Tindakan Responden 1. Gambaran Tindakan Orangtua Siswa SMP Santo Thomas 3 Medan

Menurut Notoatmodjo 2005, sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tertentu melalui persuasif serta tekanan dari kelompok sosialnya. Dari table 4.15. dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sikap responden berada pada kategori baik sebanyak 52 orang 67,5 terhadap pemberian informasi mengenai pendidikan seks. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Voss dalam Wuryani 2008 bahwa sikap toleransi harus ditunjukkan dalam memberikan pendidikan seks agar dapat membantu partisipan untuk menerima orang lain yang mempunyai pandangan dan tingkah laku yang berbeda. Kita akan terus-menerus mengekspos kondisi yang mengubah sikap dan tingkah laku kita mengenai masalah-masalah seksual. Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden yang baik dapat mencerminkan sikap yang baik pula dalam pemberian informasi mengenai pendidikan seks. Sikap orangtua yaitu dengan memberikan pengertian bahwa penyakit kelamin juga bisa ditularkan melalui penggunaan toilet duduk. Jadi sebaiknya perlu lebih berhati-hati dan kalau boleh tidak perlu menggunakannya. 5.4. Tindakan Responden 5.4.1. Gambaran Tindakan Orangtua Siswa SMP Santo Thomas 3 Medan Dalam Pemberian Informasi Mengenai Pendidikan Seks Tahun 2013 Menurut Notoatmodjo 2003, faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi 2, yakni faktor intern dan ekstern. Perubahan merupakan suatu proses yang kompleks dan memerlukan waktu yang relatif lama. Secara teori perubahan atau seseorang menerima atau mengadopsi perilaku baru dalam kehidupannya melalui 3 tahap yaitu pengetahuan, sikap dan praktek atau tindakan. Universitas Sumatera Utara Menurut Notoatmodjo 2003, praktektindakan mempunyai beberapa tingkatan, yaitu: 1. Persepsi yaitu mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama 2. Respon terpimpin yaitu dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh merupakan indikator praktek tingkat dua 3. Mekanisme yaitu apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan maka itu sudah mencapai praktek tingkat ketiga 4. Adopsi yaitu suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Tindakan merupakan tahap akhir dari perilaku, sehingga tindakan yang baik atau yang kurang yang dilakukan oleh responden adalah pengaruh dari tingkat pengetahuan dan sikap responden. Tindakan yang kurang seperti halnya dalam memberikan informasi dasar tentang permasalahan seksualitas, organ reproduksi dan fungsinya, bahaya aborsi dan seks bebas, tidak mengetahui kalau anak sudah pernah berpacaran, ciuman, ataupun onanimasturbasi kiranya perlu dibenahi kembali. Dalam memberikan pendidikan seks hal yang terpenting bagi anak-anak bukanlah pengetahuan tentang fakta-fakta biologisnya namun jika mereka tidak dibimbing untuk melihatnya dalam hubungan yang sebenarnya karena hal yang penting bagi mereka adalah apakah fakta-fakta biologis yang diterangkan kepada mereka itu adalah sesuatu hal yang hakiki tentang manusia, masa lampaunya, tentang panggilannya, tentang tanggung jawabnya dan tentang masa depannya. Penjelasan seksual baru benar dan ada manfaatnya ketika anak-anak dalam kehidupan mereka di Universitas Sumatera Utara kemudian hari sebagai orang dewasa dapat menempatkan fakta-fakta biologis itu dalam keseluruhan apa yang mereka dengar, lihat dan alami. Jadi yang terpenting adalah sebagai orangtua mempunyai sikap yang tepat terhadap hidup ini dengan perbuatan kita yang seolah-olah mengalir keluar dari sikap kita harus menguatkan apa yang kita katakan. Karena pendidikan seks bukanlah pertama-tama soal kata-kata tetapi soal perbuatantindakan dan soal hidup Wuryani, 2008. Berdasarkan teori ditas sesuai dengan tabel 4.38. diketahui bahwa tindakan reponden dalam pemberian informasi mengenai pendidikan seks termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 50 orang 64,9. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang diketahui atau disikapinya dinilai baik. Apabila tindakan itu dicapai maka dapat dikatakan bahwa pendidikan seks dalam hal ini sangatlah bermanfaat. Namun tindakan responden dalam hal ini masih dikatakan cukup. Menurut pengakuan responden bahwa sang anak ketahuan menonton video porno yang didapatdibuka dari laptop sang ayah yang dalam keadaan tidak digunakan oleh ayahnya pada saat itu. Kelalaian orangtua dalam hal ini adalah kurang menjaga privasi dan juga tidak seharusnya dimasukkan hal-hal yang berbau pornografi ke dalam laptop tersebut apabila itu bisa dipakai oleh anak-anak dirumah jika dalam keadaan tidak sedang digunakan. Karena hal ini dapat merusak pikiran sang anak karena sudah menonton video yang seharusnya tidak boleh ditonton. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN