Berdasarkan jurnal dan penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan asuransi syariah dan konvensional relatif sama dan dapat diukur
dengan menggunakan analisis rasio.
2.3 Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Asuransi secara umum dibagi menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional. Setiap perusahaan, baik asuransi syariah maupun
konvensional pasti membuat laporan keuangan. Setelah membuat laporan keuangan selanjutkan kita ingin mengetahui bagaimana kinerja perusahaan
dengan cara yaitu menghitung atau menggunakan Economic Value Added EVA,
Asuransi
Asuransi Konvensional
Asuransi Syariah
Economic Value Added EVA
Liquidity Ratio Laporan Keuangan
Cammon Size Statement
Trend Index Analysis
Kinerja Keuangan Dibandingkan
liquidity ratio, common size statement, dan tren angka indeks trent index analysis. Setelah kita mengetahui kinerja masing-masing perusahaan,
selanjutnya kita bandingkan kinerja keuangan masing-masing perusahaan untuk mengetahui perusahaan mana yang kinerja keuangan lebih baik, asuransi syariah
atau asuransi konvensional. 2.4
Hipotesis
Berdasarkan gambar di atas maka hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
Econimic value added adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. EVA dikatakakan baik apabila lebih
besar dari 0 sehingga terdapat penambahan nilai ekonomis. Jadi semakin besar EVA maka kinerja akan semakin baik. Sehingga untuk melihat atau
membandingkan EVA mana yang lebih tinggi antara asuransi syariah dan konvensional di dapat hipotesis H
1
bawah ini : H
1
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Perusahaan Asuransi Syariah dan Konvensional dengan metode EVA Economic
Value Added. Liquidity ratio merupakan suatu alat yang digunakan untuk menilai kinerja
keuangan suatu perusahaan. Liquidity ratio dikatakakan baik apabila lebih besar dari100. Jadi semakin besar Liquidity ratio maka kinerja akan semakin baik.
Sehingga untuk melihat atau membandingkan Liquidity ratio mana yang lebih tinggi antara asuransi syariah dan konvensional didapat hipotesis H
2
dan H
3
di
bawah ini : H
2
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Perusahaan
Asuransi Syariah dan Konvensional dengan Liquidity Ratio yang diwakili oleh Current Ratio.
H
3
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Perusahaan Asuransi Syariah dan Konvensional dengan Liquidity Ratio yang diwakili
oleh Cash Ratio. Common size merupakan suatu alat yang digunakan untuk menilai kinerja
keuangan suatu perusahaan. Common size diambil dari laba rugi dikatakakan baik apabila laba diatas 0. Jadi semakin besar common size maka kinerja akan
semakin baik. Sehingga untuk melihat atau membandingkan common size mana yang lebih tinggi antara asuransi syariah dan konvensional didapat hipotesis H
4
di bawah ini: H
4 :
Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Perusahaan Asuransi Syariah Konvensional dengan Cammon Size Statement.
Tren angka indeks merupakan suatu alat yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Tren angka indeks diambil dari laba rugi
dikatakakan baik apabila laba selanjutnya harus lebih basar dari laba tahun dasar, laba tahun dasar langsung dibuat 100. Jadi semakin besar tren angka indeks
maka kinerja akan semakin baik. Sehingga untuk melihat atau membandingkan ctren angka indeks mana yang lebih tinggi antara asuransi syariah dan
konvensional didapat hipotesis H
5
di bawah ini:
H
5
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Perusahaan Asuransi Syariah Konvensional dengan Tren Angka Indeks Trend Index
Analysis.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian