14
2.1.4.6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Setelah jurnal
penyesuaian dibuat
langkah berikutnya
adalah mempostingnya ke dalam perkiraan buku besar yang berhubungan. Setelah
melakukan posting maka prosedur berikutnya adalah menyusun neraca saldo setelah penyesuaian. Perkiraan-perkiraan yang ada dalam neraca saldo setelah
penyesuaian adalah saldo rekening setelah disesuaikan. Apabila dalam jurnal penyesuaian muncul rekening baru, maka rekening baru itu akan dimasukkan
dalam neraca saldo setelah penyesuaian.
2.1.5. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan data keuangan termasuk catatan yang
menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan sumber daya ekonomi aktiva dan atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu atau
perubahan atas aktiva dan atau kewajiban selama suatu periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atas basis akuntansi komprehensif
selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
atau pertanggungjawaban manajamen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut Warren 2005:24, laporan keuangan suatu entitas terdiri
atas:
Universitas Sumatera Utara
15 a.
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode
waktu tertentu berdasarkan konsep perbandingan atau pengaitan matching concept. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap
beban yang terjadi yang disebut laba bersih. b.
Laporan Ekuitas Pemilik Laporan ekuitas pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama
jangka waktu tertentu. Laporan tersebut disiapkan setelah laporan laba rugi karena laba bersih ataupun rugi bersih dalam periode berjalan harus dilaporkan dalam
laporan ini. Laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di dalam
neraca. c.
Neraca Neraca merupakan suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik
pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Pada bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat lambatnya aktiva
tersebut dikonversikan kedalam kas atau digunakan dalam operasi. d.
Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan suatu ikhtisar penerimaan kas dan
pembayaran kas selama periode waktu tertentu. Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Universitas Sumatera Utara
16 Laporan keuangan memiliki karateristik kualitatif yang membuat
informasi dalam laporan keuangan dapat berguna bagi pemakai. Keempat karateristik tersebut adalah :
1. Dapat dipahami
Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan harus dapat dengan mudah dipahami oleh pemakai. Untuk itu, para pemakai diasumsikan telah
memiliki pengetahuan yang cukup dan memadai tentang kegiatan atau aktvitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta memiliki kemauan untuk mempelajari
informasi dengan ketekunan yang semestinya atau wajar. 2.
Relevan Suatu informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa yang akan datang, menegaskan atau mengkoreksi
hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya.
3. Keandalan
Agar informasi keuangan yang disajikan bermanfaat bagi pemakai, informasi keuangan harus andal. Informasi dapat diandalkan jika bebas dari
pengertian yang menyesatkan, kesalah material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang jujur dari apa yang seharusnya disajikan dan tepat waktu
dalam penyajiannya.
Universitas Sumatera Utara
17 4.
Dapat diperbandingkan Informasi keuangan akan lebih berguna bagi para pemakainya apabila
dapat diperbandingkan dengan informasi keuangan pada laporan keuangan tahun sebelumnya dan laporan keuangan antar perusahaan. Dengan demikian, pemakai
laporan keuangan akan lebih mudah untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja perusahaan, dan posisi keuangan perusahaan.
Komponen laporan keuangan pada sektor privat berbeda dengan komponen laporan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD .
Laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah SKPD terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran LRA, Neraca, dan Catatan Atas Laporan Keuangan
CALK.
2.1.5.1.Laporan Realisasi Anggaran
Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat daerah,
yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode laporan. Menurut Erlina 2012:76 unsur yang dicakup secara langsung
oleh laporan realisasi anggaran terdiri dari LRA, belanja, transfer, dan pembiayaan. Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pendapatan LRA adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara Daerah
atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
18 b.
Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara Daerah yang mengurang saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
c. Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas
pelaporan dari kepada pelaporan entitas lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
d. Pembiayaan financing adalah setiap penerimaan pengeluaran yang tidak
berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya .
Transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam bentuk barang dan jasa dapat dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran atau dilaporkan dalam
Neraca. Untuk laporan realisasi anggaran dapat dilakukan dengan cara menaksir nilai barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi. Disamping itu, transaksi
semacam ini juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada catatan dan laporan keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai
bentuk dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang diterima. Laporan realisasi anggaran SKPD LRA-SKPD disusun untuk semester
satu dan tahunan. Laporan ini menyajikan informasi realisasi pendapatan dan belanja SKPD yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam
satu periode. Laporan Realisasi Anggaran SKPD sebelum konvensi adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
19 PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI
SKPD DINAS PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMAPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013
Nomor Urut
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi
Lebih Kurang
1
Pendapatan
1.1 Pendapatan Asli Daerah
1.1.1 Pendapatan pajak daerah
xxx Xxx
Xxx 1.1.2
Pendapatan retribusi daerah xxx
Xxx Xxx
1.1.3 Pendapatan hasil pengelolaan
Kekayaan daerah yang Dipisahkan
xxx Xxx
Xxx 1.1.4
Lain-lain
Jumlah xxx
Xxx Xxx
2
Belanja
2.1 Belanja tidak langsung
2.1.1 Belanja pegawai
xxx Xxx
Xxx 2.2
Belanja langsung
2.2.1 Belanja pegawai
xxx Xxx
Xxx 2.2.2
Belanja barang dan jasa xxx
Xxx Xxx
2.2.3 Belanja modal
xxx Xxx
Xxx
Jumlah xxx
Xxx Xxx
Surplus Defisit xxx
Xxx Xxx
Sumber : Erlina 2012:78
Gambar 2.2 Contoh Format Laporan Realisasi Anggaran 2.1.5.2.Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh
neraca terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas. Masing-masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akubat dari peristiwa masa lalu dandari mana manfaat
ekonomi dan atau social dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
Universitas Sumatera Utara
20 sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Aset secara umum diklasifikasikan ke dalam aset lancer dan nonlancar. Suatu aset diklasifikasikan kedalam aset lancar jika diharapkan untuk segera dapat
direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 dua belas bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria
tersebut diklasifikasikan kedalam aset nonlancar. Secara rinci aset di Pemerintahan daerah dibedakan atas:
1. Aset lancar; meliputi kas, setara kas, investasi jangka pendek, piutang dan
persediaan. 2.
Aset tetap; meliputi tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, dan konstruksi dalam
pengerjaan. 3.
Aset lainnya; meliputi aset tak berwujud.
b. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban dikelompokkan kedalam: 1.
Kewajiban jangka pendek, yaitu kelompok kewajiban yang diselesaikan dalam waktu kurang dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Universitas Sumatera Utara
21 2.
Kewajiban jangka panjang yaitu kelompok kewajiban yang penyelesaiannya selesai setelah dua belas bulan terhitung setehan tanggaal
pelaporan.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana dapat dikelompokkan menjadi:
1. Ekuitas dana lancar adalah selisih antara aset lancer dengan kewajiban
jangka panjang. 2.
Ekuitas dana investasi adalah kekayaan pemerintahan yang tertahan dalam aset nonlancar selain dana cadangan dikurangi dengan kewajiban jangka
panjang. 3.
Ekuitas dana cadangan mencerminkan kekayaan pemerintahan yang dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai
peraturan sebelumnya sesuai peraturan perundang-undangan.
Universitas Sumatera Utara
22 Menurut Erlina 2012:101, format Neraca SKPD adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI Neraca SKPD DINAS PERHUHUBUNGAN
Per 31 Desember Tahun 2013 dan Tahun 2012
Uraian Jumlah
Kenaikan Penurunan Tahun n
Tahun n-1 Jumlah
ASET ASET LANCAR
Kas Investasi Jangka Pendek
Piutang Persediaan
Jumlah ASET TETAP
Tanah Peralatan dan Mesin
Peralatan Kantor
Jumlah ASET LAINNYA
Tagihan penjualan angsuran Aset tak berwujud
Aset lain-lain
Jumlah JUMLAH ASET
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang perhitungan pihak ketiga Uang muka dari kas daerah
Utang jangka pendek lainnya
Jumlah EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR Cadangan piutang
Cadangan persediaan
Jumlah EKUITAS DANA INVESTASI
Investasi aset tetap Investasi aset lainnya
Jumlah JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
Sumber : Erlina 2012:101
Gambar 2.3 Contoh Format Neraca 2.1.5.3.Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, laporan perubahan
SAL, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan
Universitas Sumatera Utara
23 Arus Kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi mengenai
berbagai hal yang tidak “terbaca” dari laporan realisasi anggaran dan neraca. Berbeda dengan fungsi buku besar pembantu,catatan atas laporan keuangan tidak
hanya merinci lebih jauh lebih jauh rekening-rekening dalam laporan keuangan tersebut, tetapi juga menjelaskan berbagai kebijakan, pendekatan, metode, dan
Neraca. Selain itu, di dalam catatan atas laporan keuangan juga dapat dijelaskan berbagai faktor, asumsi, dan kondisi yang mempengaruhi angka-angka laporan
keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: a.
Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal keuangan, ekonomi makro, pencapaian target perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi
dalam pencapaian target. b.
Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan. c.
Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya. d.
Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh tandar akuntansi pemerintahan yang belum disajikan pada lembar muka on the face laporan
keuangan. e.
Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis actual atas pendapatan dan belanja da
rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, dan f.
Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyediaan yang wajar, yang tidak disajikan pada lembar muka on the face laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
24 Format Catatan atas Laporan Keuangan SKPD adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
SKPD DINAS PERHUBUNGAN Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan Tujuan penyusunan Laporan Keuangan SKPD
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
1.3 Sistematikan Penuliasan Catatan atas Laporan Keuangan SKPD
Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan, Pencapaian Target Kinerja APBD SKPD
2.1 Ekonomi Makro
2.2 Kebijakan Keuangan
2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD
3.2 Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target
Bab IV Kebijakan Akuntansi
4.1 Entitas Akuntansi Entitas Keuangan Pelaporan Keuangan Daerah
4.2 Basis Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
4.3 Basis Pengukuran Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang ada
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Pada SKPD Bab V
Pos Laporan Keuangan SKPD 5.1
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Keuangan SKPD 5.1.1
Pendapatan 5.1.2
Belanja 5.1.3
Pembiayaan Khusus SKPKD 5.1.4
Aset 5.1.5
Kewajiban 5.1.6
Ekuitas Dana 5.2
Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul Sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja
Dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas Akuntansi entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual pada
SKPD Bab VI
Penjelasan atas Informasi-informasi non Keuangan SKPD Bab VII
Penutup
Sumber : Erlina,dkk 2012:143
Gambar 2.4 Contoh Format Catatan atas Laporan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
25
2.2.Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Karunia Sari Nur Pangesti 2008 yang berjudul “Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan SKPD: Studi Kasus Penerapan
Permendagri No.13 tahun 2006 Di Pemerintah Daerah Kabupaten Batang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur pokok dan pendukung dalam sistem
akuntansi keuangan SKPD di Kabupaten Batang pada posisi keadaan yang telah sesuai dengan Permendagri No.13 tahun 2006. Kesesuaian buku besar, prosedur
akuntansi dan jurnal berdasarkan Permendagri No.13 tahun 2006 secara berurutan menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektifitas sistem
akuntansi keuangan dalam menghasilkan laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan Riodinar Harianja 2008 yang berjudul
“Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan Pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD Pemerintah Kabupaten Toba Samosir”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Toba Samosir telah menerapkan sistem Akuntansi Pemerintahan sesuai dengan Permendagri No.13
tahun 2006 yang dimulai untuk tahun anggaran 2007.
Universitas Sumatera Utara
26
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
Nama peneliti
Judul Penelitian
Objek Penelitian
Hasil penelitian
Karunia Sari Nur
Pangesti 2008
Implementasi Sistem
Akuntansi Keuangan
SKPD:
studi kasus penerapan
Permendagri No. 13 tahun 2006
dipemerintah daerah
kabupaten Batang,
Kesesuaian Buku Besar, Prosedur
Akuntansi dan
Jurnal berdasarkan
Permendagri No. 13 Tahun 2006
1.unsur-unsur pokok
dan pendukung
dalam sistem
akuntansi keuangan SKPD di Kabupaten Batang berada pada
posisi keadaan yang telah sesuai dengan Permendagri No.
13 tahun 2006
2.kesesuaian buku
besar, prosedur akuntansi dan jurnal
berdasarkan permendagri No. 13 tahun 2006 secara berurutan
menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
efektivitas sistem
akuntansi keuangan dalam menghasilkan
laporan keuangan.
Riodinar Harianja
2008 Penerapa Sistem
Akuntansi Pemerintahan
pada
Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah
SKPKD Pemerintah
kabupaten Toba samosir
Kesesuaian penerapan
system akuntansi pemerintahan
pada satuan kerja pengelola
keuangan daerah SKPKD
berdasarkan Permendagri
No.13
tahun 2006
Pemerintah kabupaten
toba samosir
sudah menerapkan
system akuntansi pemerintah sesuai dengan Permendagri no.
13 tahun 2006 yang dimulai untuk tahun anggaran 2007.
Universitas Sumatera Utara
27
2.2.1. Kerangka Konseptual