Sistem Pengawasan Intern ANALISA DAN EVALUASI

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Penulis telah menguraikan pengawasan intern yang telah diterapkan oleh perusahaan dalam hal ini adalah PT. Umada Medan. Dalam bab ini penulis akan menganalisa sekaligus mengevaluasi bagaimana relevansi antara teori yang kemukakan dengan yang diterapkan oleh perusahaan. Salah satu fungsi manajemen yang penting adalah fungsi pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan secara aktif melalui pemeriksaan dan laporan. Namun pemeriksaan maupun laporan umumnya bersifat detektif, yaitu hanya untuk mendeteksi pencurian atau penyalahgunaan, tidak bersifat melindungi secara langsung. Pengendalian detektif dapat bersifat preventif mencegah karena para karyawan akan berupaya menghindarkan pencurian atau penyalahgunaan bila mereka mengetahui hal semacam itu kemungkinan besar akan terungkap. Untuk memperoleh sistem pengawasan yang preventif, maka perlu dilakukan suatu cara tertentu. Cara pengawasan yang bersifat preventif adalah seperti yang terdapat dalam ilmu akuntansi yang disebut sistem pengawasan intern. Suatu pengawasan intern yang efektif diharapkan dapat memperkecil kesalahan ataupun penyelewengan di perusahaan.

A. Sistem Pengawasan Intern

Sistem pengawasan intern merupakan salah satu dari beberapa faktor penentu yang penting bagi prosedur pemeriksaan yang akan dilaksanakan. Ika Kesuma Dianti : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. Umada Medan, 2008 USU Repository © 2009 25 Pengawasan intern dianggap sebagai permasalahan pengecekan intern atau internal check yang menyangkut segi teknik pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan maupun pelaksanaannya, dan jika ditemukan kelemahannya maka dilakukan pemeriksaan atau prosedur-prosedur tambahan. Dalam arti sempit pengawasan intern berarti pengecekan baik penjumlahan secara mendatar cross footing maupun penjumlahan secara menurun flaving. Sedangkan dalam arti yang luas pengawasan intern berarti pengecekan yang meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk melaksanakan pengawasan. Satu sistem yang baik yang dapat mendukung pengawasan yang baik, yaitu: 1. Harus ada lembaga pengawasan internal auditcontroller 2. Harus ada rencana yang realistis, dan dijabarkan dalam standar- standar yang dapat diperbandingkan dan dijadikan sebagai fokus. 3. Otorisasi pelaksanaan dana penyelesaian tugas harus disebar, jangan dibiarkan satu unit berkuasa untuk menyelesaikan keseluruhan urusan. 4. Pisahkan petugas pencatat dengan petugas yang menguasai aktiva tertentu. 5. Pengawasan harus dilakukan sewaktu-waktu secara mendadak. 6. Mutasi juga memungkinkan terjadinya pengawasan. 26 7. Gunakan alat-alat pengawasan formulir dan otorisasi. 8. Gunakan alat-alat mekanis seperti komputer, mesin hitung, dan lain-lain. Pengertian pengawasan intern menurut Standar Akuntansi Keuangan tahun 2002 adalah “Pengawasan intern meliputi organisasi serta semua metode ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam sebuah perusahaan untuk melindungi hak milik perusahaan, mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan.” IAI, 2002:29 Pengertian sistem pengawasan intern adalah “Sistem pengawasan intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”Mulyadi, 2001:163 Pengawasan intern terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu: 1. Lingkungan pengendalian, menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. 2. Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. 3. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. 27 4. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. 5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Ruang lingkup pengawasan intern tidak hanya pada bidang akuntansi tetapi dapat mencakup seluruh kegiatan organisasi. Namun setiap transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas. Jadi diperlukan pengawasan intern kas yang efektif agar dapat mengidentifikasi kecurangan kas atau kesalahan yang mungkin dilakukan dalam akuntansi kas. Meskipun sistem pengawasan yang paling lengkap sekalipun tidak dapat secara total menghapus kemungkinan terjadinya penyelewengan atau kesalahan. Adapun tujuan dari penerapan sistem pengawasan intern kas adalah: 1. Menjaga kekayaan organisasi 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen Perusahaan menetapkan sistem pengawasan intern untuk membantu organisasi perusahaan mencapai tujuannya secara lebih efektif. Secara umum sistem pengawasan intern kas menolak akses ke catatan akuntansi bagi mereka yang menangani kas. Hal ini mengurangi kemungkinan pembuatan ayat jurnal yang tidak tepat untuk menyembunyikan penyalahgunaan tanda terima kas dan 28 pembayaran kas. Biasanya sistem melakukan pemisahan antara fungsi penerimaan dan pembayaran. Karakteristik dasar dari sistem pengawasan intern kas adalah sebagai berikut: a. Tanggung jawab yang diserahkan secara khusus untuk menangani tanda terima kas. b. Pemisahan penanganan dan pencatatan tanda terima kas c. Penyimpanan harian semua kas yang diterima d. Sistem voucher untuk mengawasi pembayaran kas dalam jangka waktu yang tidak tentu. e. Catatan ganda untuk kas di bank dan di pembukuan, dengan rekonsiliasi dilaksanakan oleh seseorang di luar fungsi akuntansi.

B. Pengertian Kas