Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI Sebagai Salah Satu Cara Deteksi

2.1.10 Prognosis Prognosis dari kanker payudara tergantung pada stadium dari kanker payudara tersebut. Berdasarkan five-year survival rates yang berhubungan dengan stadium kanker, 99-100 untuk stadium 0, 95-100 untuk stadium I, 86 untuk stadium II, 57 untuk stadium III, dan 20 untuk stadium IV Swart et al., 2010.

2.2 Pemeriksaan Payudara Sendiri SADARI Sebagai Salah Satu Cara Deteksi

Dini Kanker Payudara Berdasarkan penelitian dikatakan bahwa pemeriksaan klinis payudara dapat mendeteksi kanker yang tidak ditemukan pada pemeriksaan mammografi Bobo JK, 2000 dalam Rasjidi, 2009. Ini juga merupakan metode deteksi dini yang penting bagi wanita yang belum dianjurkan untuk melakukan mammografi ataupun yang tidak melakukan mammografi secara teratur Baines CJ 1992 dalam Rasjidi 2009. Hampir 85 kejadian kanker payudara ditemukan pertama kali oleh penderita itu sendiri dengan menemukan atau merasakan adanya gejala-gejala kanker payudara. Oleh karena itu dikembangkanlah metode pemeriksaan payudara sendiri SADARI atau disebut juga breast self exam BSE. SADARI merupakan salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara. SADARI adalah suatu teknik pemeriksaan dimana seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri dengan melihat dan merasakan dengan jari untuk mendeteksi apakah ada benjolan atau tidak pada payudaranya Singh et al., 1999. Pemeriksaan ini dilakukan secara rutin minimal sekali dalam sebulan dan dianjurkan bagi para wanita mulai usia 20 tahun. SADARI dilakukan 3 hari setelah menstruasi atau 7-10 hari dari menstruasi karena pada saat itu pengaruh hormon ovarium sudah hilang sehingga konsistensi payudara tidak lagi keras seperti menjelang menstruasi Swart et al., 2010. SADARI terdiri atas dua bagian yang meliputi inspeksi dan palpasi. Adapun tahap dalam melakukan SADARI, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Melepaskan seluruh pakaian bagian atas kemudian berdiri di depan cermin dengan posisi kedua lengan lurus di samping tubuh. Lakukan pemeriksaan di ruangan yang terang. Lihat dan perhatikan apakah terdapat kelainan pada payudara berupa : - bentuk dan ukuran kedua payudara simetris - bentuk payudara membesar dan mengeras - ada urat yang menonjol - perubahan warna pada kulit payudara - kulit payudara tampak menebal dengan pori-pori melebar, seperti kulit jeruk - permukaan kulit payudara tidak mulus dan tampak adanya kerutan atau cekungan pada kulit payudara - puting payudara tertarik ke dalam - luka pada kulit atau puting payudara Kemudian ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi kembali pengamatan dengan posisi kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, dan kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat ada atau tidaknya tumor yang terletak dekat dengan kulit Suryaningsih, E. K., dan Sukaca, B. E., 2009. Cara melakukan SADARI dengan inspeksi secara benar dapat dilihat pada gambar 2.2.1. Gambar 2.2.1 Cara melakukan SADARI dengan inspeksi Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005 Universitas Sumatera Utara 2. Palpasi kedua payudara dengan 3 jari, yaitu jari ke 2, 3 dan 4. Palpasi dilakukan dengan gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke puting. Setelah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, kemudian lakukan kembali gerakan memutar dari tepi payudara hingga ke puting susu. Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudara dan ketiak diperiksa tanpa ada yang terlewatkan. Gerakan memutar juga dapat dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke atas dan ke bawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan Suryaningsih, E. K., dan Sukaca, B. E., 2009. Harus diperhatikan bahwa perabaan harus dilakukan dalam tiga macam tekanan, yaitu : tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di permukaan kulit, tekanan sedang untuk memeriksa adanya benjolan di tengah jaringan payudara, dan tekanan kuat untuk meraba benjolan di dasar payudara yang melekat pada tulang iga Suryaningsih, E. K., dan Sukaca, B. E., 2009. Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi hingga ke puting. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting susu seharusnya, tidak ada cairan yang keluar, kecuali pada wanita yang sedang menyusui. Kemudian ulangi palpasi dalam posisi berbaring Suryaningsih, E. K., dan Sukaca, B. E., 2009. Cara melakukan SADARI dengan palpasi secara benar dapat dilihat pada gambar 2.2.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2.2 Cara melakukan SADARI dengan palpasi Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005 Jika pada tahap-tahap pemeriksaan tersebut ditemukan adanya kelainan pada payudara dan daerah aksila ketiak berupa benjolan, nyeri, kemerahan, ulkus, perubahan pada puting, dan perubahan pada kulit payudara, maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih akurat. Dengan begitu diharapkan diagnosa pasti dapat segera diketahui dan dapat segera dilakukan langkah yang tepat untuk pengobatan serta diharapkan prognosisnya akan lebih baik.

2.3 Perilaku