Cara kerja Indikasi Tubektomi

mengetahui keuntungan yang diperoleh dengan memakai kontrasepsi, meningkatkan kecermatan dalam memilih alat kontrasepsi yang dibutuhkan dan juga kemampuan untuk mengetahui akibat efek samping dari masing-masing alat kontrasepsi. Hasil penelitian Yusuf 2001, dalam Fienalia, 2012 menyatakan bahwa ada hubungan antara proporsi penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang oleh responden yang berpendidikan rendah dan berpendidikan tinggi. Ibu yang berpendidikan tinggi mempunyai kemungkinan 3 kali lebih besar untuk menggunakan kontrasepsi metode jangka panjang dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah. 3. Pekerjaan Penelitian yang dilakukan oleh BKKBN dan LDFEUI 1998, dalam Feinalia, 2012 status pekerjaan mempunyai pengaruh yang yang signifikan terhadap pemakaian kontap. Jadi besar kemungkinan wanita yang bekerja akan lebih menyadari kegunaan dan manfaat KB dan lebih mengetahui berbagai metode kontrasepsi dari wanita yang tidak bekerja. Hasil penelitian Pranita 2002, dalam Feinalia, 2012 menyatakan terdapat hubungan bermakna antara pekerjaan dengan pemakaian kontrasepsi mantap. Responden yang tidak bekerja mempunyai peluang 1,9 kali lebih tinggi untuk memilih non kontrasepsi mantap dibandingkan dengan responden yang bekerja. 4. Paritas Menurut wiknjosastro 1999, dalam Feinalia, 2012 jumlah anak yang dimiliki, paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal. Risiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetri lebih baik sedangkan risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana yang salah satunya menggunakan kontrasepsi mantap yaitu vasektomi dan tubektomi. Hasil penelitian Pranita 2002, dalam Feinalia, 2012 menyatakan terdapat hubungan bermakna antara jumlah anak masih hidup dengan pemakaian kontrasepsi mantap. Dengan interprestasi bahwa responden yang mempunyai anak kurang dari 3 orang yang masih hidup mempunyai peluang 7,5 lebih tinggi untuk memilih non kontap dibandingkan dengan responden yang mempunyai anak masih hiduplebih darisama dengan 3. Menurut Noor 2002, dalam Feinalia, 2012 menyatakan ada hubungan bermakna antara jumlah anak yang masih hidup dengan pemakaian kontrasepsi mantap. Akseptor KB yang mempunyai anak lebih dari 3 orang lebih cenderung lebih banyak menggunakan kontap dibandingkan dengan anak hidup sebanyak 2 atau kurang.