Anatomi Celah Langit-langit CELAH LANGIT-LANGIT

BAB 2 CELAH LANGIT-LANGIT

Celah merupakan suatu ruang kongenital yang abnormal dan dapat memberikan efek psikologis berupa rendah diri pada penderita. Ada beberapa jenis celah yang sering ditemui yaitu, celah bibir, celah langit-langit, celah bibir dan langit-langit. Celah dari bibir dan langit- langit paling banyak menimbulkan suatu keseriusan anomali kongenital yang mempengaruhi regio orofasial. Kelainan celah pada bayi yang baru lahir dapat menimbulkan trauma bagi orang tua. Pendekatan secara umum serta pemberian pengetahuan mengenai hal itu dapat memberikan ketentraman hati para orang tua dan keluarga. 3

2.1 Anatomi Celah Langit-langit

Celah langit-langit merupakan kelainan kongenital yang banyak dijumpai. Kelainan celah bibir dapat menyebabkan gangguan pada fungsi bicara, pengunyahan dan penelanan serta estetik dan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan. Berbeda dengan celah bibir, celah langit-langit atau palatoschisis merupakan suatu kelainan yang sering terjadi bersamaan dengan celah bibir dan alveolar, atau dapat tanpa kelainan lainnya. 3 Pada kelainan ini dapat terjadi gangguan pada proses penelanan, bicara dan mudah terjadi infeksi saluran pernafasan akibat tidak adanya pembatas antara rongga mulut dan rongga hidung. Celah langit-langit muncul ketika langit-langit mulut tidak menutup sempurna, meninggalkan celah yang dapat meluas kedalam rongga hidung. Celah dapat melibatkan sisi lain langit-langit. Celah ini dapat meluas dari bagian depan mulut langit- langit keras ke arah tenggorokan langit-langit lunak. Seringkali celah juga melibatkan bibir. Celah langit-langit tidak terlihat sejelas celah bibir karena berada di dalam mulut. Celah Universitas Sumatera Utara langit-langit bisa saja merupakan satu-satunya kelainan pada seorang anak, atau bisa saja berhubungan dengan celah bibir atau sindroma lainnya. Pada kebanyakan kasus, anggota keluarga lain juga memiliki celah langit-langit ketika lahir. 4 Secara embriologis, langit-langit utama terdiri dari semua struktur anatomi anterior ke foramen incisivus, disebut alveolus dan bibir atas. Langit-langit sekunder didefinisikan sebagai sisa langit-langit di belakang foramen incisivus, dibagi kedalam langit-langit keras, dan lebih ke belakang lagi, langit-langit lunak. Celah langit-langit adalah hasil dari kegagalan menyatunya dua langit-langit. Kegagalan ini mungkin terbatas pada langit-langit lunak saja atau melibatkan kedua langit-langit keras dan langit-langit lunak. 4,15 Kegagalan ini mungkin terbatas pada langit-langit lunak saja atau melibatkan kedua langit-langit keras dan langit- langit lunak. Ketika celah langit-langit menempel pada septum nasi dan vomer, celah disebut inkomplit. Jika septum nasi dan vomer terpisah secara total dari prosesus palatina, celah langit-langit disebut komplit. 10 Gambar 1 Gambaran anatomi langit-langit inkomplit dan langit-langit komplit . http:emedicine.medscape.comarticle878062-overview 11 September 2009 Universitas Sumatera Utara Langit-langit lunak Pada langit-langit lunak normal, penutupan velofaringeal, yang penting untuk bicara normal, dicapai oleh 5 otot berbeda yang berfungsi dalam sebuah cara yang komplit dan terkoordinasi. Umumnya serat otot langit-langit lunak berorientasi secara melintang tanpa tambahan ke langit-langit keras. Pada celah langit-langit lunak, serat otot berorientasi pada arah anteroposterior, masuk ke dalam batas posterior langit-langit keras. Langit-langit keras Langit-langit keras normal dapat dibagi kedalam tiga zona anatomis dan fisiologis. Pusat fibromukosa langit-langit sangat tipis dan terletak secara langsung dibawah dasar hidung. Fibromukosa maksilaris tebal dan terdiri dari berkas neurovaskular palatina mayor. Fibromukosa ginggiva terletak lebih lateral dan berbatasan dengan gigi. Dalam melakukan penutupan secara bedah pada celah langit-langit, perubahannya yang dihubungkan dengan celah harus dipahami untuk memperoleh perbaikan anatomis dan fungsional. Dalam celah langit-langit komplit bagian tengah kubah langit-langit tidak dijumpai dan fibromukosa langit-langit berkurang ukurannya. Fibromukosa maksila dan ginggiva tidak dimodifikasi ketebalannya, lebarnya atau posisinya. 3 Pada penderita celah langit-langit yang umumnya disertai dengan masalah-masalah lain, penanganannya di lakukan secara komprehensif. Waktu yang tepat untuk dilakukan pembedahan adalah bervariasi. Dibeberapa negara ada yang melakukan perbaikan celah bibir dalam 48 jam setelah lahir. Di Amerika Serikat kebanyakan ahli bedah menggunakan the rule of 10’s, yaitu pembedahan dilakukan pada saat bayi berusia 10 minggu, berat 10 pounds dan hemoglobin 10 gdl dan leukosit 10.000. 2,15 Universitas Sumatera Utara

2.2 Definisi dan Etiologi