Sejarah Perlindungan Pengungsi Menurut Liga Bangsa-Bangsa

1. Sejarah Perlindungan Pengungsi Menurut Liga Bangsa-Bangsa

Perang dunia I dimulai dengan perang Balakan yang berlangsung pada tahun1914 hingga tahun 1918 dan akibatnya di Timur DekatNear East di Kaukasus, 1919-1921 dan Perang Greco- Turkish 1919-1922 menimbulkan pergolakan bagi negara-negara yang terlibat dalam peperangan tersebut. Salah satunya adalah Kekaisaran Rusia. Diperkirakan sekitar 12 juta orang meninggalkan wilayah Russia menuju berbagai negara yang ada di Eropa dan Asia , Asia Tengah dan Asia Selatan antara tahun 1918 dan 1922 dan juga tahun-tahun selanjutnya. 51 Walaupun Liga Bangsa-Bangsa selanjutnya disingkat LBB tidak berusia lama yaitu berdiri sejaktahun 1920 hingga tahun 1946 52 namun banyak melahirkan instrumen-instrumen hukum mengenai perlindungan para pengungsi. Pada masa LBB ini justru banyak timbul masalah pengungsi, seperti Pengungsi Rusia di tahun1922, pengungsi Armenia di tahun1924, dan di tahun 1928 timbul ini justru banyak timbul masalah pengungsi, seperti Pengungsi Rusia di tahun1922, pengungsi Armenia di tahun1924, dan di tahun 1928 timbul lagi masalah pengungsi Assyria, Assyro-Chaldea, Syria,Kurdi , Assyria, Assyro-Chaldea, Syria,Kurdi danTurki. 53 Rumusan pengungsi yang dibuat oleh LBB merupakan penyimpangan terhadap hukum Internasional pada waktu itu yang hanya difokuskan pada ke-etnisan yang hanya difokuskan pada ke-etnisan dan wilayah dari orang-orang yang terlantar displaced persons , khususnya bagi mereka yang tidak memiliki warga negara. 54 51 Gilbert Jaeger,2001, On the History of the International Protection of Refugees Vol 83 No. 843,ICRC,hlm.727. 52 Waldo Chamberlin,1984, League of Natons, Encyclopedia Americana vol. 17, Groiler Incorporated, hlm.111. 53 Daniele, Clive Nettleton and Hugh Poulton,Refugee: Asylum in Europee, Clive Nettleton and Hugh Poulton,Refugee: Asylum in Europe?, London 54 Achmad Romsan,2003,op cit,hlm.62. Koreksi yang dilakukan atas penyimpangan itu adalah dengan dikeluarkannya “Nansen Passport”untuk kelompok-kelompok nasional ang telah kehilangan perlindungan dari negara asalmereka-kelompok nasional ang telah kehilangan perlindungan dari negara asal mereka. Selama periode tahun 1920 hingga tahun1946 di dalam LBB dibentuk berbagai badan untuk membantu Komisi Agung Pengungsi; The Nansen International Office for Refugees 1931- 1938, The Office of The High Commissioner for Refugees Coming From Germany1933-1938, The Office of The High Commissioner of The League of Nations for Refugees 1939-1946 dan Intergovernmental Committee for Refugees 1938-1947 55 sebagai orang pertama yang menjabat di Komisi Tinggi untuk Pengungs iHigh Commissioner for Refugees yang bertugas yang bertugas untuk mengidentifikasi status hukum para pengungsi Rusia,mengorganisir untuk merepatriasi s hukum para pengungsi Rusia,mengorganisir untuk merepatriasi mereka ke negarayang mau menerima pengungsi Rusia dan juga memberikan pertolongan melalui bantuan dari “philanthropic agencies”. Kesadaran masyarakat Internasional untuk memberikan perlindungan dan bantuan dalam menyelesaikan masalah pengungsi dan bantuan dalam menyelesaika masalah pengungsi dimulai sewaktu Revolusi Rusia terjadi dan runtuhnya Kekaisaran Otoman yang menyebabkan terjadinya pengungsi secara besar-besaran. Tidak kurang dari 1,5 juta penduduk Rusia mengungsi ke negara Eropa. Untuk merespon peristiwa tersebut,pada tahun1921 LBB menunjuk Dr. Frijtjof Nansen yang merupakan seorang ilmuwan,diplomat dan humanitarian yang berkebangsaan Norwegia. 56 55 Gilbert Jaeger., Gilbert Jaeger., Op Cit., hlm.729. 56 Achmad Romsan,2003,op cit,hlm.62. Pengungsi Rusia tidak mendapat perlindungan dan pertolongan dari negara-negara dimana mereka mengungsi, karena mereka tidak memiliki dokumen perjalanan yang lengkap. Agar mereka mendapat perlindungan dan pengakuan sebagai pengungsi , maka dibuat lah dokumen perjalanan untuk para pengungsi Rusia oleh Frijtjof Nansen yang disebut dengan “Nansen Passports”. Badan yang menangani pengungsi Rusia ini disebut dengan Office of the High Commissioner for Russian Refugees. Tak lama kemudian terjadi arus pengungsi secara besar-besaran pada tahun 1924 di luar pengungsi Rusia,yaitu pengungsi Armenia. Para pengungsi Armenia ini melarikan diri karena takut akan persekusi di Turki. Mandat Komisi Tinggi untuk Pengungsi LBB yang seharusnyabekerja untuk 3 tahun diperpanjang untuk pengungsi Armenia. Kepada para pengungsi Armenia itu diberikan dokumen Nansen Passports . Komisi tinggi juga memberikan bantuan pada ratusan ribu orang Yunani dan Turki yang terlantar sebagai pengungsi.. kemudian Kantor KomisiTinggi untuk LBB ini mengalami kemunduran di tahun 1930 ,dimana Frijtjof Nansen meninggal dunia. Pada tahun1931 dibentuklah badan yang mandiri yang berdiri di bawah kewenangan LBB yang kemudian diberi nama the International Nansen Office for Refugee. Fokus dan perhatian utama dari badan ini adalah untuk memberikan bantuan secara kemanusiaan. Di tahun 1938,kemudian badan ini dihapuskan. Pada saat yang bersamaan High Commissioner for Refugees Coming From Germany ,sebuah badan yang menangani pengungsi asal Jerman yang diakibatkan bangkitnya rezim Nazi Hitlerjuga dibubarkan. Dalam tahun 1938 juga LBB membentuk High Commissioner for Refugees yang kantor pusatnya terletak di London yang merupakan gabungan dari the International Nansen Office for Refugee dan High Commissioner for Refugees Coming from Germany. Namun peranan High Commissioner for Refugees ini sangat terbatas sehingga pada tahun 1946 badan ini berakhir. Pada tahun yang sama LBB juga mendirikan Intergovernmental Committee on Refugee. Komisi ini dibentuk setelah adanya Kongres yang membicarakan masalah pengungsi dari Jerman dan Austria. Kerja komisi ini diperpanjang untuk menangani segala masalah pengungsi sebagai akibat dari Perang Dunia II. Namun pada tahun 947 komisi ini diganti dengan International Refugee Organization IRO. Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa konsep perlindungan terhadap para pengungsi yang diberikan oleh LBB tercermin dalam definisi pengungsi yang menekankan unsur keetnisan. Misalnya dalam the Arrangement relating to the Issue of Identity Certificate to Russian and Armenia of 12 May 1926 yang merumuskan peengungsi Rusia sebagai: 57 Sedangkan definisi untuk pengungsi Armenia adalah sebagai berikut: ‘any person of Russian origin who does not enjoy or who no longer enjoys the protection of the Government of the USSR and who has not acquired another nationality’. 58 Konsep perlindugan terhadap pengungsi yang diadopsi oleh LBB dalam kurun waktu 1935 dan 1939 hanya menekankan pada usaha keamanan pada usaha keamanan dan kemanusiaan para pengungsi , tidak untuk memperbaiki penyimpangan terhadap hukum Internasional pada waktu itu, seperti yang dikatakan oleh James Hathaway: ‘any person of Armenian origin formerly a subject of Ottoman Empire who does not enjoy or who no longer enjoys the protection of Governmental of Turkish Republic and whohas not acquired another nationality’. 59

2. Sejarah Perlindungan pengungsi Menurut UNRRA United Nations Relief and

Dokumen yang terkait

PERAN ASEAN DALAM PENANGANAN PENGUNGSI ROHINGYA DARI MYANMAR

15 97 32

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA DI REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL

0 7 112

PERANAN UNHCR TERHADAP PERLINDUNGAN PENGUNGSI ROHINGYA DI ACEH INDONESIA.

0 2 8

ASPEK KEDUDUKAN HUKUM ETNIS ROHINGYA MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL (Studi Perlindungan Hukum Etnis Rohingya di Indonesia).

2 6 15

Penanganan Pengungsi di Indonesia : Tinjauan Aspek Hukum Internasional dan Nasional - Ubaya Repository

0 0 14

Aspek Perlindungan Pengungsi Dilihat Dari Hukum Nasional Dan Hukum Internasional (Studi Kasus Penanganan Pengungsi Rohingya Di Kota Medan)

0 3 29

Aspek Perlindungan Pengungsi Dilihat Dari Hukum Nasional Dan Hukum Internasional (Studi Kasus Penanganan Pengungsi Rohingya Di Kota Medan)

0 0 9

BAB II PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI PENGUNGSI 2.1 Pengertian Pengungsi 2.1.1 Sejarah Lahirnya Hukum Pengungsi Internasional - PENERAPAN PRINSIP NON-DISCRIMINATION BAGI PENGUNGSI ROHINGYA DI INDONESIA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah - PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL (STUDI KASUS PENGUNGSI SURIAH) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

BAB III PERAN MASYARAKAT INTERNASIONAL DALAM PENANGANAN PENGUNGSI SURIAH 3.1 Kondisi Suriah - PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL (STUDI KASUS PENGUNGSI SURIAH) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 22