Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan. Contoh sederhana dari komunikasi dua arah yaitu:
pimpinan mejelaskan kepada bawahannya, kemudian setelah pimpinan seslasi berbicara ada respon umpan balik dari bawahannya yang menyatakan
bagaimana mengatasimenghindari kendala-kendala yang ada dalam perusahaan sedangkan komunikasi satu arah mempunyai kekurangan karena bisa terjadi
kesalah pahaman karena tidak adanya umpan balik. Contoh sederhana dari komunikasi satu arah adalah seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang
lain yang dituju, bisa saja pesan tersebut tidak sesuai dengan yang dimaksud, karena daya pikir orang untuk menerima unformasi berbeda-beda. Jadi, alangkah
baiknya bila suatu perusahaan menggunakan komunikasi dua arah. Komunikasi verbal yang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan
Daerah, meliputi: komunikasi tertulis dan lisan. Komunikasi lisan yang ada di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, meliputi: langsung bertatap muka,
melalui telepon, rapat, pidato, dan pengarahan. Komunikasi tertulis yang ada di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, meliputi: surat keputusan, memo,
surat tugas kerja, dan wewenang, surat balasantanggapan dan sebalik
b. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi melalui sarana elemen dan perilaku yang tidak dapat disandi kedalam kata-kata. Kategori penting dari
komunikasi nonverbal mencakup kinesic behavior, proxemics, object language. Kinesic behavior terdiri dari gerakan tubuh, seperti gerak isyarat, exspresi wajah,
gerakan mata, dan postur. Proxemics, atau physical layout adalah pengaruh dekatnya dan ruang dalam komunikasi. Musalnya bebrapa manajer mengatur
kantornya sehingga mereka memiliki wilayah informal dimana orang dapat duduk tanpa ada jarak dan berada di depan. Object language adalah komunikatif
menggunakan benda-benda material, termasuk pakaian, kosmetik, perabot, dan arsitektur.
Komunikasi nonverbal penting bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang efesien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus
berfikir panjang dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat. Komunikasi nonverbal sering dikatakan dalam segi emosional dari suatu
komunikasi, akan tetapi sebaliknya membaca kode komunikasi nonverbal dalam suatu hubungan komunikasi. Komunikasi nonverbal meliputi gerakan anggota
badan, intonasi dan penekanan yang kita berikan pada kata-kata, ekspresi wajah, dan jarak antara pengirim dan penerima pesan.
Komunikasi nonverbal kurang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, karena komunikasi nonverbal ini sangat informal,
komunikasi nonvormal ini sangat tidak tepat apabila digunakan di lingkungan kantor, sebab komunikasi nonverbal ini hanya menggunakan bahasa tubuh dan
panca indera. Biasanya komunikasi nonverbal ini dilakikan oleh karyawan yang mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab.
3. Pola Komuniksi
Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai
antara suatu organisasi dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-
beda. Secara umum pola komunikasi dapat dibedakan menjadi:
a. Saluran komunikasi formal
1 Komunikasi Kebawah
Komunikasi yang berlangsung dari tingkatan tertentu dalam suatu kelompok atau organisasi ke tingkatan yang lebih rendah disebut komunikasi
kebawah. Ketika kita membayangkan para manajer berkomunikasi dengan bawahannya, komunikasi dengan pola kebawah adalah pola yang pada umumnya
kita pikirkan. Pola tersebut digunakan oleh para pimpinan perusahaan dan para manajer untuk mencapai tujuannya, seperti memberikan instruksi kerja,
menginformasikan umpan balik terhadap kinerja. Tetapi komunikasi dalam bentuk ini tidak harus selalu secara lisan atau bertatap muka secara langsung.
Komunikasi kebawah yang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, seperti antara Pimpinan dengan sekretaris, antara sekretaris
dengan karyawan. 2
Komunikasi Keatas Komunikasi ke atas mengalir ke tingkatan yang lebih tinggi dalam suatu
kelompok atau organisasi. Pola ini digunakan untuk memberikan umpan balik kepada pimpinan yang diatas, menginformasikan kepada mereka tentang
kemajuan dalam menuju sasaran kerja, dan menyampaikan masalah yang terjadi saat ini. Komunikasi dalam bentuk ini membantu para manajer untuk selalu peka
terhadap perasaan karyawan dan pekerjaan mereka, rekan kerja, dan perusahaan pada umumnya. Para manajer perusahaan bergantung kepada komunikasi ini
untuk mendapatkan gagasan guna berhubungan dengan ide-ide tentang bagaimana meningkatkan kinerja.
Komunikasi kebawah yang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, seperti komunikasi antara karyawan dengan sekretaris,
antara sekretaris dengan pimpinan. 3
Komunikasi Horizantal Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua pegawai
atau dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau sederajat. Ketika komunikasi terjadi di antara anggota dari kelompok kerja yang sama,
antara anggota kelompok kerja pada tingkat yang sama, di antara para manajer pada tingkat yang sama, atau sesama staf yang sederajat, merupakan gambaran
dari komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal yang diterapkan di Bidang Pengembangan
Pendapatan Daerah, seperti: komunikasi antara sesama pimpinan dan sesama karyawan.
b. Saluran Komunikasi Informal
Dalam komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa memperdulikan jenjang hierarki, pangkat dan kedudukanjabatan, dapat
berkomunikasi secara luas. Komunikasi informal yang diterapkan di Bidang Pengembangan
Pendapatan Daerah, seperti komunikasi antara pimpinan dengan karyawan memperbincangkan yang bersifat umum pada saat istirahat kerja.