Pengaruh Lubang Asupan Udara Terhadap Perbandingan CN Pengaruh Luas Lubang Asupan Udara Terhadap Total Penambahan POA

54 pH akhir pada hari ke-40 rata-rata komposter 1 dan 2 adalah 8,1 sedangkan komposter 3 adalah 8,8. pH rata-rata komposter 1 dan 2 sesuai dengan yang dilaporkan Hongyu Zhang et all bahwa range pH kompos yang memuaskan berada antara 7,0 – 8,5 [49].

4.3.4 Pengaruh Lubang Asupan Udara Terhadap Perbandingan CN

Nilai perbandingan CN menunjukkan kematangan dan kualitas kompos yang dihasilkan. Untuk melihat pengaruh lubang asupan udara terhadap perbandingan CN, perlu dibuat grafik CN variasi lubang asupan udara selama waktu pengomposan yang disajikan pada gambar 4.10. Pada Gambar 4.4 menunjukan perubahan CN selama waktu pengomposan. Analisa CN dilakukan pada hari ke-0, hari ke-10, ke-20, ke-30 dan ke-40. Pada awal atau hari ke-0 CN masing-masing komposter adalah 31,06. Pada hari ke-10, terjadi penurunan drastis dari nilai CN pada komposter 1, komposter 2 dan komposter 3 yaitu 19,08; 20,99 dan 19,57. Pada hari ke-20 hingga hari ke 40, CN masing-masing komposter tetap berada pada range 18,13 hingga 21,47. Gambar 4.10 Grafik Pengaruh Lubang Asupan Udara Terhadap Perbandingan CN Pada grafik terlihat penyimpangan yaitu terjadinya kenaikan nilai CN. Hal ini disebabkan pengambilan sampel yang secara kumulatif dari masing-masing komposter sehingga menyebabkan adanya perbedaan kondisi pada setiap sampel tersebut. 5 10 15 20 25 30 35 10 20 30 40 CN Waktu Pengomposan Komposter 1 Komposter 2 komposter 3 Universitas Sumatera Utara 55 Pada Gambar 4.10 menunjukan pada hari ke-10 terlihat penurun nilai CN komposter 1 lebih besar dibanding komposter 2 dan 3, namun pada analisa berikutnya terlihat kenaikan nilai yang lebih besar dibanding komposter 2 dan 3, dimana nilai CN komposter 2 cenderung lebih konstan. Sehingga dapat dikatakan kematangan komposter 2 terlihat lebih merata dibanding komposter 1 dan 3. Dari grafik dapat disimpulkan bahwa semakin besar lubang asupan udara yang digunakan maka nilai CN yang diperoleh akan semakin rendah.

4.3.5 Pengaruh Luas Lubang Asupan Udara Terhadap Total Penambahan POA

Selama proses pengomposan, penambahan POA untuk setiap komposter tidaklah tentu, karena didasarkan pada MC-nya, yang mana dijaga pada kisaran 55-65. Sehingga pada akhir pengomposan total POA yang ditambahkan untuk setiap komposter berbeda jumlahnya. Untuk itu perlu dibuat grafik luas lubang asupan udara terhadap total penambahan POA yang disajikan pada Gambar 4.11. Gambar 4.11 Grafik Total Penambahan POA Gambar 4.4 menunjukkan pengaruh luas lubang asupan udara terhadap total penambahan POA. Untuk setiap komposter masing-masing total penambahan POA adalah 28.000 ml, 30.000 ml dan 35.500 ml. Penambahan POA dilakukan dengan tujuan sebagai sumber mikroba, sumber nutrisi dan untuk menjaga MC tumpukan kompos. Semakin besar suplai aerasi yang dilakukan maka proses dekomposisi berlangsung lebih baik dan merata sehingga konsumsi pemakaian air 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 Komposter I Komposter II Komposter III T o ta l P e n a m b a h a n P O A m l Universitas Sumatera Utara 56 yang dibutuhkan menjadi lebih besar [35]. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin banyak lubang asupan udara yang digunakan maka POA yang digunakan semakin banyak.

4.3.6 Penyusutan Massa Kompos Masing-Masing Komposter Selama Proses Pengomposan