Melisa Hildayani : Sistem Informasi Pegawai Pada Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan Dan Pengawasan Jalan Dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara, 2010.
2.5 Crystal Report
Crystal Report merupakan sebuah program khusus yang dirancang untuk membuat laporan yang dapat dihubungkan dengan bahasa pemrograman yang berbasis
Windows, seperti: Borland Delphi, Visual Basic, Visual CC++ dan Visual Interdev.
Membuat laporan dengan Crystal Report hasilnya jauh lebih baik dan mudah dibandingkan dengan Data Report yang merupakan bawaan dari Visual Basic.
Beberapa kelebihan Crystal Report adalah: 1.
Memberikan kemudahan dalam membuat laporan tanpa melibaykan banyak kode pemrograman.
2. Fasilitas impor hasil laporan mendukung format-format popular, seperti:
Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Access, Adobe Acrobat Reader dan HTML.
Melisa Hildayani : Sistem Informasi Pegawai Pada Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan Dan Pengawasan Jalan Dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara, 2010.
BAB 3
GAMBARAN UMUM INSTANSI PEMERINTAH
3.1 Sejarah Singkat Instansi Pemerintah
Setelah Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan pada tanggal 17-8-1945, maka semenjak itu pemuda-pemuda Indonesia mulai berangsur-angsur merebut kekuasaan
Pemerintahan dari tangan Jepang baik di pusat Pemerintahan JakartaBandung maupun Pemerintahan daerah-daerah.
Sesudah Pemerintahan Indonesia membentuk Kabinet yang pertama, maka para Menteri mulai menyusun organisasi serta sifatnya. Pekerjaan Umum pada waktu
itu 1945 berpusat di Bandung, dengan mengambil tempat bekas gedung VW. dikenal dengan nama Gedung Sate.
Ketika Belanda ingin mengembalikan kekuasaaan Pemerintahan di Hindia Belanda sebelum perang, mereka datang mengikuti Tentara Sekutu masuk ke
Indonesia. Akibat dari keinginan Pemerintahan Belanda ini, terjadilah pertentangan fisik dengan Pemuda Indonesia yang ingin mempertahankan tanah air berikut gedung-
gedung yang telah didudukinya, antara lain Gedung Sate yang telah menjadi Gedung Departemen Pekerjaan Umum pada waktu itu peristiwa bersejarah itu
dikenal dengan peristiwa 3 Desember 1945.
Melisa Hildayani : Sistem Informasi Pegawai Pada Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan Dan Pengawasan Jalan Dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara, 2010.
Pada waktu revolusi fisik tahun 1945 sd 1949, Pemerintah Pusat RI di Jakarta terpaksa mengungsi ke Purworejo untuk selanjutnya ke Yogyakarta, begitu juga
Kementerian PU. Sesudah Pemerintahan Belanda tahun 1949 mengakui kemerdekaan Republik Indonesia maka pusat Pemerintahan RI di Yogyakarta, berpindah lagi ke
Jakarta.
Sejak tahun 1945 itu, Pekerjaan Umum PU telah sering mengalami perubahan pimpinan dan organisasi,sesuai situasi politik pada waktu itu. Sebagai
gambaran garis besar organisasi PU diuraikan sebagai berikut: 1.
Sebelum tentara Belanda masuk ke Yogyakarta Susunan Kementerian Perhubungan dan PU dapat dibagi menjadi 8 Jawatan dan 4 Balai.
2. Khusus pada masa Republik Indonesia Serikat Kementerian Perhubungan dan PU dibagi dalam beberapa Departemen dan beberapa Jawatan serta
beberapa Instansi yang berhubungan erat dengan tugas dari Departemen PU.
Kementerian Perhubungan PU tersebut terdiri atas penggabungan 3 Departemen yaitu:
1. Departemen Verkeer, Energie dan Mynbouw dulu kecuali Mynbouw yang
masuk dalam Kementerian Kemakmuran. 2.
Departemen Van Waterstaat 3.
Departemen Van Scheepvaart
Penggabungan dari 3 Departemen Pemerintahan dalam satu Kementerian yaitu Kementerian Perhubungan Tenaga dan PU, supaya hubungan 3 Departemen tersebut
Melisa Hildayani : Sistem Informasi Pegawai Pada Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan Dan Pengawasan Jalan Dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara, 2010.
satu dengan yang lain menjadi sangat erat, pembangunan Negara akan diadakan koordinasi dan rasionalisasi yang baik dengan tenaga ahli untuk melancarkan semua
tugas yang dibebankan pada Kementerian Perhubungan Tenaga dan PU.
Khusus pada permulaan terbentuknya Negara Kesatuan RI, susunan Kementerian berbeda sebagai berikut: Dalam masa prolog G 30 S PKI terjadilah
dalam sejarah Pemerintahan RI suatu Kabinet yang besar disebut dengan nama Kabinet Dwikora atau Kabinet 100 Menteri, dimana pada masa ini dibentuk
Koordinator Kementerian, serta Departemen PU yang pada masa itu ikut mengalami perubahan organisasi menjadi 5 Departemen dibawah Kompartemen PU Kabinet
Dwikora, dipimpin Jenderal Suprajogi.
Adapun Kompartemen PU ketika membawahi, antara lain: 1.
Departemen Listrik dan Ketenagaan 2.
Departemen Bina Marga 3.
Departemen Cipta Karya Konstruksi 4.
Departemen Pengairan Dasar 5.
Departemen Jalan Raya Sumatera
Setelah peristiwa G 30 S PKI Pemerintah segera menyempurnakan Kabinet Dwikora dengan menunjuk Ir.Soetami, sebagai Menteri PU untuk memimpin
Kompartemen PU. Kabinet yang disempurnakan itu tidak dapat lama dipertahankan. Kabinet Ampera, sebagai Kabinet pertama dalam masa Orde Baru. Kembali organisasi
PU dibentuk dengan Ir.Soetami, sebagai Menteri. Dengan Surat Keputusan Menteri PU tertanggal 17 Juni 1968 Nomor 3PRT1968 dan diganti dengan Peraturan Menteri
Melisa Hildayani : Sistem Informasi Pegawai Pada Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan Dan Pengawasan Jalan Dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara, 2010.
PU tertanggal 1 Juni 1970 Nomor 4PRT1970. Departemen PU telah memiliki suatu susunan struktur organisasi.
Sebagai gambaran lebih jauh pembagian tugas-tugas dalam lingkungan Departemen PU, maka pada waktu itu azas tugas-tugas PU telah diserahkan pada
kewenangan daerah itu sendiri.
3.2 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab