Ruang Lingkup Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN

tentang Perbendaharaan Negara, APBN dalam satu tahun anggaran meliputi: 1. Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan. 2. Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan 3. Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akanditerima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui rekening kas umum negara.Pasal 12 ayat 2 UU No. 12004Tahun anggaran adalah periode pelaksanaan APBN selama 12 bulan.Sejak tahun 2000, Indonesia menggunakan tahun kalender sebagai tahun anggaran, yaitu dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.Sebelumnya, tahun anggaran dimulai tanggal 1 April sampai dengan 31 Marettahun berikutnya.Penggunaan tahun kalender sebagai tahun anggaran ini kemudian dikukuhkan dalam UU Keuangan Negara dan UU Perbendaharaan Negara Pasal 4 UU No. 172003 dan Pasal 11 UU No. 12004. Sebagaimana ditegaskan dalam Bagian Penjelasan UU No. 172003,anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Sebagai fungsi akuntabilitas, pengeluaran anggaran hendaknya dapatdipertanggungjawabkan dengan menunjukkan hasil result berupa outcome atau setidaknya output dari dibelanjakannya dana-dana publik tersebut. Sebagai alat manajemen, sistem penganggaran selayaknya dapat membantu aktivitas berkelanjutan untuk memperbaiki efektifitas dan efisiensi program pemerintah.Sedangkan sebagai instrumen kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi untukmewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Merujuk Pasal 3 Ayat 4 UU No. 172003, APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan stabilisasi.Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Fungsi alokasi mengandung arti bahwa Anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian. Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.

C. Struktur dan Susunan APBN

Struktur APBN terdiri dari pendapatan negara dan hibah, belanja negara, keseimbangan primer, surplusdefisit, dan pembiayaan.Sejak Tahun 2000, Indonesia telah menguba komposisi APBN dari T-account menjadi I-account sesuai dengan standar statistik keuangan pemerintah, Government Finance Statistics GFS.

1. Pendapatan Negara dan Hibah.

Penerimaan APBN diperoleh dari berbagai sumber. Secara umum yaitu penerimaan pajak yang meliputi pajak penghasilan PPh, pajak pertambahan nilai PPN, Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB, Cukai, dan Pajak lainnya, serta Pajak Perdagangan bea masuk dan pajakpungutan ekspor merupakan sumber penerimaan utama dari APBN. Selain itu, penerimaan negara bukan pajak PNBP meliputi penerimaan dari sumber daya alam, setoran laba BUMN, dan penerimaan bukan pajak lainnya, walaupun memberikan kontribusi yang lebih kecil terhadap total penerimaananggaran,jumlahnya semakin meningkat secara signifikan tiap tahunnya Berbeda dengansistem penganggaran sebelum tahun anggaran 2000, pada system penganggaran saat ini sumber-sumber pembiayaan pinjaman tidak lagi dianggap sebagai bagian dari penerimaan. Dalam pengadministrasian penerimaan negara, departemenlembaga tidak boleh menggunakan penerimaan yang diperolehnya secara langsung untuk membiayai kebutuhannya.Beberapa pengeculian dapat diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait.

2. Belanja Negara.

Belanja negara terdiri atas anggaran belanja pemerintah pusat, dana perimbangan, serta dana otonomi khusus dan dana penyeimbang.nSebelum

Dokumen yang terkait

Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan Dan Pengawasan Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 51 60

Pengaruh Desentralisasi Fiskal, Belanja Modal, Angkatan Kerja, dan Investasi Terhadap PDRB di Sumatera Utara

1 69 94

Sistem Informasi Pegawai Pada Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan Dan Pengawasan Jalan Dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara

0 19 123

Politik Anggaran (Studi Analisis: Hubungan antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan DPRD Provinsi Sumatera Utara dalam Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2014)

1 24 114

Fungsi Anggaran Pendapatan Dan Belanja NegaraPada Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Provinsi Sumatera Utara

0 0 8

Fungsi Anggaran Pendapatan Dan Belanja NegaraPada Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Provinsi Sumatera Utara

0 0 7

Fungsi Anggaran Pendapatan Dan Belanja NegaraPada Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Provinsi Sumatera Utara

0 0 23

Fungsi Anggaran Pendapatan Dan Belanja NegaraPada Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Provinsi Sumatera Utara

0 0 1

Fungsi Anggaran Pendapatan Dan Belanja NegaraPada Satuan Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Provinsi Sumatera Utara

0 0 4

BAB II SNVT (SATUAN NON VERTIKAL TERTENTU) PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR (PJPA) BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA II A. Sejarah Ringkas - Penerapan Sistem Akuntansi Instansi (Sai) Pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (Pjpa) Balai Wila

0 0 22