Klasifikasi PERAWATAN CELAH LANGIT-LANGIT

untuk mengatur ukuran port pasca operasi. Dalam flep ini, penyatuan lateral ada di kedua sisi tutup faring untuk membantu dalam drainase, hidung untuk bernafas dan resonansi hidung. Pada tahun 1979, Shprintzen menganjurkan flaps tailor-made, dengan lebar tutup ditentukan oleh tingkat pra operasi adduksi dinding lateral faring. Menurut Shprintzen, dasar flep faring harus ditempatkan di daerah dengan tingkat terbesar gerakan dinding lateral faring. Selain itu, Shprintzen merekomendasikan bahwa flep sempit digunakan dengan gerakan dinding lateral faring diucapkan, sementara flep lebih luas harus digunakan dengan gerakan terbatas dinding lateral faring. Penggunaan flep sempit pada individu dengan gerakan terbatas dinding lateral faring preoperatif memiliki potensi untuk meningkatkan gerakan dinding faring lateral pascaoperasi. 12

4.2 Klasifikasi

Bedah flep velofaringeal dapat dibagi atas dua teknik yakni superior dan inferior, bagian posterior langit-langit dapat dibagi melintang sepanjang garis tengah. Bedah flep velofaringeal bagian inferior karena lebih mudah dilakukan oleh dokter bedah jika dibandingkan dengan bagian superior, bedah flep velofaringeal inferior terbatas dalam hal ukuran pembukaan velofaringeal. 13 Flep faringeal posterior merupakan operasi yang masih popular dan tradisional untuk disfungsi velofaringeal adalah melalui bedah flep velofaringeal. Bedah ini diperkenalkan pada abad ke sembilan belas yang terdiri atas flep jaringan yang diambil dari dinding faringeal posterior dan dijahitkan ke langit-langit. Tindakan bedah ini memiliki efek yang memberikan obturasi otot, seperti aktivitas otot yang masih ada dapat memberikan penutupan yang adekuat. Sejarah teknik ini telah ditinjau di beberapa tempat lain. Sejumlah variasi dapat dilakukan pada teknik bedah ini. Universitas Sumatera Utara Flep yang dibuat dengan basis superior atau inferior, dan tidak ada bukti kasus yang mengindikasikan bahwa salah satunya lebih baik daripada yang lainnya. Suatu penelitian prospektif random pada 35 orang pasien yang menjalani bedah flep faringeal, hasil kemampuan bicara tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, dan penelitian lain menemukan perbedaan pada hasil dari kedua teknik tersebut pasca operasi. 15 Dilihat dari sudut pandang praktis flep dengan basis di superior memiliki beberapa keuntungan yaitu, dasar yang tinggi pada dinding posterior, keadaan ini relatif mudah untuk mendapatkan panjang flep yang baik dan menjahitnya ke beberapa area dari langit-langit lunak. Flep jenis ini ditempatkan di dalam area otot velofaringeal . Flep dengan basis di inferior, merupakan kebalikannya secara efektif memiliki panjang yang terbatas, maka harus dibuat lebih panjang untuk memperoleh jarak sejauh mungkin dari langit-langit lunak. Berdasarkan teori hial ini mungkin saja mengikat langit-langit lunak secara inferior. Masalah lain adalah batas akhir dari penjahitan biasanya dibuat dari daerah adenoidal, yang mana secara teknis sulit untuk dijahit dengan aman karena jahitan akan cenderung mudah lepas. Jika timbul perdarahan dari sisi donor, akses kerja dan kontrol perdarahan buruk, dan flep mungkin tidak bisa selesai dibuat. Satu laporan menyatakan tingkatan yang tinggi dari dehisensi untuk flep dengan basis di inferior. 15 Beberapa peneliti menyarankan bahwa flep dengan basis di inferior lebih baik digunakan pada flep yang melibatkan pembuluh darah aksial, yang dapat dibuat secara aman dengan rasio panjanglebar yang lebih panjang. Kita tidak tahu, apakah konsep aksialitas dan rasio panjanglebar yang dilakukan di daerah faring sama dengan yang dilakukan pada kulit, atau apakah flep superior dapat dilakukan pada daerah yang suplai darahnya sedikit. Hampir sebagian besar tindakan bedah yang dilakukan menggunakan flep dengan dasar di superior. Flep faringeal dikatakan dapat menghambat gerakan velar dan .dipercaya akan keefektifannya pada gerakan dinding lateral untuk menutup dua gerbang masuk. Flep harus Universitas Sumatera Utara diletakkan pada level maksimal gerakan dinding lateral untuk memperoleh hasil yang terbaik. Beberapa penelitian mengenai penanganan pasien melalui cineradiografi, multiview videofluoroskopi, dan endoskopi menekankan pada pentingnya penempatan dan ukuran flep yang tepat. 15 Flep dengan kontrol gerbang lateral adalah salah satu jenis dari flep dengan basis di posterior yang mana diameter saluran yang telah diatur ditempatkan pada sisi yang lain dari flep, dengan tujuan untuk menciptakan dua pintu masuk, dimana setiap area berlawanan memiliki luas kurang dari 10mm 2 . Perkiraan ini berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang menyatakan bahwa velofaringeal inkompeten didapat dari total area gerbang crosssectional velofaringeal dari 20mm 2 atau kurang. Penemuan endoskopi lebih lanjut yaitu disfungsi velofaringeal berhubungan dengan kerusakan ringan, seperti celah langit-langit submukous yang tersembunyi, menyingkirkan keraguan terhadap teori dibalik pendekatan ini. Flep faringeal dapat dibuat bergaris atau tidak bergaris. Jika flep tidak bergaris, selanjutnya akan terbentuk permukaan yang kasar yang akan hilang sedikit demi sedikit. Flep akan menutup sendiri sampai muncul penyembuhan mukosa, menghasilkan penyempitan flep dan mengikat langit-langit. Garis flep didapat dengan membalikkan mukosa flep dari langit-langit lunak, dari aspek nasal untuk basis flep superior atau dari aspek oral untuk membuat garis basis flep inferior. Basis flep superior dapat dimasukkan jauh ke arah anterior ke langit- langit lunak yang dapat menyediakan jaringan untuk mengatur dorongan langit-langit secara simultan pada faringoplasti Honig. 15 Penggunaan nasoendoskopi terhadap pasien penelitian yang menjalani bedah flep faringeal menunjukkan bahwa kemampuan untuk mengangkat palatum menjadi lemah, bahwa penutupan dari otot setelah bedah flep tergantung pada gerakan dinding lateral faringeal, dan midline flep faringeal tidak dinamis. Hal tersebut menghasilkan ide untuk menjahit flep untuk mengurangi kerusakan. Gerakan dinding lateral faringeal yang baik, flep Universitas Sumatera Utara yang relative sempit, tetapi dengan derajat kehilangan aktivitas dinding lateral faringeal, maka akan dibutuhkan flep yang lebih lebar. Pada gerakan dinding faringeal lateral yang asimetris, flep dibuat di satu sisi atau sisi lain dari midline untuk melengkapi fungsinya. Jika dinding lateral faringeal tidak berfungsi, flep harus memenuhi otot velofaringeal secara menyeluruh untuk mengurangi disfungsi velofaringeal. 15 Penelitian yang dilakukan oleh Shprintzen dkk, hasil penelitian menunjukkan bahwa grup pasien yang diseleksi untuk bedah flep berdasarkan pemeriksaan gambaran nasoendoskopis yang dibandingkan dengan hasil grup pasien dengan riwayat kontrol dan telah menjalani bedah sebelum pemeriksaan endoskopi. Tindakan bedah yang dilakukan memiliki lebar flep yang bervariasi tergantung jenis bedahnya. Mereka menyimpulkan bahwa penjahitan flep yang lebar memiliki hasil yang lebih baik. 15

4.3 Indikasi