Klasifikasi Berdasarkan Besar Tidaknya Kemungkinan Paparan Zat Nitrat dan Nitrit Pada Manusia Gejala Dan Manifestasi Klinis

Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009. Selain itu, nitrit di dalam perut akan berikatan dengan protein membentuk N- nitroso, komponen ini juga dapat terbentuk bila daging yang mengandung nitrat atau nitrit dimasak dengan panas yang tinggi. Sementara itu, komponen ini sendiri diketahui menjadi salah satu bahan karsinogenik seperti timbulnya kanker perut pada manusia Parrot, 2002.

2.8.6 Klasifikasi Berdasarkan Besar Tidaknya Kemungkinan Paparan Zat Nitrat dan Nitrit Pada Manusia

Klasifikasi yang dibuat adalah berdasarkan besar tidaknya kemungkinan paparan zat nitrat dan nitrit pada manusia Ruse M, 1999. o Paparan yang tidak disengaja: Kontak secara tidak sengaja dengan komponen nitrat maupun nitrit, baik secara inhalasi maupun tertelan. o Paparan yang terus-menerus. Pekerja yang sering berhubungan dengan nitrit, misalnya petugas yang selalu berada di dalam laboratorium. Pekerja yang bekerja ditempat pembuatan pupuk dan bahan peledak sangat mungkin terpapar nitrat secara inhalasi karena terhisap debu yang mengandung garam nitrat. Debu nitrat ini dapat dengan mudah bercampur dengan gula dan kulit. Hal ini juga terjadi pada para petani yang sering menggunakan pupuk yang mengandung nitrat. o Paparan medis, diakibatkan penggunaan sodium nitrit intravena secara berlebihan sebagai antidotum keracunan sianida. Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.

2.8.7 Gejala Dan Manifestasi Klinis

Nitrat yang masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan atau air minum, tetapi yang terbanyak adalah melalui air minum. Nitrat yang berlebih dari sisa pemupukan akan mengalir bersama air menuju sungai atau meresap ke dalam air tanah. Nitrat yang berlebih akan terakumulasi di dalam tanah. Selain peroral, nitrat dan nitrit dapat masuk ke dalam tubuh dalam bentuk debu secara inhalasi. Nitrat dan nitrit sulit untuk diabsorbsi kulit. Belum ada penelitian yang menjelaskan apakah nitrat dan nitrit dapat masuk melalui kulit. Tetapi absorbsi dapat terjadi bila terjadi kerusakan kulit misalnya adanya luka bakar Mancl K, 1998. Belum ada laporan yang jelas mengenai efek racun dari nitrat. Selama ini yang diketahui efek racunnya adalah konversi dari nitrit. Efek racun yang akut dari nitrit adalah methemoglobinemia, dimana lebih dari 10 hemoglobin diubah menjadi methemoglobin.Bila konversi ini melebihi 70 maka akan sangat fatal Ruse M, 1999. Tabel 2.1 Kadar Methemoglobin Kadar Methemoglobin Gejala yang Timbul 3 3-10 10-15 15-20 20-45 45-55 55-65 65 Kadar Normal Tidak ada gejala klinis Kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang dan menyebabkan darah menjadi cokelat Terjadi sianosis dimana tubuh berwarna biru – abu-abu, biasanya asymptomatic Sakit kepala, pusing, lemah, kurangnya produktivitas, kesulitan bernafas Peningkatan depresi pada CNS Sistem Saraf Pusat Koma, seizures, cardiac failure, cardiac arrhythmias, metabolic asidosis Resiko tinggi yang dapat mengakibatkan kematian. Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009. Nitrit juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah karena efek vasodilatasinya.Gejala klinis yang timbul dapat berupa nausea, vomitus, nyeri abdomen, nyeri kepala, pusing, penurunan tekananan darah dan takikardi, selain itu sianosis dapat muncul dalam jangka waktu beberapa menit sampai 45 menit. Pada kasus yang ringan, sianosis hanya tampak disekitar bibir dan membran mukosa. Adanya sianosis sangat tergantung dari jumlah total hemoglobin dalam darah, saturasi oksigen, pigmentasi kulit dan pencahayaan saat pemeriksaan. Bila mengalami keracunan yang berat, korban dapat tidak sadar seperti stupor, koma atau kejang sebagai akibat hipoksia berat. Prognosis sangat tergantung dari terapi yang diberikan Morris D, 1998. Mula-mula timbul gangguan gastrointestinal dan sianosis tanpa sebab akan sering dijumpai. Pada kasus yang berat, koma dan kematian dapat terjadi dalam satu jam pertama akibat timbulnya hipoksia dan kegagalan sirkulasi. Akibatnya, terjadi iskemia terutama organ-organ yang vital. Efek vasodilatasi ini tidak dapat di blok oleh atropin atau obat-obatan lain. Tubuh seharusnya mengkompensasinya dengan takikardi tetapi karena pada korban dapat terjadi vasovagal reflex yang mengakibatkan bradikardi. Pada sistem pernafasan mulai tampak takipneu dan hiperventilasi disertai dengan sianosis. Apabila dibiarkan maka akan timbul koma dan kejang sebagai akibat anoksia serebri Thompson, 2004. Di Amerika Serikat konsentrasi nitrat NO 3 sebanyak 45 mgl merupakan konsentrasi maksimum yang boleh ada pada air minum. Konsentrasi maksimum nitrat yang diperbolehkan dalam minuman tersebut menggambarkan perhatian terhadap Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009. kesehatan masyarakat dan konsentrasi maksimum tersebut bervariasi tergantung berbagai hal. Konsentrasi nitrat yang tinggi akan mengakibatkan methemoglobinemia pada bayi dan akan mempengaruhi kesehatan hewan. Pengaruh negatif tersebut adalah penghambatan transport oksigen dalam darah. Nitrat dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan diare campur darah, disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak tertolong akan meninggal. Keracunan kronis dapat menyebabkan depresi, sakit kepala. Methemoglobin adalah hemoglobin yang di dalamnya ion Fe + 2 diubah menjadi ion Fe + 3 dan kemampuannya untuk mengangkut oksigen telah berkurang dan menyebabkan darah menjadi coklat. Methemoglobin dapat terjadi apabila hemoglobin terpapar oksidator termasuk nitrat. Sebenarnya darah manusia secara normal mengandung methemoglobin pada konsentrasi tidak lebih dari 2 tetapi jika methemoglobin meningkat sampai menjadi 10-20 akan mengakibatkan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen menjadi sangat terganggu. Darah mengandung methemoglobin yang tinggi disebut methemoglobinemia dengan gejala tubuh berwarna biru sianosis, sesak nafas, mual dan muntah-muntah dan shock. Kematian dapat terjadi kalau kadar methemoglobin mencapai 70 Silalahi, 2003. Bayi pada umumnya lebih sensitif terhadap methemoglobin daripada orang dewasa. Hal ini disebabkan beberapa faktor yakni : 1 Sebagian besar 60 kandungan hemoglobin dalam darah bayi merupakan tipe yang sangat peka terhadap nitrat. Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009. 2 Enzim methemoglobin reduktase yang terdapat dalam darah bayi untuk merubah methemoglobin menjadi hemoglobin menjadi terbatas jumlahnya. 3 Percernaan bayi merupakan pH yang paling sensitif yang akan menjadi media yang baik untuk pertumbuhan bakteri yang mengubah nitrat menjadi nitrit Harris dan Karmas, 1989. Bakteri pereduksi nitrat dalam usus manusia atau hewan akan mengubah nitrat menjadi nitrit. Nitrit tersebut akan mengoksidasi hemoglobin pada darah menjadi methenoglobin yang tidak dapat mengikat oksigen. Walaupun nitrit penyebab masalah pada tubuh manusia, namun karena sangat jarang dijumpai dalam makanan dan air maka standar didasarkan pada nitrat yang dapat dijumpai pada makanan, air seperti halnya pada sayuran daun dan bayam Jenie Winiati, 1990. US EPA menyimpulkan bahwa ada bukti konflik dalam literatur tentang apakah paparan nitrat atau nitrit berhubungan dengan kanker pada orang dewasa atau anak-anak. Paparan nitrat atau nitrit selama kehamilan kemungkinan berhubungan dengan insiden kanker pada anak-anak. Dua hasil studi melaporkan bahwa peningkatan resiko tumor otak memiliki hubungan yang signifikan dengan peningkatan konsumsi ibu terhadap daging yang mengandung nitrat selama masa kehamilan. Kemungkinan adanya hubungan antara anak yang terpapar nitrat dengan kanker telah diinvestigasi. Kadar nitrat yang tinggi dalam air minum yang dikonsumsi selama masa kanak-kanak berhubungan dengan semakin tingginya insiden kanker testikular atau kanker urogenital. Nitrat juga telah dideteksi dalam air susu ibu meningkat dengan meningkatnya konsentrasi konsumsi nitrat oleh ibu US EPA, 2007. Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009. 2.9 Sumur Gali 2.9.1 Pengertian Sumur Gali

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

5 82 169

Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) “Namo Bintang” terhadap Masyarakat (Studi Kasus: Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang)

0 8 94

Dampak Peralihan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Namo Bintang Terhadap Kesejahteraan Sosial Rumah Tangga Pemulung di Desa Baru, Kecamatan Pancur Batu, Kabupatem Deli Serdang

0 0 14

Korelasi Jarak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah ke Sumur Gali dengan Kandungan Kadmium pada Air Sumur Gali di TPA Namobintang Pancur Batu

0 0 11

Korelasi Jarak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah ke Sumur Gali dengan Kandungan Kadmium pada Air Sumur Gali di TPA Namobintang Pancur Batu

0 0 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Air Bersih - Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupat

0 1 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Ser

0 1 7

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 16

TAHUN 2012 DALAM RUMAH DI SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH (TPA) NAMO BINTANG KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 14