colony counter made in UK, Buchi Rotavapor R-124 dan Buchi waterbath B-480, autoklaf merk Hirayama dan ose.
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan biji kakao jenis superior dan inferior. Biji kakao superior yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu biji kakao non
fermentasi H0 dan fermentasi H4, sedangkan biji kakao inferior terdiri dari biji kakao terserang P. palmivora PYT dan biji kakao terserang C.cramerella PBK.
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pertama analisis karakteristik kimia biji kakao superior dan inferior. Tahap kedua adalah ekstraksi dan
karakterisasi ekstrak polifenol kasar, dan tahap ketiga adalah pengujian ekstrak polifenol biji kakao sebagai senyawa antibakteri dan antioksidan.
Penelitian ini bersifat deskripsi. Data hasil penelitian disusun dalam bentuk tabel, kemudian dirata
– rata dan dibuat grafik untuk selanjutnya diinterpretasikan sehingga didapat kesimpulan.
3.3.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : 1. Tahap Pertama
Karakterisasi kimia biji kakao superior dan inferior yang meliputi indeks fermentasi, kadar air, dan kadar lemak.
2. Tahap Kedua Pada tahap ini dilakukan ekstraksi dan karakterisasi ekstrak bubuk
polifenol kasar biji kakao superior dan inferior. Karakterisasi bubuk polifenol meliputi rendemen, warna, total polifenol, dan aktivitas antioksidan. Pembuatan
ekstrak polifenol adalah sebagai berikut : a.. Pembuatan bubuk kakao rendah lemak I
Biji kakao kering yang diperoleh dikupas yaitu untuk memisahkan antara keping biji dan kulit biji, kemudian ditumbuk kasar untuk mempermudah
pengepresan. Setelah itu pemisahan lemak defating dari padatannya bubuk kasar rendah lemak I. Selanjutnya diblender sehingga diperoleh bubuk kakao
rendah lemak I lebih halus. Proses pembuatan bubuk kakao rendah lemak I dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Bubuk Kakao Rendah Lemak I
b. Pembuatan bubuk kakao rendah lemak II Bubuk kakao rendah lemak I yang dihasilkan dibungkus dengan kertas
saring dan diikat dengan benang wol, kemudian direndam dengan petroleum benzen dalam toples kaca dan digojog selama 5 jam dengan shaker pada
kecepatan 103 rpm. Kemudian bubuk diangkat dan dikeringkandioven selama +2 Biji kakao kering
Pengupasan hidrolik
Keping biji
Lemak Biji kakao rendah
lemak 1
Pemblenderan
Bubuk kakao rendah lemak I
Pengepresan Kulit biji
Penumbukan hidrolik