Peranan Komunikasi dan Motivasi Pimpinan terhadap kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Dearah

(1)

PERANAN KOMUNIKASI DAN MOTIVASI PIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BIDANG

PENGEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH

Oleh:

IRDA YANTI SURBAKTI 122103090

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan kemudahan-Nya, serta shalawat dan salam baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat-Nya dari alam yang penuh kegelapan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Peranan Komunikasi dan Motivasi Pimpinan terhadap kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Dearah” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penulis banyak mendapat arahan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph. D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.E.c, Ac, Ak, CA. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM. selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

ii

4. Ibu Magdalena Linda Sibarani, SE, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh pegawai dan Staff, yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

7. Seluruh Pegawai dan Staff, di Dinas Pendapatan Kota Medan

8. Teristimewa untuk orang tua tercinta Ayahanda Podi Surbakti dan Ibunda Risna Wati Br Ginting, dimana berkat do’a kasih sayang, kesabaran, dan keikhlasan hati membesarkan, mendidik, dan selalu memberikan dorongan semangatnya serta pengorbanan yang tidak akan dapat Penulis balas dengan apapun dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

9. Untuk kakak tercinta Ummi Kalsum Surbakti dan adek tercinta Jayanti Manda Sari Surbakti, dan Ahmad Fauzan Surbakti, yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10.Untuk teman-teman kuliah Irma, Niken, Anggun, Ela, Rahmi, Pinta, Uci, Asifa, Kristin, Febby, Fatimah, Ningsih, serta seluruh teman-teman khususnya stambuk 2015 yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11.Untuk teman-teman Magang, Fitri, Ega, dan Sinta, yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini


(6)

(7)

iv DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Jadwal Kegiatan ... 5

F. Sistematika Penelitian ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI ... 8

A. Sejarah singkat Dinas Pendapatan Kota Medan ... 8

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Job Description ... 13

D. Kinerja Usaha Terkini ... 27

E. Rencana Kegiatan ... 28

BAB III PEMBAHASAN ... 29

A. Komunikasi ... 29

1. Pengertian Komunikasi ... 29

2. Bentuk Komunikasi ... 30

3. Pola Komunikasi ... 32

B. Motivasi ... 36

1. Pengertian Motivasi ... 36

2. Fungsi Motivasi ... 37

3. Jenis-jenis Motivasi ... 37

C. Kinerja ... 41


(8)

v

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 53


(9)

vi

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman


(11)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Silalahi (2002:363), komunikasi adalah proses pengiriman informasi dari seseorang dan penerimaan informasi oleh orang lain melalui saluran tertentu. Komunikasi memegang peran penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik perusahaan swasta maupun pemerintah. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerja sama antara manusia yang terlibat dalam organisasi dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses pencapaian tujuan organisasi.

Peran komunikasi tidak saja sebagai sarana atau alat bagi pimpinan untuk menyampaikan informasi, misalnya tentang suatu kebijakan, tetapi juga sebagai sarana memadukan aktivitas-aktivitas secara terorganisasi dan dalam mewujudkan kerja sama. Menyampaikan informasi dan pengetahuan terutama yang berhubungan dengan pekerjaan atau pelaksanaan tugas dari seseorang kepada orang lain sehingga pekerjaan dapat di jalankan secara benar dan kerja sama tercipta.

Tujuan dari pada komunikasi adalah untuk mengadakan perubahan mempengaruhi tindakan dan untuk mencapai kesejahteraan. Menciptakan dan saling memberi pengertian antara sesama komunikator (pengirim) dan komunikannya (penerimanya), mengandung kebenaran, lengkap, mencakup keseluruhan menarik dan nyata. Tapi hal ini tidak bisa dicapi begitu saja, karena


(12)

2

ada banyak hambatan dalam komunikasi, misalnya banyaknya perantara dalam proses penyampaian informasi yang di sampaikan tidak lagi akurat, dan jika halini terjadi akan mengakibatkan salah pengertian yang akan berdampak kesalahan aktivitas kantor yang kemudian akan menghambat para karyawan, oleh karena itu komunikasi adalah hal yang setia dan berbeda-beda serta memerlukan pemahaman yang baik.

Peran komunikasi dalam meningkat kinerja perusahaan sangat penting karena sistem komunikasi yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan. Membatu mendorong dan mengarahkan karyawan untuk melakukan pekerjaan, mempengaruhi sikap, perilaku dan menanamkan kepercayaan karyawan. Komunikasi memberikan keterangan-keterangan tugas yang berubah di kaemajuan serta suksenya organisasi digunakan untuk penukaran informasi dan pendapat. Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka akan sulit mengkoordinasi. Karena itu perwujudan komunikasi ini memiliki peranan yang penting bagi organisasi. Agar tujuan komunikasi juga dapat terwujud maka pimpinan harus memberikan perhatian yang serius juga terhadap pegawai. Serta menciptakan suatu kondisi kerja yang dapat meningkatkan semangat kerja mereka. Hal ini dapat dilakukan antara lain memberikan motivasi yang tepat.

Menurut Silalahi (2002:340), motivasi merupakan dorongan dari dalam individu berdasarkan mana ia berusaha dan berprilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Dorongan sebagai kata kunci motivasi dapat muncul sebagai akibat dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terpuaskan atau dorongan internal. Misalnya makan, minum, tidur dan


(13)

berprestasi. Tetapi keinginan dan kebutuhan setiap orang itu tidak sama, karena dipengaruhi oleh selera budaya dan lingkungannya.

Pimpinan juga harus mengetahui kebutuhan dan keinginan yang diperlukan karyawan dari hasil pekerjaannya. Oleh sebab itu, seorang pimpinan selalu berupaya mencari cara yang tepat untuk memberi motivasi kepada karyawannya. Kebutuhan sosial, kebutuhan rasa aman, kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan fisiologis dan penghargaan akan mendorong pegawai untuk lebih berkualitas dalam bekerja sehingga kinerja karyawan dapat meningkat dan pada akhirnya dapat menguntungkan kedua belah pihak yaitu pihak perusahaan dan pihak karyawan itu sendiri.

Seorang pimpinan bertugas mendorong bawahan untuk mencapai tujuan sesuai dengan kemampuan yang ada. Pimpinan harus menjadi fasilitator anggota kelompoknya dalam mencapai tujuan bersama. Menurut Kadarman (2001:143), kepemimpinan adalah suatu proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berhubungan dengan penugasan anggota organisasi dalam rangka mencapai tujuan kelompok/organisasi.

Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah adalah bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Lingkup pengembangan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai penyusunan rencana, program, dan dan kegiatan Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Memiliki karyawan yang kinerjanya tinggi, akan mudah untuk mencapai


(14)

4

suatu tujuan dari perusahaan. Namun untuk meningkatkan kinerja karyawan tidaklah mudah pimpinan mempunyai peran penting untuk mencapai karyawan yang kinerjanya tinggi. Meningkatkan kinerja karyawan tidak hanya menyangkut penjadwalan kerja, tetapi keterampilan komunikasi serta motivasi yang baik. Oleh karena itu, menjalin hubungan komunikasi yang terbuka, jujur, adil, antara pimpinan dengan karyawan akan memotivasi kerja karyawan untuk bekerja dengan senang hati. Baik buruknya suatu komunikasi akan berpengaruh terhadap hasil kerja, sehingga mempengaruhi juga motivasi bekerja karyawan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.

Untuk lebih mengetahui bagaimana komunikasi motivasi pimpinan dalam meningkatkan kinerja karyawan, maka penulis melakukan observasi dengan judul “Peranan Komunikasi dan Motivasi Pimpinan terhadap kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang menjadi objek dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah peranan komunikasi dan motivasi pimpinan terhadap kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah?.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan komunikasi dan motivasi pimpinan terhadap kinerja keryawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah.


(15)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diproleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Organisasi

a. Sebagai bahan pertimbangan untuk mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan perusahaan khususnya pada peranan komunikasi motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan.

b. Sebagai masukan untuk memperbaiki komunikasi dan motivasi

pimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai di Bagian Pengembangan Pendapatan Daerah, sesuai dengan hasil dan analisa penulis serta bahan untuk kepentingan Tugas Akhir ini.

2. Bagi Penulis

a. Menambah dan memperluas pengetahuan penulis pada komunikasi dan mitivasi pimpinan dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam bentuk nyata, sehingga dapat dijadikan perbandingan antara teori dan praktek.

b. Dapat memperkaya wawasan ilmiah dan non ilmiah penulis dalam disiplin ilmu yang penulis tekuni dan dapat diterapkannya.

3. Bagi peneliti yang akan datang

Sebagai bahan referensi Tugas Akhir bagi mahaiswa lainnya yang berminat terhadap judul yang penulis teliti.


(16)

6

E. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan penulisan tugas akhir sebagaimana terlihat dalam tabel 1.1 jadwal kegiatan penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO Kegiatan

Juni

I II III

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data 3 Penulisan

Sumber: Penulis (2015) F. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan Tugas Akhir ini delaksanakan secara sistematis dan terarah maka penulis membuat Tugas Akhir ini dalam empat bab, yang dianggap cukup memadai untuk mengemukakan hal yang penting dan relevan dengan judul Tugas Akhir yang dimaksud. Adapun uraiannya, adalah sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan rencana yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan sistematika penulisan.


(17)

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi, struktur organisai dan personalia, uraian tugas (Job Description), kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah.

BAB III: PEMBAHASAN

Dalam bab ini, menjelaskan tentang bagaimana peranan komunikasi dan motivasi pimpinan terhadap kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan yang bermanfaat bagi Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dimasa mendatang.


(18)

8 BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada bagian keuangan yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah. Pada sub bagian ini belum terdapat Sub Seksi, karena pada saat itu wajib pajak/ wajib retribusi yang berdomisili di daerah kota Medan belum begitu banyak.

Dengan mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk di kota Medan melalui peraturan daerah sub bagian keuangan tersebut dirubah menjadi bagian pendapatan. Pada bagian pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola penerima pajak dan retribusi daerah yang merupakan kewajiban para wajib pajak/ wajib retribusi didalam daerah kota Medan, yang terdiri dari 21 kecamatan diantaranya kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung, Medan Timur, Medan Kota, Medan Area, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Sunggal dan lainnya.

Sehubungan dengan interuksi Mentri Dalam Negeri KUPD No. 7/12/41 – 10 tentang Penyeragaman Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia. Maka pemerintah Kota Medan, berdasarkan peraturan Daerah No. 12 tahun 1978 menyesuaikan dan membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan yang baru. Di dalam struktur organisasi Dinas Pendapatan yang baru ini dibentuklah seksi-seksi administrasi Dinas Pendapatan, juga dibentuk Bagian


(19)

Tata Usaha yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu sub sector perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi pemerintah daerah dalam mendukung serta memelihara pembangunan dan didalam peningkatan penerimaan pendapatan daerah.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Kota Medan melakukan Penataan Organisasi yang ditetapken dengan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kota Medan, salah satu diantaranya adalah Dinas Pendapatan Kota Medan.

Visi Dinas Pendapatan Dearah Kota Medan adalah sebagai berikut :

Terwujudnya Pendapatan Daerah sebagai Andalan Pembiayaan Pembangunan Daerah.

Misi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas pelayanan terhadap Sumber dan Pengelola

Pendapatan Daerah.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana dinas.

3. Intensifikasi dan ekstensifikasi subjek dan objek pendapatan daerah. 4. Meningkatkan penegakan hokum


(20)

10

B. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2009 khusus untuk Dinas Pendapatan Kota Medan telah ditetapkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan beserta Struktur organisasi melalui Surat Keputusan Walikota N0. 01 Tahun 2010 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan dapat di lihat pada Gambar 2.1.


(21)

Sumber: Dinas Pendapatan Kota Medan (2015)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan DINAS Sekretaris Sub Bagian Penyusunan Daerah Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Umum Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah Seksi Pengembangan Pajak Bidang Penagihan Seksi Pengembangan Retribusi Bidang Bagi Hasil

Pendapatan

Seksi Pengembangan Pendapatan Lain-lain Seksi Bagi Hasil Bukan

Pajak Seksi Bagi Hasil Pajak Bidang Pendataan dan Penetapan Sekasi Penagihan dan Perhitungan Seksi Penatausahaan Bagi Hasil Seksi Peraturan Perundang-undangan dan pengkajian Seksi Pembukuan dan Verifikasi Seksi Pertimbangan dan Retribusi Seksi Pendataan dan Pendaftaran Seksi Pemeriksaan Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Penetapan


(22)

12

Adapun struktur organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan adalah sebagaiberikut:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Penyusunan Program

3. Bidang Pendataan dan Penetapan terdiri dari : a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran

b. Seksi Pemeriksaan c. Seksi Penetapan

d. Seksi Pengolahan Data Dan Informasi 4. Bidang Penagihan terdiri dari :

a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi b. Seksi Penagihan dan Perhitungan c. Seksi Pertimbangan dan Retribusi 5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari :

a. Seksi Bagi Hasil Pajak

b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak c. Seksi Penatausahaan Bagi Hasil

d. Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan 6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Pajak b. Seksi Pengembangan Retribusi


(23)

7. Unit Pelaksana Teknis (UPT) 8. Kelompok Jabatan Fungsionalis C. Uraian Tugas/ Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan yang terdiri dari :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Kepala Dinas Pendapatan menyelengrarakan fungsi

a. Perumusan Kebijakan teknis di bidang pendapatan

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umun di bidang pendapatan

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibanding pendapatan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya

2. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Dinas. Dalam melaksanakan tugas pokok Sekretariat menyelengrarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Dinas

c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan admistrasi kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, dan kerumahtanggaan Dinas


(24)

14

d. Pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pengembangan

organisasi dan ketatalaksanaan

e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas inas f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian g. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kesekretariatan

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kesekretariatan terdiri dari :

a. Sub Bagian Umim, menyelenggarakan fungsi :

a) Penyusun rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Umim b) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum c) Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah

dinas, penataan kearsipan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas

d) Pengelolaan administrasi kepegawaian

e) Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,

ketatalaksanaan, kepegawaian

f) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

g) Penyiapan bahan mentoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan

fungsinya

b. Sub Bagian Keuangan, menyelenggarakan tugas :

a) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan b) Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan


(25)

c) Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi keuangan kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan, dan verifikasi

d) Pennyiapan bahan / pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan

e) Penyusunan laporan keuangan Dinas

f) Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian

g) Penyiapan bahan menitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas

h) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Sub Bagian Penyusunan Program, penyelenggaraan fungsi :

a) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program

b) Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencan dan program Dinas

c) Penyiapan bahan penysunan rencana dan program Dinas d) Penyiapan bahan pembinaan pengawasan, dan pengendalian

e) Penyiapan bahan mentoring, evaluasi dan oelaporan pelaksanaan tugas f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan


(26)

16

3. Bidang Pendataan Dan Penetapan

Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas pokokmelaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaakn penetapan, dan pengolahan data dan informasi.

Dalam melaksanakan tugas pokok seksi Pendataan dan Penetapan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pendataan dan

Penetapan

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pendataan, pendaftaran, pemeriksaan penetapan, dan pengolahan data dan informasi

c. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan seluruh wajib pajak, wajib retribusi dan pendataan daerah lainnya

d. Pelaksanaan pengolahan dan informasi baik dari Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD), hasil pemeriksaan dan informasi yang terkait.

e. Pelaksanaan proses penetapan pajak daerah, retribuusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.

f. Perencanaan dan penatausahaan hasil pemeriksaan terhaddap Wajib Pajak dan Wajib Retribusi.

g. Pelaksaan mentoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang pendataan dan penetapan.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(27)

a. Seksi Pendataan dan Pendaftaran, menyelenggarakn fungsi:

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pendataan dan Pendaftaran.

b) Penyusunana bahan petunjuk teknis lingkup pendataan dan

pendaftaran.

c) Pelaksaaan pendataan objek pajak daerah/retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya melalui Surat Pemberitahuaan Pajak Daerah (SPTPD) dan Surat Pemberitahuan Retribusi Daerah (SPTRD).

d) Pelaksanaan pendaftaran wajib pajak/retribusi daerah melalui formulir pendaftaran.

e) Penyimpanan, pendistribusiian, pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah/Wajib Retribusi Daerah serta penyimpanan surat perpajakan daerah lainnya yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan. f) Penyiapan bahan mentoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. g) Pelaksanaa tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dnegan tugas dan fungsinya

b. Seksi pemeriksaan, menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan seksi pemeriksaan. b) Penyusunan bahna petunjuk teknnik lingkup pemeriksaan.

c) Penyusunan laporan hasil pemeriksaan dan unit pemeriksaan/tim pemeriksa.

d) Penatausahaan hasil pemeriksaan lapangna atas objek dna subjek pajak.


(28)

18

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Seksi penetapan, menyelenggarakn fungsi:

a) Penyipan rencana, program, dan kegiatan Seksi Penetapan. b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penetapan.

c) Penyiapan bahan dan data perhituangan penetapan pokok pajak

daerah/pokok retribbusi daerah.

d) Penyiapan penertiban, pendistribusian serta penyimpanan arsip surat perpajakan aerah/retribusi daerah yang berkaitan dengan penetapan. e) Pelaksanaan perhitungan jumlah angsuran pembayaran / penyetoran

atas permohonan wajib pajak.

f) Penyiapan bahan monotoring, evaluasi, dna pelaporan pelaksanaan tugas.

g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Penagihan

Bidang penagihan dipimpin oleh Kepala bidang , yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Keala Dinas. Bidang penagihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas lingkup pembukuan, verifikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangna dan restitusi.

Dalam melaksankan tugas pokok bidang penagihan menyelenggarkan fungsi :


(29)

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembukuan, verifikasi, penagihan, perhitungan, pertimbangan dan restitusi.

c. Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi atas pajak daerah, retribusi daerah dna pendpatan daerah lainnya.

d. Pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak daerha, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.

e. Pelaksanan perhitungan restitusi dan atau pemindahbukuan atas pajak daerah retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.

f. Pelaksanaan telaahan dan saran pertimbangan terhadap keberatan wajib pajak atas permohonan wajib pajak.

g. Pelaksanaan monotoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang

penagihan.

h. Pelaksanaan tugas lan yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dnegna tugas dan fungsinya.

Bidang Penagihan terdiri dari :

a. Seksi Pembukuan dan Verifikasi, yang menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Pembukuan dan Verifikasi.

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembukuan dan verifikasi.

c) Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi tentang penetapan dan

penerimaan pajak darah, retribusi daerah dan pendpatan daerah lainnya.


(30)

20

d) Pelaksanaan pembukuan dan verifikasi penerimaan dan pengeluaran benda berharga serta pencatatan uang dari hasl pungutan benda berharga ke dalam kartu persediaan benda berharga.

e) Penyiapan bahan dan dta laporan tentang realisasi penerimaan dan tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.

f) Penyiapan bahan dan data laporan realisasi penerimaan, pengeluaran dan sisa persediaan benda berharga secara berkala.

g) Penyiapan bahan monotoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

h) Pelakunya tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Seksi Penagihan dan Perhitungan, menyelenggarakn fungsi :

a) Penyipan rencana, program dan kegiatan Seksi Penagihan dan

Perhitungan.

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penagihan dan perhitungan. c) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan penagihan atas tunggakan pajak

daera, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya.

d) Penyiapan bahan dan data penerbitan dan pendistribusian dan

penyimpanna arsip surat perpajakn daerah/ retribusi daerah yang berkaitan dengan penagihan.

e) Penyipan bahan monotoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.


(31)

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Seksi Pertimbangan dan Restitusi menyelenggarakn funsi :

a) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pertimbangan dan restitusi. b) Penerimaan permohonan restitusi dan pemindahbukuan dari wajib

pajak.

c) Penelitian kelebihan pembayaran pajak daerah / retribusi daerah yang dapat dapat diberikan restitusi dan atau pemindahbukuan.

d) Penyiapan surat keputusan kepala dinas tentang pemberian restitusi dan atau pemindahbukuan.

e) Penerimaan surat keberatan dari wajib pajak / retribusi. f) Penelitian keberatan wajib pajak / wajib retribusi.

g) Pembuatan pertimbangan atas surat keberatan wajib pajak / awajib retribusi.

h) Penyiapan bahn dan data penebitan surat keputusan kepala dinas tentang persetujuan atau penolakan atas keberatan.

i) Penyiapan bahan monotoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya.

k) Penyiapan Bahan Monotoring, evaluais, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

l) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala bidang sesuai dengan tugas fungsinya.


(32)

22

5. Bidang Bagi Hasil Pendapatan

Bidang Bagi Hasil Pendapatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab atas Kepala Dinas. Bidang Bagi Hasil Pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Lingkup bagi hasil pajak dan bukan pajak, penatausahaan bagi hasil dan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan.

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Bagi Hasil Pendapatan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Bidang Bagi Hasil Pendapatan b. Penyusun bukan petunjuk teknis lingkub bagi hasil pajak dan bukan pajak,

penata usahaan bagi hasil perundang-undangan dan pengkajian pendapatan c. Pelaksanaan penatausahaan bagi hasil pajak dan bukan pajak, DAU,DAK,

dan lain-lain pendapatan yang syah

d. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi pemberi bagi dana hasil pajak / bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak / bukan pajak pusat, DAU,DAK, dan lain-lain pendapatan yang syah

e. Pelaksanaan perhitungan penerimaan bagi dana bagi hasil pajak / bukan pajak provinsi dan dana bagi hasil pajak/ bukan pajak pusat, DAU,DAK, dan lain-lain pendapatan yang syah

f. Pelaksanaan pengkajian pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan pengkajian hasil pendapatan daerah di bidang dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang syah

g. Penyiapan bahan mentoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang bagi hasil pendapatan


(33)

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya

Bidang Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari : a. Seksi Bagi Hasil Pajak, menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Bagi Hasil Pajak b) Penyusunan bahan petunjuk teknis dan kegiatan Seksi Bagi Hasil Pajak c) Penerimaan dan pendistribusian Surat Pemberitahuan Pajak Terhubung (APPT) dan Daftar Himpunan Pokok Pajak (DHPP) / Dafatar Himpunan Ketetapan Pajak (DHKP), Pajak Bumi Dan Bangunan

d) Pelaksanaan penagihan Pajak Bumi dan Bangunan

e) Pelaksanaan perhitungan penerimaan bagi hasil pajak lainnya, membantu menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) Pajak Bumi dan Bangunan kepada wajib pajak, penerimaan kembali hasil pengisian SPOP dan mengirimkannya kepada Kantor Pelayanan PBB

f) Penyiapan bahan mentoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

b. Sekasi Bagi Hasil Bukan Pajak, menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak


(34)

24

c) Pelaksanaan perhitungan dan penerimaan dana bagi hasil pajak provinsi, dana bagi hasil bukan pajak pusat, DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan yang syah

d) Penyiapan bahan mentoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya

c. Seksi Penatausahaan Bagi Hasil, menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Penatausahaan Bagi Hasil

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup penatausahaan bagi hasil c) Pelaksanaan penatausahaan surat-surat ketetapan Pajak Bumi dan

Bangunan

d) Pelaksanaan penatausahaan bagi hasil pajak dan bukan pajak DAU, DAK, dan lain-lain pendapatan yang syah

e) Penyiapan bahan mentoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya

d. Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan,

menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Peraturan Perundang-Undangan

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup peraturan perundang-undangan dan pengkajian pendapatan


(35)

c) Penyiapan bahan dan data pelaksanaan koordinasi dengan unit terkait tentang pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan pengkajian atas penerimaan pendapatan dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang syah

d) Pelaksanaan mentoring dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang dana perimbangan

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya

6. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah

Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebaian tugas Dinas Lingkup pengembangan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain

Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pengembanagan

Pendapatan Daerah

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain

c. Pelaksanaan pengkajian potensi pajak daerah, retribusi dan pendapatan lainnya


(36)

26

e. Pelaksanaan mentoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang

pengembangan pendapatan darah

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya

Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah terdiri dari : a. Seksi Pengembangan Pajak, menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pengembangan Pajak b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak

c) Penyiapan bahan dan data penyusunan rencana potensi pendapatan derah di bidang pajak daerah

d) Penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi pajak daerah

e) Penyiapan bahan mentoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan tugas dan fungsinya

b. Seksi Pengembangan Retribusi, menyelenggarakan fungsi :

a) Penyiapan rencana, program dan kegiatan Seksi Pengembangan

Retribusi

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan retribusi c) Penyiapan bahan dan data penyusunan rencana potensi pendapatan

daerah di bidang retribusi darah

d) Penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi retribusi darah


(37)

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsinya

c. Seksi Pengembangan Pendapatan Lain – Lain, menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pengembangan

Pendapatan Lain-Lain

b) Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Pengembangan Pendapatan Lain-Lain

c) Penyiapan bahan dan data penyusunan rencana potensi

pendapatandaerah di bidang pendapatan lain-lain

d) Penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi

pendapatan lain-lain D. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan negeri maupun swasta mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut, butuh proses dan waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, organisasi terus berupaya agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai sesuai dengan yang di harapkan. Tidak mudah untuk mencapai itu semua karena membutuhkan kerja keras tinggi dan loyalitas dalam bekerja.

Agar hasil yang dicapai maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tinggi. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah pelaksanaan penagihan pajak bumi dan bangunan, penyiapan bahan dan data pengkajian pengembangan potensi pajak daerah, melakukan apel setiap pagi dan melayani nasabah yang ingin membayar pajak bumi dan bangunan.


(38)

28

E. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, antara lain:

1. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Pengembangan

Pendapatan Daerah

2. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan pajak, retribusi dan pendapatan lain-lain

3. Penghitungan potensi pajak dan retribusi darah

4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup bidang

pengembangan pendapatan daerah

5. Pelaksanaan pengkajian potensi pajak daerah, retribusi dan pendapatan Lainnya


(39)

29

PEMBAHASAN A. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Manusia sebagai mahluk individu maupun sosial memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sasarannya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan informasi, opini, ide, pengetahuan, pendapat, perasaan, sikap, perbuatan dan sebagainya kepada seseorang secara timbal balik sebagai penyampaian maupun penerima komunikasi.

Menurut Kadarman (2001:321), komunikasi pada dasarnya dapat dipandang dari berbagai dimensi. Jika dipandang sebagai proses, komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik, komunikasi menggunakan berbagai lambang atau simbol yang dinyatakan dalam bentuk nonverbal (isyarat, gerak, dan ekspresi) maupun verbal (bahasa lisan dan tertulis). Sementara sebagai sistem, komunikasi terdiri atas unsur-unsur yang saling bergantungan dan merupakan satu kesatuan yang integratif. Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama antara komunikator (pengirim) dan komunikannya (penerimanya). Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan menambah keberhasilan individu maupun organisasi.

Menurut Koontz, O’Donnel dan Weihrich (2001:148), komunikasi adalah penyampaian informasi dari pengirim kepada penerima dan informasi itu dapat dipahami oleh sipenerima.


(40)

30

Menurut Silalahi (2002:363), komunikasi adalah proses pengriman informasi dari seseorang dan penerimaan informasi oleh orang lain melalui saluran tertentu.

Dari pengertian komunikasi di atas dapat di simpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan informasi baik secara langsung maupun tidak langsung dan dapat dipahami oleh sipenerima.a

2. Bentuk Komunikasi

Menurut Silalahi (2002:374), bentuknya komunikasi, terdiri dari: a. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah tulisan atau lisan menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi. Dalam komunikasi verbal, komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan melalui saluran yang disebut media komunikasi. Media komunikasi ialah sarana komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pesan oleh pengirim pesan kepada penerimannya.

Media komunikasi dapat dibedakan atas media komunikasi tulisan (written) dan media komunikasi lisan (oral). Media komunikasi tulisan ialah media yang menyampaikan pesan secara tertulis sehingga sipenerima pesan dapat membaca pesan tersebut. Misalnya, surat, memo atau laporan, telegram, faksimile, surat kabar, majalah, buku pegangan, buletin, poster. Sebaliknya media komunikasi lisan merupakan media yang menyampaikan pesan melalui percakapan dengan menggunakan alat tertentu. Musalnya, telepon, interkom, TV, radio, konferensi dan pertemuan.


(41)

Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan. Contoh sederhana dari komunikasi dua arah yaitu: pimpinan mejelaskan kepada bawahannya, kemudian setelah pimpinan seslasi berbicara ada respon (umpan balik) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada dalam perusahaan sedangkan komunikasi satu arah mempunyai kekurangan karena bisa terjadi kesalah pahaman karena tidak adanya umpan balik. Contoh sederhana dari komunikasi satu arah adalah seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain yang dituju, bisa saja pesan tersebut tidak sesuai dengan yang dimaksud, karena daya pikir orang untuk menerima unformasi berbeda-beda. Jadi, alangkah baiknya bila suatu perusahaan menggunakan komunikasi dua arah.

Komunikasi verbal yang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, meliputi: komunikasi tertulis dan lisan. Komunikasi lisan yang ada di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, meliputi: langsung bertatap muka, melalui telepon, rapat, pidato, dan pengarahan. Komunikasi tertulis yang ada di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, meliputi: surat keputusan, memo, surat tugas kerja, dan wewenang, surat balasan/tanggapan dan sebalik

b. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi melalui sarana elemen dan perilaku yang tidak dapat disandi kedalam kata-kata. Kategori penting dari komunikasi nonverbal mencakup kinesic behavior, proxemics, object language. Kinesic behavior terdiri dari gerakan tubuh, seperti gerak isyarat, exspresi wajah, gerakan mata, dan postur. Proxemics, atau physical layout adalah pengaruh dekatnya dan ruang dalam komunikasi. Musalnya bebrapa manajer mengatur


(42)

32

kantornya sehingga mereka memiliki wilayah informal dimana orang dapat duduk tanpa ada jarak dan berada di depan. Object language adalah komunikatif menggunakan benda-benda material, termasuk pakaian, kosmetik, perabot, dan arsitektur.

Komunikasi nonverbal penting bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang efesien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berfikir panjang dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat. Komunikasi nonverbal sering dikatakan dalam segi emosional dari suatu komunikasi, akan tetapi sebaliknya membaca kode komunikasi nonverbal dalam suatu hubungan komunikasi. Komunikasi nonverbal meliputi gerakan anggota badan, intonasi dan penekanan yang kita berikan pada kata-kata, ekspresi wajah, dan jarak antara pengirim dan penerima pesan.

Komunikasi nonverbal kurang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, karena komunikasi nonverbal ini sangat informal, komunikasi nonvormal ini sangat tidak tepat apabila digunakan di lingkungan kantor, sebab komunikasi nonverbal ini hanya menggunakan bahasa tubuh dan panca indera. Biasanya komunikasi nonverbal ini dilakikan oleh karyawan yang mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab.

3. Pola Komuniksi

Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai antara suatu organisasi dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-beda. Secara umum pola komunikasi dapat dibedakan menjadi:


(43)

1) Komunikasi Kebawah

Komunikasi yang berlangsung dari tingkatan tertentu dalam suatu kelompok atau organisasi ke tingkatan yang lebih rendah disebut komunikasi kebawah. Ketika kita membayangkan para manajer berkomunikasi dengan bawahannya, komunikasi dengan pola kebawah adalah pola yang pada umumnya kita pikirkan. Pola tersebut digunakan oleh para pimpinan perusahaan dan para manajer untuk mencapai tujuannya, seperti memberikan instruksi kerja, menginformasikan umpan balik terhadap kinerja. Tetapi komunikasi dalam bentuk ini tidak harus selalu secara lisan atau bertatap muka secara langsung.

Komunikasi kebawah yang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, seperti antara Pimpinan dengan sekretaris, antara sekretaris dengan karyawan.

2) Komunikasi Keatas

Komunikasi ke atas mengalir ke tingkatan yang lebih tinggi dalam suatu kelompok atau organisasi. Pola ini digunakan untuk memberikan umpan balik kepada pimpinan yang diatas, menginformasikan kepada mereka tentang kemajuan dalam menuju sasaran kerja, dan menyampaikan masalah yang terjadi saat ini. Komunikasi dalam bentuk ini membantu para manajer untuk selalu peka terhadap perasaan karyawan dan pekerjaan mereka, rekan kerja, dan perusahaan pada umumnya. Para manajer perusahaan bergantung kepada komunikasi ini untuk mendapatkan gagasan guna berhubungan dengan ide-ide tentang bagaimana meningkatkan kinerja.


(44)

34

Komunikasi kebawah yang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, seperti komunikasi antara karyawan dengan sekretaris, antara sekretaris dengan pimpinan.

3) Komunikasi Horizantal

Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua pegawai atau dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau sederajat. Ketika komunikasi terjadi di antara anggota dari kelompok kerja yang sama, antara anggota kelompok kerja pada tingkat yang sama, di antara para manajer pada tingkat yang sama, atau sesama staf yang sederajat, merupakan gambaran dari komunikasi horizontal.

Komunikasi horizontal yang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, seperti: komunikasi antara sesama pimpinan dan sesama karyawan.

b. Saluran Komunikasi Informal

Dalam komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa memperdulikan jenjang hierarki, pangkat dan kedudukan/jabatan, dapat berkomunikasi secara luas.

Komunikasi informal yang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, seperti komunikasi antara pimpinan dengan karyawan memperbincangkan yang bersifat umum pada saat istirahat kerja.


(45)

Hubungan komunikasi terbagi dalam dua bentuk yaitu:

a. Komunikasi Internal

Komunikasi internal merupakan komunikasi jenis ini dilakukan oleh seorang pompinan dengan berbagai pihak di dalam lingkungan organisasi. Komunikasi antara atasan dengan bawahan atau antara bawahan dengan atasan.

Komunikasi internal yand diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, seperti: komunikasi antara pimpinan dan sekretaris dengan karyawan, komunikasi antar sesama karyawan.

b. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal terjadi antara pimpinan dalam suatu perusahaan dengan pihak lain di luar perusahaan. Komunikasi eksternal bertujuan menjalin hubungan yang baik atara pihak perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Komunikasi ini dapat diwujudkan melalui telepon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi eksternal yaitu komunikasi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan. Jika hubungan-hubungan keluar itu dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, pastilah perusahaan yang bersangkutan mandapat pandangan yang positif pengaruhnya dalam usaha meningkatkan kinerja perusahaan.

Komunikasi eksternal yang diterapkan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, seperti: komunikasi antara instansi-instansi pemerintah dan perusahaan swasta.


(46)

36

B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Menurut Stephen (2002:55), motivasi adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memuaskan kebutuhan individu. Pentingnya memotivasi karena motivasi adalah mendorong, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia untuk bekerja dengan giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal.

Menurut Winardi (2001:137), motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Apabila para karyawan menyukai pekerjaan mereka, menganggab bahwa tugas mereka penuh tantangan dan mereka menyukai lingkungan kerja secara umum, maka biasanya mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara entusias. Menurut Kadarman (2001:137), motivasi adalah suatu dorongan psikis dalam diri seseorang yang menyebabkannya berperilaku demikian, terutama dalam suatu lingkungan pekerjaan dan suatu aktivitas yang dilaksanakan oleh para pimpinan.

Pimpinan akan lebih mudah memotivasi karyawannya jika mengetahui dan memahami apa yang menjadi alasan karyawan bekerja dengan efektif dan kepuasan-kepuasan yang dinikmatinya. Tingkah laku seseorang dipengaruhi serta dirangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan dan kepuasannya. Oleh karena itu pimpinan harus memperhatikan hal-hal, seperti: kinerja, peran dan penghargaan terhadap pegawainya.


(47)

2. Fungsi Motivasi

Beberapa fungsi motivasi menurut Solihin (2002: 154 )

a. Memberikan gairah serta semangat dalam bekerjanya karyawan b. Memberi tingkatan moral serta kepuasan saat bekerjanya karyawan c. Memberi tingkatan produktifitas saat bekerjanya karyawawan

d. Mempertahankan loyalitas dan kesetabilan karyawan dalam sebuah

perusahaan

e. Menambah kedisiplinan dan mengurangi tingkat absensi karyawan f. Memberi suasana dan hungunan kerja yang baik

g. Memberi tingkatan kreatifitas dan pastisipasi pada karyawan h. Memberi tingkatan kesejahtraan para karyawan

i. Menambah rasa tanggung jawab para karyawan terhadap tugas-tugasnya j. Memberi tingkatan efesiensi dalam penggunaan alat-alat dan bahan baku 3. Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Wiludjeng (2007: 162) jenis-jenis motivasi, yaitu :

a. Motivasi positif, adalah dorongan terhadap karyawan yang dapat berupa misalnya hadiah, ujian, insentif, piagam, dan lainnya yang sejenis. Dengan adanya motivasi positif maka semangat kinerja pegawai akan meningkat, karena pada umumnya senang menerima yang bersifat baik saja.

b. Motivasi negatif, adalah dorongan terhadap karyawan atau bawahan yang biasanya berupa ancaman, hukuman atau sangsi-sangsi. Dengan adanya motivasi seperti negativ akan menimbulkan semangat kerja para pegawai dalam jangka waktu pendek akan meningkat, karena mereka akan takut dihukum, namun untuk jangka waktu yang panjang dapat berakibat kurang


(48)

38

baik. Termasuk di Bindang Pengembangan Pendapatan Daerah yang menyadari bahwa selain memberikan beberapa fasilitas sebagai balas jasa, para pegawai juga perlu diberikan motivasi dengan cara teguran.

Motivasi positif yang akan diberikan pada pegawai di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, seperti:

a. Kebijakan dalam memberi gaji secara insentif

Yang menjadi faktor untuk bekerja salah satunya adalah dalam mendapatkan gaji/upah yang berupa uang di bayar sebagai balas jasa imbalan atas apa yang dikerjakannya. Dalam sistem penggajian yang akan diberikan adalah gaji yang didapat ditetapkan oleh pemerintah setempat sesuai dengan golongan para karyawan masing-masing, berdasarkan peraturan pemerintah, gaji yang di maksud terdiri dari beberapa komponen, yakni:

1. Gaji pokok

2. Tunjangan yang akan diberikan pada satu istri dan anak-anak (untuk 3 orang anak) dengan disertai bukti surat keterang bersekolah atau kuliah.

3. Uang makan

4. Tunjangan hari raya b. Program pendidikan serta pelatihan

Dalam menciptakan suatu program pendidikan dan pelatihan perlu adanya pembinaan karyawan yang mengarah pada mutu, pengabdian, keterampilan dan kemampuan, jadi setiap karyawan sangat perlu diberikan pendidikan dan pelatihan.


(49)

Sangatlah besar manfaatnya pendidikan dan pelatihan bagi setiap karyawan karena selain memberikan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang juga menjadi salah satu persyaratan dalam menduduki jabatan atau kenaikan pangkat. Oleh karena itu, perlu adanya pengaturan yang baik dalam usaha pendidikan dan pelatihan sehingga dapat memberi kualitas karyawan dalam bersaing sehingga meningkatkan kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah.

c. Kenaikan gaji

Di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah mengunakan motivasi positif yang dapat membantu dalam menjalankan pekerjaan yang baik yaitu dengan cara memberikan suatu kemungkinan untuk mendapat hadiah berupa uang tip(uang tambahan) seperti seorang karyawan yang naik jabatan. Untuk kenaikan gaji itu tergantung kapada ketetapan pemerintah.

d. Mutasi

Secara umum mutasi dilaksanakan guna tercapainya peningkatan kualitas kerja karyawan sehingga karyawan memproleh wawasan terhadap pekerjaan yang ditekuninya. Namun mutasi dilakukan atas dasar penilaian kinerja dan kesepakatan antara karyawan dengan perusahaan.

e. Asuransi

Dalam menciptakan rasa aman para karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah melaksanakan program asuransi kesehatan seperti ASKES. Tujuan program ini diberikan agar para karyawan merasa terjamin hidupnya serta bekerja dengan baik dalam usaha tercapainya pekerjaan.


(50)

40

f. Cuti

Karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah cuti yang dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan, hal ini dilakukan agar karywan tidak jenuh dalam melkanakan pekerjaannya karena setiap orang akan merasa bosan jikalau tidak ada cuti atau libur sehingga butuh penyegaran pikiran, perasaan jenuh dan bosan akan hilang sehingga kinerja karyawan akan meningkat. g. Jaminan hari tua / pensiun

Untuk menciptakan gairah dan semangat kerja karyawan, karyawan harus mempunyai perasaan aman terhadap masa depan profesinya. Dalam menciptakan rasa aman menjalani masa tua, para karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah perlu diberikan jaminan hari tua berupa dana pensiun.

Adapun motivasi negatif yang akan diberikan kepada karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, yaitu:

a. Peringatan lisan

Peringatan lisan yang disampaikan oleh Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah berupa teguran kepada karyawan yang melakukan kesalahan/ pelangran yang bersifat ringan dan masih dapat diperbaiki, absen tanpa ada pemberitahuan sebelumnya

b. Peringatan tulisan

Apabila suatu peringatan tulisan di abaikan maka karyawan yang bersangkutan akan diberikan surat peringatan tertulis maksimal di berikan empat kali berturut-turut melakukan kesalahan, masing-masing berlaku maksimal selama enam bulan.


(51)

Di Bidang Pengembanagan Pendapatan Daerah seorang pimpinan memberi motivasi dengan cara menunjukkan pemberdaya secara luas sehingga karyawan merasa puas terdapat hasil kinerja yang ia lakukan.

C. Kinerja

Pengertian kinerja/prestasi kerja menurut Wibowo (2009:7), kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebahai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah :

a) Pekerjaan

Pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat menyebabkan kinerja menjadi rendah. Di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah yang paling sibuk adalah pekerjaan Sekretaris. Sekretaris dituntut bekerja dengan kondisi fisik yang kuat harus profesional dalam bekerja sehingga ketahanan fisik sekretaris menjadi menurun sehingga kinerjanya menjadi berkurang.

b) Pendidikan

Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya. Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi jenjang pengetahuan dan jabatan semakin meningkat.


(52)

42

Pendidikan tidak mempengaruhi kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah. Pendidikan hanya membedakan posisi karyawan atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

c) Pegawai itu sendiri

Berkembangnya suatu perusahaan tergantung kapada kinerja karyawan. Semangat kerja karyawan sangat mempengaruhi kinerja yang tinggi. Maka sebaliknya pimpinan memperhatikan unsur penting tersebut, seperti:

a) Gaji yang memadai

b) Kebutuhan karyawan saat bekerja

c) Penempatan karyawan pada posisi yang tepat

Di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, unsur-unsur ini juga perlu diperhatikan oleh pimpinan. Sebab jika salah satu dari unsur ini tidak sesuai dengan karyawan maka kinerja karyawan akan menjadi rendah.

d) Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Lingkungan kerja yang nyaman, bersih, wangi dan jauh dari kebisingan akam mempengaruhi karyawan untuk lebih giat dalam melakukan pekerjaannya.

Lingkungan kerja yang di atur sebaik mungkin, sehingga karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dapat bekerja dengan baik sehingga kinerjanya akan meningkat.


(53)

e) Motivasi

Motivasi dari pimpinan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Memotivasi karyawan tidak lah mudah, sebab setiap individu mempunyai latar belakang,harapan dan pengalaman yang berdeba.

Di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah pegawai memiliki motivai yang tinggi, sehingga kinerjanya juga meningkat.

f) Peralatan

Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja seorang karyawan perlu mendapat perhatian dari perusahaan karena kinerja karyawan yang meningkat akan menguntungkan bagi perusahaan.

Metode-metode yang ada untuk meningkatkan kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah adalah dengan memotivasi karyawan dengan memberikan berbagai dorongan. Seperti memberikan upah/gaji yang memadai. D. Analisis Dan Evaluasi

Komunikasi pada dasarnya sangat dibutuhkan dalah mencapai suatu tujuan. Tanpa adanya komunikasi yang baik, maka hasil pekerjaan yang dicapai tidak akan maksimal. Dalam kinerja kaaryawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, mengunakan komunikasi sebagai salah satu bagian terpenting demi mencapai tujuannya.

Komunikasi yang digunakan dalam kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, yaitu:


(54)

44

a. Komunikasi secara langsung

Komunikasi langsung paling sering dilakukan dalam kinerja sehari-hari, dimana para karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah melayani secara langsung (tatap muka). Dalam arti kata dilakukan dengan penyampaian kata-kata yang baik dan benar. Komunikasi ini digunakan secara efektif, seperti saat melayani nasabah yang ingin membayar pajak.

b. Komunikasi tidak langsung

Komunikasi tidak langsung biasanya disertai dengan media komunikasi dapat berupa penyampaian informasi melalui surat, pengumuman ataupun media lainnya. Di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah jarang menggunakan komunikasi tidak langsung karena pembayaran pajak di lakukan secara langsung (tatap muka) agar tidak terjadi kesalah pahaman.

c. Klasifikasi pengumunan komunikasi nonverbal

Komunikasi nonverbal merupakan gerakan anggota badan, intonasi atau penekanan yang kita berikan pada kata-kata, ekspresi wajah, dan jarak antara pengirim dan penerima pesan. Misalnya gerakan kepala, postur tubuh, posisi kaki, tatapan mata dan isyarat tangan.

Dari beberapa aspek dan keterangan di atas, beberapa diantaranya sudah dilakukan oleh karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah. Bahas tubuh yang sering digunakan adalah isyarat tangan dengan melambaikan tangan/menyatan tidak, menggerakkan tangan keatas dan ke bawah menyatakan memanggil karyawan yang di maksud. Bahasa yang digunakan juga sudah pasti bahasa yang mudah dimengerti dan sopan. Penampilam fisik (berupa busana penampilan dan karakteristik fisik) juga diperhatikan oleh karyawan, terutama


(55)

pada mahasiswa magang. Mahasiswa di wajibkan mengenakan busana putih hitam saat melaksanakan kegiatan magang jika tidak mengikuti peraturan maka mahasiswa tidak akan dilayani. Hal ini dilakukan selain menerapkan tata tertib, juga mempermudah proses komunikasi.

d. Karakteristik komunikasi

Pada dasarnya, proses komunikasi di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah memiliki tujuan tersendiri, yaitu meningkatkan kinerja karyawan dan penyampaian informasi yang akurat kepada nasabah yang membeyar pajak baik pajak bumi dan bangunan. Pemberian informasi yang akurat akan meningkatkan kinerja karyawan dan membantu para nasabah untuk menyelesaikan urusan mengenai tahap-tahap pembayaran pajak. Media komunikasi juga sudah digunakan secara maksimal dan tujuan penyampaian informasi kepada nasabah, misalnya perusahaan belum bayar pajak/tunggakan pajak, karyawan melakukan kerja lapangan dengan tujuan memberi tahu perusahaan akan tunggakan pajak tersebut. Hal ini telah menggambarkan bahwa karakteristik dalam berkomunikasi, yaitu komunikasi yang menembus ruang dan waktu sudah diperaktekkan dengan cukup baik. Dengan komunikasi baik juga meningkatkan kinerja karyawan dan pelayanan terhadap nasabah akan baik.

e. Kualitas komunikator efektif

Sebagai pemberi informasi (komunikator), para karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah sudah memenuhi aspek-aspek yang harus dipenuhi sebagai komunikator efektif. Pemberian solusi dalam berbagai permasalahan mahasiswa, pengarahan yang sederhana dalam praktek kerja mahasiswa peserta magang, serta suasana nyaman yang terbentuk telah


(56)

46

memberikan bagian tersendiri untuk kelancaran komunikasi demi meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada mahasiswa.

Selain itu, ada partisipasi dan respon dari mahasiswa itu sendiri membuktikan bahwa komunikasi sudah berjalan dengan baik. Karena komunikasi itu sendiri memiliki karakteriktik memberi dan menerima, karyawan sebagai pemberi informasi dan mahasiswa sebagai penerima informasi. kelancaran komunikasi ini juga secara langsung menungkatkan kinerja bagi karyawan di Bidang Pengembanagn Pendapatan Daerah.

Komunikasi juga memiliki beberapa hal penting yang menjadi acuan atas kualitas dari komunikator yang efektif di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah. Beberapa hal tersebut yaitu:

1. Mendengarkan secara aktif, yaitu berupaya dan berusaha memahami masalah orang lain

2. Memberikan contoh yang baik, yaitu melakukan apa yang diharapkan orang lain

3. Menggunakan bahasa jelas, lugas, dan tepat, yaitu penggunaan kata-kata yang kongkret, pemberikan petunjuk yang menyentuh perasaan pendengar, menghindari kata-kata yang menyindir atau kata-kata langsung

Di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, beberapa aspek telah dipenuhi dalam prektek komunikasinya kepada mahasiswa. Misalnya dalam hal mendengarkan secara aktif, para karyawan senantiasa mendengarkan segala bentuk pertanyaan ataupun maksud yang disampaikan oleh mahasiswa, terutama juga yang paling terlihat saat pengurusan data mahasiswa. Mahasiswa yang


(57)

kekurangan informasi tentang pengurusan tersebut dilayani dengan baik oleh karyawan.

Para karyawan memberikan apresiasi berupa pujian kepada mahasiswa peserta magang atas kerja yang telah terlaksana, baik dalam praktek kerjanya dalam pembuatan data, maupun dalam penyampaian informasi secara tidak langsung. Muisalnya dalam hal hasil kerja berupa ketikan ataupun pendataan berkas, para karyawan akan memuji hasil kinerja mahasiswa peserta magang tersebut. Hal ini menumbuhkan rasa rasa nyaman dan komunikasi yang menyenangkan bagi mahasiswa itu sendiri.

Dalam prosesnya, para mahasiswa pesera magang juga membutuhkan arahan dan bimbingan dalam praktek kerjanya, karena para pekerja magang menemukan banyak hambatan, misalnya dalam menggunakan fasilitas yang di gunakan dalam kantor. Oleh sebab itu, karyawan memberikan contoh dan praktek dalam menggunakan fasilitas tersebut. Hal ini selain membantu mahasiswa magang dalam kinerjanya, juga membantu meningkatkan kinerja pegawai, karena beberapa dari pekerjaan yang dikerjakan dapat selesai tepat waktu dan dengan hasil yang memuaskan.

Komunikasi yang berlangsung di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah sampai saat ini berjalan dengan baik, tetapi belum bisa dikatakan sempurna karena masih ada terkadang kesalahan dalam penyampaian informasi sehingga akan terjadi kesalah pahaman antara komunikan dengan komunikator. Akan tetapi hal ini sudah jarang di temui karena dalam proses komunikasinya para pegawai sudah berusaha menggunakan bahasa yang tepat, sikap ramah, dan mau mendengarkan mahasiswa pun sudah ditingkatkan sehingga menjadikan proses


(58)

48

komunikasi berjalan dengan baik. Informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa pun dapat diterima secara jelas, dan masalah pada mahasiswa dapat diselesaikan.

Setiap karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah diharapkan mampu berkerja keras sehingga dapat meningkatkan kinerja dengan maksimal. Untuk hal tersebut motivasi dipandang sebagai suatu hal yang sangat penting, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Peran motivasi di sini adalah bagaimana memotivasi karyawan dan menggerakkan perilaku kerja karyawan kearah peningkatan efektivitas organisasi. Berdasarkan teori keadilan tentang komunikasi yang diterapkan oleh Stacy Adams, teori ini menekankan bahwa tiap orang mengharapkan hasil yang diterima sesuai dengan masukan yang diberikan dan juga dengan apa yang diterima oleh orang lain baik di lingkungan pekerjaannya maupun di organisasi lain.

Dengan adanya pemberian motivasi pada karyawan, maka tujuan-tujuan yang dapat dicapai oleh suatu oranisasi atau perusahaan menurut Ruky (2001:20), antara lain:

a. Meningkatkan kinerja karyawan, baik secara individu maupun sebagai kelompok, sampai setinggi-tingginya dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memenuhi aktualisasi diri dalam kerangka pencapaian tujuan perusahaan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat menetapkan sasaran kerja dan standar prestasi yang harus dicapai pada akhir kurun waktu yang ditetapkan.

b. Peningkatan yang terjadi pada kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan, yang direfleksikan dalam kenaikan produktifitas. Dengan kata lain, peningkatan


(59)

produktivitas sumber daya manusia secara keseluruhan dicapai melalui peningkatan kinerja karyawan secara perorangan (individu)

c. Membantu perusahaan untuk dapat menyusun program pengembanagn dan

pelatihan karyawan yang lebih tepat. Usaha ini akan membantu perusahaan untuk mempunyai pasokan tenaga yang cukup dan terampil yang cukup untuk pengembangan perusahaan di masa depan.

d. Menyediakan alat/sarana untuk dapat membandingkan kinerja karyawan dengan tingkat gaji atau imbalan sebagai bagian dari kebijakan dan sistem imbalan yang baik.

e. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan perasaan atau pendapat tentang pekerjaan atau hal-hal yang ada kaitannya. Dengan demikian, jalur komunikasi dan dialog akan terbuka dan diharapkan proses penilaian kinerja akan mengeratkan hubungan antara atasan dan bawahan.

Motivasi sebagai alat yang sangat penting.

Hal tersebut dikarenakan dengan adanya pemberian motivasi diharapkan setiap pegawai mau bekerja keras dan antusisas untuk mencapai kinerja yang sesuai dengan tujuan yang telah diinginkan. Pemberian motivasi di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah pada umumnya berupa motivasi positif dan motivasi negatif. Motivasi positif yang diberikan oleh pimpinan biasanya dilakukan dengan pemberian insentif, mengikutsertakan dan melibatkan para karyawan dalam proses pengambilan keputusan, serta menciptakan persaingan yang sehat akan memberikan rangsangan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan potensi yang dimilikinya. Sedangkan motivasi negatif yang di berikan yaitu pemantauan disiplin kerja karyawan yang dapat dilihat melalui


(60)

50

absensi pegawai dan pemberian hukuman yang terdiri dari hukuman ringan, teguran sedang dan teguran berat.

Hasil dari pemberian motivasi terhadap karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah berupa meningkatnya semangat kerja para karyawan sehingga mereka terdorong untuk lebih meningkatkan dan mengembangan kemampuan yang mereka miliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi yang dilakukan memberi pengaruh kepada peningkatan kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, misalnya memberikan bonus terhadap pencapaian kinerja sehingga para karyawan akan berlomba dalam meningkatkan kinerja mereka dengan harapan akan memproleh imbalan dari hasil kerjanya, seperti yang diharapkan dan atasannya akan memberikan penilaian atas kerja karyawannya sehingga dapat di proleh hasil yang diinginkan.


(61)

51

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan, sebagai berikut:

1. Jenis komunikasi yang digunakan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah yaitu sistem komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi meliputi vertikal dan horizontal.

2. Komunikasi mempunyai peran yang sangat besar dalam meningkatkan kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh Pimpinan,Sekretaris dan Karyawan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka tujuan dari Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dapat tercapai secara efektif dan efisien.

3. Di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah menggunakan motivasi

positif dan motivasi negatif untuk meningkatkan kinerja karyawan.

4. Pemberian motivasi positif di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah berupa: kebijakan dalam memberi gaji secara insentif, program pendidikan serta pelatihan, kenaikan gaji, mutasi, asuransi, cuti dan jaminan hari tua/pensiun. Sedangkan motivasi negatif dapat berupa : teguran dan peringatan secara tertulis.

5. Dengan adanya pemberian motivasi, kegairahan kerja karyawan


(62)

52

pekerjaan tertentu merupakan suatu kepuasan tersendiri sehingga dapat memproleh hasil pekerjaan yang optimal.

6. Pimpinan mempunyai fungsi penting dalam meningkatkan kinerja

karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah berupa: fungsi pemecah masalah dan fungsi sosial.

7. Peran pimpinan dalam suatu organisasiakan lebih mudah dalam

pencapaian ujuan organisasi. Adapun peran pimpinan berupa: pencarian alur, penyelaras dan pemberdaya.

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di Bidang

Pengembangan Pendapatan Daerah seperti: pekerjaan, pendidikan, pegawai itu sendiri, motivasi dan peralatan.


(63)

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka penulis akan memberikan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Hendaknya hubungan baik antara pimpinan dengan karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Derah maupun sesama karyawan tetap terjalin dengan baik. Hal ini tidak luput dari komunikasi yang dilakukan dengan baik dan tepat.

2. Agar selalu menjalani komunikasi yang baik antara satu dengan yang lainnya mengingat betapa besarnya pengaruh komunikasi dalam meningkatkan kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah

3. Pemberian motivasi yang dilakukan oleh pihak organisasiharus terus dilakukan untuk meningkatkan kegairahan dalam bekerja dan kinerja yang sesuai target atau pencapaian maksimum.

4. Pimpinan harus mampu memotivasi karyawan dan meyakinkan

karyawannya bahwa pelaksanaan pemberian motivasi yang dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan organisasi tetapi untuk kepentingan bersama. Hal ini dapat ditempuh dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melakukan komunikasi informal dengan pihak karyawan mengenai keluhan-keluhan dan saran.

5. Pimpinan juga meyakinkan karyawan bahwa Bidang Pengembangan

Pendapatan adalah milik bersama, artinya tanpa adanya karyawan yang bekerja dengan sungguh-sungguh maka proses administrasi di perusahaan tidak dapat berjalan dan berkembang. Dalam hal ini, kepada karyawan


(64)

54

diberikan kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan fikirannya untuk kemajian kinerjanya dan perusahaan khususnya di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah.


(65)

DAFTAR PUSTAKA

Kadarman. 2001. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta : Prenhallindo.

Koontz, O’Donnel dan Weihrich. 2001. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta : Rajawali.

Ruky. 2001. Manajemen Organisasi. Jakarta : Rajawali

Silalahi, Ulbar. 2002. Pemahaman Peraktis Asas - Asas Manajemen. Bandung : Mandar Maju.

Solihin, Ismail. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta : Erlangga.

Stephen, Robbines. 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. Jakarta : Erlangga.


(1)

absensi pegawai dan pemberian hukuman yang terdiri dari hukuman ringan, teguran sedang dan teguran berat.

Hasil dari pemberian motivasi terhadap karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah berupa meningkatnya semangat kerja para karyawan sehingga mereka terdorong untuk lebih meningkatkan dan mengembangan kemampuan yang mereka miliki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi yang dilakukan memberi pengaruh kepada peningkatan kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah, misalnya memberikan bonus terhadap pencapaian kinerja sehingga para karyawan akan berlomba dalam meningkatkan kinerja mereka dengan harapan akan memproleh imbalan dari hasil kerjanya, seperti yang diharapkan dan atasannya akan memberikan penilaian atas kerja karyawannya sehingga dapat di proleh hasil yang diinginkan.


(2)

51

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan, sebagai berikut:

1. Jenis komunikasi yang digunakan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah yaitu sistem komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi meliputi vertikal dan horizontal.

2. Komunikasi mempunyai peran yang sangat besar dalam meningkatkan kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh Pimpinan,Sekretaris dan Karyawan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka tujuan dari Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dapat tercapai secara efektif dan efisien.

3. Di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah menggunakan motivasi positif dan motivasi negatif untuk meningkatkan kinerja karyawan.

4. Pemberian motivasi positif di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah berupa: kebijakan dalam memberi gaji secara insentif, program pendidikan serta pelatihan, kenaikan gaji, mutasi, asuransi, cuti dan jaminan hari tua/pensiun. Sedangkan motivasi negatif dapat berupa : teguran dan peringatan secara tertulis.

5. Dengan adanya pemberian motivasi, kegairahan kerja karyawan meningkat terutama disebabkan apabila karyawan dapat menyelesaikan


(3)

pekerjaan tertentu merupakan suatu kepuasan tersendiri sehingga dapat memproleh hasil pekerjaan yang optimal.

6. Pimpinan mempunyai fungsi penting dalam meningkatkan kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah berupa: fungsi pemecah masalah dan fungsi sosial.

7. Peran pimpinan dalam suatu organisasiakan lebih mudah dalam pencapaian ujuan organisasi. Adapun peran pimpinan berupa: pencarian alur, penyelaras dan pemberdaya.

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah seperti: pekerjaan, pendidikan, pegawai itu sendiri, motivasi dan peralatan.


(4)

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas, maka penulis akan memberikan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Hendaknya hubungan baik antara pimpinan dengan karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Derah maupun sesama karyawan tetap terjalin dengan baik. Hal ini tidak luput dari komunikasi yang dilakukan dengan baik dan tepat.

2. Agar selalu menjalani komunikasi yang baik antara satu dengan yang lainnya mengingat betapa besarnya pengaruh komunikasi dalam meningkatkan kinerja karyawan di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah

3. Pemberian motivasi yang dilakukan oleh pihak organisasiharus terus dilakukan untuk meningkatkan kegairahan dalam bekerja dan kinerja yang sesuai target atau pencapaian maksimum.

4. Pimpinan harus mampu memotivasi karyawan dan meyakinkan karyawannya bahwa pelaksanaan pemberian motivasi yang dilakukan bukan semata-mata untuk kepentingan organisasi tetapi untuk kepentingan bersama. Hal ini dapat ditempuh dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk melakukan komunikasi informal dengan pihak karyawan mengenai keluhan-keluhan dan saran.

5. Pimpinan juga meyakinkan karyawan bahwa Bidang Pengembangan Pendapatan adalah milik bersama, artinya tanpa adanya karyawan yang bekerja dengan sungguh-sungguh maka proses administrasi di perusahaan tidak dapat berjalan dan berkembang. Dalam hal ini, kepada karyawan


(5)

diberikan kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan fikirannya untuk kemajian kinerjanya dan perusahaan khususnya di Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Kadarman. 2001. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta : Prenhallindo.

Koontz, O’Donnel dan Weihrich. 2001. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta : Rajawali.

Ruky. 2001. Manajemen Organisasi. Jakarta : Rajawali

Silalahi, Ulbar. 2002. Pemahaman Peraktis Asas - Asas Manajemen. Bandung : Mandar Maju.

Solihin, Ismail. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta : Erlangga.

Stephen, Robbines. 2002. Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. Jakarta : Erlangga.