan keselamatan dan pelayanan penerbangan yang terbaik bagi penumpangnya. Penumpang akan dilayani dengan baik mulai dari pemesanan tiket sampai mereka berada di dalam pesawat. Para penumpang dapat memilih hiburan yang terdapat dalam pesawat lebih dari 300 audio dan video program sesuai keinginan dan kesukaannya. Khusus penumpang yang berada pada First Class, mereka juga dapat memutar film dan video pilihan mereka pada televisi touch screen 14 inch.

Semua menu makanan yang tersedia selama penerbangan dengan MAS adalah halal, baik untuk kesehatan dengan alasan keagamaan, spesial permintaan, hingga menu makanan khusus untuk anak-anak juga disediakan. Produk personal seperti handuk, sikat gigi, pasta gigi, dan shaver juga tersedia selama ada permintaan. Untuk perjalanan jauh, alat-alat seperti selimut dan bantal juga tersedia. Perlengakapan khusus untuk orang jompo, para penyandang cacat, seperti kursi roda dan tempat duduk khusus seperti di tepi kursi (aisle) juga tersedia sesuai permintaan penumpang


(43)

pada saat mereka melakukan reservasi. Begitu juga dengan kebutuhan bayi yang sangat bervariasi saat ini sehingga membuat MAS peduli dengan menyediakan bermacam-macam susu formula dengan merek tertentu.

Malaysia Airlines Frequent Flyer Program atau yang lebih dikenal dengan ENRICH, membuka perjalanan bebas dengan fasilitas rewardnya yang berupa akumulasi dari point –point tertentu melalui kerjasama dengan beberapa fasilitas dan perusahaan telekomunikasi, seperti hotel, penyewaan kendaraan, maupun perusahaan telekomunikasi. Untuk kegiatan belanja, sebuah Duty Free bertaraf internasional juga tersedia dan pembayarannya pun dapat dilakukan baik melalui uang tunai maupun dengan menggunakan kartu kredit. Selama penerbangan, peralatan elektronik transmitting seperti telepon seluler, pager, transmitter untuk mainan remote control, radio, dan TV receiver tidak diperkenankan dibawa ke dalam pesawat. Sedangkan komputer, laptop, portable CD players dan electronic shaver tidak diperkenankan selama pesawat sedang take-off atau landing. Semua penerbangan MAS baik domestik maupun internasional didesain untuk ruang bebas rokok.

Kemudahan yang diberikan kepada pelangan Malaysia Airlines juga diwujudkan dengan dibangunnya website tersebut dapat memudahkan penguna jasa dalam mengakses dan melakukan reservasi, registrasi secara on-line melalui website

Malaysia Airlines yang beralamatkan di Website

tersebut dapat memudahkan pengguna jasa penerbangan untuk dapat memesan tiket on-line melalui website tersebut.


(44)

3.1.2 Visi dan Misi Malaysia Airlines

Visi MAS yaitu mampu mencapai tujuan melebihi apa yang diharapkan. Misi MAS yaitu menjadikan perusahaan sebagai penerbangan terbaik yang menguntungkan melalui empat strategi utama yaitu, memenangkan hati para pelanggan, mengurangi biaya, mampu berkompetisi dan memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kepada penumpangnya. Dengan Slogan dari perusahaan penerbangan PT. Malaysia Airlines adalah “MH” is Malaysian Hospitality.

3.1.3 Jenis Armada Yang Digunakan PT. Malaysia Airlines

Dalam pengoperasiannya Malaysia Airlines menggunakan berbagai tipe dan jenis pesawat yang digunakannya seperti :

1. Airbus A 330 – 200

Gambar 3.2

Kapasitas tempat duduk ( Passenger seating capacity ) : 229 tempat duduk

Mesin ( Engines ) : Pratt &WhitneyPW4168A WingRentang (Wing span ):


(45)

60.30m(197 ft10data kasus) Tinggi ( Height ):

17,9m(58 ft8data kasus) Panjangnya ( Length ): 58.38m(191 ft6data kasus) Jarak ( Range )

12,224km(6.600 nm)

MaxkapasitasBahanBakar (Max fuel capacity ) : 36,747.6USGallons

kecepatanJelajah ( Cruising speed )

Mach0,84(897 km/h)

2. Airbus A 330 – 300

Gambar 3.3

Kapasitas tempat duduk (

229


(46)

Mesin ( Engines ) :

Pratt & Whitney PW4168A WingRentang (Wing span )

60.30 m (197 ft 10 inch) :

Tinggi ( Height ): 17.9 m (58 ft 8 inch) panjangnya ( Length ): 58.38 m (191 ft 6 inch) jarak ( Range )

12,224 km (6,600 nm)

MaxkapasitasBahanBakar (Max fuel capacity )

36,747.6 US Gallons

kecepatanJelajah ( Cruising speed)

Mach 0.84 (897 km/h)

3. Airbus A 330 – 300 New


(47)

Kapasitas tempat duduk ( Passenger seating capacity )

283

Mesin ( Engines )

Pratt & Whitney PW4170 :

WingRentang (Wing span )

60.30 m (197 ft 10 inch) :

Tinggi ( Height )

17.20 m (56 ft 5 inch) :

panjangnya ( Length )

62.88 m (206 ft 3.7 inch) :

jarak ( Range )

10,000 km (5,400 nm)

MaxkapasitasBahanBakar (Max fuel capacity )

25,770 US Gallons

kecepatanJelajah ( Cruising speed)


(48)

4. Airbus A 380

Gambar 3.5

Kapasitas tempat duduk ( Passenger seating capacity )

494 Mesin (

Rolls Royce Trent 970 Engines )

WingRentang (Wing span )

79.75 m (261 ft 8 in)

:

Tinggi ( Height )

24.09 m (79 ft 1 in) :

panjangnya (

72.72 m (238 ft 7 in) Length )

jarak ( Range )

15,400 km (8,300 nm)

MaxkapasitasBahanBakar (Max fuel capacity )

84 600 US Gallons

kecepatanJelajah ( Cruising speed)


(49)

5. Boeing 737 – 400

Gambar 3.6

Kapasitas tempat duduk ( Passenger seating capacity )

144

Mesin ( Engines )

CFM56-3C1

WingRentang (Wing span ): 28.90 m (94 ft 10 inch) Tinggi ( Height )

11.07 m (36 ft 6 inch) :

panjangnya (

36.40 m (119 ft 5 inch) Length )

jarak ( Range )

2,963 km (1,600 nm)

MaxkapasitasBahanBakar (Max fuel capacity )

6,200 US Gallons

kecepatanJelajah ( Cruising speed)


(50)

6. Boeing 737 – 800

Gambar 3.7

Jumlah Pesawat ( Number of aircraft ) 28

Kapasitas tempat duduk ( Passenger seating capacity )

160–166

Mesin ( Engines )

CFM56-7BE

WingRentang (Wing span )

34.30 m (112 ft 7 inch) :

Tinggi ( Height )

12.50 m (41 ft 2 inch) :

panjangnya ( Length )

39.50 m (129 ft 6 inch) jarak ( Range )


(51)

MaxkapasitasBahanBakar (Max fuel capacity ) 6,875 US Gallons

kecepatanJelajah ( Cruising speed)

Mach 0.785 (937 km/h)

7. Boeing 747 – 400P

Gambar 3.8

Kapasitas tempat duduk ( Passenger seating capacity )

359 Mesin (

Pratt & Whitney PW4056 Engines )

WingRentang (Wing span )

64.90 m (212 ft 11 inch) :

panjangnya (

19.41 m (63 ft 8 inch) Length )

jarak (

70.7 m (231 ft 12 inch) Range )


(52)

12,964 km (7,000 nm)

MaxkapasitasBahanBakar (Max fuel capacity ) 57,285 US Gallons

kecepatanJelajah ( Mach 0.86 (918 km/h)

Cruising speed)

8. Boeing 777 – 200

Gambar 3.9

Kapasitas tempat duduk ( Passenger seating capacity )

282

Mesin ( Engines )

Rolls Royce Trent 892

WingRentang (Wing span ): 60.93 m (199 ft 11 inch) Tinggi ( Height )

18.76 m (61 ft 6 inch) :

panjangnya (

63.73 m (209 ft 1 inch) Length )


(53)

jarak (

12,779 km (6,900 nm) Range )

MaxkapasitasBahanBakar (Max fuel capacity ) 47,380 US Gallons

kecepatanJelajah ( Mach 0.84 (897 km/h)

Cruising speed)

3.2 Struktur Organisasi PT. Malaysia Airlines di Bandara Polonia Medan.

Organisasi merupakan suatu hal yang penting dalam mengatur manajemen kepemimpinan, kinerja maupun administrasi. PT Malaysia Airlines merupakan perusahaan yang memiliki perwakilan – perwakilan di beberapa daerah di Indonesia. Kantor pusat PT Malaysia Airlines berada di Kuala Lumpur.

Secara Organisatoris, perwakilan daerah senantiasa mengadakan kontak setiap harinya dengan PT Malaysia Airlines pusat. Koordinasi yang menyeluruh antara pusat dan perwakilan di berbagai daerah tetap terjaga sebagai upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dalam menggunakan jasa penerbangan. Setiap perwakilan PT. Malaysia Airlines di daerah memiliki struktur organisasi yang disesuaikan dengan daerah lain.

Struktur Organisasi PT. Malaysia Airlines khususnya yang berada di perwakilan Bandara Polonia Medan mempunyai struktur lini. Setiap bagian mempunyai garis kepemimpinan tersendiri sehingga memperjelas sistem pertanggung jawaban antar bagian.


(54)

Keseluruhan bagian tersebut mempunyai tanggung jawab dan wewenang tersendiri sebagai konsekuensi pada bidang yang diposisikan kpadanya. Job specification untuk masing – masing bagian adalah sebagai berikut :

A. Kepala Perwakilan ( District manager )

Berfungsi sebagai controller pada kegiatan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas semua kejadian baik yang akan dilaksanakan maupun yang telah dilaksanakan maupun yang telah dilaksanakan oleh perusahaan, terutama di kantor pewakilan.

Tugasnya adalah :

a) Sebagai pimpinan perusahaan, menguasai seluruh kegiatan perusahaan dan juga melaksanakan peraturan – peraturan yang telah ditetapakan kantor pusat Malaysia Airlines di Kuala lumpur seperti membuat rencana perusahaan terpadu ( coorperate plan ) .

b) Mengadakan kerjasama dengan perusahaan dengan perusahaan swasta, instansi pemerintah dan seluruh mitra Malaysia Airlines.

c) Mengadakan pertemuan dengan pimpinan perhubungan udara yang ada di Medan.

d) Memperhatikan kesejahteraan seluruh karyawan menurut peraturan yang berlaku di perusahaan Malaysia Airlines.


(55)

B. Station Manager ( Penanggung Jawab )

Merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya operasional di Airport.

Tugasnya adalah:

a) Melihat dan terjun langsung seperti dalam proses check-in, penaganan bagasi penumpang.

b) Menangani masalah ketepatan jadwal penerbangan (On Time Performance-OTP).

c) Bagian ini terdiri dari 1 divisi, yaitu Customer Service Supervisor yang dibagi lagi menjadi 2 divisi yaitu, Senior Customer dan Customer Service Officer.

C. Senior Traffic Officer

Senior Traffic Officer bertanggung jawab kepada manajer, Lalu Lintas Investigasi untukpenyediaan berbagai dukungan teknis ahli dan jasa konsultasi yang berkaitan dengan, pengembangan pelaksanaan identifikasi, dan pemeliharaan solusi lalu lintas yang paling tepat rekayasa yang berkaitan dengan lokasi berbahaya, zonasi kecepatan dan berbagai isu-isu terkait lainnya dan masalah yang sedang berlangsung untuk memastikan penyediaan jasa lalu lintas yang paling efektif dan efisien manajemenyang berkontribusi pada pencapaian tujuan korporasi .


(56)

Tugasnya adalah:

a) Membuat laporan kepada manajer, Investigasi Lalu Lintas

b) Menyediakan tingkat pengetahuan teknis tinggi, keterampilan dan keahlian dalam kaitannya dengan isu-isu manajemen lalu lintas yang komplek

c) Bertanggung jawab untuk pengawasan dan pengawasan dari kelompok kerja dalam Satuan Lalu Lintas Investigasi

d) Liaises dengan berbagai pilihan pelanggan dan stakeholder internal dan eksternal untuk Transportasi Udara .

D. Traffic Officer

Traffic Officer bertugas membantu Senior Traffic Officer dalam membuat laporan kepada manajer dan jasa konsultasi yang berkaitan dengan, pengembangan pelaksanaan identifikasi, dan pemeliharaan solusi lalu lintas yang paling tepat. untuk memastikan penyediaan jasa lalu lintas yang paling efektif dan efisien.

Tugasnya adalah:

a) Membuat dan mengirimkan daily report ke kantor pusat Malaysia Airlines di Kuala Lumpur.

b) Menyediakan tingkat pengetahuan teknis tinggi, keterampilan dan keahlian dalam kaitannya dengan isu-isu manajemen lalu lintas yang kompleks


(57)

c) Bertanggung jawab untuk pengawasan dan pengawasan dari kelompok kerja dalam Satuan Lalu Lintas Investigasi.

E. Enggineering

Merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan serta kelayakan mesin pesawat MAS yang tiba ke Medan maupun yang akan berangkat dari Medan. Dalam hal ini MAS bekerjasama dengan GMF AEROASIA.

Tugasnya adalah :

a) Pihak ini bertanggung jawab melaksanakan fungsinya di area Airport. b) Bertanggung jawab dalam melaksanakan pemeriksaan , serta kelayakan

mesin pesawat.

F. Ground Handling Airport ( GHA )

Yang dimaksud dengan “Ground Handling” atau “Tata Operasi Darat” adalah pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan pesawat di Apron, penanganan penumpang dan bagasinya di terminal dan kargo serta pos di

cargo area. Tugasnya adalah: a)

b)

Menangani penumpang (Pax),

c)

Menangani barang bawaan penumpang (Baggage), Menangani barang kiriman (Cargo),


(58)

d) Menangani benda-benda pos (Mail), ramp dan aircraft.

Bagian – bagian dari struktur Organisasi PT. Malaysia Airlines perwakilan Medan yang ada di Bandara Polonia Medan telah disesuaikan dengan kebutuhan – kebutuhan untuk peningkatan kinerja dari perusahaan

3.3 Gambar Bagan Organisasi PT.Malaysia Airlines di Bandara Polonia Medan

FOO IE NEE District Manager

RAHMAT ISKANDAR DINATA Senior Traffic officer

GAPURA ANGKASA GHA

HENDRA Dedicated GHA MOHAMAD SHAH

Station Manager

SARIANI Dedicated GHA

SAFURA SHUIB Line Station manager

SONY ALAMANDA SEPTHIANTY

Traffic officer

GAPURA ANGKASA GHA

GMF AEROASIA (Engineering)

AIRPORT OPERATION MEDAN ORGANISATION CHARTS


(59)

Struktur Organissi PT. Malaysia Airlines Perwakilan Medan, di Bandara Polonia Medan adalah :

Disrtict Manager : FOO IE NEE Line Station Manager : SAFURA SHUIB Station Manager : MOHAMMAD SHAH

Senior Traffic Officer : RAHMAT ISKANDAR DINATA Traffic Officer : SONY ALAMANDA SEPTHIANTY Ground Handling Airport : GAPURA ANGKASA

Dedicated GHA : SARIANI Dedicated GHA : HENDRA

Engineering : GMF AERO ASIA

3.4 Ruang Lingkup Kerja Penerbangan di Polonia Medan .

Pada dapartemen penerbangan terdapat bagian – bagian yang mempunyai tugas dan aktivitas sendiri akan tetapi mempunyai hubungan dengan dapartemen lainnya. Adapun ruang lingkup kerja dari dapartemen airport adalah :

. Cargo . Catering

. Operasi lapangan.

3.4.1 Cargo

Bagian yang menangani barang – barang yang bukan termasuk dalam bagasi atau disebut cargo. Cargo adalah layanan khusus angkutan udara barang – barang dengan mempergunakan pesawat – pesawat udara untuk angkut khusus untuk barang


(60)

– barang pula. Layanan atau service ini bisa diselenggarakan oleh suatu perusahaan penerbangan reguler yang juga melayani penumpang – penumpang, tetapi dapat pula oleh suatu perusahaan penerbangan yang secara khusus memang penyelenggara angkutan barang – barangnya melalui udara.

3.4.2 Catering

Bagian yang menangani pada bagian makanan penumpang selama dalam perjalanan. Yang melayani makanan dan minuman untuk penumpang.

3.4.3 Operasi lapangan

Bagian ini yang menangani tentang operasi lapangan, adapun tugas – tugas pada bagian operasi lapangan adalah sebagai berikut :

1. Mengawasi dan mengkoordinasi para pegawai lapangan seperti marshalin,

loading, dan un loading, briefing dan debriefingcrew, refueling,

cabincleaning, catring up lift, cargo dan pengaturan barang, security dan lain sebagainya.

2. Mengawasi dan mengatur kabin penumpang pada waktu transit maupun yang berangkat dalam pesawat.

3. Mengawasi seluruh peralatan yang digunakan di lapangan agar siap pakai. 4. Memberikan pelayanan yang sebaik – baiknya kepada penumpang baik yang

tiba , berangkat maupun transit, serta mengawasi bagasi, cargo, dan nilai yang diturunkan atau dinaikkan slama transit.

5. Menyusun laporan kepada chif station service mengenai kegiatan – kegiatan lapangan dan melaporkan kekurangan peralatan di lapangan.


(61)

3.5 Jenis Produk Yang Dipasarkan Oleh Malaysia Airlines.

PT Malaysia Airlines sebagai perusahaan jasa angkutan udara, tidak hanya melayani jasa angkutan penumpang ( passangger ) akan tetapi juga merambah bisnis lain yaitu cargo. Malaysia Airlines Frequent Flyer Program atau yang lebih dikenal dengan ENRICH, membuka perjalanan bebas dengan fasilitas rewardnya yang berupa akumulasi dari point –point tertentu melalui kerjasama dengan beberapa fasilitas dan perusahaan telekomunikasi. Semua penerbangan MAS baik domestik maupun internasional didesain untuk ruang bebas rokok.

Dalam kegiatannya PT Malaysia Airlines menjual seat. Dimana seat Malaysia Airlines menggunakan dokumen yang di sebut tiket. Dokumen ini tersedia untuk perjalanan dalam negeri dan luar negeri, antara lain :

a. Angkutan penumpang

Untuk mendapatkan layanan ini , penumpang menggunakan tiket yang dapat diperoleh pada sales office yang berada di kantor perwakilan PT Malaysia Airlines dan sales Airport yang ada di bandara polonia, ataupun agen – agen perjalanan yang telah bekerja sama dengan PT Malaysia Airlines untuk penjualan tiket.

b. Angkutan barang

Untuk penjualan cargo PT Malaysia Airlines mengunakan dua cara penjualan , yaitu penjualan yang dilakukan oleh Sales Airport yang berada di bandara atau juga bisa melalui agen – agen cargo yang bekerjasama dengan PT Malaysia Airlines


(62)

PT. Malaysia Airlines memiliki Program yang sering disebut ENRICH dimulai pada Oktober 1998. Seperti MAS Esteemeed Traveller, program ini didisain untuk memberikan pengakuan untuk semua penumpang kelas First Class dan Golden Club/ Business Class yang bepergian pada Malaysia Airlines. Mereka bahkan bisa berpartisipasi mendapatkan poin perjalanan deangan menggunakan jasa mitra yang ada di Malaysia.

Accrual of Enrich points

Enrich points memiliki masa berlaku tiga tahun. Anggota akan mendapatkan Enrich points ketika mereka:

• Terbang dengan menggunakan Malaysia Airlines dan mitra yang berpartisipasi

• Membeli Golden Holidays program tour

• Menginap di Hotel yang berpartisipasi dengan Malaysia Airlines • Berpartisipasi untuk mengisi kredit atau biaya kartu

• Berbelanja di Golden butik, baik yang di udara maupun yang di darat • Panggilan menggunakan kartu yang bisa untuk panggilan internatonal

• Penyewaan mobil dan pengendaranya bisa disewa dengan menggunakan kartu penyewaan kendaraan

Kelas bonus layanan yang ada di PT. Malaysia Airlines Poin yang diterima dihitung sebagai berikut:


(63)

- First class: 150% dari penerbangan jarak jauh yang sebenarnya Persediaan kelas (RBD): F dan A

- Golden Class Club: 125% dari penerbangan jarak jauh yang sebenarnya Persediaan kelas (RBD): C dan D

- Economy Class : 100% dari penerbangan jarak jauh yang sebenarnya Persediaan kelas (RBD): S dan Y

- Diskon kelas Ecnomy : 70% dari penerbangan jarak jauh yang sebenarnya persediaan kelas (RBD): Q, M, B, dan H

Bayi adalah kelompok usia dibawah 2 tahun, sedangkan anak – anak adalah kelompok usia antara 2 sampai dengan 12 tahun.

Tarif bayi ( Infant ) dan anak

• Tarif bayi ( infant ) dihitung sebesar 10 % dari orang dewasa. Malaysia Airlines memungkinkan untuk 10 kg tambahan penting murni bayi (termasuk keranjang atau carrycot ) atas dan bagasi gratis dialokasikan untuk penumpang dewasamenyertai seorang bayi. Berat gabungan dari keranjang atau carrycot dan kebutuhan bayi tidak boleh melebihi 10 kg.Sang bayi tidak menempati tempat duduk sendiri dan harus ditemani oleh orang dewasa yang membayar penuh. sebagai memeriksa bagasi ditambah salah satu dari item berikut:

- Fully collapsible stroller

- Pushchair ( kursi dorongan bayi ) - Carrycot


(64)

- Infant car seat

• Bagi anak – anak yang mencapai usia lebih dari 2 tahun menempati tempat duduk sendiri dan dikenakan tarif sama dengan tarif orang dewasa.

3.5.1 First Class di Malaysia airlines

Untuk First class kapasitas bagasi yang diberikan adalah40kg-cukupcukup untukpetualanganbelanjaambisius. juga dapatmembawadua potongtas tangan , masing-masingberatnya mencapai7kg. Menetap diruang tunggumewah, lengkapdenganpusat bisnisdan aksesinternet. menawarkanlayananmewah diruang yang nyamandan aman. First Classcheck-inhak istimewa. Bebas beadalam penerbanganbelanja. disediakan katalogTemptationsdanmemilih hadiahyang menyenangkanuntukorang-orang tercintadi rumah, ataumemanjakan diri denganitemTemptationseksklusif. Kursiyang luasdan nyaman, lengkap denganottoman, memberikan semuaruangdan privasiyang Anda butuhkan. Tiduruntuk istirahatmalam yang baikdengantempat tidur, dikelilingi olehkenyamanankasurberlapis, bantalbesar dan nyamanturunpenuhselimut

3.5.2 Business Class di Malaysia airlines

.

Untuk Business class kapasitas bagasi yang diberikan adalah 30 kg ditambah dua potong hand -carry tunjangan (max 5 kg masing-masing) ada banyak ruang untuk semua yang dibutuhkan dengan pelayanan Eksklusif dan check-in dengan hak istimewa. bisa juga check-in melalui telepon untuk menerima layanan pribadi dan bisa menyegarkan diri dengan mandi cepat, pesan minuman panas, dalam beberapa berkat kerja untuk Wi-Fi, atau duduk kembali dan bersantai sebelum penerbangan berikutnya. Kursi kelas bisnis dirancang dengan banyak ruang kaki dan siku fitur


(65)

lie-flat kursi atau kursi yang dapat direbahkan secara bebas sehingga Anda dapat beristirahat dan menikmati privasi yang tak tertandingi.

Bebas bea dalam penerbangan belanja dan memanjakan diri di tempat belanja dengan Temptations. Dari aksesoris menarik untuk barang bermerek, dan dimanjakan untuk pilihan ketika Anda memilih hadiah atau souvenir, tetap terhubung berkomunikasi dengan orang yang dicintai atau rekan kerja melalui panggilan atau pesan teks menggunakan hiburan kursi controller yang juga bekerja sebagai ponsel udara ke darat. bahkan dapat mengirim dan menerima email pertengahan penerbangan.

3.5.3 Economy class

Untuk Economy classkapasitas bagasi yang diberikan adalah 20kgbagasidiperiksaberarticukup ruanguntuk hadiahsemua orang. JikaAnda seorang mahasiswayangjugaanggotalulusan, Anda mendapatkan10kgtambahankelebihan bagasi dan bisa memilih kursifavorit.Denganlapangankursi86,3cm(34 "),kursikelas ekonomiadalah salah satusekitar satu roomiest. Mengulurkan tanganataumeringkukdenganbantaldan selimutuntuk kenyamananpadapenerbangan jarak jauh. untuk menghindari potensi antrianpanjangdi check-in counter.Bisa menggunakanself-servicecheck-infasilitasuntuk check-inhingga 48jamsebelum keberangkatan, melaluiweb, atauMhmobile,MHkiosk. Jika membeli tiketKelas Ekonomikini dapat memilihkursiyang lebih disukaiuntuk biaya yang kecil-sempurna untuk menjagaperusahaan yang baikbersama-sama.


(66)

3.5.4 . Malaysia Airlines student Cards ( GRADS )

Malaysia Airlines student Cardssecara khusus melayani untuk dipasarkan kepada siswa di malaysia. Ini akan membuat mereka memungkinkan untuk bepergian di kelas ekonomi dalam penerbangan domestik pada tingkat diskon menarik dari 25% pada perusahaan atau diskon 50% atas dasar kursi yang tersedia. tujuan utama dalam memberikan . Malaysia Airlines student Cardsadalah untuk meredam beban pendidikan keuangan dari siswa dan orang tua mereka dalam mengejar keunggulan pendidikan dan masa depan yang lebih baik. Para siswa juga mendorong untuk mengambil keuntungan untuk melakukan perjalanan untuk alasan lain seperti untuk lebih sering mengunjungi keluarga, kerabat, atau teman.

Untuk mengunjungi lebih banyak tentang ke bagian negara lain dengan perjalanan dari malaysia untuk memulaiperjalanan studilapangan. Siswa dari usia 12 tahun. Menghadiri pemerintah yang diakui, terakreditasi sekunder, sekolah internasional hanya dan mendaftarkan lembaga di diploma terakreditasi, sarjana, master atau program PDH. kedua kategori mahasiswa harus belajar di Malaysia secara penuh waktu dan untuk jangka waktu 6 bulan pada masa berakhirnya.


(67)

BAB IV

PROSEDUR CHECK IN PADA PERUSAHAAN PENERBANGAN INTERNASIONAL PT. MALAYSIA AIRLINES

Kelancaran seluruh proses bagi penumpang yang hendak naik pesawat sangatlah penting, baik bagi penumpang itu sendiri maupun bagi perusahaan penerbangan. Sehingga tidak menimbulkan hal – hal yang diinginkan, seperti misalnya penumpang yang komplain karena pelayanan petugas yang sangat lamban, pesawat delay, dan kehilangan Bagasi . Karena itu , para petugas harus di training dengan baik sehingga menguasai pekerjaannya daan beberapa hal lain yang masih terkait dalam halnya.

4.1 Hal – hal yang perlu dipersiapkan petugas check-in counter

Passenger manifest yaitu berisi Passenger name list ( PNL ), dengan

destination ( tujuan ) nya , special service special information dan sebagainya.

Boarding Pass yaitu berisi flight date, name,gate,seat ( smoking, non smoking

), boarding pass number ( BN ), dan destination.

Bagage tag yaitu tanda pengenal dari bagasi misalnya Rush Tag, security

Taq, Fragile, dan damage tag

Excess baggage ticket yaitu bagaimana menghitung excess baggage, baik


(68)

perkilo atau perpotong, jumlah yang harus dibayar, tax, total yang akan dibayar dan bagai mana bentuk pembayaran ( cash, cards ) dan sebagainya. • Mengechek travel dokument yaitu apakah namanya ada di passanger

manifest, class, carier, validity,booking status.

Seat yaitu apakah sudah request, pergi sendiri, group atau dengan keluarga

dan lain-lain.

• Formulir yang diperlukan yaitu petugas harus tau cara menulis formulir • Pruser information yaitu untuk special food, UM, VIP, dan sebagainya.

• Melihat paspor dan memeriksa masa berlaku, nama, negara asal yang berdasarkan passpor dan visa, calon penumpang

Yang harus diketahui oleh petugas sehingga tidak menimbulkan hal – hal yang tidak diinginkan, antara lain :

1. Apa saja yang boleh atau tidak dibawa penumpang.

2. Biasanya penumpang membawa hanya satu potong saja kedalam cabin 3. Peratuaran tentang hewan peliharaan

4. Bagasi dalam keadaan rusak

5. Tahu cara menghitung waktu terbang, sehingga tahu bila ada penumpang yang menanyakan berapa lama sampai ditujuan.


(69)

Dalam melaksanakan tugasnya check in perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Penampilan yang rapi , ramah tamah, banyak senyum, bersikap sopan 2. Penguasaan materi tentang check in

3. Menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar internasional 4. Memiliki sifat suka membantu orang lain.

5. Cepat dan tegas dalam pengambilan keputusan dan sebagainya 6. Bertanggung jawab.

4.2 Fasilitas Check In di Malaysia Airlines

Fasilitas chek in adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan proses chek in

dengan kemudahan – kemudahan yang ada.

4.2.1 One Shot Through Check in ( OSTCI ).

Fasilitas ini mengharuskan penumpang dengan conectionsatau tujuan selanjutnya untuk check in hanya sekali ke tujuan akhir mereka.

a. Menyediakan layanan yang menghubungkan untuk mengulangi check in

untuk penumpang di setiap stasiun transfer tidak lagi diperlukan.

b. Memungkinkan muka check in untuk menghubungkan penerbangan di pelabuhan Embarkasi dan lebih dari satu boarding pass akan diberikan kepada penumpang.

c. Penumpang dapat langsung melanjutkan ke gerbang boarding penerbangan yang menghubungkan ke transfer stations.


(70)

d. Bagasi Penumpang akan diperiksa melalui dan ditransfer secara otomatis ke tujuan akhir mereka (kecuali yang conecting ke dan dari operator asing.)

e. Berlaku hanya pada penerbangan maskapai Malaysia Airlines saja.

4.2.2 Inter – Airline Through Check in ( IATCI )

• IATCI adalah fasilitas yang mirip dengan OSTCI yang memungkinkan maskapai penerbangan untuk berpartisipasi acces check in transaksi melalui sistem komputer masing-masing. Saat ini, check in sistem 42 maskapai penerbangan di seluruh dunia berpartisipasi dilengkapi fasilitas IATCI.

• Semua penumpang yang menghubungkan penerbangan pada hari yang sama akan diperiksa hingga tujuan akhir mereka di mana dua boarding pass akan dikeluarkan sesuai issued.

• Ketika IATCI diimplementasikan antara dua maskapai penerbangan, penumpang dapat check in dengan operator pertama di jadwal mereka dan menerima boarding pass dan tugas kursi untuk menghubungkan penerbangan yang dioperasikan oleh carier host di lain sistem kontrol keberangkatan (DCS). di samping itu, IATCI memungkinkan penumpang data seperti informasi API, rincian bagasi, dan nomor frequent flyer yang akan dikomunikasikan antara operator.

4.2.3 Return Flight Check in ( RFCI )

Return Flight Check in ( RFCI ) adalah fasilitas yang memungkinkan penumpang wisatawan bisnis terutama sering untuk check in untuk penerbangan kembali mereka pada waktu yang sama saat mereka check


(1)

denganmerekomendasikanpemulihan

layanandisediakandalamPedomanpenangananCustomer FeedbackdanRecovery Services. Semuabidangyang berkaitan denganPemulihanLayanan Pelangganharus

diidentifikasi terlebih dahulu, sebelum

Mulailahmerencanakanaksilainnya. Parapihak terkaitseperti i)

;

Hoteluntuk akomodasidalam kasuspenundaan yang lama

ii)

. (Hotel for accommodation in case of long delay.)

Pengangkutan (vv) Bandara/Hotel iii)

. ( Transportation (vv) Airport/Hotel. ) Makanan dan Minumandan lain-lain ( Food and Beverages. )

Pemberitahuandan informasidelaysangat pentinguntuk pemulihanpelanggan,semua bidangTerkait hal iniharusmendapat informasiketerlambatan.1

Proseskunci dalamkaitannya dengandaerah inidibagi menjadi3area bisniskunci utama i)

; OperasiControl Centre(OCC)

ii) Engineering Department (MCC) / Station Maintenance Manager (SMM) HQ

iii) Airport Operations (AO) / Station Manager

Koordinatorkuncidalam kaitannya dengankomunikasipenumpangatas keterlambatandikenaladalah sebagaiberikut;

KeterlambatanKoordinatorKunciDikenal.Setelahcheck-in Operasi Bandar UdaraKurangdari 60menit sebelumSTDOperasi/StasiunReservationBandara Antara60menitsampai 6jam sebelumSTDOperasi/StasiunReservationBandara 6jam danReservasiStasiundiatas/StasiunFinal Destination/Sumber Pemesanan


(2)

- Force Maj

-eure, yaitu suatu kejadian yang tidak dapat dielakkan dan tidak dapat diperhitungkan sebelumnya misalnya banjir, demonstrasi, cuaca buruk.

-Technical Reason , yaitu keterlambatan diakibatkan kerusakan pada pesawat.

-Commercial Reason, yaitu keterlambatan pesawat diakibatkan alasan komersial misalnya, pesawat besar diganti oleh pesawat kecil atau sebaliknya sehingga membuat waktu agak lama untukcheck in.

Keterlambatan pesawat sangat mempengaruhi proses check in karena akan membuat proses check in agak lambat sehingga membuat penumpang kurang puas, karena itu pada saat check in penumpang harus menanyakan kepada petugas check incounter alasan keterlambatan pesawat.

Security Reason , yaitu keterlambatan pesawat suatu tindakan demi keamanan pesawat dan keselamatan penumpang.

Petugas check in pernah mengatakan alasan check in pernah mengatakan alasan keterlambatan pesawat karena alasan keterlambatan berangkat dari tempat asal. Hal ini tentu saja membuat penumpang merasa kurang puas sehingga mereka saling mengajukan komplain. Solusinya adalah petugas mengatakan permohonan maaf kepada penumpang supaya mereka bisa menerima alasan tersebut.

4.8 Hubungan Kerja Penanganan Penumpang dengan Dapartemen lain

Dalam pelaksanaan kegiatan handling pasasi slalu berhubungan dengan dapartemen lain. Dalam penyelesaian penumpang, biasanya akan berhubungan


(3)

dengan dapartemen reservationyang berada di kantor jl. Imam Bonjol di Hotel Danau Toba, Medan. dalam hal ini ditangani oleh agen – agen lain yang dalam hal ini yang bekerja sama dengan PT Malaysia Airlines.

Ticketingmerupakan proses lanjutan dari reservasi oleh penumpang yang akan melaksanakan penerbangan. Adapun ticketing ini bertujuan agar penumpang yang telah melakukan reservasi dan penumpang yang telah melakukan pemesanan tempat duduk akan diberitahu melalui daftar penumpang yang akan berangkat beserta infornasi lain nya yang menyangkut penumpang , apakah penumpang yang pergi dalam bentuk grup atau tidak, penumpang yang dapat perhatian khusus atau penumpang yang mendapat perhatian khusus atau penumpang yang akan datang terlambat untuk chek in

Apabila departemen airport handling menghadapi masalah – masalah seperti kehilangan tiket, pembatasan keberangkatan dan lainya. Maka departemen administrasi PT Malaysia airlines dan agen – agen tersebut diatas yang menanganinya. Dapartemen ini juga melaporkan tentang berapa tiket yang terjual, berapa jumlah penumpang yang akan melakukan go – show dan no – show serta masalah – masalah yang berkaitan dengan administrasi lainnya.


(4)

BAB V KESIMPULAN

Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional . Transportasi udara merupakan moda transportasi yang paling inovatif dibandingkan dengan moda transportasi lain. Jenis transportasi ini membuat waktu tempuh menjadi singkat.

PT. Malaysia Airlines adal melayani berbagai rute domestik dan internasional dari pusat operasinya di Malayasia Airlines ini adalah cabang yang berada di Indonesia yaitu di Bandara Polonia Medan. Yang lebih di kenal dengan MAS ( Malaysia Airlines).

Malaysia Airlines (MAS) berusaha senantiasa mengedepankan keselamatandan pelayanan penerbangan yang terbaik bagi penumpangnya. Jasa pengangkutan juga penting untuk meningkatkan arus wisatawan baik domestik maupun internasional. Penumpang akan dilayanidengan baik mulai dari pemesanan tiket sampai mereka berada di dalam pesawat.

Kegiatan check in counter PT Malaysia Airlines di Bandara Polonia Medan khususnya di penerbangan Internasional sudah berjalan dengan baik serta didukung fasilitas yang memadai yaitu dengan menggunakan computer system akan mempermudah proses penyelesaian pelayanan pada check in.


(5)

Check in adalah suatu tempat pelayanan yang diberikan kepada penumpang di airport untuk memeriksa ticket, baggage, cabin, airport tax, serta mengeluarkan boarding pass.

Dalam kegiatannya check in petugas banyak menghadapi masalah yang sangat mempengaruhi pelayanan yang diberikan oleh petugas pada saat check in. Namun demikian petugas berusaha meminimalkan masalah tersebut demi tercapainya pelayanan yang baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Darmardjati, R.S. 2001. “Istilah – Istilah Dunia Pariwisata“. Jakarta: Pradnya Paramitha

Ismayanti . 2010. “Pengantar Pariwisata”. Jakarta: PT Gramedia Widarsana Indonesia

Lintas Angkasa . 2011. “Basic Ticketting Reserv asi & Air Fare”. Medan: Lintas Angkasa

Pitana, I Gde M.sc dan Ir. Putu G. Gayatri,M.Si. 2005. “Sosiologi Pariwisata ”. Denpasar: Andi Yogyakarta.

Wardiyanta. M.Hum. 2006 “Metode Penelitian Pariwisata”. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Yoeti, Oka, A. 2008. “Ekonomi Pariwisata”. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara Yoeti, Oka, A. 1996. “Anatomi Pariwisata”. Bandung: PT.Angkasa

Yoeti, Oka, A. 1996. “Pemasaran Pariwisata”. Bandung: PT Angkasa http : // id.wikipedia.org/wiki/malaysia-Airlines Diakses 3 september 2012

http : //madebayu.blogspot.com/2009/10/ pengertian-wisatawan.html Diakses 29 Agustus 2012