Alat Sambung TINJAUAN PUSTAKA

Muti D. Purba : Perancangan Profil Rangka Batang Jembatan Baja Dan Analisa Momen Sekunder Pada Sambungannya Alat Sambung Baut, 2009. USU Repository © 2009 = Regangan µ = angka poisson = Tegangan pada arah tegak lurus gaya yang bekerja = Tegangan pada arah sejajar gaya yang bekerja = Angka muai linear = Perubahan panjang akibat perubahan panas = Panjang batang baja semula sebelum dipanaskan Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan untuk baja bangunan diperoleh nilai konstanta sebagai berikut: Modulus Elastis : E = 2,10.10 6 kgcm 2 Modulus Geser : G = 0,81.10 6 kgcm 2 Angka Poisson µ : µ = 0.30 Koef Muai Linier : = 12.10 6 C PBBI ’83 Pasal 15.1

II.2. Alat Sambung

Pada struktur portal baja, sambungan berfungsi untuk menggabungkan profil-profil wals giling menjadi batang, kolom, balok dan bagian-bagian konstruksi lainnya serta menggabungkan bagian-bagian konstruksi tersebut menjadi satu kesatuan bangun. Sambungan ini harus mampu menyalurkan gaya- gaya yang bekerja dari satu komponen ke komponen lainnya. Karena sambungan berperan menyalurkan gaya ke komponen yang lain, maka sambungan tersebut haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga Muti D. Purba : Perancangan Profil Rangka Batang Jembatan Baja Dan Analisa Momen Sekunder Pada Sambungannya Alat Sambung Baut, 2009. USU Repository © 2009 menghasilkan suatu sambungan yang aman, ekonomis dan mampu dibuat secara praktis. Kriteria dasar yang umum dalam perencanaan sambungan, antara lain: a. Kekuatan strength Dari segi kekuatan, sambungan harus dapat menahan momen, gaya geser, gaya aksial yang dipindahkan dari batang yang satu ke batang yang lain. b. Kekakuan stiffness Kekakuan sambungan secara menyeluruh sangatlah penting, antara lain untuk menjaga lokasi semua komponen struktur satu sama lain. c. Cukup Ekonomis Sambungan harus sederhana, biaya fabrikasi yang murah tapi memenuhi syarat cukup kuat dan mudah dalam pelaksanaanya atau praktis. Macam-macam alat penyambung yaitu : 1. Baut bolt, ada 2 macam yaitu baut berkekuatan tinggi high strength bolt dan baut hitam 2. Paku keling rivet 3. Las welding 4. Paku pin Kalau dibandingkan keempat sarana penyambung ini, maka las merupakan sarana penyambung yang menghasilkan sambungan paling kaku, sedangkan paku keling menghasilkan sambungan yang lebih kaku jika dibanding dengan baut, tetapi kurang kaku jika dibanding dengan las.Oentoeng. 2004 Muti D. Purba : Perancangan Profil Rangka Batang Jembatan Baja Dan Analisa Momen Sekunder Pada Sambungannya Alat Sambung Baut, 2009. USU Repository © 2009 II.2.1. Baut Baut dapat dibagi dalam beberapa jenis: a. Baut kekuatan tinggi Baut yang banyak digunakan dan ditunjuk ASTM American Standard Testing of Materials sebagai jenis utama baut kekuatan tinggi adalah baut A325 dan A490. Baut ini memiliki kepala segienam yang tebal dan akan digunakan dengan mur segienam yang setengah halus semifinished. Baut A325 tebuat dari baja karbon sedang yang diberi perlakuan panas dengan kekuatan leleh sekitar 81 ksi sampai 92 ksi 58 Mpa sampai 634 Mpa dan baut A490 juga diberi perlakuan panas tetapi terbuat dari baja paduan alloy dengan kekuatan leleh sekitar 115 ksi sampai 130 ksi 793 Mpa sampai 896 Mpa. Diameter baut kekuatan tinggi berkisar antara 2 1 inci dan 1 2 1 inci. Diameter yang paling sering digunakan pada konstruksi gedung adalah 4 3 inci dan 8 7 inci, sedang ukuran yang paling umum dalam perencanaan jembatan adalah 8 7 inci dan 1 inci. b. Baut hitam Muti D. Purba : Perancangan Profil Rangka Batang Jembatan Baja Dan Analisa Momen Sekunder Pada Sambungannya Alat Sambung Baut, 2009. USU Repository © 2009 Baut hitam ini dibuat dari baja karbon rendah memenuhi standar ASTM A- 307. Dipakai pada struktur ringan seperti gording, rangka batang yang kecil, rusuk dinding dan lain-lain yang bebannya kecil dan bersifat statis. Baut ini dibagi atas 2 jenis, yaitu baut sekrup turned bolt dan baut bersisip ribbed bolt. II.2.2. Paku keling rivet Sudah sejak lama paku keling diterima dan digunakan secara lazim sebagai alat penyambung batang, tetapi beberapa tahun belakangan ini paku keling sudah jarang digunakan. Paku keling dibuat dari baja batangan dan memiliki bentuk silinder dengan kepala di salah satu ujungnya. Paku keling terbuat dari baja karbon sedang dengan identifikasi ASTM A502 yang terdiri dari dua mutu yaitu mutu 1 Fy = 28 Ksi atau 190 Mpa dan mutu 2 fy = 38 Ksi atau 260 Mpa. Pembuatan dan pemasangan paku keling menimbulkan perubahan sifat mekanis. Proses pemasangannya adalah pertama-tama paku keling dipanasi hingga warnanya menjadi merah muda kemudian paku keling yang telah dipanasi itu dimasukkan ke dalam lobang yang telah disediakan pada sambungan, kepalanya ditekan sambil mendesak ujung lainnya sehingga terbentuk kepala lain yang bulat. Selama proses tangkai paku keling mengisi lubang tempat paku dimasukkan secara penuh sehingga menghasilkan gaya jepit klem. Akibat pendinginan, besarnya gaya jepit pada setiap paku berlainan sehingga tidak dapat diperhitungkan dalam perencanaan, paku keling juga dapat dipasang dalam Muti D. Purba : Perancangan Profil Rangka Batang Jembatan Baja Dan Analisa Momen Sekunder Pada Sambungannya Alat Sambung Baut, 2009. USU Repository © 2009 keadaan dingin, pada keadaan ini tidak dapat diharapkan menimbulkan gaya jepit karena paku keling tidak menyusut. Sekarang ini hampir tidak ada lagi penggunaan paku keling, karena pertimbangan teknik baik dalam bengkel pembuatan maupun dilapangan dan juga karena beberapa alasan keuntungan. Keuntungan baut mutu tinggi dibanding paku keling: a. Tingkat kebisingan pemasangan baut lebih rendah daripada paku keling b. Pemasangan paku keling memerlukan tenaga yang terampil dan berpengalaman serta lebih banyak dari pemasangan baut. c. Baut mutu tingi dapat difabrikasi dibengkel ataupun di perusahaan d. Untuk konstruksi sambungan dengan kekuatan yang sama diperlukan paku keling yang lebih banyak dari pada baut mutu tinggi serta pembuatan lobang yang lebih banyak. e. Biaya penggantian dan pemotongan paku keling lebih banyak daripada baut mutu tinggi. II.2.3. Las welded Pengelasan adalah penyambungan potongan-potongan logam dengan memanaskan titik-titik sentuh hingga mencapai keadaan fluida atau keadaan hampir fluida dan dengan atau tanpa pemakaian tekanan. Proses pengelasan yang paling cenderung digunakan: Muti D. Purba : Perancangan Profil Rangka Batang Jembatan Baja Dan Analisa Momen Sekunder Pada Sambungannya Alat Sambung Baut, 2009. USU Repository © 2009 a. pengelasan busur nyala logam perisai b. pengelasan busur nyala logam perisai gas c. pengelasan busur api redam d. pengelasan terak listrik Pada konstruksi baja terdapat 2 macam las, yaitu : a. Las sudut fillet welded Bersifat ekonomis secara keseluruhan, mudah dibuat dan mampu beradaptasi serta merupakan jenis las yang palimg banyak dipakai dibandingkan jenis las dasar yang lain. b. Las tumpul groove welded Dipakai untuk menyambung batang struktural yang bertemu dalam satu bidang. II.2.4. Paku Pin Dapat dianggap sebagai paku pin apabila diamete paku lebih besar dari 40 sampai dengan 300mm. Paku pin ini dipergunakan bila sambungan tersebut diperlukan berotasi. Jadi ini yang merupakan perbedaan dari paku keling dimana pada paku pin diperhitungkan momen akibat rotasi tadi sedangkan pada paku keling tidak ada. Muti D. Purba : Perancangan Profil Rangka Batang Jembatan Baja Dan Analisa Momen Sekunder Pada Sambungannya Alat Sambung Baut, 2009.