Persyaratan Konstruksi Sumur Gali

Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009. 2.9 Sumur Gali 2.9.1 Pengertian Sumur Gali Sumur gali adalah satu sarana yang paling umum digunakan oleh masyarakat kecil untuk mengambil air tanah dangkal dan dipergunakan sebagai sumber air bersih. Air tanah dangkal adalah air yang paling mudah terkontaminasi oleh rembesan yang berasal dari sarana pembuangan air kotor, jamban, dan kotoran hewan. Sumur gali umumnya dibuat untuk mengambil air tanah bebas sehingga sangat dipengaruhi oleh musim.

2.9.2 Persyaratan Konstruksi Sumur Gali

Sumur gali memiliki permukaan air yang relatif dekat dengan permukaan tanah sehingga mudah terkontaminasi rembesan yang umumnya berasl dari buangan- buangan kotoran manusia kakus dan hewan juga dari limbah sumur itu sendiri baik karena lantainya maupun bangunan air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi dan cara pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air sumur dengan timba. Mengingat bahwa sumur gali banyak digunakan oleh masyarakat, maka perlu beberapa usaha penyempurnaan yang berkaitan dengan lokasi maupun konstruksi sumur gali untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap air sumur Dir.Jen PPM dan PLP,1997. Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sumur gali yang dikemukakan oleh Pusdiklat Pegawai Departemen Kesehatan Republik Indonesia yaitu : a. Dinding sumur setinggi 300 cm dari permukaan tanah dan kedap air b. Lantai sumur selebar 1 meter c. Saluran limbah 10-12 m dari sumur d. Dilengkapi tutup sumur Persyaratan tersebut di atas digunakan untuk pembangunan sumur gali yang baru. Untuk sumur gali yang sudah dibangun tentunya sulit untuk menerapkan syarat- syarat tersebut terutama yang berhubungan dengan masalah lokasi sumur gali. Secara umum, syarat-syarat utama sumur gali agar tercegah dari pencemaran air sumur adalah : 1 Jarak sumur gali dari sumber pencemaran seperti kakus, lubang galian sampah, lubang galian untuk air kotor minimal 10 meter dan letaknya tidak berada di bawah sumber pencemaran tersebut. 2 Dinding sumur cincin minimal 3 meter dari permukaan tanah dan terbuat dari bahan kedap air. 3 Lebar minimal lantai sumur 1 meter dari tepi bibir sumur dan terbuat dari bahan kedap air. 4 Tinggi bibir sumur minimal 0,8 meter dari permukaan tanah 5 Mempunyai saluran pembuangan air bekas minimal sepanjang 10 meter dan terbuat dari bahan kedap air. Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009. Untuk mencegah pengotoran dan pencemaran maupun kecelakaan pada saat sumur gali tidak digunakan maka sumur gali perlu mamiliki tutup sumur yang kuat dan rapat. Penentuan persyaratan dari sumur gali didasarkan pada beberapa hal yaitu : 1 Kemampuan hidup bakteri patogen selama tiga hari dan perjalanan air dalam tanah 3 meter per hari 2 Keadaan porositas tanah yang sangat berpengaruh pada pergerakan air di dalam tanah 3 Kemampuan bakteri patogen menembus tanah secara vertikal sedalam 3 meter 4 Kemampuan bakteri patogen menembus tanah secara horizontal sejauh 1 meter 5 Kemungkinan terjadinya kontaminasi pada saat sumur digunakan maupun tidak digunakan 6 Kemungkinan runtuhnya tanah dinding sumur Pusdiklat Pegawai Departemen Keseatan RI, 1986. Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.

2.10 Kerangka Konsep

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

5 82 169

Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) “Namo Bintang” terhadap Masyarakat (Studi Kasus: Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 8 94

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 14

Korelasi Jarak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah ke Sumur Gali dengan Kandungan Kadmium pada Air Sumur Gali di TPA Namobintang Pancur Batu

0 0 11

Korelasi Jarak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah ke Sumur Gali dengan Kandungan Kadmium pada Air Sumur Gali di TPA Namobintang Pancur Batu

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Air Bersih - Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupat

0 1 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Ser

0 1 7

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 16

TAHUN 2012 DALAM RUMAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) NAMO BINTANG KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 14