Sejarah Perlindungan Pengungsi Menurut UNHCR United Nations High

mereka ada yang melakukan kerja paksa, sedangkanyang lainnya dipulangkan karena alasan ras, agama ataupun alasan politik. 65

4. Sejarah Perlindungan Pengungsi Menurut UNHCR United Nations High

Commissioner for Refugees Disebutkan bahwa UNHCR dibentuk berdasarkan Resolusi Majelis umum PBB No. 428V dan keberadaannya diakui sejak Januari 1951. Dalam menjalankan tugasnya, UNHCR berpedoman pada mandat yang diberikan oleh Majelis Umum PBB dan Dewan ECOSOC. Dalam Statuta UNHCR tahun 1950 menyebutkan tentang fungsi utama UNHCR adalah: ‘providing international protection” and “seeking permanent solution to the problem of refugees by assisting Governments to facilitate the voluntary repatriation of such refugees, or their assimilation within the new national communities’ Mandat di atas memperihatkan adanya dua aspek yang berkaitan satu sama lainnya dan tidak dapat dipisahkan mengenai tugas UNHCR yaitu: 1. . providing international protection and 2. seeking permanent solution to the problem of refugees. Untuk melaksanakan mandat itu, kriteria yang harus dijadikan ukuran untuk seseorang pengungsi harus dituangkan dalam pasal 1 Konvensi Tentang Status Pengungsi tahun1951: ‘… is a person who , because of fear of persecution arising from his race , creed or political philosophy, is living outside his former home country and is unable or unwilling to avail himself of that country’s protection.’ Konsep perlindungan yang diberikan oleh UNHCR lebih menekankan pada pengembangan instrument Internasional untuk kepentingan para pengungsi dan memastikan agar mereka mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan ketentuan instrument hukum Internasional untuk 65 Ibid, hlm.8-9. kepentingan para pengungsi , khusus berkaitan dengan hak bekerja, jaminan social, sertahak untuk mendapatkan atau memanfaatkan fasilitas perjalanan. Fungsi UNHCR dalam mengamil langkah-langkah Internasional adalah melalui koordinasi , membuat penghubung dengan pemerintah, badan khusus PBB, LSM,dan organisasi-organisasi antar pemerintah. UNHCR mencari penyelesaian yang permanen tehadap pengungsi melalui repatriasi sukarela. UNHCR yang melaksanakan fungsi perlindungan Internasional, yaitu mencoba untuk menjamin penghormatan terhadap hak-hak dasar pengungsi , termasuk tanggung jawab untuk mencari suaka,dan menjamin bahwa tidak seorang pun dikembalikan secara paksa ke negara dimana ia merasa ketakutan atas penyiksaan. Bentuk lain dari bantuan yang diberi UNHCR adalah: 66 1. help during major emergencies involving the movement of large numbers of refugees; 2. regular programs in such fields as education ,health and shelter; 3. assisting to promote the self sufficiency of refugees and their integration in host countries; 4. voluntary repatriation; 5. resettlement in third countries for refugees who cannot return to their homes and whose face protection problems in the country when they first sought asylum’. Dalam membiayai kegiatan kemanusiaan, UNHCR mendapat bantuan dana dari PBB,individu pemerintah,dan juga sumber-sumber lain B. PERANAN ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM MENANGANI PENGUNGSI Peranan organisasi internasional tidak bisa lepas saat membicarakan permasalahan pengungsi. Adanya lembaga-lembaga internasional seperti United Nation High Commissioner for RefugeesUNHCR, International Organization for Migration IOM dan International 66 United Nations,Basic Facts About United Nations,New York,2000,hlm.254. Committee of The Red Cross ICRC mempunyai peranan penting dalam membantu menangani permasalahan pengungsi. Istilah organisasi Internasional memiliki makna ganda. Pengertian pertama, organisasi Internasional dalam makna luas adalah organisasi yang melintasi batas negara, baik bersifat privat maupun publik. Sedangkan pengertian kedua, organisasi Internasional dimaknai sebagai organisasi yang melintasi batas negara namun hanya mencakup yang bersifat dan berluang lingkup public saja. Organisasi ini lebih merupakan padanan Intergovernmental Organization. Pareira member lingkup dua hal yang dapat dijadikan standar suatu organisasi internasional. Pertama , dibentuk berdasarkan persetujuan antar pemerintah negara. Kedua , organisasi internasional dibentuk oleh dua atau tiga negara berdasarkan suatu perjanjian. 67 Peranan organisasi Internasional semakin dirasakan pengaruhnya akhir-akhir ini. Khususnya di Indonesia, penanganan masalah pengungsi sangat bergantung pada organisasi Internasional seperti UNHCR dan IOM. 68 Kedua organisasi tersebut itulah yang dapat mengkategorikan apakah seseorang itu adalah imigran gelap atau pencari suaka. Organisasi Internasional dalam pengertian umum diartikan sebagai persekutuan negara-negara yang dibentuk dengan persetujuan antara para anggota yang memiliki sistem dan perangkat badan- badan untuk mencapai tujuan bersama dengan cara mengadakan kerjasama antar para anggotanya. 69 Disamping itu, berkembang pula organisasi-organisasi Internasional non pemerintah Lembaga Swadaya Masyarakat yang bersifat internasional. Dalam perkembangannya, pertumbuhan organisasi –organisasi Internasional non pemerintah lebih cepat disbanding dengan Lembaga Internasional yang awalnya dianggap menggangu untuk beberapa hal mengenai kedaulatan negara, lambat laun mulai diterima. 67 J. Pareira Mandalangi,Segi-Segi Hukum Organisasi Internasional,Binacipta, Bandung,hlm.1 68 Pencari Suaka: Penanganan Imigran Tunggu Rekomendasi, Harian Kompas, tanggal 19 Oktober 2010. 69 Sumaryo Suryokusumo, Hukum Organisasi Internasional, Fakultas Hukum Unpad,Bandung,2005,hlm.1. organisasi Internasional bentukan pemerintah . 70

1. Peranan UNHCR Dalam Menangani Pengungsi

Dokumen yang terkait

PERAN ASEAN DALAM PENANGANAN PENGUNGSI ROHINGYA DARI MYANMAR

15 97 32

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA DI REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL

0 7 112

PERANAN UNHCR TERHADAP PERLINDUNGAN PENGUNGSI ROHINGYA DI ACEH INDONESIA.

0 2 8

ASPEK KEDUDUKAN HUKUM ETNIS ROHINGYA MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL (Studi Perlindungan Hukum Etnis Rohingya di Indonesia).

2 6 15

Penanganan Pengungsi di Indonesia : Tinjauan Aspek Hukum Internasional dan Nasional - Ubaya Repository

0 0 14

Aspek Perlindungan Pengungsi Dilihat Dari Hukum Nasional Dan Hukum Internasional (Studi Kasus Penanganan Pengungsi Rohingya Di Kota Medan)

0 3 29

Aspek Perlindungan Pengungsi Dilihat Dari Hukum Nasional Dan Hukum Internasional (Studi Kasus Penanganan Pengungsi Rohingya Di Kota Medan)

0 0 9

BAB II PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI PENGUNGSI 2.1 Pengertian Pengungsi 2.1.1 Sejarah Lahirnya Hukum Pengungsi Internasional - PENERAPAN PRINSIP NON-DISCRIMINATION BAGI PENGUNGSI ROHINGYA DI INDONESIA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah - PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL (STUDI KASUS PENGUNGSI SURIAH) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

BAB III PERAN MASYARAKAT INTERNASIONAL DALAM PENANGANAN PENGUNGSI SURIAH 3.1 Kondisi Suriah - PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGUNGSI AKIBAT KONFLIK BERSENJATA MENURUT HUKUM PENGUNGSI INTERNASIONAL (STUDI KASUS PENGUNGSI SURIAH) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 22