Prosedur Analisa Kadar Air Prosedur Analisa pH Prosedur Analisa Temperatur Prosedur Analisa Water Holding Capacity

32 • Komposter II, 72,39 cm 2 44.314,29 cm 2 . • Komposter III, 144,78 cm 2 44.314,29 cm 2 . 2. Dipotong TKKS menjadi 4 cabikan. 3. TKKS yang telah disiapkan dimasukan kedalam komposter hingga penuh. 4. Ditambahkan POA hingga kadar air mencapai kadar air pengomposan optimum 55 – 65 dan dijaga kadar air optimum dengan cara penambahan selama proses pengomposan terjadi. 5. Pengukuran temperatur dilakukan 2 kali sehari. 6. Dilakukan analisa pH setiap 1 hari. 7. Dilakukan analisa kadar air 1 kali sehari. 8. Dilakukan analisa Water Holding Capacity 1 kali 10 hari 9. Dilakukan analisa Daya Hantar Listrik 1 kali 10 hari.

3.4 PROSEDUR ANALISA

3.4.1 Prosedur Analisa Kadar Air

Kadar air merupakan salah satu parameter pendahuluan yang harus dilakukan sebelum melakukan pengukuran kadar karbon dan nitrogen. Kadar air dinyatakan dalam satuan persen . Berikut ini adalah cara menganalisa kadar air kompos : 1. Sampel ditimbang sebanyak 5 gr di tiga titik penyamplingan atas, tengah dan bawah 2. Cawan kosong ditimbang beratnya 3. Sampel yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam cawan 4. Cawan berisi ditimbang beratnya 5. Berat sampel di dalam cawan dihitung sebagai berat awal sampel 6. Dimasukkan ke dalam oven, suhunya diset 120 o C selama 4 jam 7. Didinginkan dalam desikator 8. Beratnya ditimbang kembali Kadar air dihitung dengan rumus Kadar air = 100 Universitas Sumatera Utara 33

3.4.2 Prosedur Analisa pH

Pengukuran pH dilakukan pada sampel kompos dengan menggunakan pH meter digital. Prosedur analisa pH dilakukan dengan menggunakan prosedur yang telah dilakukan [34;35]. Berikut ini adalah cara menganalisa pH pada kompos: 1. Ditimbang kompos sebanyak 10 g dan ditempatkan di beaker glass 2. Ditambahkan aquades sebanyak 25 ml kedalam tabung 3. Digoncang pada shaker selama 30 menit 4. Diukur pH suspense kompos pada alat pH meter

3.4.3 Prosedur Analisa Temperatur

Prosedur pengukuran temperatur dilakukan di tiga titik, yaitu atas, tengah dan bawah komposter dengan menggunakan termometer digital dan dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore.

3.4.4 Prosedur Analisa Water Holding Capacity

Water Holding Capacity atau kemampuan ikat air dinyatakan dalam satuan persen , sesuai dengan satuan SNI 19-7030-2004. Dasar penetapan Water Holding Capacity merupakan kadar penguraian air yang ditambahkan dengan air yang berhasil melewati kertas filter saringan dalam bucket analysys dalam 24 jam. Berikut ini adalah langkah – langkah menganalisa Water Holding Capacity: 1. Diayak kompos matang sebanyak 100 gram 2. Dimasukkan kompos yang telah diayak kedalam bucket berlubang yang telah dilapisi dengan kertas filter 3. Kemudian ditambahkan air sebanyak 100 ml dan didiamkan selama 24 jam 4. Dihitung volume air yang berhasil melewati kertas saring dengan persamaan: 100 100 Vb - Va WHC × = Keterangan : Universitas Sumatera Utara 34 Va : volume air yang ditambahkan 100 ml Vb : volume air yang lolos melalui kertas saring ml

3.4.5 Prosedur Analisa Daya Hantar Listrik