yang mempunyai gangguan STM seperti sakit pada saat menggerakkan mandibula disebabkan oleh otot mastikasi yang tegang. Daniel Laskin juga menyatakan bahwa
stress
dapat menjadi faktor risiko gangguan STM dikarenakan
stress
dapat memicu hiperaktivitas pada otot. Kelelahan pada otot yang disebabkan oleh hiperaktivitas
dapat menyebabkan spasme pada otot. Hal ini didukung oleh laporan penelitian dari Casanova Rosado dkk 2005 bahwa
stress
dan cemas dapat menyebabkan terjadinya gangguan STM. Selain itu orang yang cemas akan mengalami gangguan STM 1,58
kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak cemas.
4,7,45
2.3.3.7 Trauma
Trauma pada struktur fasial dapat menyebabkan gangguan mastikasi. Trauma mempunyai dampak yang besar terhadap intrakapsular dibandingkan dengan otot.
Trauma terbagi 2, yaitu makrotrauma dan mikrotrauma. Makrotrauma merupakan tekanan yang terjadi secara tiba
–tiba pada sendi dan menyebabkan perubahan struktur. Makrotrauma contohnya pukulan ke dagu dapat menyebabkan kelainan
intrakapsular. Apabila trauma ini terjadi pada saat mulut terbuka, kondilus dapat berubah tempat dari fosa. Pergerakan kondilus dari fosa secara tiba
–tiba akan ditahan oleh ligamen dan apabila kekuatan pukulan pada dagu di atas batas
limit
, maka ligamen akan menjadi elongasi yang akan mempengaruh mekanisme normal dari
kondilus –diskus. Ligamen kemudian akan menjadi longgar dan tidak dapat menahan
diskus pada tempatnya sehingga diskus akan berpindah. Pukulan pada dagu juga dapat menyebabkan fraktur dari kepala kondilus. Makrotrauma bisa juga disebabkan
oleh iatrogenik, contohnya pada saat odontektomi atau prosedur dental yang membutuhkan waktu pembukaan mulut yang lama dapat menyebabkan elongasi dari
ligamen diskus.
37,38,45
Whiplash
juga dapat menyebabkan gangguan STM. Penelitian oleh Klobas dkk membandingkan antara 2 subyek yang pernah mengalami
whiplash
dan subyek yang belum pernah mengalami
whiplash
menunjukkan perbedaan yang signifikan pada tingkat keparahan dari gejala gangguan STM yang dialami 89:18.
Pembukaan mulut lebih kecil 54 mm:48 mm dan sakit pada saat palpasi di otot
Universitas Sumatera Utara
umum terjadi pada subyek yang mengalami
whiplash
. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Sale dkk 2007 bahwa subyek yang mengalami
whiplash
lebih banyak mengalami gangguan STM 34 dibandingkan subyek yang tidak mengalami
whiplash
7. Kesimpulannya adalah 1 dari 3 orang yang mengalami
whiplash
berisiko untuk menderita gangguan STM di kemudian hari.
7,57
Mikrotrauma adalah gaya kecil yang terjadi secara berulang pada struktur sendi dalam jangka waktu yang lama dan menyebabkan perubahan sendi. Contoh dari
mikrotrauma adalah
bruxism
.
Bruxism
diketahui mempunyai hubungan dengan gangguan STM yaitu dapat mengakibatkan sakit pada otot mastikasi dikarenakan
hiperaktivitas pada otot.
37,45
2.3.3.8 Pemakaian Gigitiruan yang Lama