Kadar Lemak Karakteristik Biji Kakao Kering Superior dan Inferior
Berdasarkan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa kadar lemak biji kakao
kering superior sampel H0 52,85 dan sampel H4 56,43, sedangkan kadar lemak biji kakao kering inferior sampel terserang P. palmivora 54,68 dan kadar
lemak sampel terserang PBK 36,41. Biji kakao superior sampel H4 memiliki kadar lemak yang sangat tinggi karena pada sampel H4 memiliki kadar air yang
rendah. Pada biji kakao kering inferior terserang P. palmivora memiliki kadar lemak cukup tinggi dan kadar air cukup rendah hal ini dikarenakan serangan pada
buah kakao yang sudah dewasa sehingga kadar lemak tetap tinggi meskipun terjadi busuk buah. Pada biji kakao terserang hama PBK kadar lemak yang
dihasilkan rendah karena serangan hama PBK terjadi pada saat buah kakao masih muda sehingga biji tidak berkembang baik dan lemak yang terbentuk selama
metabolisme rendah. Kadar lemak biji kakao dipengaruhi oleh faktor budidaya tanaman kakao
seperti jenis bahan tanaman dan faktor musim, serta perlakuan pengolahan,. Biji kakao yang berasal dari pembuahan musim hujan umumnya mempunyai kadar
lemak lebih tinggi. Karakter fisik biji kakao pasca pengolahan, seperti kadar air, tingkat fermentasi dan kadar kulit, berpengaruh pada rendemen lemak biji kakao.
Proses fermentasi dapat menurunkan kadar bahan bukan lemak biji, sehingga secara relatif kadar lemak akan meningkat Mulato et al, 2005. Dari hasil yang
didapatkan dapat diketahui bahwa biji kakao inferior memiliki lemak yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai sumber lemak nabati.