56 yang dibutuhkan menjadi lebih besar [35]. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin
banyak lubang asupan udara yang digunakan maka POA yang digunakan semakin banyak.
4.3.6 Penyusutan Massa Kompos Masing-Masing Komposter Selama Proses Pengomposan
Selama berlangsungnya proses pengomposan, telah dilakukan pengukuran massa kompos yang terjadi pada masing-masing komposter. Hal ini diperlihatkan
pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Grafik Penyusutan Massa Kompos Terhadap Waktu Pada Gambar 4.12, terlihat penyusutan massa kompos semakin kecil seiring
dengan waktu pengomposan. Massa awal masing-masing komposter adalah 193; 198,5 dan 214,5 kg. Penyusutan massa terjadi secara drastis pada 10 hari pertama
dimana pada komposter 1 terjadi penyusutan massa 193 kg menjadi 167,14 kg 25,86 kg, komposter 2 terjadi penyusutan massa 198,5 kg menjadi 171,33 kg
27,17 kg dan komposter 3 terjadi penyusutan massa 214,5 kg menjadi 183,92 kg 30,58 kg. Pada hari ke-20 hingga ke-30 penyusutan massa masing-masing
komposter terlihat tidak sebesar pada 10 hari pertama. Hingga hari ke-40 terlihat penyusutan volume semakin mengecil. Dari data yang didapat terlihat penyusutan
massa akhir pada komposter 1 sebesar 138,5 kg, pada komposter 2 sebesar 120 kg dan pada komposter 3 sebesar 145 kg.
100.00 120.00
140.00 160.00
180.00 200.00
220.00 240.00
5 10
15 20
25 30
35 40
M a
ss a
k g
Waktu Pengomposan hari
Komposter 1 Komposter 2
Komposter 3
Universitas Sumatera Utara
57 Pada keadaan awal Bulk Density masing-masing komposter 1, komposter 2
dan komposter 3 adalah 404,71 kgm
-3
, 416,24 kgm
-3
dan 449,79 kgm
-3
. Pada akhir waktu pengomposan, Bulk Density akhir masing-masing komposter 1, komposter
2 dan komposter 3 adalah 521,72 kgm
-3
, 444,05 kgm
-3
dan 498,45 kgm
-3
sehingga dapat disimpulkan massa yang hilang pada komposter 2 lebih besar daripada
komposter 1 dan 3 akibat dekomposisi. Adapun yield yang diperoleh masing- masing komposter 1, komposter 2 dan komposter 3 adalah 71,76 , 60,45 dan
62,94 . Tabel 4.4 Karakteristik Kompos Pada Hari ke-10
Parameter Komposisi
Satuan TKKS
AWAL Komposter
1 2
3 Moisture
Content
43,8286 69,2
76,7 51,06
pH 9,1
7,8 7,7
8,5
Water Holding Capacity
62 42
38 44
C 37,89
20,49 23,41
21,35 N
1,22 1,03
1,09 1,05
CN 31,06
19,89 21,47
20,33
Bacterial Count
SPC x 10
7
26 21
45 26
Electrical Conductivity
dS.m
-1
6,719 4,249
3,547 2,996
Tabel 4.5 Karakteristik Kompos Pada Hari ke-40
Parameter Komposisi
Satuan TKKS
AWAL Akhir
Komposter 1
Komposter 2
Komposter 3
Moisture Content
43,8286 73,35
79,14 60,74
pH 9,1
8,1 8,1
8,8
Water Holding Capacity
62 60
60 58
C 37,89
22,10 25,16
26,10 N
1,22 1,10
1,20 1,35
CN 31,06
20,09 20,97
19,35
Bacterial Count
SPC x 10
7
26 2
1 25
Universitas Sumatera Utara
58
Electrical Conductivity
dS.m
-1
6,719 4,568
4,725 4,568
Na 0,102
0,059 0,059
0,059
CaO 1,759
2,043 2,043
2,043
MgO 0,537
0,437 0,250
0,403 P
2
O
5
0,201 0,091
0,091 0,091
Cd ppm
0,894 0,437
0,437 0,437
Cu ppm
0,673 0,078
0,078 0,078
Fe
ppm 1,073
0,051 0,051
0,051
Pb
ppm 1,246
0,080 0,080
0,080
Zn
ppm 2,370
0,052 0,052
0,052
Lemak 2,15
1,430 1,430
1,430
4.3.7 Fenomena Keberadaan Belatung, Tungau dan Jamur Selama Proses Pengomposan
