Aktivitas Pengendalian TINJAUAN PUSTAKA

Ulil Fadli : Tinjauan Aktivitas Pengendalian Atas Penjualan Pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Medan, 2010.

d. Pengawasan Adalah proses yang menentukan kualitas kinerja

pengendalian intern sepanjang waktu yang mencakup supervise yang efektif, pelaporan yang bertanggung jawab dan audit internal.

e. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

B. Aktivitas Pengendalian

1. Pengertian Aktivitas Pengendalian

Menurt Gondodiyoto 2007:270, “Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memastikan dilaksanakannya kebijakan manajemen dan bahwa risiko sudah diantisipasi”. Menurut Romney 2006:236, “Aktivitas pengendalian adalah kegiatan- kegiatan pengendalian, yang merupakan kebijakan dan peraturan yang menyediakan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian pihak manajemen, dicapai”. Menurut Hall 2007:32, “Aktivitas Pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah dilakukan untuk menangani berbagai risiko yang tealah diidentifikasi perusahaan.” Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemn perusahaan yang sangat penting didalam pencapaian tujuan perusahaan sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya. Perncanaan yang telah dibuat harus diiringi dengan aktivitas pengendalian agar rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dilaksanakan secar efektif dan efisien. Ulil Fadli : Tinjauan Aktivitas Pengendalian Atas Penjualan Pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Medan, 2010. Menurut Harahap 2001:123, Aktivitas pengendalian adalah sebagai berikut: a. Kontrol administrasi Pada struktur organisasi, prosdur, dan catatan yang melaksanakan transaksi yang diotorisasi manajemen. Otorisasi ini merupakan fungsi manajemen yang langsung menyangkut tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan dan hal ini merupakan awal dalam melaksanakan accounting control atas transaksi perusahaan. b. Kontrol Akuntansi Meliputi struktur organisasi, prosedur dan catatan yang berhubungan dengan usaha untuk menjaga keamanan dan dipercayainya catatan keuangan perusahaan.

2. Komponen Aktivitas pengendalian

Aktifitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diaplikasikan pada berbagai tingkat organisasional atau fungsional dalam sebuah entitas. Penerapan aktivitas pengendalian yang baik akan meningkatkan dan efektifitas dalam tercapainya tujuan pengendalian itu sendiri. Aktivitas pengendalian terdiri dari lima komponen kategori berikut ini: a. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai Aktivitas Pengendalian yang baik megharuskan setiap transaksi harus di otorisasi oleh pihak yang berwewenang. Prosedur otorisasi merupakan pengendalian yang memastikan bahwa karyawan perusahaan hanya memproses transaksi yang sah dalam ruang lingkup otoritas yang telah ditentukan. Adapun tujuan dari otorisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa semua transaksi material yang diproses oleh sistem informasi valid dan sesuai dengan tujuan pihak manajemen. Otorisasi dapat bersifat umu m atau khusus, disebut sebagai prosedur otorisasi umum apabila pihak manajemen dapat memberi otorisasi pada pegawai untuk menangani transaksi Ulil Fadli : Tinjauan Aktivitas Pengendalian Atas Penjualan Pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Medan, 2010. rutin tanpa persetujuan khusus. Sedangkan otorisasi khusus dilakukan oleh pihak manjemen untuk menangani beberapa aktivitas atau transaksi tertentu yang terjadi karena keadaan khusus. Oleh karena itu pihak manajemen harus memiliki kebijakan tertulis baik mengenai otorisasi khusus maupun umum, untuk semua jenis transaksi. b. Pemisahan tugas Aktivitas Pengendalian yang baik mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak. Tugas harus dipisahkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan usaha untuk menyembunyikan kesalahan atau penyimpangan tugas oleh orang-orang terkait. Pemisahan tugas yang efektif dicapai ketika fungsi-fungsi berikut ini dipisahkan: 1. Otorisasi – menyetujui transaksi dan keputusan 2. Pencatatan – mempersiapkan dokumen sumber; memelihara catatan jurnal, buku besar, dan file lainnya; mempersiapkan rekonsiliasi; serta mempersiapkan laporan kinerja. 3. Penyimpanan – menangani kas, memelihara tempat penyimpanan persediaan, menerima cek yang masuk dari pelanggan, menulis cek atas rekening bank organisasi. Apabila dua dari ketiga fungsi tersebut merupakan tanggung jawab satu orang, maka akan muncul masalah. Oleh karena itu, pemisahan tugas mempunyai peranan penting dalam aktivitas pengendalian. Ulil Fadli : Tinjauan Aktivitas Pengendalian Atas Penjualan Pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Medan, 2010. c. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data transaksi yang berkaitan. Bentuk dan isinya harus dijaga agar tetap sesederhana mungkin untuk mendukung pencatatan yang efisien, meminimalkan kesalahan pencatatan, dan memfasilitasi peninjauan serta verifikasi. Dokumen-dokumen yang mengawali sebuah transaksi harus memiliki ruang untuk otorisasi. Dokumen-dokumen yang dipergunakan untuk memindahkan asset ke orang lain, harus memiliki ruang untuk tanda tangan pihak penerima asset. Dalam rangka mengurangi kesempatan penggunaan dokumen untuk penipuan, dokumen harus diberikan nomor urut yang telah dicetak lebih dahulu, agar setiap dokumen dapat dipertanggungjawabkan. Jejak audit yang baik memfasilitasi pelacakan ke setiap transaksi melalui sistem, perbaikan kesalahan, dan verifikasi output sistem. d. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan Aktivitas ini terdiri dari pengamanan aktiva secara fisik, termasuk perlindungan yang memadai atas akses ke aktiva dan catatannya. Prosedur- prosedur berikut ini menjaga asset pencurian, penggunaan tanpa otorisasi, dan vandalisme: 1. Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif 2. Memelihara catatan asset, termasuk informasi, secara akurat 3. Membatasi akses secara fisik ke asset 4. Melindungi catatan dan dokumen Ulil Fadli : Tinjauan Aktivitas Pengendalian Atas Penjualan Pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. Medan, 2010. 5. Mengendalikan lingkungan 6. Pembatasan akses ke ruang komputer, file komputer, dan informasi e. Pemeriksaan independen atas kinerja Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnya yang penting. Pemeriksaan ini harus independen, karena pemeriksaan umumnya akan lebih efektif apabila dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas jalannya operasi yang diperiksa.

C. Pengertian Penjualan